Anda di halaman 1dari 41

G3P2A0+ GRAVID PRETERM (28w8

d) + PREEKLAMSIA + IMPENDING E
KLAMSIA + HELLP SYNDROME
Oleh: Muhammad Salahuddin (K1A1 14 031)

Pembimbing: dr. Indra Magda Tiara,Sp.OG(K)


DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2021
INDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. SM
Umur : 30 tahun
Alamat : Desa Tause, Kec. Poli Poliang, Kab. Kolaka Timur
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pend. Terakhir : S1
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
No. RM : 58 40 --
Tgl. Perawatan : 10 Mei 2021 – 13 Mei 2021
Anamnesis
Keluhan utama: Nyeri kepala sejak 1 hari SMRS

Anamnesis terpimpin: Pasien rujukan dari Rumah Sakit Tiara Sentosa dengan G3P2A0+ Gravid
preterm (28w8d)+ preeklamsia berat+ impending eclamsia+ hellp syndrome datang dengan keluhan
nyeri kepala sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Nyeri kepala dirasakan terus-menerus dan
semakin memberat. Keluhan disertai pusing (+), penglihatan kabur (-), mual (+), muntah (-), nyeri
ulu hati (+), kejang (-). Keluhan lain seperti demam (-), batuk (-), pilek (-), sesak (-). Buang air
besar dan buang air kecil dalam batas normal.

Riwayat Penyakit Dahulu: Riwayat hipertensi sebelum hamil disangkal, riwayat hipertensi dalam
kehamilan sebelumnya (+), riwayat kejang disangkal, riwayat hipertensi dalam kehamilan dalam
keluarga disangkal, riwayat diabetes melitus disangkal, riwayat asma disangkal, riwayat alergi
makanan dan obat-obatan disangkal.
Riwayat
Riwayat konsumsi
konsumsi obat:
obat: Mengkonsumsi
Mengkonsumsi Nifedipine
Nifedipine 10
10 mg
mg 1
1 tablet
tablet sebelum
sebelum dirujuk
dirujuk kemudian
kemudian tekanan
tekanan
darah
darah sempat
sempat turun
turun 140/90
140/90 mmHg
mmHg dan
dan nyeri
nyeri kepala
kepala berkurang.
berkurang.
Riwayat
Riwayat ANC
ANC (Antenatal
(Antenatal Care):
Care): ANC
ANC di
di posyandu
posyandu 4
4 kali
kali sejak
sejak usia
usia kehamilan
kehamilan 12
12 minggu
minggu dan
dan di
di praktek
praktek
dokter
dokter spesialis
spesialis 22 kali.
kali. Riwayat
Riwayat imunisasi
imunisasi TT
TT (Tetanus
(Tetanus Toksoid)
Toksoid) 2
2 kali
kali di
di Puskesmas.
Puskesmas. Riwayat
Riwayat menarche
menarche usia
usia
13
13 tahun
tahun dengan
dengan siklus
siklus haid
haid 28-30
28-30 hari
hari dengan
dengan lama
lama haid
haid 5-6
5-6 hari,
hari, ganti
ganti pembalut
pembalut 33 –– 44 kali
kali perhari.
perhari.
Hari
Hari Pertama
Pertama Haid
Haid Terakhir
Terakhir (HPHT):
(HPHT): 02/10/2020.
02/10/2020. Tafsiran
Tafsiran persalinan:
persalinan: 09/07/2021.
09/07/2021. Usia
Usia kehamilan
kehamilan saat
saat ini:
ini:
28w8d.
28w8d. Riwayat
Riwayat menggunakan
menggunakan alat
alat kontrasepsi
kontrasepsi (+)
(+) pada
pada tahun
tahun 2016
2016 sampai
sampai 2018.
2018. Jenis
Jenis kontrasepsi
kontrasepsi yang
yang
digunakan
digunakan adalah
adalah implant
implant 22 batang
batang (susuk).
(susuk).

