Anda di halaman 1dari 3

PEMILIHAN / SELEKSI OBAT

UNTUK MASUK DALAM


FORMULARIUM RS.SINAR KASIH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


01/SPO-Farmasi/RSUN/2018 00 1/3
RS. SINAR KASIH

Ditetapkan
STANDAR Direktur,
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Krishna Wibowo
Seleksi obat adalah prosedur pemilihan obat untuk masuk ke
dalam formularium obat RS untuk memenuhi kebutuhan RS.
PENGERTIAN
Formularium adalah daftar obat yang digunakan oleh dokter untuk
pengobatan pasien yang ada di RSU Nirmala
Sebagai acuan dalam menetapkan langka-langkah pemilihan /
TUJUAN
seleksi obat untuk masuk dalam formularium rumah sakit.
KEBIJAKAN 1. SK
1. Komite Farmasi dan Terapi ( KFT ) memberitahukan adanya
rencana seleksi obat untuk daftar obat kepada principle obat 3
– 4 bulan sebelumnya dan kepada tenaga medis di rumah
sakit.
2. Pengusulan draft usulan obat ke Komite Farmasi dan Terapi (
KFT ) oleh dokter
3. Komite Farmasi dan Terapi ( KFT ) menerima proposal
pengajuan kerjasama produk oleh principle obat, dengan
disertai kondisi diskon, dokter spesialis user, dan focus
produk yang diajukan untuk kerjasama, disertai dengan
deskripsi produk.
4. Komite Farmasi dan Terapi ( KFT ) membuat draft
PROSEDUR perbandingan produk masing-masing prinsipel dengan
produk obat yang sudah masuk di daftar obat sebelumnya.
5. Komite Farmasi dan Terapi ( KFT ) membahas dalam rapat
KFT.
6. Untuk obat baru yang generiknya belum pernah ada di rumah
sakit, maka harus didukung literature maupun evidence based
medicine yang mendukung efektifitas obat yang bersangkutan
dengan efek samping yang minimal.
7. Nama-nama obat yang sudah terpilih melalui rapat Komite
Farmasi dan Terapi, disusun dalam daftar obat obat, dan
diedarkan kepada semua dokter, tim pengadaan, ruangan
poliklinik, ruangan rawat inap, dan instalasi farmasi.
8. Untuk pengajuan sisipan produk baru setelah daftar obat
PEMILIHAN / SELEKSI OBAT
UNTUK MASUK DALAM
FORMULARIUM RS.SINAR KASIH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


01/SPO-Farmasi/RSUN/2018 00 2/3
RS. SINAR KASIH

terbit, tahap – tahapnya adalah sebagai berikut :


 Dokter membuat permintaan obat baru ke KFT
 Tim KFT membahas usulan tersebut.
 Bila obat disetujui untuk digunakan, KFT memberikan
surat persetujuan dan memberitahukan ke Instalasi farmasi
untuk pengadaan obat baru tersebut.
 Bila pengajuan produk tidak disetujui, KFT membuat
surat pemberitahuan mengenai penolakan pengajuan
produk baru.
9. Kriteria yang ditentukan untuk masuk dalam daftar obat
adalah sebagai berikut :
 Perbandingan obat generik : original : mee too = 1 : 1 : 2
atau 1:0:2
 Memiliki rasio manfaat – resiko ( benefit risk ratio ) yang
paling menguntungkan pasien
 Mutu terjamin, termasuk stabilitas dan bioavailibilitas
 Praktis dalam penyimpanan dan pengangkutan
 Praktis dalam penggunaan dan penyerahan
 Menguntungkan dalam hal kepatuhan dan penerimaan oleh
pasien
 Memiliki rasio manfaat – resiko ( benefit risk ratio ) yang
tertinggi berdasarkan biaya langsung dan tidak langsung
 Obat lain yang yang terbukti paling efektif secara ilmiah
dan aman (evidence based medicines) yang paling
dibutuhkan untuk pelayanan, dengan harga yang
terjangkau
10. Kriteria yang ditentukan untuk menghapuskan obat dari
daftar obat adalah sebagai berikut :
 Obat-obat yang jarang digunakan (slow moving) akan
dievaluasi.
 Obat – obat yang tidak digunakan (death stock) dalam
waktu 3 bulan maka akan diingatkan pada dokter-dokter
terkait yang akan menggunakan obat tersebut. Apabila
pada bulan berikutnya tetap tidak digunakan, maka obat
tersebut dikeluarkan dari daftar obat.
 Obat-obat yang dalam proses penarikan oleh
Pemerintah / BPOM atau dari pabrikan.
GUGUS Komite Farmasi Terapi
PEMILIHAN / SELEKSI OBAT
UNTUK MASUK DALAM
FORMULARIUM RS.SINAR KASIH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


01/SPO-Farmasi/RSUN/2018 00 3/3
RS. SINAR KASIH

TUGAS Instalasi Farmasi


TERKAIT Komite Medik
Komite Keperawatan

Anda mungkin juga menyukai