0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
106 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang perubahan formularium di RSU Yarsi Pontianak. Formularium merupakan daftar obat yang dipilih oleh Panitia Farmasi dan Terapi untuk pasien. Prosedur perubahan meliputi penambahan obat baru berdasarkan kriteria tertentu, pengurangan obat yang jarang digunakan atau dalam proses penarikan, serta monitoring obat baru yang ditambahkan selama 3 bulan.
Dokumen tersebut membahas tentang perubahan formularium di RSU Yarsi Pontianak. Formularium merupakan daftar obat yang dipilih oleh Panitia Farmasi dan Terapi untuk pasien. Prosedur perubahan meliputi penambahan obat baru berdasarkan kriteria tertentu, pengurangan obat yang jarang digunakan atau dalam proses penarikan, serta monitoring obat baru yang ditambahkan selama 3 bulan.
Dokumen tersebut membahas tentang perubahan formularium di RSU Yarsi Pontianak. Formularium merupakan daftar obat yang dipilih oleh Panitia Farmasi dan Terapi untuk pasien. Prosedur perubahan meliputi penambahan obat baru berdasarkan kriteria tertentu, pengurangan obat yang jarang digunakan atau dalam proses penarikan, serta monitoring obat baru yang ditambahkan selama 3 bulan.
NIK.140074174 Formularium merupakan dokumen berisi kumpulan produk obat, yang dipilih oleh PFT, yang dinilai paling bermanfaat bagi pasien dan RS. Formularium berisi daftar obat dan informasi PENGERTIAN penting tentang obat yang dipakai di RS. Perubahan yang kemungkinan terjadi dalam formularium dipandu dengan kriteria yang digunakan untuk penambahan atau pengurangan obat dalam formularium RS. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk perubahan TUJUAN formularium RS. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 58 KEBIJAKAN Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit PROSEDUR A. Penambahan Obat Dalam Formularium 1. PFT menentukan kriteria untuk penambahan atau pengurangan obat dalam formularium RS 2. Usulan penambahan obat baru dalam formularium harus diusulkan oleh SMF tertentu dengan mengetahui Ketua SMF yang bersangkutan 3. Panduan untuk usulan penambahan obat dalam formularium berdasarkan : mengutamakan obat generik, mudah dalam penggunaan dan penyimpanan, lebih efektif dalam pengobatan, mempunyai rasio manfaat- resiko (benefit-risk ratio) yang paling menguntungkan penderita. 4. Usulan penambahan obat baru, harus dikaji oleh PFT.
B. Pengurangan Obat Dalam Formularium
1. Panduan untuk usulan pengurangan obat dalam formularium berdasarkan evaluasi rekam jejak logistik, berdasarkan penggunaan tahun sebelumnya (berdasarkan parameter TOR [Turn Over Ratio] dan DSO [Days Sales Order]) 2. Kriteria kedua adalah obat-obat yang jarang digunakan (slow moving) akan dievaluasi. 3. Obat-obat yang tidak digunakan (death stock) setelah waktu 3 (tiga) bulan maka akan diberikan informasi kepada dokter-dokter terkait yang menggunakan obat tersebut. PERUBAHAN / REVISI FORMULARIUM RS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RSU YARSI PONTIANAK
4. Apabila pada 3 (tiga) bulan berikutnya tetap tidak
digunakan, maka obat tersebut diusulkan dikeluarkan dari buku formularium. 5. Kriteria ketiga adalah obat-obat yang dalam proses penarikan oleh Pemerintah atau BPOM atau dari pabrikan. 6. Usulan pengurangan obat, harus dikaji oleh PFT
C. Monitoring Obat baru Dan KTD
1. Obat-obat baru yang telah ditambahkan dalam formularium harus dimonitor penggunaannya dan adanya KTD selama tersedia di RSU Yarsi Pontianak. 2. Monitoring obat tersebut dilakukan selama 3 bulan 3. Monitoring obat meliputi : data jumlah pengeluaran obat selama 3 bulan, jumlah kasus/terapi obat baru tersebut, efek terapi dan keamanan obat, serta KTD yang terjadi 4. Hasil monitoring dilaporkan ke PFT melalui instalasi farmasi 5. PFT akan menerima dan menindaklanjuti hasil monitoring tersebut, dengan melakukan telaah prinsip evidence based medicine (EBM), benefit risk ratio, farmakoekonomi 5. PFT memutuskan apakah obat baru tersebut tetap masuk dalam formularium atau tidak