Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN KELOMPOK

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NY. A. R DENGAN


ST ELEVATION MYOCARD INFARCT (STEMI)
DI RUANG RAWAT CVBC RSUP PROF.DR.
R. D. KANDOU MANADO

Oleh : Kelompok 2
Mardani., S.Kep 2004054
Susan Sebu., S.Kep 2004045
Ertimansi Hasyim., S.Kep 2004033
Randy Akian., S,Kep 2004035
LATAR BELAKANG
ST-elevation myocardial infarction (STEMI) merupakan bagian dari Sindrom Koroner Akut (SKA)
yang pada umumnya diakibatkan oleh rupturnya plak aterosklerosis yang mengakibatkan oklusi total
pada arteri koroner dan disertai dengan tanda dan gejala klinis iskemik miokard seperti munculnya
nyeri dada, adanya J point yang persistent, adanya elevasi segmen ST serta meningkatnya
biomarker kematian sel miokardium yaitu troponin .

Studi yang dilakukan di Amerika Serikat menunjukkan bahwa 38% pasien SKA merupakan pasien
STEMI. Sedangkan berdasarkan Jakarta Acute Coronary Syndrome (JAC) Registry pada tahun
2013 jumlah pasien STEMI di Jakarta mencapai 1.110 orang.

STEMI merupakan penyakit kardiovaskuler penyebab kecacatan dan kematian terbesar di seluruh
dunia. STEMI menyebabkan kematian 6%-14% dari jumlah total kematian pasien yang disebabkan
oleh SKA.
TINJAUAN TEORITIS
ST Elevasi Miokard Infark (STEMI) adalah rusaknya bagian otot jantung secara
permanen akibat insufisiensi aliran darah koroner oleh proses degeneratif
maupun di pengaruhi oleh banyak faktor dengan ditandai keluhan nyeri dada,
peningkatan enzim jantung dan ST elevasi pada pemeriksaan EKG.
Definisi
1. Berkurangnya suplai oksigen ke miokard
• Faktor pembuluh darah
• Faktor Sirkulasi
• Faktor darah
ETIOLOGI 2.Meningkatnya kebutuhan oksigen tubuh
• Adanya timbunan lemak ( aterosklerosis ) dalam pembuluh darah akibat
konsumsi kolesterol yang tinggi.
• Sumbatan ( trombosit ) oleh sel bekuan darah ( thrombus ) atau pembentukan
trombus.
• Vasokontriksi ( penyempitan pembuluh darah )
FAKTOR RESIKO

Hipertensi, Hiperkolesterolemia, Merokok, Umur, Ras, Keturunan


PATHOFISIOLOGI
STEMI umumnya terjadi jika aliran darah koroner menurun secara mendadak

setelah oklusi thrombus pada plak aterosklerotik yang sudah ada

sebelumnya.Stenosis arteri koroner derajat tinggi yang berkembang secara

lambat biasanya tidak memicu STEMI karena berkembangnya banyak kolateral

sepanjang waktu. STEMI terjadi jika trombus arteri koroner terjadi secara cepat

pada lokasi injuri vascular, dimana injuri ini dicetuskan oleh faktor seperti

merokok, hipertensi dan akumulasi lipid.


I NI K
TA S I KL
IF E S
M AN
1. Nyeri dada
2. Terasa sesak, tampak pucat, pusing.
3. Dada seperti ditindih, seperti ditusuk-tusuk, lama nyeri ± 20 menit
4. Berkeringat, TD menurun / meningkat
5. Adanya mual dan muntah, lemah, lesu, palpitasi.
6. Nyeri angina stabil hanya terjadi pada saat beraktivitas atau
olahraga dan menghilang dengan cepat pada saat istirahat.
7. Nyeri menjalar ke tangan kiri, kedua tangan atau kedagu.
KOMPLIKASI