Riwayat
Riwayat obstetrik:
obstetrik: G
G33P
P22A
A00
II :: Tahun
Tahun 2016,
2016, Kematian
Kematian janin
janin dalam
dalam rahim,
rahim, dilahirkan
dilahirkan pervaginam,
pervaginam, usia
usia kehamilan
kehamilan 21
21 minggu,
minggu,
melahirkan
melahirkan di
di RS
RS Konawe,
Konawe, ditolong
ditolong oleh
oleh dokter.
dokter.
II:
II: Tahun
Tahun 2019,
2019, laki-laki,
laki-laki, preterm
preterm (33
(33 minggu),
minggu), SC
SC e.c
e.c PEB,
PEB, melahirkan
melahirkan di
di RS
RS Bahteramas,
Bahteramas, ditolong
ditolong oleh
oleh
dokter,
dokter, BBL
BBL 1.500
1.500 gram,
gram, PBL
PBL dilupa
dilupa oleh
oleh pasien.
pasien.
III:
III: Kehamilan
Kehamilan sekarang.
sekarang. Hipertensi
Hipertensi pada
pada kehamilan
kehamilan yang
yang sekarang
sekarang didapatkan
didapatkan saat
saat pemeriksaan
pemeriksaan ANC
ANC
(Antenatal
(Antenatal Care)
Care) di
di Posyandu
Posyandu pada
pada usia
usia kehamilan
kehamilan 28
28 minggu.
minggu.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum: sakit sedang
Kesadaran: compos mentis

Tanda Vital
• Tekanan darah : 170/120mmHg
• Nadi : 92x/menit, reguler
• Pernapasan : 24x/menit
• Suhu : 36,6°C
PEMERIKSAAN FISIK (lanjutan...)
Status Generalis
Kepala Normocephal

Mata Konjuntiva anemis(-), sklera ikterik(-), Exopthalmus(-), edema palpebra (-/-)

Leher Pembesaran kelenjar (-/-), JVP dalam batas normal

Thoraks Inspeksi: Pergerakan hemithorax simetris kiri dan kanan. Retraksi sela iga (-)
Palpasi: Nyeri tekan (-), massa (-), vokal fremitus kanan = kiri
Perkusi: Sonor di seluruh lapang paru
Auskultasi: Bunyi nafas vesikuler, Rhonki basal (-/-), Wheezing (-/-)

Jantung Bunyi jantung I dan II murni reguler, bising (-), batas jantung kesan normal
Status Generalis
Abdomen Inspeksi: cembung, ikut gerak napas
Auskultasi: peristaltic (+) kesan normal
Palpasi: nyeri tekan ulu hati(+), masa(-)
Perkusi: timpani(+)

Genitalia Darah(-), lendir(-), air-air(-)

Ekstremitas Ekstremitas superior: Edema (-/-)


Ekstremitas inferior: edema (+/+) minimal, varises (-/-)
Refleks Fisiologis (+/+), patologis (-/-)
STATUS OBSTETRIK
Pemeriksaan Luar
• Palpasi :
Leopold 1 : TFU = 3 jari di bawah processus xyphoideus (28cm), teraba bokong
Leopold 2 : Teraba punggung kanan
Leopold 3 : Kesan kepala
Leopold 4 : Bagian terbawah janin belum masuk PAP
• His : belum ada his
• DJJ : 138 x/menit
• TBJ : 1.500 gram

Pemeriksaan dalam vagina: tidak dilakukan


Screening Covid-19
Hasil Pemeriksaan Screening Covid-19, Tanggal 10/05/2021

Nama Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan

SARS Cov-19 Negatif Negatif


Pemeriksaan Penunjang
Hasil Pemeriksaan Darah Rutin, Tanggal 10/05/2021
Nama Hasil Nilai Rujukan
Pemeriksaan

