Anda di halaman 1dari 40

BEDAH JURNAL

Perubahan pada Ketebalan Kornea dan


Densitas Endotelial Sel setelah Operasi
Fakoemulsifikasi Katarak: Uji Klinis
Tersamar Acak Ganda
Afifa Prima Gitta

Pembimbing:
dr. T. Budi Sulistya, Sp.M(K)

Departemen Ilmu Kesehatan Mata


Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
RSUD Dr. Saiful Anwar
Ringkasan Jurnal
 47% penduduk dunia mengalami katarak senilis,
sehingga bisa dikatakan bahwa katarak senilis
meruakan penyebab utama kebutaan di dunia.
 Intervensi secara operatif merupakan pilihan utama,
dan biasanya yang paling sering dilakukan adalah
fakoemulsifikasi.
Pendahuluan  Fakoemulsifikasi dapat menyebabkan perubahan
signifikan pada sel endotel, ketebalan kornea, dan
perubahan pada densitas endotel kornea selama
operasi, yang mana akan mengakibatkan edema
kornea yang lebih lama.
 Untuk mengetahui komplikasi post-operatif
Tujuan pada pasien yang katarak yang dioperasi
dengan menggunakan teknik fakoemulsifikasi.
 Studi design: merupakan studi prospektif
 Tempat penelitian adalah Khatam al Anbia Hospital (rujukan
oftalmologi tersier). Waktu penelitian, yaitu sejak November 2013
sampai November 2014.
Metode dan  Pemeriksaan pre operatif dilakukan dengan cara:

Material • Mengukur best corrected visual acuity menggunakan Snellen Chart,


penggunaan slit-lamp bio-mikroskopi untuk pemeriksaan segmen
anterior, keratometry, tonometry Goldman, gonioskopi, dan
oftalmoskopi indirek untuk evaluasi fundus dan segmen posterior,
pachymetry (SonoMed 4000, Japan), Specular microscopy
(Tomey, EM-100, Japan), dan biometry (Optic, Mizar, Germany).
 semua pasien yang didiagnosa dengan katarak senilis dengan
Kriteria Inklusi visual impairment yang memerlukan intervensi operatif dan mau
berpartisipasi dalam penelitian.
 semua pasien yang didiagnosa dengan katarak senilis dengan
Kriteria Inklusi visual impairment yang memerlukan intervensi operatif dan mau
berpartisipasi dalam penelitian.
 Katarak traumatika  Pasien dengan komplikasi selama
operasi katarak
 Matur dan hipermatur katarak
 Pasien dengan riwayat operasi mata
 Katarak nuclear sclerosing grade 4
sebelumnya
 Pseudoexfoliation syndrome
 Collagen vascular disease
 Scar pada konjunctiva
 High myopia ataupun high hyperopia
Kriteria  Kekeruhan pada kornea yang signifikan dengan usia kurang dari 40 tahun

Eksklusi  Glaucoma  Pasien pre operative dengan


endothelial cell count sejumlah kurang
 Hipertensi okuli
dari 1000 sel per mm 2 atau dengan
 Uveitis kedalaman bilik mata depan kurang
dari 2,5mm
 Kelainan patologis pada vitreoretinal
 Pasien dengan dry-eye syndrome

 Neovaskukarisasi iris

 Atau abnormalitas lain yang dapat


mengakibatkan perubahan signifikan
CONSORT
Diagram
 Operasi dilakukan oleh 1 operator dan dengan teknik serta alat
yang sama untuk meminimalisasi bias.

Intervensi
 Central Corneal Thickness
Diukur menggunakan pachymetry (SonoMed 4000, Japan)  pre
operatif, 1 hari setelah operasi, 1 minggu setelah operasi, 1 bulan
setelah operasi, dan 3 bulan setelah operasi.
Kalibrasi dilakukan setiap pengukuran.
Dilakukan oleh 1 observer.
Outcome
 Endothelial Cell Counts
Diukur menggunakan non–contact specular microscope (Tomey, EM–
1000, Japan)  pre operatif, 1 hari setelah operasi, 1 minggu setelah
operasi, 1 bulan setelah operasi, dan 3 bulan setelah operasi.
Dilakukan masking pada 1 peneliti sehingga peneliti tidak tahu dari
grup mana gambar berasal.
 Menggunakan SPSS versi 18 (SPSS Inc., Chicago, IL, USA).
 Data dipresentasikan dalam mean ± standart deviation.
 Distribusi normal diuji dengan menggunakan uji Kolmogrov-
Analisis Smirnov

Statistik  CI: 95%


 Perbedaan signifikan antar independent variable diuji
mrnggunakan Independent-samples t-test
 Analisis non-parametric menggunakan Wilcoxon signed rank test
Result