1. Gagal jantung kongestif apabila jantung tidak dapat memompa keluar semua

aliran darah yang diterima

2. Terjadinya syok kardiogenik apabila curah jantung sangat berkurang dalam

waktu lama

3. Dapat terjadinya ruptur miokardium

4. Dapat terjadi perikarditis, peradangan selaput jantung.


TINJAUAN KASUS
Tanggal pengkajian : 29 Maret 2021 Waktu Pengkajian : 09.30
Ruangan/kamar : CVBC Lat.3
Tgl masuk RS : 26 Maret 2021 No.RM : 72.23.49
IDENTIFIKASI
KLIEN
Nama (Inisial) : Ny.A.r
Tempat / Tgl Lahir : Amurang/ 05 okober 1968 (53 tahun)
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Menikah
Jumlah Anak : 5 Orang
Agama/Suku : Kristen Protestan/ Minahasa
Warga Negara : Indonesia
Bahasa yang Digunakan : Indonesia.
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
DATA MEDIK

Diagnosa Medik
Saat Masuk : Stemi Inferior
Saat Pengkajian : Stemi Inferior + Post PCI 1 with 1 stent at RCA,POBA at LAD Moderate Lesion at
LCX
KEADAAN UMUM
Keadaan Sakit : Klien tampak sakit ringan / sedang / berat tidak tampak sakit
Alasan : Tak Bereaksi / Baring Lemah / Duduk / Aktif / Gelisah / Posisi Tubuh
semi fowler./ Pucat / Cyanosis / Sesak Napas

Alasan masuk ruma sakit / keluhan Nyeri dada bagian sinistra.

Riwayat keluhan utama Pasien mengatakan nyeri dada dirasakan 1 hari sebelum masuk
rumah sakit kaloorang amurang. Dirawat selama 2 hari, namun nyeri
tidak hilang sehingga langsung di rujuk ke rumah sakit kandou.
Factor pencetus Saat pasien beraktivitas berlebihan seperti membersihkan rumah .

Lamanya keluhan Keluhan nyeri dada, waktunya berlangsung selama ± 20-30


mnt.
Timbulnya keluhan : Mendadak

Aktivitas berlebih seperti membersihkan rumah dan halaman


Factor yang memperberat
rumah

Upayah yang di lakukan untuk Istirahat baik duduk ataupun berbaring dan mengatur pola
mengatasinya nafas
PENGKAJIAN POLA KESEHATAN

I. KAJIAN PERSEPSI KESEHATAN-MANAJEMEN KESEHATAN


Riwayat penyakit yang perna dialami :
(sakit berat, dirawat, kecelakaan, operasi, gangguan kehamilan / persalinan, abortus,
trasfusi, reaksi alergi)
Kapan

Hipertensi Tahun 2016

a. Data subjektif ;
o Keadaan Sebelum Sakit :
- Pasien mengatakan bahwa saat beraktivitas dan nyeri dada kiri timbul pasien
beristirahat untuk meredakan nyeri yang dirasakan namun pada saat itu nyeri
tidak hilang dan pasien langsung ke rumah sakit kaloorang dan dirujuk ke rspu
prof.kandou
- Pasien mengatakan Sebelum MRS kandou yaitu pasien sering memeriksakan
kondisi ke rs kaloorang amurang jika nyeri dadanya timbul.
o Keadaan setelah sakit :
- Pasien mengatakan bahwa ketika nyeri timbul pasien akan melakukan istirahat
duduk atau berbaring dan melakukan teknik relaksasi nafas dalam
b. Data objektif
o Observasi
- kebersihan rambut : cukup bersih
KAJIAN NUTRISI METABOLIK

a. Data Subjektif
o Keadaan Sebelum Sakit :
Pasien mengatakan sebelum sakit pasien makan 3x dalam sehari dengan porsi
sedang. Dengan menu berupa nasi,lauk pauk ikan,telur, sayur dan buah
Minum 6-7 setiap hari,air mineral

o Keadaan Setelah Sakit :