WBC 10,44 x 10^3/Ul 4 -10 x 10^3/Ul

RBC 3,84 x 10^6/Ul 3,8 -5,8 x 10^6/Ul

HB 12,6 g/dL 12-16 g/dL

HCT 28,8 % 37-48%

PLT 88 x 10^3/uL 150-450 x 10^3/uL

MCV 74,9 fL 80-99 fl

MCH 32,9 pg 26,5-33,5 pg

MCHC 43,9 g/dL 32 -36 g/dL


Pemeriksaan Penunjang

Hasil Pemeriksaan Imunoserologi, Tanggal 10/05/2021

Nama Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan


Anti-HIV Non-reaktif Non-reaktif

HBsAg Non-reaktif Non-reaktif

SGOT 21 <31

SGPT 32 <31

GDS 84 70-180

Ureum Darah 14 15-40

Creatinin Darah 0,4 0,5-1,0


• Pemeriksaan Penunjang
Hasil Pemeriksaan Urinalisis, Tanggal 07/04/2021
Nama Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Warna Kuning Kuning muda
Kejernihan Jernih Jernih
Glukosa Negatif Negatif
Bilirubin Negatif Negatif
Keton Negatif Negatif
Berat Jenis (BJ) 1.015 1.003-1.029
Eritrosit negatif Negatif
Ph 6,0 6.0-7.5
Protein Negatif Negatif
Urobilin 0,2 mg/dL Negatif
Nitrit Negatif Negatif
Leukosit Negatif Negatif
Pasien
Pasien rujukan
rujukan dari
dari Rumah
Rumah Sakit
Sakit Tiara
Tiara Sentosa
Sentosa dengan
dengan G3P2A0+
G3P2A0+ Gravid
Gravid preterm
preterm (28w8d)+
(28w8d)+ preeklamsia
preeklamsia berat+
berat+

Impending
Impending eclamsia+
eclamsia+ hellp
hellp syndrome
syndrome datang
datang dengan
dengan keluhan
keluhan sefalgia
sefalgia sejak
sejak 11 hari
hari SMRS.
SMRS. Dirasakan
Dirasakan terus-menerus
terus-menerus

dan
dan semakin
semakin memberat.
memberat. Keluhan
Keluhan disertai
disertai pusing
pusing (+),
(+), scotoma
scotoma penglihatan
penglihatan (-),
(-), mual
mual (+),
(+), nyeri
nyeri regio
regio epigastrium
epigastrium

(+).Riwayat
(+).Riwayat Hipertensi
Hipertensi sebelum
sebelum hamil
hamil disangkal,
disangkal, riwayat
riwayat hipertensi
hipertensi dalam
dalam kehamilan
kehamilan sebelumnya
sebelumnya (+),
(+), riwayat
riwayat

kejang
kejang

disangkal.
disangkal. Riwayat
Riwayat mengkonsumsi
mengkonsumsi Nifedipine
Nifedipine 10
10 mg
mg 3x1
3x1 sebelum
sebelum dirujuk
dirujuk kemudian
kemudian tekanan
tekanan darah
darah sempat
sempat turun
turun

RESUME 140/90
Riwayat mmHg
mmHg dan
140/90obstetric
Riwayat obstetric sefalgia
sefalgia berkurang.
G3P2A0
dan
G3P2A0 berkurang.
II :: Tahun
Tahun 2016,
2016, Kematian
Kematian janin
janin dalam
dalam rahim,
rahim, dilahirkan
dilahirkan pervaginam,
pervaginam, usia
usia kehamilan
kehamilan 21
21 minggu,
minggu, melahirkan
melahirkan di
di
RS
RS Konawe,
Konawe, ditolong
ditolong oleh
oleh dokter.
dokter.
II:
II: Tahun
Tahun 2019,
2019, laki-laki,
laki-laki, preterm
preterm (33
(33 minggu),
minggu), SC
SC e.c
e.c PEB,
PEB, melahirkan
melahirkan di
di RS
RS Bahteramas,
Bahteramas, ditolong
ditolong oleh
oleh dokter,
dokter,
BBL
BBL 1.500
1.500 gram,
gram, PBL
PBL dilupa
dilupa oleh
oleh pasien.
pasien.
III:
III: Kehamilan
Kehamilan sekarang.
sekarang. Riwayat
Riwayat HT
HT pada
pada kehamilan
kehamilan saat
saat ini
ini (+)
(+) diketahui
diketahui sejak
sejak pemeriksaan
pemeriksaan Antenatal
Antenatal Care
Care
(ANC)
(ANC) di
di posyandu
posyandu pada
pada usia
usia kehamilan
kehamilan 28
28 minggu.
minggu.
HPHT:
HPHT: 02/10/2020.
02/10/2020. Tafsiran
Tafsiran persalinan:
persalinan: 09/07/2021.
09/07/2021. Usia
Usia kehamilan
kehamilan saat
saat ini
ini :: 28w8d.
28w8d. Riwayat
Riwayat menggunakan
menggunakan alat
alat
kontrasepsi
kontrasepsi (+)
(+) pada
pada tahun
tahun 2016
2016 sampai
sampai 2018.
2018. Jenis
Jenis kontrasepsi
kontrasepsi yang
yang digunakan
digunakan adalah
adalah implant
implant 22 batang
batang (susuk).
(susuk).
Hasil pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum sakit sedang, kesadaran compos mentis.
Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan dari 170/120 mmHg, Nadi 92 x/menit, reguler,
pernapasan 24 x/menit, suhu 36,6ooC /axillar. Palpasi abdomen didapatkan nyeri tekan
abdomen di regio epigastrium.
Esktremitas inferior: Edema (+/+) minimal, refleks fisiologis
(+/+). Pemeriksaan luar obstetrik L1: TFU 3 JDBPX kesan bokong, L2: Kesan punggung-
RESUME
kanan, L3: Kesan kepala, L4: Penurunan 5/5, His: Belum ada, DJJ: 138 x/menit, TBJ: 1.500
gram.

