Anda di halaman 1dari 33

KEMENTERIAN

KESEHATAN
REPUBLIK
INDONESIA

PENANGGULANGA
N
KRISIS
KESEHATAN
PUSAT KRISIS KESEHATAN,
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
JAKARTA, 2020
BENCANA (UU
24/2007)
PENGERTIAN: PERISTIWA ATAU RANGKAIAN PERISTIWA YANG
MENGANCAM DAN MENGGANGGU KEHIDUPAN DAN
PENGHIDUPAN MASYARAKAT YANG DISEBABKAN:

NON
ALAM SOSIAL
Gempa bumi, tsunami, ALAM
letusan gunung api, Gagal teknologi, kebakaran, Konflik Sosial, Teror, Bom, dll
banjir, kekeringan, angin epidemi dll
topan, longsor dll

DAMPAK KESEHATAN
(TERHADAP KELOMPOK RENTAN)
LABORATORIUM BENCANA

2015

ASMA
T

388 (78 %) kab/kota: risiko tinggi


109 (22 %) kab/kota: risiko sedang

Trend meningkat, terjadi pergeseran ke bencana non alam dan


kegagalan teknologi, paradigma PRB belum kuat, harmonisasi
pemerintah-dunia usaha-masyarakal belum optimal, SPM belum optimal
BENCANA & KRISIS KESEHATAN

DAMPAK KESEHATAN
(TERHADAP KELOMPOK RENTAN)

MAMPU DIATASI TIDAK MAMPU


OLEH DIATASI OLEH
KAPASITAS YANG KAPASITAS YANG
ADA ADA

DIBANTU DARI
TIDAK MENJADI LUAR
KRISIS
KRISIS
KESEHATAN
PERMENKES NO 64 TAHUN 2013
(REV 2019)

• Krisis Kesehatan adalah peristiwa atau rangkaian


peristiwa yang mengakibatkan timbulnya korban
jiwa, korban luka/sakit, pengungsian, dan/atau
adanya potensi bahaya yang berdampak pada
kesehatan masyarakat yang membutuhkan respon
cepat di luar kebiasaan normal dan kapasitas
kesehatan tidak memadai.
mampu mengusahakan peningkatan dan
SAVE COMMUNITY pendayagunaan sumberdaya yang ada (manusia,
sarana, prasarana) guna menjamin rasa sehat
DEKLARASI MAKASAR TH 2000 dan aman yang merupakan hak azasi manusia

HAZARD
BENCANA / KRISIS KESEHATAN

VULNERABILITY
UU 24 TH 2007 KLASTER KESEHATAN
PEMERINTAH
KOORDINASI
PENGURANGAN KOLABORASI
CAPACITY RESIKO BENCANA INTEGRASI
DUNIA USAHA MASYARAKAT
TA N G G U N G J A W A B
P E M E R I N TA H
UU No 24 Th 2007
• Pemerintah dan Pemerintah daerah bertanggungjawab dalam
penyelenggaraan penanggulangan bencana.
• Pengurangan risiko bencana dipadukan dalam program pembangunan
• Pengalokasian anggaran penanggulangan bencana dalam Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara / Daerah yang memadai
• Pengalokasian anggaran penanggulangan bencana dalam bentuk dana
siap pakai
UU No 36 Th 2009
• Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat bertanggung jawab
atas ketersediaan sumber daya, fasilitas, dan pelaksanaan pelayanan
kesehatan secara menyeluruh dan berkesinambungan pada bencana
SPM BIDANG KESEHATAN

Terdapat 6 urusan wajib pelayananan dasar


UU 23/2014 yang dilaksanakan berdasarkan SPM, SPM
PASAL 12, PASAL 18 DAN menjadi perioritas baik perencanaan
PASAL 298 maupun anggaran

Pelaksanaan SPM yang mengatur tentang


PP 2/2018 jenis pelayanan, mutu pelayanan dan
penerima pelayanan dasar dan strategi
STANDAR PELAYANAN
MINIMAL penerapannya

Secara teknis memuat tentang mekanisme


Permendagri 100/2018 dan strategi penerapan SPM mulai dari
PENERAPAN SPM pengumpulan data, penghitungan
pemenuhan kebutuhan dasar, perencanaan
SPM dalam DOKREN, dan pelaksanaan
SPM, pelaporan dan evaluasi.
Permenkes 4/2019
STANDAR TEKNIS Secara teknis memuat tentang mekanisme
PEMENUHAN MUTU pemenuhan mutu pelayanan dasar pada
PELAYANAN DASAR PADA
SPM BIDANG KESEHATAN
SPM bidang kesehatan
JENIS LAYANAN SPM BIDANG KESEHATAN

