Rianto Setiabudy
Tim Komite FORNAS
20 Sept.2022
Latar Belakang
Catatan:
Butir No 1-5 ini dikendalikan dengan restriksi di
Fornas
Contoh pengobatan irasional (1)
Pria 32 tahun dengan panas, batuk, pilek selama 3
hari. Pemeriksaan fisik: demam ringan tanpa
kelainan lainnya.
Diberikan resep:
- Zythromax, Isoprinosin, Dumin, Bisolvon, Imboost,
Neurobion, Codipront, Claritin
- Harga obat Rp 650.000,- dengan safety dan
efficacy yang buruk sekali
-
Contoh pengobatan irasional (3)
Pria 40 tahun, sopir mikrolet, dengan keluhan sulit tidur
karena batuk sudah 1 bulan, berdahak banyak,
jernih, tidak demam, berat badan tetap. Bisa kerja
seperti biasa. Merokok Gudang Garam 2 pak
sehari. Kelainan lain tidak ada.
Diberikan resep:
- Cefspan, Benadryl, Bisolvon, Codipront, dan
Alganax
- Harga obat Rp 380.000,- dengan safety dan
efficacy yang buruk sekali
Bila diberikan pengobatan rasional: Pasien ini
menderita “smoker cough”. Ia tidak memerlukan
obat apa pun
Contoh pengobatan irasional (4)
Wanita 55 tahun, karyawati, dengan penglihatan
kabur karena katarak sejak 2 tahun terakhir
Diberikan resep:
- Tetes mata Catalin dan tablet Matovit.
- Harga obat tetes mata Catalin Rp 50.000,- per
botol dan Matovit Rp 3.000,- safety dan efficacy
yang tidak jelas
3 Studi observasional
4 Pendapat pakar atau hasil konsensus
Apakah POR sama dengan EBM?
▪ Tidak, karena EBM hanyalah salah satu
komponen POR
▪ Sekalipun suatu obat mempunyai EBM, bila
digunakan tidak sesuai dengan indikasi terkait →
terjadi penggunaan obat yang tidak rasional
▪ Selain itu ada banyak sekali obat yang
mempunyai EBM namun tidak semuanya bisa
masuk dalam formularium
▪ Formularium hanya mengikutsertakan obat
“juara” (paling aman, efektif, stabil, tersedia, dan
terjangkau)
Manfaat Formularium
Nasional
Apa itu Formularium?
(WHO, 2003)
Peran Fornas dalam menunjang
penggunaan obat rasional
Ada restriksi mengenai
▪ Peresepan maksimal dan lama pengobatan
▪ Kedudukan suatu obat dalam pilihan terapi
▪ Peresepan di tingkat fasyankes terkait
fasilitas diagnostik dan kompetensi SDM-nya
▪ Kendali penggunaan obat off-label
▪ Penetapan harga penawaran yang wajar
Kesimpulan
1. Pemilihan dan penggunaan obat yang aman dan
efektif harus berdasarkan EBM
2. Fornas memilih obat-obat dengan basis EBM yang
dilengkapi dengan sistem restriksi dan disesuaikan
dengan tingkat/fasilitas fasyankes
3. Penggunaan obat yang berlebihan bukan saja boros
biaya, tapi membahayakan pasien
4. Fornas membantu terlaksananya keadilan dalam
pelayanan kesehatan bagi masyarakat
5. Fornas adalah acuan yang baik untuk menggunakan
obat dengan aman, efektif, disertai kendali biaya
tanpa mengurangi mutu layanan kesehatan
TERIMA KASIH