Anda di halaman 1dari 42

Strategi Bersaing, Organisasi Belajar,

Budaya Organisasi, dan Globalisasi


Tutorial Management Pertemuan ke-6
10-04-2011

Universitas Terbuka Korea


MODUL 7
Kenapa Persaingan itu Perlu?
Setiap Keunggulan akan mengalami Aus
Mempertahankan keunggulan bertahan lama
merugikan diri sendiri
Tujuan suatu strategimeruntuhkan keungulan yang
dimiliki, menciptakan keunggulan baru
Mengambil inisiatif dengan langkah-langkah pendek
Jenis Arena Persaingan
Harga dan Kualitas
 Arena persaingan yang paling sederhana
perusahaan dituntut mempunyai diferensiasi yang
tinggi
c.t persaingan di mobile phone

Waktu dan Pengetahuan


 Berusahan memasuki pasar lebih dahulu dengna
penguasaan teknologi
Jenis Arena Persaingan
Wilayah Kekuasaan
 Berusahan membatasi jumlah pesaing dalam
wilayah kekuasaan dengan membuat perintang masuk
(entry berriers)

“Saku Tebal” (Deep-Pocket)


 Menggunakan sumberdaya yang lebih banyak
dibandingkan pesaing
Inovasi dan Keungulan bersaing
Inovasi:
 proses” dan atau “hasil” pengembangan dan/atau
pemanfaatan / mobilisasi pengetahuan, keterampilan
(termasuk keterampilan teknologis) dan pengalaman untuk
menciptakan atau memperbaiki produk (barang dan/atau
jasa), proses, dan/atau sistem yang baru, yang memberikan
nilai yang berarti atau secara signifikan (terutama ekonomi
dan sosial)
Implementasi Kegiatan Inovasi
Organizational Knowledge Creation
 Kapabilitas dari perusahaan dalam menguasai berbagai
pengetahuan baru, selanjutnya mnrapkannya dalam dunia
kerja sehingga mampu menciptakan produk ungulan, dan
merupakan landasan untuk melakukan inovasi secara terus
menerus
Proses terciptanya inovasi
Knowledge Creation • Keunggulan bersaing dimulai dari
(Menguasai Pengetahuan Baru) penguasaan terhadap ilmu
pengetahuan

•Melalui knowladge creation yang


berkelanjutan, perusahhan akan
Continuous Innovation
melahirkan suatu inovasi-inovasi
(inovasi secara berkelanjutan)
•Persaingan dimasa depan merupakan
persainagn memperebutkan
opportuniy sahre daripada
Competitive Advantage marketshare
(Keunggulan Bersaing)
Peran SDM dalam Mewujudkan Learning
Organization
Organizational Knowledge Creation SDM yang
berkualitas

Peter senge(1990) Organisasi yang paling berhasil adalah


perusahaan yang disebut “organisasi belajar”, yang hanya
dapat diwujudkan melalui individu-individu pembelajar
(knowladge worker), sehingga akan menghasilkan
produk/jasa yang inovastif, dan menghasilkan keunggulan
yang abadi
Definisi Learning Organization
Peter Senge  organisasi yang secara terus menerus
mengembangkan kemampuan untuk menciptakan masa
depan yang lebi baik

Gravin(1993) penengorganisasian kreatifitas, kompetensi,


dan transfer “pengetahuan” yang diharapkan mampu
memperbaiki perilaku keorganisasian sebagai dampak dari
“pengetahuan” baru tersebut
Ciri-ciri Organisasi Belajar
Memandang ketidakpastian lingkungan sebagai
kesempatan untuk berkembang
Menciptakan pengetahuan baru dengan menggunakan
informasi yang ojectif
Antusias terhadap perubahan
Mempunyai budaya umpan-balik dan keterbukaan
Mendorong rasa tanggung jawab pada semua jajaran
Dsb….. (modul 7 hal 7.10-7.11)
Faktor yang mewujudkan Learning
organization
Penguasaan/Pengembangan individu
 Pembelajaran dalam Kelompok
Visi Bersama
Budaya pembelajaran dalam organisasi
Struktur dan sistem yang mendukung
Budaya Perusahaan (Corporate Culture)
 Suatu filosofi, norma, kepercayaan dan nilai-nilai yang
menjadi pedoman seluruh jajaran anggota oranisasi dalam
menghadapi masalah eksternal dan internal sehingga senua
jajaran anggota organisasi enerima an memahami filosofi,
norma, kepercayaan dan nilai-nilai tersebut sebagai dasar
bertindak dan berperilaku
Tingkatan Budaya Perusahaan
1. Artifak
 hal-hal yang dapat dilihat dan
ARTIFAK dirasakan jika seseorang berhubungan
Struktur organisasi dengan sebuah kelompok baru dengan
budaya yang tdk dikenalnya ctn. Produk,
Jasa, Struktur organisasi