Hasil Laboratorium darah rutin didapatkan WBC 10.440, Hb 12,6 g/dL, PLT 88.000.
Pemeriksaan imunoserologi didapatkan HBsAg: non-reaktif, anti HIV: non-reaktif,
SGOT 29 uL, SGPT 22 uL, ureum 14 mg/dl, kreatinin 0,4 mg/dl. Pemeriksaan Urinalisis
didapatkan protein negatif, urobilin 0,2 mg/dL.
DIAGNOSIS KERJA

G33P22A00 + Gravid Preterm (28w8d) + Preeklamsia Berat + Impending


Eklamsia + Hellp Syndrome.
PENATALAKSANAAN

1. Observasi tanda vital ibu


2. Tirah baring
3. Observasi denyut jantung janin
4. IVFD RL 28 tpm
5. Injeksi Dexamethasone 5 mg/6 jam/IM
6. Injeksi Ranitidine 50 mg/ 12 jam /IV
7. Pasang kateter urin
8. Rencana terminasi kehamilan dengan cito sectio caesarea
Hari/Tanggal Perjalanan Penyakit Rencana Terapi
Senin, 10/05/2021 Observasi tanda-tanda vital ibu
S: Nyeri kepala, NUH, pusing, mual
(10.45 WITA) Tirah baring
O: T : 170/120 mmHg Observasi DJJ
IVFD RL 28 tpm
N : 92 x/menit Reguler
Pasang kateter urin
P : 24 x/menit MgSO4 40%/ 10 mg/bolus iv
S : 36,5oC/Axillar Nifedipine 10 mg (3x1)
Dexamethasone 5 mg/IM
DJJ : 138 x/menit Rencana terminasi kehamilan
dengan cito sectio caesarea
L1 : 3 jdbpx
Follow-up
Instruksi Post Operasi:
L2 : Punggung Kanan  Observasi keadaan umum,
tanda vital ibu
L3 : Persentasi Kepala
 IVFD RL + oxytocin 2 Ampul
L4 : penurunan 5/5 28 tpm
 Ranitidine injeksi 50 mg/ 12
A: G3P2A0 + Gravid preterm (28w8d) jam
+Preeklampsia berat+ Impending  Cefotaxime injeksi 1 gr/ 12
jam/IV
eklamsia+ hellp syndrome  Ketorolac injeksi 30 mg/ 8
jam/IV
 Ketoprofen/6 jam/ supp
Selasa, S: Nyeri luka bekas operasi, nyeri  Observasi keadaan umum

11/05/2021 kepala berkurang, mual dan tanda vital ibu

(07.00 WITA) O: T : 160/100 mmHg  IVFD RL 28 tpm

  N : 80 x/menit, reguler  Inj.Ranitidine 50 mg/ iv/ 12

  P : 20 x/menit jam

Follow-up S : 36,5oC/Axillar

Jumlah urin : 650 cc (dalam 8 jam)