Pasien mengatakan setelah sakit pasien makan 3x dalam sehari dengan menu
yang disediakan oleh rumah sakit dengan kalori 1.900 berupa nasi, lauk pauk
ikan, sayur, buah dan makanan tidak di habiskan.
Minum 5-6 gelas setiap hari,air mineral
KAJIAN POLA ELIMINASI

a. Data Subjektif
o Keadaan Sebelum Sakit :
Pasien mengatakan sebelum sakit pasien BAB 1-2 x dalam sehari konsistensi
lembek, warna kuning dan BAK 5-6 x dalam sehari warna kuning jernih dan
bau khas urin.

o Keadaan Setelah Sakit :


Pasien mengatakan setelah sakit pasien BAB 1 x dalam sehari konsistensi
lembek warna kuning dan BAK 5-6 x dalam sehari warna kuning jernih dan bau
khas urin.
 
KAJIAN POLA AKTIVITAS DAN LATIHAN

a. Data Subjektif
o Keadaan Sebelum Sakit :
Pasien mengatakan sebelum MRS pasien sering tiba-tiba merasa nyeri didada
jika melakukan aktivitas membereskan rumah dan halaman rumah.

o Keadaan Setelah Sakit :


Pasien mengatakan setelah MRS aktivitasnya terbatas dan hanya terbaring di
tempat tidur, pada saat dirawat di rsup prof.kandou telah dipasang PCI nyeri
dadanya sudah berkurang tetapi aktivitasnya dibantu oleh perawat dan keluarga
KAJIAN POLA ISTIRAHAT DAN TIDUR

a. Data Subjektif
o Keadaan Sebelum Sakit :
Pasien mengatakan, pasien tidur malam pada pukul 21.00 malam dan terbangun
pada pukul 05.00 pagi dan tidur siang 1-2 jam. (Tidur malam ± 8 jam).
o Keadaan Setelah Sakit :
Pasien mengatakan saat sakit pola istirahat dan tidurnya. malam tidur jam 19.00
malam dan terbangun pada jam 23.00 malam untuk BAK dan kembali tidur
pada pukul 03.00 pagi sampai jam 7.00 pagi tidur siang ± 1-2 jam. (Tidur
malam ±8 jam)
KAJIAN POLA KOGNITIF PERSEPTUAL

a. Data Subjektif
o Keadaan Sebelum Sakit :
Pasien mengatakan bahwa sebelum MRS tidak ada masalah pada fungsi indra
penglihan,tidak membutuhkan alat bantu seperti kacamata ataupun lensa mata

o Keadaan Setelah Sakit :


Pasien mengatakan bahwa setelah di rawat dirumah sakit pasien mengatakan
tidak ada masalah pada fungsi indra penglihan,tidak membutuhkan alat bantu
seperti kacamata ataupun lensa mata sama seperti sebelum MRS
 
KAJIAN POLA PERSEPSI DAN KONSEP DIRI

a. Data Subjektif
o Keadaan Sebelum Sakit :
Konsep diri pasien selalu berpikiran positif tentang hal apapun yang terjadi pada
dirinya

o Keadaan Setelah Sakit :


Pasien mengatakan bahwa pasien sudah bisa menerima penyakitnya saat ini dan
sudah mulai mengerti dan paham faktor yang memperberat dan memperingan
nyeri dadanya
KAJIAN POLA PERAN DAN HUBUNGAN DENGAN SESAMA (KOPING)

a. Data Subjektif
o Keadaan Sebelum Sakit :
Pasien mengatakan sebelum sakit dapat menjalankan semua perannya sebagai
ibu rumah tangga dengan baik.Pasien memiliki 5 orang anak dan telah
berkeluarga semuanya serta sudah tinggal terpisah dan dirumah pasien hanya
tinggal dengan suaminya tapi sekali-kali anak,menantu dan cucunya
mengunjunginya

o Keadaan Setelah Sakit :


