Anda di halaman 1dari 12

Kromatografi Gas

Kelompok 5
• Fadila Dwi Rahmawati (13)
• Irma Ayu Septiani (14)
• Maitsa Luthfiyyah Durrotunnisa (16)
• Muzhaffar Ghani Taufikkurrahman (19)
• Ravialam Taufik (23)
• Reva Fatimah Azzahra (25)
• Zahra Farida Rahmah (32)
Kromatografi Gas
Metode pemisahan berdasarkan
perbedaaan kecepatan migrasi Fasa Gerak
komponen-komponen

Metode untuk memisahkan sampel dari komponen-komponennya


menggunakan
Gasgas sebagai
– Cair (GLC) fasa geraknya
Partisitanpa mengalami dekomposisi

Gas – Padat (GSC) Adsorpsi


BAGAN ALAT KROMATOGRAFI GAS
Sering disebut
ig u n a k a n untuk
D sebagai fasa
m b a w a solute gerak
me lom.
a la m k o
ke d

Gas-gas yang sering dipakai


adalah : helium, argon,
Gas Pembawa nitrogen, karbon dioksida dan
hidrogen. Gas helium dan
argon sangat baik, tidak mudah
 Harus Inert, tidak bereaksi terbakar, tetapi sangat mahal.
dengan sampel, solvent, dan H2 mudah terbakar, sehingga
material dalam kolom harus berhati-hati dalam
 Murni, mudah diperoleh, pemakaiannya. Kadang-
dan murah kadang digunakan juga CO2.
Injektor
Berfungsi untuk
mengantarkan sampel
ke dalam aliran gas
pembawa.

Penginjekan sampel dapat


dilakukan secara manual
atau secara otomatis (yang
dapat menyesuaikan
jumlah sampel).
KOLOM
Kolom merupakan tempat terjadinya proses pemisahan karena di dalam nya
terdapat fase diam.
Ada dua jenis kolom yaitu :
a. Kolom Kemas
 terdiri atas fase cair yang tersebar pada permukaan penyangga yang
lembam(inert)
 terbuat dari gelas atau logam yang tahan karat atau dari tembaga dan
aluminium, panjang kolom yaitu 1-5 m dengan diameter 1-4 mm
 dipakai lapisan tipis pada padatan pendukung dengan ketebalan 1-10 nm, dan
maksimum fasa diam cair terdapat pada padatan pendukung adalah 10%

b. Kolom Kapiler
Rongga pada bagian dalam kolom yang menyerupai pipa(tube).
Oleh karena itu kolom kapiler disebut juga open tubular colums,
fasa diam melekat mengelilingi dinding dalam kolom.
OVEN DETEKTOR

 Berfungsi sebagai pengatur suhu.  Detektor berfungsi untuk memberikan


 Suhu oven harus diatur dan sedikit respon linier atas komponen-komponen
dibawah titik didih sampel. Jika sampel yang sudah dipisahkan dalam
kolom.
suhu diset terlalu tinggi, cairan fasa  Detektor, yang paling umum digunakan
diam bisa teruapkan, juga sedikit dalam GC adalah detektor ionisasi
sampel akan larut pada suhu tinggi nyala (FID) dan detektor kondutivitas
dan bisa mengalir terlalu cepat termal (TCD).
dalam kolom sehingga menjadi  TCD adalah detektor non-destruktif,
terpisah. sedangkan FID adalah detektor
destruktif.
1. Fase gerak (gas-gas berkemurnian tinggi) mengalir dari tabung gas melalui injektor, masuk
ke dalam kolom, ke dalam detektor dan pembuangan.

2. Cuplikan dimasukkan ke injektor dengan syringe


 Cuplikan harus dimasukan ke dalam kolom sekaligus.
 Suhu gerbang suntik harus cukup panas untuk menguapkan cuplikan yang begitu cepat sehingga
 tidak menghilangkan keefisienan yang disebabkan oleh cara penyuntikan.
 sebaliknya harus cukup rendah untuk mencegah penguraian akibat panas

3. Injektor dipanaskan antara 150 - 250 ° C guna menguapkan sampel dan pelarutnya.
4. Sampel yang berfase uap ini akan digerakkan ke kolom dalam oven yang terkontrol suhunya
oleh pembawa gas.

Cara Kerja
Kromatografi Gas
5. Ukuran puncak hasil analisis berhubungan banyaknya senyawa dalam cuplikan.
6. Bila konsentrasi sebuah senyawa bertambah maka ukuran puncak pun membesar.
7. Bila kolom dan semua kondisi operasi kromatografi gas tetap sama, sebuah senyawa
akan mengalir dalam kolom dengan kecepatan yang sama. Sehingga sebuah senyawa
akan dapat diidentifikasikan oleh waktu yang dibutuhkannya untuk bergerak dalam
kolom.
8. Identifikasi senyawa tidak dapat hanya ditentukan sendiri oleh waktu retensinya.
9. Senyawa yang asli, murni dan diketahui kadarnya harus dianalisis dan waktu retensi
serta ukuran akan didapatkan.
Perhitung

 
%sampel =
Syarat Senyawa
● Syarat senyawa / cuplikan :
 Volatil : Senyawa yang mudah membentuk uap
 Stabil terhadap panas.Pada suhu operasional KG (<450 ˚C) senyawa dapat berubah fase gas atau uap
 Tidak terdekomposisi pada suhu tersebut

● Syarat gas sebagai fase gerak :


 Koefisien difusi gas rendah
 Kemurnian tinggi
 Cocok dengan datektor yang didapat

● Contoh gas pembawa:


 N2
 He
 H2
 Dll

Anda mungkin juga menyukai