2. Nilai-Nilai yang didukung


Nilai-nilai yang didukung  Nilai-nilai utama dari perusahaan
 Strategi sasaran, filosofi (alasan yang merupakan alasan pegawai untuk
yang didukung) berkorban memberikan yang terbaik
untuk perusahaan

3. Asumsi Dasar
Asumsi Dasar  Keyakinan yang dianggap sudah
(Bahawa sadar, keyakinan yang mengakar oleh anggota organisasi
dianggap sudah ada
Karakteristik Budaya Perusahaan
1. Inisiatif individual
2. Toleransi terhadap Resiko
3. Arah
4. Integrasi
5. Dukungan Manajemen
6. Pengawasan
7. Identitas
8. Sistem Imbalan (Reward)
9. Toleransi terhadap Konflik
10. Pola komunikasi
(modul 7 hal 7.21-7.22)
Budaya dan kinerja Perusahaan
Teori 1: Suatu Budaya perusahaan dianggap kuat apabila
nilai-nilainya sudah terinternalisasi secara mendalam
dan dipegang teguh oleh para organisasi tersebut
Jika terdapat nilai-nilai dan kepercayaan yang dianut
bersama maka anggota tersebut akan mempunyai komitmen
sehingga mereka lebih kompak
Akan menghasilkan keseragaman arah dalam mencapai
tujuan
Budaya dan kinerja Perusahaan
Teori 2: Kinerja akan meningkat jika budaya
perusahan sesuai dengan Konteks industrynya
Suatu budaya dikatakan baik apabila budaya tersebut serasi
dan selaras dengan kontek atau kondisi objektif industry

• Teori 3: Budaya yang adaptif mampu meningkatkan


kinerja dalam jangk waktu panjang
 Dalam hal ini, pemimpin perusahaan harus mampu
mengadaptasikan diri dengan kepentingan para stakeholder
Manfaat Budaya Perusahaan
1. Mengarahkan sumber daya manusia dalam mencapai
visi, misi, perusahaan tersebut
2. Meningkatkan kekompakan tim antar unit kerja divisi
3. Membentuk dan memperbaiki perilaku keorganisasian
pada segenap SDM dalam perusahaan tersebut dengan
cara mendorong perpaduan sehingga memungkinkan
perusahaan bekerja lebih baik
4. Meningkatkan motivasi Pegawai karena mereka sudah
mempunyai nilai-nilai, kepercayaan yang diyakini dan
disepakati sehingga menjadi lebih loyal
5. Meningkatkan Kinerja Perusahaan
Merubah Budaya Perusahaan
Situasi yang mendorong perusahaan merubah
budayanya:
Terjadinya krisis yang dramatis
Penggabungan Perusahaan
Pergantian Pimpinan
Kondisi Internal yang tidak Kondusif
Perusahaan Masuk kedalam industri yang berbeda
Budaya perusahaan yang lemah
Merubah Budaya Perusahaan
Cara Mencapai Perubahan Budaya Perusahaan:
Melakukan Analisis Budaya
Melakukan Penjelasan tentang Rencana Perubahan
Menunjuk Kepemimpinan yang memiliki visi baru
Memprakarsai Re-organisasi
Sosialisasi kepada semua pegawai untuk mengenalkan
budaya yang baru
Melakukan dukugan untuk budaya baru
Menata Unsur-Unsur Budaya Perusahaan
Untuk menggerakan suatu perubahan, pemimpin harus dapat
mengkomunikasikan perubahan pada unsur-unsur budaya
tersebut:
1. Sejarah Perusahaan
2. Pahlawan
3. Core Value (nilai-nilai utama) dan Belief (keyakinan)
4. Slogan
5. Simbol-simbol yang kasat mata
6. Ritual dan Upacara (ceremony)
Manajemen Multibudaya
Semakin Intens-nya Globalisasi, semakin intens pula
hubungan kita dengan masyarakat multibudaya, multi ras