Saat ini peran pasien sedang terganggu, dikarenakan pasien sudah tidak dapat
menjalankan perannya sebagai IRT dirumah dengan baik karena pasien tidak
dapat beraktivitas berlebih seperti megerjakan pekerjaan rumah karena jika
kelelahan pasien akan merasa nyeri dada. Hubungan pasien dengan suami dan
juga anak-anaknya saat ini sangat baik. Suami dan anaknya selalu bergantian
menjagannya di rumah sakit
KAJIAN POLA REPRODUKSI – SEKSUALITAS

a. Data Subjektif
o Keadaan Sebelum Sakit :
Pasien mengatakan sudah lama tidak melakukan hubungan sex karena
kondisinya yang tidak dapat melakukan aktivitas yang membutuhkan tenaga
yang banyak karena kondisinya yang bisa tiba-tiba muncul nyeri dada
o Keadaan Setelah Sakit :
Pasien dirawat dirumah sakit dan dijaga oleh anak dan suaminya.Suaminya
merawat dengan penuh kasih sayang
 
KAJIAN POLA MEKANISME KOPING DAN TOLERANSI
TERHADAP STRESS

a. Data Subjektif
o Keadaan Sebelum Sakit :
Pasien mengatakan sebelum sakit ketika merasa stress pasien membaca al-kitab
ataupun dengan mengobrol dengan suami,anak dan cucunya

o Keadaan Setelah Sakit :


Pasien mengatakan setelah sakit, jika merasa stress hanya bisa duduk di tempat
tidur atau kursi di ruangan lalu membaca al-kitab ataupun mengobrol dengan
suami atau anaknya
Data Objektif
 
KAJIAN POLA SISTEM NILAI KEPERCAYAAN

a. Data Subjektif
o Keadaan Sebelum Sakit :
Pasien mengatakan sebelum sakit rutin melakukan ibadah,baik itu
digereja,ibadah kaum ibu, dan ibadah tiap kolom

Keadaan Setelah Sakit :


Pasien mengataka setelah sakit pasien hanya ibadah di rumah sakit dan Pasien
mengatakan bahwa pasien percaya penyakit yang dideritanya saat ini dapat
sembuh, karena sedang di tangani oleh dokter-dokter spesialis serta pasien juga
tampak selalu melakukan doa bersama dengan suami dan anaknya di atas
tempat tidur.
ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI PROBLEM

1. Data Subjektif Aterosklorosis Thrombosis Penurunan Curah Jantung


Pasien mengeluh nyeri dada ketika Kontriksi Arteri Koronaria
beraktivitas 
Pasien mengeluh lemah Aliran Darah Kejantung
  Menurun
Data Objektif 
Tanda-tanda vital : O2 Dan Nutrisi Menurun
TD :98/67 mmHg, 
N : 72x/menit, Jaringan Miokard Iskemik
R : 20x/menit, 
Sb : 36.70C Suplay Dan Kebutuhan O2 Ke
Hasil Echo : miocard turun
Fungsi sistalik LV menurun EF 47% 
Hasil EKG : Seluler hipoksia
All MCI Inferior atau Q patologis lead 
2, lead 3 dan LAD + LCX Kontraktilitas turun

Penuruan curah jantung
2. Data Subjektif Aterosklorosis Thrombosis Intoleransi Aktivitiras
Kontriksi Arteri Koronaria
• Pasien Mengatakan Nyeri Dada 
Akan Timbul Jika Beraktivitas Aliran Darah Kejantung
Berlebih seperti membereskan Menurun
rumah dan halaman rumah 
O2 Dan Nutrisi Menurun
• Pasien Mengeluh Lemah 
sehinggah aktivitas untuk ke Jaringan Miokard Iskemik
kamar mandi atau berpindah dari 
Supay Dan Kebutuhan O2
bed ke kursi butuh bantuan Kejantung Tidak Seimbang
perawat dan keluarga 
  Timbunan Asam Laktat
Data Objektif Meningkat
 
• Pasien Tampak Di Bantu Oleh 
perawat dan Keluarga Saat Fatique
Beraktivitas untuk ke kamar 
Intoleransi Aktivitas
mandi atau berpindah dari bed ke
kursi
• Pasien Tampak Lemah
NO DATA ETIOLOGI PROBLEM

3 Data Subjektif Cedera Endotrel Nyeri Akut


• Pasien mengatakan nyeri hilang Pembuluh Darah
Koroner
timbul 
• Pasien mengatakan nyeri Plak Fibrosa
menjalar dari dada bagian kiri ke 
tangan Trombus

Data Objektif Aliran Darah Tersumbat

• Tanda-tanda vital : Suplai O2 Ke Miokard
TD :98/67 mmHg, Menurun
N : 72x/menit, 
R : 20x/menit, Metabolisme Anaerob
Sb : 36.70C Meningkat
Pasien terpasang POBA dan Stend 
Penumpukan Asam
pada tanggal 27 maret 2021 Laktat Pada Miokard
  
Nyeri Akut
DIAGNOSA, KRITERIA HASIL, INTERVENSI

.
NO. STANDAR LUARAN
DIAGNOSA KRITERIA HASIL SKORING
INTERVENSI (SIKI)
(SLKI)
1.   Observasi
Penuruan curah jantung berhubungan Setelah dilakukan
 
 
1.Identifikasi tanda dan gejala primer
  dengan perubahan kontraktilitas tindakan keperawatan penurunan curah jantung
Di tandai dengan 2.Identifiksi tanda dan gejala sekunder
 
selama 2 x 24 jam
 
Data Subjektif penurunan curah jantung
 
Pasien mengeluh nyeri dada ketika maka diharapkan 3.Monitor saturasi oksigen
 
 
beraktivitas tingkat curah jantung 4.Monitor keluhan nyeri dada
 
Pasien mengeluh lemah   5.Monitor aritmia (kelainan irama dan
    meningkat dengan frekuensi)
Data Objektif  
 

kriteria hasil : 6.Periksa tekanan darah dan frekuensi nadi


  Tanda-tanda vital :   sebelum dan sesudah aktivitas
  TD :98/67 mmHg, • Gambaran EKG Terapeutik
N : 72x/menit,  
 

aritmia (menurun) 1.Posisikan pasien semi-fowler dengan kaki ke


R : 20x/menit,
bawah atau posisi nyaman
 
 
  Sb : 36.70C • Lelah (menurun)
2. Hasil Echo :  5
2.Fasilitasi pasien dan keluarga untuk
Fungsi sistalik LV menurun EF 47% modifikasi gaya hidup sehat
Hasil EKG :     3.Berikan dukungan emosioonal dan spiritual
All MCI Inferior atau Q patologis lead  
 Edukasi
2, lead 3 dan LAD + LCX 1.Anjurkan beraktivitas fisik sesuai toleransi
5

 
.
NO. STANDAR LUARAN
DIAGNOSA KRITERIA HASIL SKORING
INTERVENSI (SIKI)
(SLKI)
2. Setelah dilakukan   Observasi
Intoleransi Aktivitas Berhubungan
  tindakan  
1.Identifikasi pengetahuan dan pengalaman
  Dengan Kelemahan keperawatan aktivitas fisik sebelumnya
selama 2 x 24 2.Identifikasi jenis aktivitas fisik
Ditandai dengan :
 

jam maka 3.Identifikasi kemampuan pasien beraktivitas


Data Subjektif
 

  diharapkan 4.Monitor tanda vital sebelum dan setelah


• Pasien Mengatakan Nyeri Dada  
  toleransi aktivitas latihan
Akan Timbul Jika Beraktivitas
 
meningkat dengan    
Berlebih seperti membereskan
 
kriteria hasil : Terapeutik
rumah dan halaman rumah  
 
  1.Motivasi untuk memulai/ melanjutkan
• Pasien Mengeluh Lemah
 
    aktivitas fisik
sehinggah aktivitas untuk ke
 
  2.Libatkan keluarga dalam merencanakan dan
kamar mandi atau berpindah  
 
Berjalan dengan memelihara program aktivitas fisik
dari bed ke kursi butuh bantuan
langkah yang  
 
