PUSKESMAS PURING
Latar Belakang
1. Kasus HIV/AIDS makin meningkat
2. Adanya diskriminasi dan stigma negatif
terhadap penderita HIV/AIDS
3. Peran serta masyarakat dalam
penanggulangan HIV/AIDS melalui
Warga Peduli AIDS perlu ditingkatkan
4. Pelayanan thd orang dg resiko HIV, mjd
salah satu SPM (Standar Pelayanan
Minimal )Bidang Kesehatan
2
Tujuan Sosialisasi :
3
APAKAH HIV ITU?
• HIV adalah nama virus, singkatan dari:
H = Human
I = Immunodeficiency
V = Virus
4
APAKAH AIDS?
(Didapat)
A - Acquired
Ditularkan dari orang ke orang.
6
Kerentanan virus
Tdk dapat bertahan terhadap pemanasan:
Suhu 56oC selama 30 menit
Dididihkan selama beberapa detik
7
HIV TIDAK Ditularkan melalui :
8
HIV Dapat Dicegah dengan :
• Berperilaku seks yang aman
• Tidak berbagi alat suntik
• Skrining darah donor
• Program pencegahan
penularan HIV dari ibu ke anak
• Kewaspadaan Standar
(pada tenaga kesehatan)
9
BAGAIMANA PROSES YANG
TERJADI SEJAK TERINFEKSI HIV?
HIV masuk ke dalam tubuh manusia dengan cara
transmisi dari virus ke sel atau dari sel ke sel
melalui immune sistem pada mucosa epithelium
dalam 2 hari.
Target utama HIV adalah Limfosit T CD4,
Monosit atau Makrofag. Target lainnya yang bisa
disasar antara lain sel-sel Langerhans, prekursor
monosit CD34, timosit triple negatif (CD3-CD4-
CD8) atau sel-sel dendrit.
Dalam waktu 3 hari infeksi HIV menjalar ke
seluruh jaringan tubuh menumpang dan
berkembang dalam sel target makrofag jaringan
sehingga mencapai dan mengaktivasi sel tumbuh
limfosit CD4 dalam kelenjar limfe, kemudian
masuk dalam peredaran darah dan tersebar ke
seluruh organ tubuh.
10
PATOGENESIS Infeksi HIV
PERKEMBANGAN DARI HIV MENJADI AIDS :
Tertular
VIRUS
HIV +
Periode
-ORANG TAMPAK SEHAT
-TIDAK ADA GEJALA
-AKTIVITAS MASIH NORMAL
AIDS
Jendela
Tes HIV
Orang bersih, H
masih(-) I V (+)
belum tertular S E T E R/ U
DAN penyakit S Nbelum
virus Y A Pada
O Sdlm
I Tdarahnya
IP...
3 – 12 minggu 5 - 10 TAHUN 1 - 2 TAHUN
12
Stadium 1
Tanpa Gejala meliputi “Periode Jendela”
• Dimulai sejak saat pertama terinfeksi, tidak ada tanda khusus,
• Dapat seperti gejala flu beberapa hari/minggu yang sembuh dengan
sendirinya (flu-like syndrome), yang sering tidak disadari
• Jumlah virus meningkat sangat cepat dan sangat mudah menular (sangat
infeksius), tetapi jika diperiksa antibodi anti HIV hasilnya negatif. Inilah
yang disebut periode jendela (window period) 4-12 minggu (3 bulan)
• Setelah periode jendela, tubuh secara alamiah membentuk antibodi anti
HIV yang akan positif jika diperiksa
• Orang tsb masih merasa sehat dan terlihat sehat, sama seperti orang
sehat lainnya, tidak ada gejala;
• Masih dapat beraktivitas dan bekerja seperti biasa.
• Terdapat pembesaran kelenjar limfe (kelenjar getah bening) persisten
simetris di daerah-daerah tertentu (PGL)
• Orang tersebut tanpa keluhan apapun bisa sampai 3 thn
14
(Persistent Generalized Lymphadenopathy)
PGL pembesaran kelenjar limfe merata menetap lebih dari 3 bulan yang
kemudian menghilang dengan sendirinya, tanpa rasa sakit
Enlarged
submandibular
lymph gland
Enlarged deep
posterior
cervical lymph
glands
15
Stadium 2
HIV Positif dengan Gejala Ringan
• HIV telah berkembang
• Antibodi anti HIV telah terbentuk sehingga hasil tes darah untuk HIV
dinyatakan positif
• Orang tsb masih merasa sehat
• Kelainan kulit dan mukosa ringan seperti ketombe (dermatitis seboroik),
cheilitis angularis (ragaden, luka di sudut bibir), parotitis, ulkus oral
rekuren, infeksi folikel rambut (folikulitis), papular pruritic eruption (PPE),
jamur kuku,
• Berat badan menurun <10% dari BB semula
• Riwayat Herpes zoster dalam 5 tahun terakhir
• Infeksi saluran napas bagian atas seperti sinusitis bakterial
• Masih dapat bekerja, sama seperti orang sehat lainnya.
• Stadium 1 dan 2 ini bisa tumpang tindih
• Stadium ini berlangsung selama 5 – 10 tahun
• HIV dalam tubuh dapat menular ke orang lain 16
PAROTITIS Peradangan kelenjar parotis (jw: gondongan)
17
DERMATITIS
SEBOROIK
Radang kulit yang
mengenai kelenjar
seboroika (keringat)
(jw : ketombe)
18
Cheilitis angularis
PPE
Onikomikosis
20
Moluscum contagiosum
21
Kelainan pada mukosa mulut
Ulkus apthosa
LGV
22
Stadium 3
HIV positif Gejala Sedang-Berat (AIDS)
23
ORAL HAIRY
LEKOPLAKIA
24
STOMATITIS NEKROTIKANS
25
CANDIDIASI
S PSEUDO
MEMBRAN
CANDIDIASIS ORAL
Candida albicans
Hiperplastik 26
TB milier pd HIV
TB pd awal HIV lanjut
27
Stadium 4
HIV positif Gejala sangat Berat (AIDS)
Sistem kekebalan tubuh rusak parah, tidak berdaya terhadap serangan infeksi
penyakit apapun
• Tidak bisa bangun dari tempat tidur, tubuh tinggal tulang berbalut kulit;
HIV wasting syndrome (BB turun 10% + diare kronik > 1 bln atau demam
>1 bln yg tdk disebabkan peny lain)
• Kandidiasis esofagus, trakea, bronkus atau paru
• Pneumonia Pneumocystis (PCP)
• Mikobakteriosis atipik disseminata atau di paru
• Septikemi Salmonella non-tifoid
• TB ekstra paru
• Limfoma
• Sarkoma Kaposi
• Ensefalopati HIV (Gangguan dan/atau disfungsi motorik yg mengganggu
aktivitas hidup sehari hari dan berlangsung beberapa minggu/bulan yg
tidak disertai penyakit lain 28
Lanjutan Stadium 4
Sistem kekebalan tubuh rusak parah, tidak berdaya terhadap serangan infeksi
penyakit apapun
• Ensefalopati HIV (Gangguan dan/atau disfungsi motorik yg mengganggu
aktivitas hidup sehari hari dan berlangsung beberapa minggu/bulan yg
tidak disertai penyakit lain
• Toksoplasmosis pada otak
• Kriptosporidosis, Isosporiasis, Microsporidiosis dgn diare >1 bulan
• Kriptokokosis, ekstra paru
• Cytomegalovirus (CMV) pada 1 organ selain hati, limpa, kelenjar getah
bening (mis: retinitis)
• Herpes simplex virus (HSV) mukokutaneus > 1 bulan,
• Progressive multifocal leucoenphalopathy (PML)
• Mikosis disseminata (histoplasmosis, koksidioidomikosis, penisiliosis)
• Bisa disertai Toksoplasma otak, Kandidiasis kerongkongan dan
tenggorokan, serta berbagai kanker seperti Sarcoma Kapossi
29
CANDIDIASIS OESOPHAGUS
TB ekstra paru
30
CRIPTOCOCOSIS
31
PCP Pneumonia bakterial
32
Toksoplasmosis
34
WASTING SYNDROME
35
TERIMA KASIH