• Baseline karakteristik pasien pre operative


Result
Result
• Signifikan visual acuity
improvement (log
MAR)
• Penurunan signifikan
endothelial cell count
• Kenaikan central
corneal thickness
 Pada studi ini disebutkan bahwa endothelial cell loss cenderung
tinggi, disbanding literatur sebelumnya. Hal ini bisa dipengaruhi
oleh waktu operasi yang lebih lama, kualitas viscoelastic yang
lebih rendah, dan pengukuran yang kurang akurat.
 Diketahui juga bahwa pengaplikasian ultrasound selama
fakoemulsifikasi dapat menyebabkan endothelial cell damage
Diskusi pada operasi katarak akibat trauma mekanik dari gelombang
sonic dan trauma thermal.
 Peningkatan 1,8% pada central corneal thickness (CCT) dapat
diakibatkan karena adanya edema kornea sebagai akibat dari
kerusakan endotel kornea yang juga berhubungan dengan
peningkatan corneal endothelial cell loss.
 Terdapat penurunan jumlah sel endotel kornea pada pasien
diabetes kemungkinan disebabkan karena adanya stres metabolik
yang lebih besar yang dikenakan pada endotel korneal pasien
diabetes yang menyebabkan cadangan fungsional yang lebih
Diskusi sedikit dibandingkan dengan pasien katarak euglikemik
 Peningkatan area sel kornea area dapat dianggap sebagai
mekanisme kompensasi sebagai respon dari penurunan. sel
endotel kornea
Kesimpulan Limitasi
 Fakoemulsifikasi dapat
mengakibatkan kerusakan
signifikan pada endotel sel  Jumlah subjek yang sedikit
kornea.  Sample yang heterogen
 Hal ini sangat penting pada berdasarkan kondisi medis
Kesimpulan pasien dengan diabetes, yang
 Saran dari peneliti:
mana memiliki sel endotel yang
lebih sedikit. Diperlukan jumlah sampel
 Diperlukan perbaikan dalam yang lebih besar dan lebih
metode surgical dan seimbang antara jumlah
peningkatan kualitas penderita katarak dengan
instrument untuk diabetes dan non diabetes
meminimalisir kerusakan
endotel
Bedah Jurnal
• Judul menarik
Judul • Judul tidak lebih dari 20 kata
• Penulisan judul tidak menggunakan
singkatan
• Judul menggambarkan keseluruhan isi
penelitian
Pengarang

• Penulis berjumlah 4
orang
• Nama penulis dan
institusi telah
disebutkan
• Nama dan email
korespondensi telah
disebutkan
Abstrak terdiri
dari 290 kata

Abstrak seharusnya
hanya terdiri dari 200-
250 kata.
Cara penulisan
terstruktur dan
mencakup
Introduction,
Methods, Results,
dan Discussion
Singkatan yang dijelaskan
kepanjangannya
ECL : Endothelilal Cell Loss
CCT : Central Corneal
Thickness

Singkatan yang tidak


dijelaskan kepanjangannya
o ECC : Endothelilal Cell
Count
Tujuan Penelitian

Kata kunci
disebutkan
Pendahuluan
Desain penelitian telah disebutkan, yaitu analisis studi prospektif

Metode
Penelitian

Tempat penelitian dan waktu penelitian disebutkan


Teknik Pengambilan
Sample Jumlah sample
disebutkan
Kriteria Inklusi

Kriteria Eksklusi
Protokol penelitian telah disetujui oleh Komite Etik dari Mashad
University of Medical Sciences (No. Ref. : 13543)

• Cara analisis stastistik disebutkan


Hasil
Penelitian
• Semua pembahasan relevan dengan tujuan penelitian.

• Pada bagian diskusi telah disebutkan mengenai penelitian yang


serupa dan relevan dengan penelitian ini.
Diskusi
• Keterbatasan dalam penelitian disebutkan.

• Kesimpulan penelitian relevan dengan tujuan penelitian.


Validitas
Validitas Seleksi

Subjek Penelitian Kriteria inklusi dan eksklusi disebutkan

Jumlah Sample Total 85 pasien dibagi menjadi 2 kelompok, 11


pasien adalah pasien dengan diabetes yang
dilakukan operasi fakoemulsifikasi katarak,
serta 74 pasien non diabetes yang dilakukan
operasi fakoemulsifikasi katarak.

Metode Alokasi Subjek Telah dilakukan randomisasi

Kesimpulan: Validitas Seleksi Baik


Validitas
Validitas Informasi

Blinding Dilakukan blinding pada penelitian ini

Komponen pengukur variabel penelitian • Dilakukan pengukuran Central Corneal


Thickness (CCT) menggunakan pachymetry
dan Endothelial Cell Counts (ECC)
menggunakan non-contact mikroskop
spekular.

• Jumlah observer tidak disebutkan

Kesimpulan: Validitas Informasi Cukup Baik


Validitas
Validitas Pengontrol Perancu • Kriteria inklusi dan ekslusi telah disebutkan.
• Alur tindakan dan cara kerja disebutkan.
• Pengontrol perancu pada saat disebutkan
Kesimpulan: Validitas Informasi Cukup Baik
Validitas
Validitas Analisis  Pemilihan uji statistik disebutkan.
 Interpretasi hasil sesuai dengan metode statistik
yang dipilih.

 Interpretasi hasil secara statistik (nilai P)


disebutkan dalam penelitian.

 Hasil penelitian disajikan secara informatif dalam


bentuk narasi dan tabel yang cukup jelas.
Kesimpulan: Validitas Analisis Cukup Baik
No. Kriteria Kritisi Jurnal

1. Variabilitas Observer  Tidak disebutkan berapa jumlah observer

2. Variabilitas Subjek  Subjek penelitian dipilih berdasarkan


kriteria inklusi dan menyingkirkan kriteria
eksklusi.
Realibilitas
3. Variabilitas Instrumen  Standardisasi alat dan merk disebutkan.
 Metode pemeriksaan telah disebutkan.

  Kesimpulan Realibilitas kurang baik


 Aplikabilitas
Hasil dari penelitian dapat menjadi pengetahuan bagi dokter
bagaimana phacoemulsifikasi dapat berperan dalam
mengakibatkan kerusakan sel endotel.

 Importansi
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kita perlu
menyempurnakan teknik operasi dan instrument untuk
meminimalisir kerusakan endotel kornea.
 Penelitian ini didukung oleh 41 kepustakaan.

 Disusun berdasarkan sistem Vancouver.

 Jumlah kepustakaan di bawah 5 tahun terakhir adalah 23


Daftar Pustaka
kepustakaan (56%), kurang up to date.

 Semua kepustakaan dicantumkan dalam naskah.


Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai