Anda di halaman 1dari 42

STABILITAS OBAT

MKP-600040105
2 SKS

STABILITAS OBAT 1
Mengapa perlu belajar Stabilitas
Obat?

 Farmasis di semua sektor kefarmasian


berkaitan erat dengan kualitas obat
 Sediaan obat sejak dibuat sampai ke
konsumen memerlukan waktu lama

STABILITAS OBAT 2
REFERENSI:

 FDA Guideline Terbaru


 Drug Stability, Carstensen JT, 3 Rd ed,2012

 Chemical Kinetics, Laidler KJ, 2016

 Chemical Stability of Pharmaceuticals,

Connors KA, Amidon GL, Stella VJ, 1986


 IFSCC Monograph number 2, The

Fundamentals of Stability testing, 2012


 Physical Pharmacy, Martin, 2012

STABILITAS OBAT 3
STABILITAS ADALAH SIMBOL KUALITAS
YANG PENTING UNTUK PRODUK OBAT/KOSMETIK

 Stabilitas Obat: Kemampuan suatu produk untuk


mempertahankan sifat dan karakteristiknya agar sama dengan
yang dimilikinya pada saat dibuat (identitas,kekuatan, kualitas,
kemurnian) dalam batasan yang ditetapkan sepanjang periode
penyimpanan dan penggunaan (shelf-life)
 Expiration date: waktu yang tertera pada kemasan yang
menunjukkan batas waktu diperbolehkannya obat tersebut
dikonsumsi karena diharapkan masih memenuhi spesifikasi yang
ditetapkan
 Shelf-life (waktu simpan): adalah periode penggunaan dan
penyimpanan yaitu waktu dimana suatu produk tetap memenuhi
spesifikasinyajika disimpan dalam wadahnya yang sesuai dengan
kondisi penjualan di pasar

STABILITAS OBAT 4
Stabilitas
didefinisikan sebagai : kemampuan suatu
produk obat atau kosmetik untuk
bertahan dalam batas spesifikasi yang
ditetapkan sepanjang periode
penyimpanan dan penggunaan untuk
menjamin identitas, kekuatan, kualitas
dan kemurnian produk tersebut

STABILITAS OBAT 5
 Sediaan obat/kosmetika yang
stabil
adalah suatu sediaan yang masih
berada dalam batas yang dapat
diterima selama periode penyimpanan
dan penggunaan, dimana sifat dan
karakteristiknya sama dengan yang
dimilikinya pada saat dibuat

STABILITAS OBAT 6
Faktor yang mempengaruhi stabilitas :
 Faktor Lingkungan
-Temperatur - Cahaya
- Oksigen - Kelembaban
- Karbondioksida
 Obat atau eksipien dalam sediaan
Ukuran partikel obat, pH sediaan
 Kontaminan Mikroba
 Kontaminasi logam berat
 Pembersihan dari wadah
STABILITAS OBAT 7
Ada lima jenis stabilitas yang umum
dikenal
 Stabilitas Fisika
 Stabilitas Kimia     
 Stabilitas Mikrobiologi
 Stabilitas Farmakologi
 Stabilitas Toksikologi

STABILITAS OBAT 8
Stabilitas Fisika
 mempertahankan sifat fisika awal,
termasuk penampilan, kesesuaian,
keseragaman, disolusi, dan kemampuan
untuk disuspensikan.

STABILITAS OBAT 9
 Stabilitas fisika adalah mengevaluasi
perubahan sifat fisika dari suatu produk
yang tergantung waktu (periode
penyimpanan).
 contoh dari perubahan fisika antara lain :
migrasi (perubahan) warna, perubahan
rasa, perubahan bau, perubahan tekstur
atau penampilan.
 Evaluasi dari uji stabilitas fisika meliputi :
pemeriksaan organoleptik, homogenitas,
pH, bobot jenis.
STABILITAS OBAT 10
Implementasi dekomposisi
fisika :
 Pembentukan polimorf dan hidrat
 Hilangnya keseragaman : sublimasi,
adsorpsi obat
 Hilangnya estetika

STABILITAS OBAT 11
Formulasi Kemungkinan Masalah Efek
1. Kehilangan warna Perubahan bau
2. Perubahan warna atau rasa
3. Kehilangan rasa
Larutan oral 4. Terjadi perubahan rasa
yang berbeda karena
interaksi dengan wadah
5. Pengendapan