5
  perawat dan keluarga
efektif Edukasi
2.  Data Objektif  
  1.Jelaskan manfaat aktivitas fisik
• Pasien Tampak Di Bantu Oleh
Berjalan dengan 5 2.Ajarkan teknik latihan sesuai kemampuan
perawat dan Keluarga Saat
langkah yang
Beraktivitas untuk ke kamar  
sedang
mandi atau berpindah dari bed
ke kursi
• Pasien Tampak Lemah    
.
NO. STANDAR LUARAN
DIAGNOSA KRITERIA HASIL SKORING
INTERVENSI (SIKI)
(SLKI)
3.  
Nyeri akut berhubungan dengan Setelah dilakukan Observasi
 
  1.Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
  agen pencedera fisiologis tindakan keperawatan
 
(Iskemia) selama 2 x 24 jam kualitas dan intensitas nyeri
Ditandai dengan data subjektif
 
2.Identifikasi skala nyeri
  maka diharapkan
 
Pasien mengatakan nyeri hilang   3.Identifikasi faktor yang memperberat dan
timbul tingkat nyeri menurun
 
  memperingan nyeri
 
Pasien mengatakan nyeri menjalar dengan kriteria
 
dari dada bagian kiri ke tangan   Terapeutik
Data objektif hasil :
 
  1.Berikan teknik non-farmakologis untuk
  Tanda-tanda vital :
  TD :98/67 mmhg,   mengurangi nyeri
  N : 72x/menit, Keluhan nyeri 2.Fasilitasi istirahat dan tidur
5
  R : 20x/menit, (menurun)  Edukasi
2. Sb : 36.70c  
Pasien terpasang POBA dan stend 1.Jelaskan penyebab, periode, dan
 
pada tanggal 27 maret 2021 Pemicu nyeri
 
2.Jelaskan strategi meredakan nyeri
 
3.Ajarkan teknik non-farmakologi
Untuk mengurangi nyeri
 
IMPLEMENTASI

NO DX HARI JAM IMPLEMENTASI


TGL

1. 10.00 1.Mengidentifikasi tanda dan gejala primer penurunan curah jantung 2.Mengidentifiksi tanda dan
gejala sekunder penurunan curah jantung
3.Memonitor saturasi oksigen
4.Memonitor keluhan nyeri dada
5.Memonitor aritmia (kelainan irama dan frekuensi)
6.Memeriksa tekanan darah dan frekuensi nadi sebelum dan sesudah aktivitas
 

Senin 11.00 Terapeutik


29 maret 1.Memposisikan pasien semi-fowler dengan kaki ke bawah atau posisi nyaman
2021
2.Memfasilitasi pasien dan keluarga untuk modifikasi gaya hidup sehat
3.Memberikan dukungan emosioonal dan spiritual

12.00 Edukasi
1.Menganjurkan beraktivitas fisik sesuai toleransi
2.Menganjurkan beraktivitas fisik secara bertahap
NO DX HARI JAM IMPLEMENTASI
TGL
2. 12 Observasi
1.Mengidentifikasi Pengetahuan Dan Pengalaman Aktivitas Fisik
. Sebelumnya
10 2.Mengidentifikasi Jenis Aktivitas Fisik
3.Mengidentifikasi Kemampuan Pasien Beraktivitas
4.Memonitor Tanda Vital Sebelum Dan Setelah Latihan
 
 
Senin 13.10 Terapeutik
29 maret 1.Memotivasi Untuk Memulai/Melanjutkan Akktivitas Fisik
2021 2.Melibatkan Keluarga Dalam Merencanakan Dan Memelihara Program
Aktivitas Fisik
 