Sulti bagi kita untuk memahami masyarakat lain jika sangat


etnosentrik (sikap pandangan bahwa segala sesuatu
didasarkan pada/dalam kelompoknya sendiri)

Bentuk pandangan etnosentrik antaral lain Stereotip


generalisasi terhadap sekelompok orang atau objek yang
secara luas dianut suatu budaya
Manajemen Multibudaya
Latar Belakang konsep multibudaya, menurut Tradis(1995):
1. Beragamnya orang-orang yang berada dalam lingkungan
organisasi di suatu negara
2. Derasnya pengaruh globalisasi menjadikan dunia semakin tidak
terbatas
3. Adanya Perubahan dalam proses produksi yang berorientasi
pada efisiensi dan efektivitas manajemen
4. Adanya dfegradasi lingkungan
5. Beragamnya Segmen Pasar yang dilayani
6. Menurunnya tingkat kelahiran negara2 industri maju
Manajer berwawasan multibudaya
Karakteristik Manajer yang multibudaya:
1. Berpikir melampaui persepsi lokal
2. Selalu siap dengan pemikiran-pemikiran baru
3. Siap menyesuaikan diri dengan lingkungan serta gaya
hidup baru
4. Bersedia menciptakan sinergi budaya kapan saja dan
dimana saja
5. Bekerja efektif dalam lingkungan multinational atau
multibudaya
6. Memimpikan kesempatan dan usah transnasional
7. Menciptakan skenario untuk masa depan yang optimistik
dan dapat diwujudkan
Modul 8 s.d. hal 8.60
Apa itu GLOBALISASI?(1)
Malcom Waters  proses sosial yang mengakibatkan batasan
geografi dalam aspek sosial-budaya menjadi kurang
penting, yang terwujud di dalam kesadaran orang

Mansour Fakih Suatu proses pengintegrasian ekonomi


national bangsa-bangsa ke dalam suatu sistem ekonomi
global
Apa itu GLOBALISASI?(2)
J.A Schole 5 kategori pengertian Globalisasi:
1. Globalisasi sebagai internationalisasi
2. Globalisasi sebagai liberalisasi
3. Globalisasi sebagai universalisasi
4. Globalisasi sebagai westernisasi atau modernisasi
5. Globalisasi sebagai penghapusan batas-batas teritorial
Apa itu GLOBALISASI?(2)
Dalam Kontek Politik International
 Realisme
 Sebagai mekanisme yang sengaja dirancang oleh suatu negara sebagi
perwujudkan keinginan mendapatkan keuntungan untuk negara tersebut

 Liberalisme
 Setiap individu memiliki banyak kesamaan kepentingan , mereka
bisa bekerja dalam sekala national maupun international sehingga
memberikan manfaat bagi semua orang secara global

 Neo-Marxisme
 negara berperan penting sebagai regulator, mereka secara perlahan
kehilangan kontrol atas ekonomi
 Sebagai proses yang tidak seimbang dimana kekuasaan ekonomi
semakin terpusat dikalangan negara industry maju
Proses Globalisasi
Proses globalisasi sudah ada semenjak Abad 19, dimana ada
perdagangan, serta kolonialisasi dari bangsa eropa

Globalisasi Abad 21, ditandai dengan perkembangan


teknologi, Regionalisasi, Perdagangan International
Faktor Pendukung Globalisasi
1. Swastanisasi/Privatisasi
2. Korporatisme
3. Perusahaan, Bank, Pasar Modal
4. Perdagangan Bebas
5. Pemaksaan Ide-ide dan nilai-nilai kapitalisme
6. Pemantapan ide-ide separatisme dan pemecah-
belahan negara

 Kemajuan teknologi, Permintaan pasar dunia, Logika


Kapitalism
Proses Globalisasi
Pro-kontra Globalisasi

PRO-GLOBALISASI KONTRA-GLOBALISASI
• Sebagai Lompatan Kualitas • Perluasan ekonomi-Politik
• Tidak ada lagi Negara imprialis • Usaha status quo negara maju sebagai
pemimpin dunia atas negar-negara
miskin dan berkembang
• Kekayaan yang ada dimanapun di • Membuat peran negara melemah dan
dunia adalah milik bersama dan meruntuhkan batas2 national
dikelola oleh pare pemilik modal dan
teknologi
Globalisasi dan Neo-Liberalisme
Neo-Liberalism: suatu paham bahwa pertumbuhan
ekonomi dicapai sebagai hasil normal dari kompetisi
bebas.