STABILITAS OBAT 12
Formulasi Kemungkinan Masalah Efek
1. Perubahan warna karena Perubahan
Larutan parenteran reaksi fotokimia atau oksidasi penampilan
2. Adanya endapan karena dan
interaksi dengan wadah atau biavailabilita
tutup s
3. Adanya “whiskers”
4. Clouds karena :
- perubahan kimia
- bentuk asli dari larutan
jenuh

STABILITAS OBAT 13
Formulasi Kemungkinan Masalah Efek
Suspensi 1. Pengendapan 1. Kehilangan
2. Caking keseragaman
3. Pertumbuhan kristal obat
2. Loss of
elegans

STABILITAS OBAT 14
Formulasi Kemungkinan Masalah Efek
Emulsi 1. Creaming 1. Kehilangan
2. Koalesen keseragaman
obat
2. Loss of
elegans

STABILITAS OBAT 15
Formulasi Kemungkinan Masalah Efek
Semisolid 1. Perubahan dalam : 1. Kehilangan
(ointment dan - Ukuran partikel keseragaman
Suppositoria) - konsisten obat
2. Caking or coalescen 2. Loss of
3. Mencair elegans
3. Perubahan
dalam laju
pelepasan
obat

STABILITAS OBAT 16
Formulasi Kemungkinan Masalah Efek
Tablet Perubahan dalam : 1. Perubahan
1.Disintegrasi dalam laju
2.Profil disolusi pelepasan
3.Kekerasan obat
4.Penampilan ( lunak dan
jelek/ sangat keras

STABILITAS OBAT 17
Formulasi Kemungkinan Masalah Efek
kapsul Perubahan dalam : 1. Perubahan
1.Penampilan dalam laju
2.Disolusi pelepasan
3.Kekuatan obat

STABILITAS OBAT 18
Stabilitas Kimia
 adalah lamanya waktu suatu obat untuk
mempertahanakan integritas kimia dan
potensinya seperti yang tercantum pada
etiket dalam batas waktu yang
ditentukan

STABILITAS OBAT 19
 Atau dapat berarti juga terdapat
beberapa dekomposisi dalam bahan
kimia yang dimasukkan kedalam
fornula sebagai obat, pengawet atau
eksipien lainnya
 Dekomposisi ini dapat mempengaruhi
stabilitas fisika dan kimia obat

STABILITAS OBAT 20
Implementasi dekomposisi
1. Hilangnya bahan aktif
2. Hilangnya “pharmaceutical elegance”
seperti timbul bau tidak enak,
perubahan warna, problema rasa
3. Terbentuknya produk yang toksik

STABILITAS OBAT 21
Mekanisme Degradasi

STABILITAS OBAT 22
1. Hidrolisis
 Dekomposisi karena air
 Harus diperhatikan dalam

sediaan cair
 Modifikasi struktur

STABILITAS OBAT 23
Contoh gugus yang mungkin
terhidrolisis

STABILITAS OBAT 24
Contoh lain

STABILITAS OBAT 25
2. Oksidasi
 Oksidasi senyawa organik dan anorganik
dijelaskan dengan hilangnya sebuah molekul
hideogen
 Karena lingkungan udara

 auto oksidasi
 Beri antioksidan

STABILITAS OBAT 26
Contoh gugus yang bisa
teroksidasi

STABILITAS OBAT 27
Fotolisis
 Dekomposisi oleh cahaya
 Misal : sodium nitroprusside yang diberikan
secara infusi intravena untuk terapi hipertensi
akut
 Jika larutan terlindung dari cahaya, maka
akan stabil selama setidak-tidaknya 1 tahun;
jika terekspose terhadap cahaya ruangan ,
maka masa simpannya hanya 4 Jam

STABILITAS OBAT 28
Fotolisis dicegah dengan cara :
1.Kemasan yang cocok dalam botol warna

2.Outer kardus

3.Aluminium Foil

STABILITAS OBAT 29
 Isomerisasi /Rasemisasi  terbentuk isomer inaktif /
rasemat
 Perubahan struktur senyawa pada konfigurasi struktur 3
dimensinya
 Perubahan pada posisi-posisi atom dalam struktru bangun
senyawa
 Polimerisasi  senyawa dengan BM
tinggi

STABILITAS OBAT 30
Rute Degradasi obat
 Solvolisis
 Oksidasi
 Fotolisis
 Pirolisis
 Dehidrasi
 Rasemisasi
 Hidrasi
 Dekarboksilasi
 Inkompatibilitas
 Rearrangement
STABILITAS OBAT 31
Dekomposisi obat
 Foto kimia / fotolisis  karena pengaruh cahaya
 Degradasi oleh cahaya
 Diperkuat dengan adanya dekomposisi lain seperti oksidasi
dan hidrolisis

STABILITAS OBAT 32
Faktor-faktor yang
mempengaruhi laju degradasi
1. pH
 Keasaman atau kebasaan suatu larutan
mempunyai pengaruh besar terhadap
dekomposisi senyawa obat
 Larutan dapar aspirin stabil maksimum
pada pH 2,4 di atas pH 10 laju dekomposisi
meningkat tajam
 pH juga mempengaruhi laju oksidasi

STABILITAS OBAT 33
2.Kompleksasi
Pembentukan kompleks menurunkan laju
hidrolisi dan oksidasi
Misal : kompleks kafein dengan anestesi lokal,
sepertibenzokain, prokain dan tetrakain
dapat menyebabkan suatu penurunan laju
degradasi hidrolisisnya

STABILITAS OBAT 34
3. Surfaktan
 Surfaktan nonionik, kationik dan anionik ketika
ditambahkan dalam larutan yang mengandung obat
membentuk misel dari partikel obat menjadi
terperangkap di dalam misel
 Gugus hidrolisis seperti OH tidak dapat mem-
penetrasi tutup misel ini dan tidak dapat mencapai
partikel obat sehingga laju hifrolisis menurun

STABILITAS OBAT 35
4. Keberadaan logam berat
Logam berat , seperti tembaga, besi, kobal dan nikel
meningkatkan laju pembentukan radikal bebas dan
meningkatkan dekomposisi oksidatif
5. Cahaya dan kelembaban
Cahaya terutama sinar ultra violet meningkatkan
fotolisis dan kelembaban meningkatkan dekomposisi
hidrolitik

STABILITAS OBAT 36
Stabilisasi obat terhadap
hidrolisis, oksidasi dan fotolisis
1. Temperatur
Semua produk obat disimpan pada temperatur yang sesuai
untuk mencegah percepatan dekomposisi karena panas.
3 jenis temperatur yang disarankan untuk penyimpanan obat,
yaitu temperatur ruangan, penyimpanan dingin dan gudang
penyimpanan yang diinginkan

2. Cahaya
Material sensitif cahaya disimpan di dalam botol berwarna

STABILITAS OBAT 37
3. Kelembaban
Material kemasan dipilih ( biasanya kaca dan
plastik) untuk mencegah terpaparnya produk
obat terhadap kondisi lembab yang tinggi
4. Oksigen
Kemasan yang tepat menjaga kandungan
oksigen dari larutan dan menyisakan ruang
yang sangat kecil di botol di atas produk obat
merupakan metode untuk melawan oksidasi
STABILITAS OBAT 38
5- Agen pengkelat
Agen pengkelat membentuk kompleks

dengan ion logam berat dan mencegahnya


dari dekomposisi oksidatif yang terkatalisis
Misal: turunan ethylenediamine tetracetic

acid (EDTA)dan garamnya, asam sitrat,


dan asam tartrat.

STABILITAS OBAT 39
6- Pelarut
Dengan penambahan pelarut yang
cocok mungkin dapat menurunkan laju
hidrolisis

STABILITAS OBAT 40
Stabilitas Mikrobiologi
Stabilitas mikrobiologi menunjukkan
bahwa:
Formulasi tidak mengalami beberapa

serangan mikrobiologi dan memenuhi


standar sehubungan dengan
berkurangnya kontaminasi/sterilitas.

STABILITAS OBAT 41
Degradasi atau kontaminasi
mikroba dapat terjadi pada:

1.Obat-obat injeksi
2. Produk obat mata
3. Produk kosmetika
4. Alat-alat bedah

STABILITAS OBAT 42

Anda mungkin juga menyukai