PROVINSI KABUPATEN / KOTA

1. Pelayanan kesehatan bagi penduduk 1. Pelayanan kesehatan ibu hamil


terdampak krisis kesehatan akibat 2. Pelayanan kesehatan ibu bersalin
bencana dan/atau berpotensi 3. Pelayanan kesehatan bayi baru lahir
bencana provinsi. 4. Pelayanan kesehatan balita
2. Pelayanan kesehatan bagi penduduk 5. Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar
pada kondisi kejadian luar biasa 6. Pelayanan kesehatan pada usia produktif
provinsi. 7. Pelayanan kesehatan pada usia lanjut
8. Pelayanan kesehatan penderita hipertensi
9. Pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus
10. Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan
jiwa berat
11. Pelayanan kesehatan orang terduga
tuberkulosis
12. Pelayanan kesehatan orang dengan risiko
terinfeksi virus yang melemahkan daya tahan
tubuh manusia (Human Immunodeficiency
Virus),

Bersifat promotif dan preventif


SPM di Provinsi dan Kabupaten/Kota
Jenis Pelayanan Dasar daerah Provinsi terdiri atas:
1.pendidikan menengah;
2.pendidikan khusus;
3.pelayanan kesehatan bagi penduduk terdampak krisis kesehatan akibat bencana dan/atau berpotensi
bencana daerah provinsi;
4.pelayanan kesehatan bagi penduduk pada kondisi kejadian luar biasa daerah provinsi;
5.pemenuhan kebutuhan air minum curah lintas daerah kabupaten/kota;
6.penyediaan pelayanan pengolahan air limbah domestik regional lintas daerah kabupaten/kota;
7.penyediaan dan rehabilitasi rumah yang layak huni bagi korban bencana daerah provinsi;
8.fasilitasi penyediaan rumah yang layak huni bagi masyarakat yang terkena relokasi program Pemerintah
Daerah provinsi;
9.pelayanan ketenteraman dan ketertiban umum daerah provinsi;
10.rehabilitasi sosial dasar penyandang disabilitas terlantar di dalam panti;
11.rehabilitasi sosial dasar anak terlantar di dalam panti;
12.rehabilitasi sosial dasar lanjut usia terlantar di dalam panti;
13.rehabilitasi sosial dasar tuna sosial khususnya gelandangan dan pengemis di dalam panti; dan
14.perlindungan dan jaminan sosial pada saat dan setelah tanggap darurat bencana bagi korban bencana
daerah provinsi.
MANAJEMEN
BENCANA

PENGURANGAN RISIKO BENCANA

1 KLASTER KESEHATAN
PENINGKATAN
KAPASITAS

2
KOLABORASI,
KOORDINASI,
INTEGRASI
PENGURANGAN RISIKO BENCANA
PENGUKURAN INDEKS RISIKO BENCANA

VULNERABILITY (Kerentanan)

V
diturunkan/ diamankan.
• Usia (Balita, Lansia,Bumil)

R≈Hx
• Tingkat Kesmas
• Tingkat Kesejahteraan

C
INDEKS RiSIKO
(diturunkan)
HAZARD
Frekuensi &
Intensitas)
CAPACITY (Kapasitas)
• SDM
• Kebijakan
• Sarana dan prasarana
FOKUS: • Manajemen (Koordinasi,
PENINGKATAN Kolaborasi, Integrasi)
• dll
KAPASITAS
PARADIGMA PENGURANGAN RISIKO
BIDANG KESEHATAN (PROGRAM KERJA KRISIS KESEHATAN)

P
GA T
NG A
TA RUR
DA

BENCANA • RHA & PHRT


• AKTIVASI
KLASTER
• MOBILISASI
EMT

PASCA NSIS
I
E
TRA RAT K DINI
U
DAR LIHAN
BENCANA PEM
U

MANAJEMEN
MANAJEMEN
RISIKO: PRA RE
RISIKO: RE HABI
PENINGK
PENINGK KAPASITAS
KAPASITAS BENCANA KO LIT
NS AS
TR I
UK
SI
KONSEP PENINGKATAN KAPASITAS
DALAM PENGURANGAN RISIKO BENCANA