 Inj.Cefotaxime 1 g/iv/12 jam

 Inj.Ketorolac 30 mg/iv/ 8 jam

A: P3A0 + Post SC H1 e.c  Ketoprofen/6 jam/supp

Preeklamsia berat+ impending  Nifedipine 10 mg tab (3x1)

eklamsia+ hellp syndrome


Rabu, 12/05/2021 S: Nyeri luka bekas operasi (-)  Observasi keadaan umum

(07.00 WITA) O: T : 140/90 mmHg tanda vital ibu

  N : 80 x/menit Reguler  Aff infus

  P : 20 x/menit  Aff kateter urin

  S : 36,5oC/Axillar  Nifedipine 10 mg tab

  Jumlah urin : 800 cc (dalam 12 jam) (3x1)

Follow-up   Luka bekas operasi mulai kering  Asam mefenamat 500 mg

  A : P3A0 + Post SC H2 e.c tab (3x1)

  Preeklampsia berat+ impending

eklamsia+ hellp syndrome


Kamis, S: -  Ganti verban luka

13/05/2021 O: T : 140/90 mmHg  Nifedipine 10 mg tab

(07.00 WITA) N : 80 x/menit, reguler  Asam mefenamat 500 mg

P : 20 x/menit tab (3x1)

S : 36,5oC/Axillar  Ferrous sulfate tab (2x1)

Jumlah urin : 650 cc (dalam 8  Pasien boleh pulang


Follow-up jam)

Luka bekas operasi sudah

kering 

A : P3A0 + Post SC H3 e.c

Preeklamsia berat +

impending eklamsia+ hellp

syndrome
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
PENDAHULUAN
AKI merupakan salah satu indikator untuk
melihat derajat kesehatan dari suatu negara

preeklampsia ditegakkan berdasarkan


adanya hipertensi spesifik yang
disebabkan kehamilan disertai dengan
gangguan sistem organ lainnya pada
usia kehamilan diatas 20 minggu

Hipertensi dalam kehamilan diperkirakan


terjadi pada sekitar 12% hingga 22% pada
setiap kehamilan
DEFINISI
Preeklamsia adalah timbulnya hipertensi setelah
usia kehamilan 20 minggu, dengan sistolik/diastolic
≥140/ ≥90 mmHg, disertai ggn organ spesifik
dengan/tanpa proteinuria

Preeklamsia berat: HELLP Syndrome:


Sistolik/diastolic ≥160/ ≥110 mmHg, Kumpulan gejala yang mencakup
Disertai gangguan organ spesifik, hemolisis, peningkatan enzim hati,
ada/tanpa proteinuria dan trombositopenia.
EPIDEMIOLOGI
Hipertensi adalah masalah medis yang paling sering ditemui selama
kehamilan, dan merupakan komplikasi 10-15% dari semua kehamilan

Preeklamsia mempengaruhi 3-5% kehamilan

Preeklamsia menyerang hingga 10 % wanita primipara dan


insiden preeklamsia berat sekitar 1%

Insiden preeklampsia dengan komplikasi di Indonesia pada tahun 2011


ialah sebesar 128.273 kejadian, yakni sekitar 5,3% dari seluruh populasi
ibu bersalin di Indonesia
ETIOLOGI

Preeklampsia dipikirkan
sebagai akibat dari invasi
sitotrofoblas plasenta yang
inadekuat diikuti dengan
disfungsi endotel maternal
yang meluas.
FAKTOR RESIKO

UMUM GENETIK OBSTETRI MEDIS


• Usia >40 • Riwayat ibu • Primiparitas • Hipertensi
Tahun menderita • Kehamilan yg sdh ada
• Obesitas preeklamsia Ganda sebelumnya
• Riwayat • Preeklamsi • Penyakit
Saudara Sebelumnya ginjal kronis
perempuan • Interval • Diabetes
menderita Kelahiran yg Melitus
preeklamsia Panjang
PATOFISIOLOGI
• Pada hipertensi dalam kehamilan tidak terjadi invasi sel-sel trofoblas pada lapisan otot
arteri spiralis dan jaringan matriks sekitarnya. Lapisan otot arteri spiralis menjadi tetap
Teori kelainan kaku dan keras sehingga lumen arteri spiralis tidak memungkinkan mengalami
distensi dan vasodilatasi. Akibatnya, arteri spiralis relatif mengalami vasokonstriksi,
vaskularisasi placenta dan terjadi kegagalan "remodeling arteri spiralis", sehingga aliran darah uteroplasenta
menurun, dan terjadilah hipoksia dan iskemia plasenta

