Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH TERAPI KEPERAWATAN KELUARGA TERHADAP TINGKAT

KEMADIRIAN KELUARGA DENGAN PERMASALAHAN KESEHATAN


REPRODUKSI PADA REMAJA DI KELURAHAN RATUJAYA KECAMATAN
PANCORAN MAS KOTA DEPOK

Kelompok 3

Getridis Sindia S. Seingo KP1801284 Irene Rosari Leba KP1801290


Gisella D. sutasoma KP1801285 Jeremi Puling KP1801291
Gowatera Morib KP1801286 Jesmar Lita Ruhulessin KP1801292
Hana A. Mabel KP1801287 Lusi Anjarismaya Putri KP1801293
Hisbullah Al Khumaidi KP1801288 Luther Imor KP1801294
Imelda Kaka Daha KP1801289
PICO (problem, Intervention,
Comparison, Outcome).
Problem

Masalah keluarga dengan remaja yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi dan
perkembangan remaja. Globalisasi menyebabkan aksesibilitas remaja terhadap pornografi
menjadi lebih mudah. Perkembangan teknologi komunikasi yang menyebar berbagai
informasi dan hiburan budaya, kini semakin deras dan takkan mungkin bisa dibendung
hanya dengan mengurung anak di rumah atau dengan menyediakan berbagai fasilitas
canggih dirumah. Dengan informasi yang terbatas dan perkembangan emosi yang masih
labil, remaja menjadi lebih mempercayai sumber-sumber informasi yang tidak seharusnya
dijadikan bahan rujukan seperti VCD porno, internet, dan media massa.
Teman menjadi pilihan remaja sebagai
sumber informasi tentang kesehatan
Problem (Lanjutan....) reproduksi karena remaja berasal dari
kelompoknya sehingga remaja merasa
memiliki kesamaan dalam pengalaman,
sikap, dan tujuan tentang kesehatan
reproduksi. Perilaku seksual remaja
merupakan suatu bentuk aktivitas remaja
dalam memenuhi kebutuhan seksual
dalam pertumbuhan dan
Pola asuh tidak efektif pada keluarga perkembangannya.
khususnya remaja merupakan
ketidakmampuan keluarga ataun orang
tua sebagai pemberi perawatan utama,
untuk menciptakan, memelihara atau
mendapatkan kembali lingkungan yang
meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan anak remaja yang
optimal.
Slide Title
Intervention

Desain penelitian ini adalah kuantitatif dengan rancangan


deskriptif analitik. Metode yang digunakan adalah metode
survey dengan pendekatan cross sectional yaitu mengamati
variable yang diteliti di suatu populasi pada suatu saat. Jumlah
sample dalam penelitian ini adalah 10 keluarga dengan
karakteristik: keluarga dengan tahap perkembangan remaja
yang beresiko mengalami permasalahan kesehatan reproduksi
pada remaja di RW 03, RW 04, dan RW 09 Kelurahan Ratujaya
Kecamatan Pancoran Mas Kota Depok. Penelitian dilakukan
dari bulan September sampai dengan bulan Desember 2009.
Inter
v
(Lan etion
jutan
...)

Terapi keperawatan yang utama dilakukan pada 10


keluarga dengan anak remaja mengenai kesehatan
reproduksi adalah melakukan konseling kepada remaja
dan orang tua, terapi modifikasi perilaku dalam
mendisiplinkan remaja, pengembangan ketrampilan
hidup dengan pengembangan tanggung jawab dan
peningkatan kepercayaan diri remaja, mengajarkan
tehnik komunikasi yang efektif dengan remaja, dan
mengajarkan tekhnik nafas dalam (pernafasan
diafragma) untuk mengurangi stres pada remaja dan
orang tua akibat konflik yang terjadi diantara
keduanya (orang tua dengan anak).
Comparison

Website/internet merupakan sumber


informasi dominan selain orang tua yang
digunakan untuk sumber informasi
Jurnal : Pemanfaatan Orang Tua Sebagai Sumber kesehatan reproduksi remaja. Jenis
Informasi Kesehatan Reproduksi Remaja Di Daerah kelamin dan sumber informasi merupakan
Pedesaan : Remaja perlu mendapatkan informasi faktor yang berhubungan dengan
kesehatan reproduksi dari sumber yang akurat dan pemanfaatan orang tua sebagai sumber
terpercaya, akan tetapi peran orang tua sebagai salah informasi kesehatan reproduksi remaja.
satu sumber informasi di daerah pedesaan belum
berperan. pemanfaatan orang tua sebagai sumber
informasi kesehatan reproduksi remaja pada remaja
laki-laki lebih banyak negatif, sebaliknya remaja
perempuan lebih banyak positif.
Outcome Dari hasil yang sudah didapatkan diatas
mengenai Prosentase Berdasarkan Usia Dan
Tingkat Pengetahuan, Prosentase Berdasarkan
Sumber Informasi, Prosentase Berdasarkan
Penggunaan Fasilitas Pelayanan Kesehatan,
Disamping itu peran dari masyarakat dapat dan Prosentase Berdasarkan Pola Komunikasi
memberikan dukungan tentang lingkungan yg Keluarga. Didapatkan bahwa Pada usia ini
kondusif. Fasilitas pelayanan kesehatan remaja telah melewati masa pubertas dan
seperti Puskesmas dapat digunakan oleh pertumbuhan serta perkembangan
remaja untuk mendapatkan informasi dan kematangan organ reproduksi sehingga
melakukan pemeriksaan kesehatan reproduksi memerlukan pemantauan untuk menjaga
secara baik dan benar sehingga deteksi dini status kesehatan reproduksi yang adekuat, dan
terhadap permasalahan dapat dilakukan oleh bantuan dari teman sekitar “menganai apa itu
Puskesmas. Pola komunikasi yang terbuka reproduksi” akan sangat membantu dalam
dan dua arah didalam keluarga akan dapat proses pola pikira anak remaja tersebut.
membantu penyampaian informasi yang baik
dari orang tua kepada remaja dalam
penjelasan masalah kesehatan reproduksi.
Hasil Analisi

Penelitian ini untuk mengaplikasikan terapi keperawatan keluarga terhadap tingkat


kemandirian keluarga dengan permasalahan kesehatan reproduksi remaja.

Pada asuhan keperawatan keluarga, keluarga


dibina selama 4 bulan dengan kunjungan 8 kali
setiap keluarga. Khusus masalah pengetahuan
keluarga tentang kesehatan reproduksi (TUK 1
asuhan keperawatan keluarga) dapat diatasi
selama 2-3 kali kunjungan rumah. Model
community as partner dan family center nursing
sangat sesuai diterapkan dalam mengatasi
masalah kesehatan reproduksi pada keluarga
dengan anak remaja di wilayah Kelurahan Ratu
Jaya Kota Depok
Lanju
tan

Dikarena memberikan panduan bagi tenaga kesehatan


dalam melakukan pengkajian secara holistik dan
menyeluruh bukan hanya aspek pengetahuan, persepsi
dan kemampuan remaja dan keluarga terkait masalah
kesehatan yang dialami, tetapi juga meliputi seluruh
aspek termasuk lingkungan, transportasi, ekonomi,
sosial, rekreasi dan pemerintahan sebagai faktor yang
berkontribusi terhadap terjadinya masalah kesehatan
reproduksi pada remaja.
Implikasi Keperawatan

1. Sebagai Pendidik
2. Sebagai Konselor
3. Sebagai Educator

Anda mungkin juga menyukai