KONSEP
KONSEP
OPERASI
OPERASI
•• HAZARD
HAZARD TINGGI
TINGGI •• ASSESMENT
ASSESMENT
•• KAPASITAS
KAPASITAS
RENDAH •• PETA
PETA
RENDAH
•• KERENTANAN RESPON
RESPON
KERENTANAN •• RENKON
RENKON
KESEHATAN
KESEHATAN TINGGI
TINGGI •• TTX
TTX
INDEKS
INDEKS RISIKO
RISIKO
BENCANA
RENCANA
RENCANA
BENCANA DETAIL
TINGGI
TINGGI DETAIL
OPERASI
OPERASI

•• SIMULASI
SIMULASI

KESIAPAN
KESIAPAN
OPERASI
OPERASI
PROGRAM KERJA PRB (3 TAHUNAN)
2015--2019
- - -

TAHUN 1

TAHUN 2

TAHUN 3
RE
RE
AS SI
NK
NK
IS M
ON
ON
TE form
form U
NS ulasi
ulasi
RE
RE L
I NK
ide
ide
NK
ON
A
ON
ntifi
ntifi dala
dala SI
kas m
kas m uji
form
form
ii co
at
at
HV
HV RE ba
RE
C
C NK
NK da
- ON
ON
dan
dan
n
PE mel
mel so
aku
TA aku
kan
sial
kan
RE sosi
sosi
isa
SP alisa
alisa si
si
O
si
ke
RE
ke
kom NK
N kom
me
pon
pon ON
me en
ru
ru
en
C
ke
C
mu sel
mu - uru
ska
ska
n TT h
n
HV
HV X ko
C
C pen
pen
gec
mp
dal
dal gec
eka
eka on
am
am
for
n
n en
for reali
reali
mat sme
V
mat sme
pet
pet RE
RE da
a
a
NK
NK n
ON
ON C
PROGRAM TAHUNAN KRISIS
DALAM RANGKA PENGURANGAN
KESEHATAN
RISIKO BENCANA
2020--2024
TAHAP TAHAP TAHAP
1 2 3
PETA RESPON TTX
ASISTENSI RENKON SIMULASI
• merumuskan • Menguji
• Identifikasi HVC dalam realisme
H, V, C format peta renkon
• Advocacy • Formulasi dlm • Latihan
Kab/Kota format Renkon kesiap-
siagaan
KLASTER KESEHATAN
KLASTER KESEHATAN

PELAYANAN
KESWA KESEHATAN

KIA & KESPRO P2 & KESLING

DVI GIZI

PERMENKES 64/2013
REV. 2019
ORGANISASI KLASTER KESEHATAN

KLASTER KESEHATAN

TIM DATA & TIM LOGISTIK TIM PROMOSI


INFORMASI KESEHATAN KESEHATAN

SUB KLASTER SUB KLASTER


PENGENDALI AN PENYAKIT SUB KLASTER SUB KLASTER SUB KLASTER KIA SUB KLASTER
PELAYANAN DAN PENYEHATAN PELAYANAN GIZI KESEHATAN JIWA & REPRODUKSI DVI
KESEHATAN LINGKUNGAN
STANDAR PELAYANAN
MINIMAL BIDANG KESEHATAN

• STANDAR PELAYANAN MANAJEMEN


KESEHATAN PADA KLASTER
• STANDAR PELAYANAN KESEHATAN
DASAR SESUAI PERAN SUB
KLASTER
LINGKUP PELAYANAN
MANAJEMEN KESEHATAN
PADA KLASTER
STANDAR MANAJEMEN KESEHATAN