• . Plasenta yang mengalami iskemia dan hipoksia akan menghasilkan oksidan


Teori Iskemia Plasenta, (disebut juga radikal bebas)
Radikal Bebas, dan • Adanya radikal hidroksil dalam darah mungkin dahulu dianggap sebagaibahan
toksin yang beredar dalam darah, maka dulu hipertensi dalam kehamilan
Disfungsi disebut "roxaemia”

Peroksida lemak sebagai • Peroksida lemak sebagai oksidan/radikal bebas yang sangat
toksis dapat terjadi pada kehamilan, akan beredar di seluruh
oksidan pada hipertensi rubuh dalam aliran darah dan akan merusak membran sel
dalam kehamilan endotel
PATOFISIOLOGI
• Akibat sel endotel terpapar terhadap peroksida lemak, maka
Disfungsi sel terjadi kerusakan sel endotel, yang kerusakannya dimulai dairi
membran sel endotel. Kerusakan membrane sel endotel
endotel mengakibatkan terganggunya fungsi endotel, bahkan rusaknya
seluruh strukrur sel endotel

Teori Intoleransi • Dugaan bahwa faktor imunologik berperan terhadap terjadinya


hipertensi dalam kehamilan terbukti dengan fakta bahwa
Imunologik antara Primigravida mempunyai risiko lebih besar terjadinya hipertnensi
ibu dan Janin dalam kehamilan jika dibandingkan dengan multigravida

• Pada hipertensi dalam kehamilan kehilangan daya refrakter terhadap bahan


Teori adaptasi vasokonstriktor, dan ternyata terjadi peningkatan kepekaan terhadap bahan-
bahan vasopresor. Artinya, daya refrakter pembuluh darah terhadap bahan
kardiovaskularitas vasopresor hilang hingga pembuluh darah menjadi sangat peka terhadap
bahan vasopresor
PATOFISIOLOGI
• Ada faktor keturunan dan familial dengan model gen
tunggal. Genotipe ibu lebih menentukan terjadinya
Teori Genetik hipertensi dalam kehamilan secara familial jika
dibandingkan dengan genotipe janin

Teori Defisiensi • Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa


Gizi (Teori kekurangan defisiensi gizi berperan dalam
terjadinya hipertensi dalam kehamilan
diet)
• Redman, menyatakan bahwa disfungsi endotel pada
Teori Stimulus preeklampsia akibat produksi debris trofoblas plasenta
berlebihan, mengakibatkan "aktivitas leukosit yang sangat
Inflamasi tinggi" pada sirkulasi ibu
DIAGNOSIS
GEJALA PEB: (salah satu dari gejala
dibawah ini)
HT, Trombositopenia, Ggn fungsi ginjal, Ggn
fungsi hati, edema paru, Gejala neurologis, Ggn
sirkulasi uteroplasenta
PEB terbagi 2:
1. PEB tanpa Impending eclamsia
HELLP Syndrome: (salah satu dari 2. PEB dgn Impending eklamsia
gejala dibawah ini)
Hemolisis, peningkatan enzim hati, Disebut impending eclampsia bila
trombositopenia preeklampsia berat disertai gejala-gejala
subjektif
berupa nyeri kepala hebat, gangguan visus,
mual-muntah, nyeri epigastrium dan
kenaikan progresif tekanan darah
PENATALAKSANAAN
1. Manajemen ekspektatif 2. Pemberian MgSO4
• Direkomendasikan pd kasus PEB dgn UK <34 • Direkomendasikan sbg profilaksis terhadap
mgg dgn syarat kondisi ibu dan janin stabil. eklamsia pd pasien PEB
• Bagi pasien dgn manajemen ekspektatif, • Hentikan bila ada tanda intoksikasi, 24 jam
pemberian kortikosteroid direkomendasikan post partum/pasca kejang
utk membantu pematangan paru janin
• Harus dilakukan dalam pengawasan ketat
(ranap)

