Anda di halaman 1dari 4

NOTULENSI WEBMINAR PENGAJUAN OBAT KE FORMULARIUM NASIONAL

10 Oktober 2021

FORNAS Adalah daftar obat terpilih yang dibutuhkan dan digunakan sebagai acuan
penulisan resep pada pelaksanaan pelayanan kesehatan dalam penyelenggaraan program
JKN
FORNAS merupakan kendali mutu dan kendali biaya dalam pelaksanaan JKN

Fungsi Fornas dalam system pelayanan :

 Pemilihan dan seleksi obat yang digunakan sesuai petunjuk tatalaksana klinis
 Obat yang dipilih pasti sesuai kebutuhan dan kewenangan tingkat fanyankes
 Keruwetan pengadaan obat dapat diatasi
 Jumalah jenis obat dikurangi tanpa mengurangi kualitas obat yang disediakan ( Obat
copy dan obat me too)
 Biaya pembelian obat dapat ditekankarena pembelian dalam jumlah besar
 Pengadaan e- purchasing dan e- catalog, khususnya barang pemerintah
 Instrumen untuk mengukur kesesuaian penggunaan obat dalam pelayanan
kefarmasian
 Salah satu indikator pengendalian mutu pelayanan Kesehatan
Sebagai acuan pelayanan Kesehatan dan untuk dinamika pelayanan Kesehatan, Fornas
dilakukan pemukhtahiran berkala ( setiap 2 tahun)
Fornas digunakan sebagai acuan dalam pelayanan Kesehatan khusunya di era BPJS

PRINSIP PENYUSUNAN FORNAS


Yang dapat diusulkan
1. Rumah Sakit
2. Organisasi Profesi
3. Dinas Kesehatan
4. Lembaga Pemerintahan

Jenis Usulan dalam FORNAS


1. Usulan obat
2. Usulan Sediaan
3. Usulan Retriksi
4. Usulan Fasilitas Kesehatan
5. Usulan peresepan maksimal

Kriteria Pemilihan Obat


1. Memiliki Khasiat dan keamanan terbaik berdasarkan Bukti Ilmiah mukhtahir dan
valid
2. Memiliki rasio manfaat – resiko ( benefit – risk ratio) yang paling menguntungkan
pasien
3. Memiliki izin edar dan indikasi yang disetujui oleh Badan POM
4. Obat yang sangat dibutuhkan dalam pelayanan Kesehatan masyarakat tetapi belum
memiliki izin edar, termasuk obat piatuserta yang tidak mempunyai nilai komersial
5. Dalam kriteria ini tidak termasuk obat tradisional dan suplemen makanan

Alur Permohonan Pengajuan usulan Obat dalam FORNAS


1. Pemohon mengisi e- Fornas
 Dengan menyertakan surat pengantar dan daftar usulan
 Input obat sesuai daftar obat yang akan diupload
 Upload surat pengantar dan daftar usulan yang telah di TTD oleh kepala
instansi
 Cantumkan link/judul/upload jurnal dalam bentuk PDF
(Jika dalam proses pengusulan tidak dilengkapi berkas- berkasnya dalam 5
hari kerja, usulan akan otomatis terhapus oleh system)
 Proses pengajuan akan di verifikasi administrasi (5 hari kerja) untuk
dimasukan pembahasan tehnik oleh, komnas Fornas, Institusi, dan para
professional terkait.
 Formulariun nasional di revisi setiap 2 tahun, edisi 2021 dalam waktu singkat
akan di rilis
 Yang dapat mengusulkan Fornas: Rumah sakit, Organisasi Profesi, Dinas
Kesehatan, Lembaga pemerintah
 Jenis usulan dalam fornas: Usulan obat, sediaan, restriksi, fasilitas kesehatan,
peresepan maksimal
 Transparansi proses pelaksanaan revisi

2. Kriteria pemilihan obat:


Dengan latar belakang banyak jenis obat yang beredar di Indonesia, dengan jumlah
pabrik farmasi sekitar 250, harga Sebagian obat yang tidak terjangkau, penggunaan
obat yang berlebihan dan sering tidak bermanfaat

a. Memiliki khasiat dan keamanan terbaik berdasarkan bukti ilmiah mutakhir


dan valid.
b. EBM (level 1a ( Metaanalisis RCT) atau 1b(Minimal satu RCT)) : EBM adalah
penggunaan bukti terkini dan terbaik untuk membuat keputusan bagi pasien
dengan menggabungkan Ekspertise klinis + Nilai bagi pasien + Bukti klinis
terbaik
c. Memiliki rasio manfaat-risiko (benefit-risk ratio) yang paling menguntungkan
pasien.
d. Memiliki izin edar dan indikasi yang disetujui oleh Badan POM.
e. Obat yg sangat dibutuhkan dalam pelayanan kesehatan masyamkat tetapi
belum memiliki izin edar, termasuk obat piatu (orphan drug) serta yg tidak
mempunyai nilai komersial.
f. Memiliki rasio manfaat-biaya (benefit-cost ratio) yang tertinggi.
g. Dalam kriteria ini tidak termasuk obat tradisional dan suplernen makanan.
h. Obat baru yang ijin edarnya kurang dari 2 tahun lebih sulit masuk fornas

3. Semakin tinggi level of evidence semakin mudah masuk ke Fornas

4. Safety dan Efikasi dari obat fornas:

 Efikasinya harus dibuktikan dengan EBM


 Indikasinya sesuai dengan persetujuan BPOM
 Bukan obat herbal, tradisional, atau food suplemen
 Punya risk benefit ratio terbaik di kelasnya
 Disediakan sesuai tingkatan fanyankes
 Lebih diutamakan obat yang umur NIE-nya di Indonesia minimal 2 tahun

5. Obat herbal, tradisional, atau food supplement tidak dapat masuk Fornas

6. Obat generik ialah obat yang diproduksi oleh berbagai pabrik farmasi pada waktu
masa paten suatu obat sudah berakhir dan dengan demikian tidak lagi harus
membayar royalty kepada pabrik organitator

7. Ada 2 jenis obat generic: obat generik berlogo dan bermerek

8. Penjelasan perubahan Fornas kepada anggota:


o Memudahkan perencanaan dan penyediaan obat di fasilitas pelayanan
kesehatan
o Acuan penulisan resep
o Optimalisasi pelayanan kepasa pasien

 Alur pengajuan obat Fornas


 Perubahan Fornas bisa dilakukan kurang dari 2 tahun apabila ada hal hal mendesak.
Adendum hanya dibahas pada perubahan Fornas tersebut.

 Pemerintah berhak menentukan harga tertinggi obat

Anda mungkin juga menyukai