1. Melakukan Rapid Health Assessment;


2. Aktivasi Klaster Kesehatan dan mobilisasi EMT dan PHRRT;
3. Menyusun dan melaksanakan Rencana Operasi Krisis Kesehatan
berdasarkan hasil RHA dan Rencana Kontigensi (jika sudah ada);
5. Memobilisasi sarana prasarana kesehatan, dan perbekalan
kesehatan yang memadai;
6. Memastikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat terdampak
berjalan sesuai standar dengan memperhatikan kepentingan
kelompok rentan;
7. Mengintensifkan pemantauan perkembangan situasi (memberikan
informasi awal kejadian, informasi penilaian cepat kesehatan, dan
informasi perkembangan); dan
8. Melaksanakan komunikasi Krisis Kesehatan.
LINGKUP PELAYANAN
KESEHATAN DASAR
SESUAI PERAN SUB KLASTER
SUB KLASTER
PELAYANAN KESEHATAN
• Perkirakan secara cepat kondisi korban:
• Berapa jumlahnya
• Apakah nyata/potensial mengancam jiwa –
kecacatan
• Bagaimana kecenderungan kejadian korban
• Apakah kapasitas lokal mampu mengatasi
• Pemulihan fungsi yankes
• Yankes Pra RS ( Lapangan, Pos Kesehatan,
Puskesmas)
• Rumah Sakit (antar rumah sakit)
• Penyiapan jejaring dan sarana yankes rujukan
• Penugasan tim darurat medis (EMT)
• Fasilitas pelayanan kesehatan
SUB KLASTER
P2 & KESLING
• Surveilans penyakit dan faktor risiko
• Imunisasi
• Pengendalian vektor
• Pencegahan dan pengendalian penyakit
• Pengawasan dan perbaikan kualitas air
• Pengawasan pembuangan kotoran
• Sanitasi pengelolaan sampah
• Pengawasan dan pengamanan makanan
dan minuman
SUB KLASTER
PELAYANAN GIZI
• Pengawasan bantuan pangan
• Pengawas penyelenggaraan dapur umum
• Ketika situasi sudah mulai agak stabil melakukan penilaian gizi
balita dan faktor pemburuknya serta memastikan pemberian
makanan sesuai dengan spesifik kebutuhan
• Melaksanakan pemberian makanan tambahan dan suplementasi
gizi.
• Memastikan ASI tetap diberikan dalam situasi darurat &
melakukan pengawasan pemberian susu formula
• Mengupayakan menu makanan dapat sesuai dengan kebiasaan
makan setempat, mudah diangkut, disimpan dan didistribusikan
serta memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral
SUB KLASTER
KESPRO
Latar Belakang :
• Risiko kekerasan seksual dapat meningkat selama
ketidakstabilan sosial
• Penularan IMS/HIV dapat meningkat di area dengan
kepadatan populasi tinggi
• Kurangnya layanan Keluarga Berencana meningkatkan
risiko yang berhubungan dengan kehamilan yang tidak
diinginkan
• Kekurangan gizi dan epidemi meningkatkan risiko komplikasi
kehamilan
• Kelahiran terjadi selama perpindahan populasi
• Kurangnya akses kepada layanan gawatdarurat kebidanan
komprehensif meningkatkan risiko kematian ibu
• Kebutuhan untuk melanjutkan kehidupan seksual yang sehat
SUB KLASTER
KESPRO
Penerapan Kespro dalam situasi darurat melalui penerapan
Paket Pelayanan Awal Minimum (PPAM) :
• Mengidentifikasi koordinator PPAM Kespro
• Mencegah dan menangani kekerasan seksual
• Mencegah penularan IMS/HIV
• Mencegah meningkatnya kesakitan dan kematian maternal
dan neonatal
• Merencanakan tersedianya pelayanan kesehatan
reproduksi komprehensif yang terintegrasi ke dalam
layanan kesehatan dasar segera setelah situasi menjadi
stabil atau memungkinkan
SUB KLASTER
KESEHATAN JIWA

• Intervensi Sosial  menyebarluaskan


informasi tentang kedaruratan,
penyelamatan fisik terhadap populasi,
informasi tentang pertolongan, dan
lokasi kerabat; menyebarluaskan
informasi yang sederhana dan empati
untuk menenangkan masyarakat;
Psychological First Aid

• Intervensi Psikologis  Menangani


dan merujuk keluhan psikiatrik yang
mendesak
SUB KLASTER DVI
1. Koordinasi, 2. Pengumpulan
melihat lokasi, data post
evakuasi mortem

3. Pengumpulan
Data Ante
Mortem

4. 5. Pengembalian
Rekonsiliasi jenazah pada
proses keluarga
TIM DATA DAN INFORMASI

• Mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data


• Data yang dihasilkan : Informasi awal, RHA, perkembangan

TIM LOGISTIK KESEHATAN


• Menyediakan fasilitas, jasa, dan bahan-bahan serta
perlengkapan untuk pelayanan kesehatan Melaksanakan
koordinasi, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian dan
transportasi bantuan logistik dan peralatan kesehatan;
• Melaksanakan penyelenggaraan dukungan, air bersih dan
sanitasi umum;
TIM PROMOSI KESEHATAN

1. Penyebarluasan Informasi dan Edukasi PHBS


2. dalam kedaruratan
• Terus memberikan ASI pada bayi
• Biasakan Cuci tangan pakai sabun
• Menggunakan air bersih
• BAB di jamban, buang sampah ditempatnya
• Memanfaatkan pelayanan kesehatan
• Melindungi anak
• Makan makanan bergizi
• Tidak merokok di pengungsian
• Mengelola stres
• Bermain sambil belajar

3. Menyediakan media KIE

Anda mungkin juga menyukai