Kompetisi yang agresif lahir dari kepercayaan bahwa


pasar bebas adalah cara yang efisien dan tepat untuk
mengalokasikan sumber daya alam rakyat, untuk
memenuhi kebutuhan manusia.
Globalisasi dan Neo-Liberalisme
Pokok-pokok pendirian neoliberal:
 membebaskan perusahaan swasta dari campur tangan
pemerintah
 menghentikan subsidi negara kepada rakyat
 penghapusan ideologi kesejahteraan bersama dan
pemilikan komunal seperti yang masih banyak dianut
masyarakat tradisional
Peranan Perusahaan Multinational dalam
Globalisasi
Menanamkan Modal
Menciptakan Lapangan Pekerjaan Baru
Membawa pengetahuan Manajemen dan etika bisnis
yang lebih profisional
Teknologi
Daya saing
Tujuan dari kebijakan perdagangan Indonesia 
membangun daya saing berkelanjutan dari produk-produk
Indonesia di pasar international yang dilandasi oleh
kopetensi inti yang didukung oleh seluruh potensi yang
dimilik bangsa Indonesia

Daya saing indonesia meninggkat (peringkat 44 dunia, 5


Asean)
Faktor yang mempengaruhi daya saing, infrastruktur,
efisiensi pasar tenaga kerja, stabilitas makroekonomi
Strategi Meningkatkan Daya Saing
Produk Lokal
Sektor yang bisa membantu negara kita menjadi semakin maju dan
sejahtera:
1. Peningkatkan Kualitas Sektor dan Teknologi Pertanian
 Memerlukan banyak tenaga kerja
 Jika sektor pertanian sudah tangguh dan efisien, maka akan
memberikan dukungan bagi sektor industri lainnya

2. Peningkatan daya saing di bidang Agribisnis


Dampak negative liberalisasi bagi pertanian:
- Menempatkan petani sebagai obyek yang disetir oleh penanam modal
- Tidak adanya proteksi yang substansial bagi petani
- dihapuskan subsidi di sektor pertanian
-Membanjirnya produk Import
- Sektor pertanian menjadi urusan elit ekonomi sambil mempercepat
urbanisasi
Strategi Meningkatkan Daya Saing
Produk Lokal
3. Kemitraan Kooperasi
 pengusaha besar membantu UKM untuk meningkatkan
daya saing dan kinerja

4. Pengembangan Potensi Lokal


antara lain: jangan melakukan impor barang dan jasa yang
bisa diproduksi sendiri; menerapkan prinsip produksi untuk
konsumsi sendiri, mengupayakan agar arus uang tidak
banyak keluar dari komunitas lokal; mendorong barang dan
jasa yang bermutu tinggi; reorientasi kebijakan perdagangan
Strategi Meningkatkan Daya Saing
Produk Lokal
5. Restrukturisasi Lingkup Organisasi Industri
 menetapkan pengembangan berbasis muster (pengelompokan
industri dengan satu industri saling berhubungan secara intensif
dan membentuk kemitraan dengna industri pendukung dan
terkait. 4 Kategori industri
- Padat Sumber Daya Alam
- Padat Karya
- Padat Modal
- Padat Teknologi

6. Peningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia


Strategi Meningkatkan Daya Saing
Produk Lokal
7. Peran Strategis Manajemen SDM dalam Pergulatan di
Kancah Globalisasi
 mengerahkan seluruh sumber daya dimana fungsi
perusahaan adalah mengerahkan seluruh sumber daya atau
kemampuan internal untuk menghadapi kepentingan pasar
sebagai faktor eksternal utama

8. Peningkatan Profesionalisme
9. Memperbesar peranan Industri kecil dan rumah tangga
10. Peningkatkan Penggunaan teknologi dan IPTEK
11. Pemantapan Desentralisasi dan Otonomi
Strategi Meningkatkan Daya Saing
Produk Lokal
13. Pembentukan Masyarakat Informasi
14. Peningkatkan Kemampuan dan Kinerja Individu melalui
Organisasi Belajar
15. Privatisasi BUMN
Minggu depan 17-04-2011
Tugas manajemen 4 di Post Hari Selasa 12 April 2011
Materi Modul 8 hal 8. 60 s.d. Modul 10

Anda mungkin juga menyukai