3. Pemberian antihipertensi 3. Pemberian kortikosteroid


• Indikasi utama: untuk keselamatan ibu • Membantu meningkatkan trombosit pada
dalam mencegah penyakit serebrovaskular HELLP Syndrome??
• Antihipertensi direkomendasikan pada PEB • Membantu pematangan paru pada janin
• Target penurunan TD sistolik <160 dan preterm
diastolic <110 mmHg
ANTI KEJANG
MgSO4
Diazepam
Cara Pemberian :
Loading dose : Dosis awal: 10 mg IV selama 2 menit,
4 gram MgSO4 IV selama 15 mnt Dosis pemeliharaan :40 mg /500 ml RL
 Maintenance dose tidak melebihi 100 mg/hari.
6 gram dalam larutan RL selanjutnya dapat diberikan 10 mg
500cc/6 jam setiap 2 jam dalam infus atau
intramuskular, sampai tidak ada
••Syarat-syarat
Syarat-syarat pemberian
pemberian MgSO adalah
MgSO4:4: adalah kejang
 Terdapat
Terdapat antidotum
antidotum yaitu
yaitu kalsium
kalsium glukonas
glukonas 10%
10% 1
1 gr
gr Fenitoin
dalam
dalam 10
10 cc
cc beri
beri secara
secara IV
IV dalam
dalam 3-5
3-5 menit
menit
 Refleks
Refleks patella
patella +.
+. dosis 15 mg/kg berat badan dengan
 Frekuensi
Frekuensi pernapasan ≥
pernapasan ≥ 16x/
16x/ menit.
menit.
 Produksi
Produksi urin lebih dari 0,5cc/kg BB/jam
urin lebih dari 0,5cc/kg BB/jam
pemberian intravena 50 mg/menit
ANTIHIPERTENSI

Anti Hipertensi
Nifedipin Lini I:
Dosis 10-20 mg per oral, diulangi setelah 30 menit; maksimum 120 mg
dalam 24 jam

Anti Hipertensi alternafi lain:

nitrogliserin, metildopa, labetalol


PENATALAKSANAAN
Algoritme
Algoritme manajemen
manajemen ekspektatif
ekspektatif preeklampsia
preeklampsia berat
berat
Kriteria terminasi kehamilan pada preeklamsia berat
BAB III
ANALISA KASUS
Kasus Teori

Anamnesis: Pasien datang dengan Pada preeklamsia berat dengan

keluhan sefalgia sejak 1 hari SMRS. impending eclampsia maka akan

Dirasakan terus-menerus dan terus memberikan gejala subjektif berupa

memberat, kemudian membaik dengan nyeri kepala hebat, gangguan visus,

konsumsi obat. Keluhan lain seperti muntah-muntah, nyeri epigastrium/

pusing (+), scotoma penglihatan (-), nyeri perut kanan atas dan kenaikan

mual (+), nyeri regio epigastrium (+). progresif tekanan darah.


Kasus Teori
Riwayat obstetrik: G3P2A0
I: Tahun 2016, Kematian janin dalam rahim, Salah satu faktor risiko obstetrik
dilahirkan pervaginam, usia kehamilan 21 terjadi PEB adalah adanya riwayat
minggu, melahirkan di RS Konawe, ditolong
oleh dokter. preeklamsia atau preeklamsi berat
II: Tahun 2019, laki-laki, preterm (33 minggu),
SC e.c PEB, melahirkan di RS Bahteramas, pada kehamilan sebelumnya. Hal
ditolong oleh dokter, BBL 1.500 gram, PBL ini akan meningkatkan kejadian
dilupa oleh pasien.
III: Kehamilan sekarang. Hipertensi pada PEB sebesar tujuh kali lipat.
kehamilan yang sekarang didapatkan saat
pemeriksaan ANC (Antenatal Care) di
Posyandu pada usia kehamilan 28 minggu.
HPHT: 02/10/2020.
TP: 09/07/2021.
Usia kehamilan saat ini : 28w8d.
Kasus Teori
Hasil pemeriksaan fisik Tekanan darah ≥160/ ≥110 mmHg pada dua kali
didapatkan keadaan umum
sakit sedang, kesadaran pemeriksaan berjarak 15 menit menggunakan
compos mentis. lengan yang sama. Hal ini merupakan salah satu
Pemeriksaan tanda vital kriteria diagnosis dari PEB.
didapatkan TD170/120
mmHg, Nadi 92x/menit Adapun nyeri tekan pada regio epigastrium
reguler, pernapasan adalah salah satu gejala subjektif dari PEB
24x/menit, suhu 36,6oC dengan impending eclampsia.
/axillar.
Abdomen: nyeri tekan regio Sedangkan edema pada tungkai sudah tidak
epigastrium dapat dijadikan patokan pasti untuk diagnosis
Esktremitas inferior : Edema PEB karena pada banyak kehamilan juga akan
(+/+) minimal, refleks
fisiologis (+/+) ditemukan edema pada ekstremitas bawah.
Kasus Teori

Perencanaan • Tatalaksana medikamentosa pada PEB antara


lain adalah penderita preeklamsia berat harus
1. Observasi tanda vital ibu segara masuk rumah sakit untuk rawat inap
dan dianjurkan tirah baring miring ke satu sisi
2. Tirah baring (kiri), kemudian dilakukan terapi dan
3. Observasi denyut jantung janin monitoring cairan yang ketat dan pemasangan
kateter urin.
4. IVFD RL 28 tpm • Pemberian antikejang pada pasien PEB yang
banyak digunakan di Indonesia adalah MgSO4
5. Injeksi Dexamethasone 5 mg/6 jam/IM 40%. Pemberian MgSO4% diawali dengan
6. Injeksi Ranitidine 50 mg/ 12 jam /IV loading dose 4 gram MgSO4 : intravena (40%
dalam 10 cc) selama 15 menit dilanjutkan
7. Pasang kateter urin dengan maintenance dose infus drips 6 gram
dalam larutan ringer dalam 6 jam; atau
8. Rencana terminasi kehamilan dengan cito sectio diberikan 4 atau 5 gram i.m. MgSO4 diberikan
caesarea hingga 24 jam setelah persalian atau kejang
terakhir.
• Pemberian antihipertensi lini pertama pada
PEB adalah Nifedipine dengan dosis 10-20 mg
per oral, dosis maksimum 120 mg dalam 24
jam.
• Pemberian kortikosteroid pada pasien PEB dgn
UK preterm bertujuan untuk pematangan paru
janin.
Kasus Teori
Rencana cito SC Perawatan pereeklampsia berat sama halnya dengan perawatan pereeklampsia ringan, dibagi menjadi
dua unsur. :
• Sikap terhadap penyakitnya, berarti pemberian obat-obatan, atau terapi medikamentosa
• Sikap terhadap kehamilannya : “aktif” atau “agresif”, kehamilan diakhiri (terminasi) setiap saat bila
keadaan hemodinamika sudah stabil.

Cara mengakhiri kehamilan (terminasi kehamilan) dilakukan berdasarkan keadaan obstetrik, apakah
sudah inpartu atau belum. Indikasi perawatan aktif yaitu jika terdapat gejala 1 atau lebih gejala berikut
Faktor Ibu :
•Kehamilan ≥ 37 minggu untuk PEB dan >37 minggu untuk PE.
•Adanya tanda / Gejala impending eklampsi.
•kegagalan terapi konservatif yaitu keadaan klinik dan laboratorik memburuk.
•Diduga solusio plasenta
•Timbul onset persalinan (ketuban pecah atau perdarahan).
Faktor janin :
•Adanya tanda-tanda gawat janin (fetal distress).
•Adanya tanda-tanda intra uterine growth restriction (IUGR).
•NST Nonreaktif dengan profil biofisik abnormal,
•Terjadinya oligohidroamnion.
Faktor dari hasil pemeriksaan Laboratorium :
• Adanya tanda-tanda “Sindroma HELLP” khususnya menurunnya trombosit dengan cepat.
• Cara mengakhiri kehamilan (terminasi kehamilan) dilakukan berdasar keadaan obstetrik pada
waktu itu, apakah sudah inpartu atau belum.
TERIMA KASIH ;)

Anda mungkin juga menyukai