13.40 Edukasi
1.Menjelaskan Manfaat Aktivitas Fisik
2.Mengajarkan Teknik Latihan Sesuai Kemampuan
 
 
NO DX HARI JAM IMPLEMENTASI
TGL

3. 14. Observasi
1.Mengajarkan cara Mengidentifikasi Lokasi, Karakteristik, Durasi, Frekuensi,Kualitas Dan Intensitas
05
Nyeri
2.Mengajarkan cara Mengidentifikasi Skala Nyeri
3.Mengajarkan cara Mengidentifikasi Faktor Yang Memperberat Dan Memperingan Nyeri
 

Senin 14.33 Terapeutik


29 1. Mengajarkan Cara Teknik Non-Farmakologis Untuk Mengurangi Nyeri (relaksasi nafas dalam dan
maret
mengatur posisi nyaman)
2021
2.Memfasilitasi Istirahat Dan Tidur

14.50 Edukasi
1.Menjelaskan Penyebab, Periode, Dan Pemicu Nyeri
2.Menjelaskan Strategi Meredakan Nyeri
3.Mengajarkan Teknik Non-Farmakologi Untuk Mengurangi Nyeri
NO DX TGL JAM EVALUASI
EVALUASI
1 29/03/ 13.00 Subjektif :
2021 Pasien mengatakan badannya terasa lemah
 Objektif :
Pasien tampak berbaring ditempat tidur
 Tanda-tanda vital sebelum aktivitas :
TD : 98/67 mmHg,
N : 72x/menit,
R : 20x/menit,
Sb : 36.50C
Tanda-tanda vital setelah aktivitas :
TD : 100/77 mmHg,
N : 80x/menit,
R : 20x/menit,
Sb : 36.50C
Pasien sudah dipasang POBA+Stend di RCA
Assesmen : Penuruan curah jantung berhubungan dengan perubahan kontraktilita
Masalah Belum teratas
Planning :
NO TGL JAM EVALUASI
DX
Subjektif :
2. 29/03/ 14.30 Pasien mengatakan dapat beraktivitas dengan bantuan perawat dan keluarga
2021  
Objektif :
Tampak pasien dibantu oleh perawat dan keluarga ke kamar mandi
 
Ku: sedang
Kes : cm
 Tanda-tanda vital sebelum aktivitas :
TD : 98/67 mmHg,
N : 72x/menit,
R : 20x/menit,
Sb : 36.50C
tanda vital setelah aktivitas :
TD : 100/77 mmHg,
N : 80x/menit,
R : 20x/menit,
Sb : 36.50C
 
Assesment
Intoleransi Aktivitas Berhubungan Dengan Kelemahan
Masalah belum teratasi
NO DX TGL JAM EVALUASI
3. 29/03/ 14.30 Subjektif :
2021 Pasien mengatakan nyeri hilang timbul,nyeri menjalar dari dada bagian kiri ke
tangan
 Objektif
Tanda-tanda vital :
TD :98/67 mmHg,
N : 72X/ Mnt,
R : 20X/Mnit,
SB : 36.70C
Assesmen
Nyeri Akut Berhubungan Dengan Agen Pencedera Fisiologis
(Iskemia)
 Masalah belum teratasi
Planning
Lanjutkan Intervensi
NO DX HARI JAM IMPLEMENTASI
TGL

1. 08.00 1.Mengidentifikasi tanda dan gejala primer penurunan curah jantung 2.Mengidentifiksi tanda dan
gejala sekunder penurunan curah jantung
3.Memonitor saturasi oksigen
4.Memonitor keluhan nyeri dada
5.Memonitor aritmia (kelainan irama dan frekuensi)
6.Memeriksa tekanan darah dan frekuensi nadi sebelum dan sesudah aktivitas
 

Selasa 09.00 Terapeutik


30 maret 1.Memposisikan pasien semi-fowler dengan kaki ke bawah atau posisi nyaman
2021
2.Memfasilitasi pasien dan keluarga untuk modifikasi gaya hidup sehat
3.Memberikan dukungan emosioonal dan spiritual

10.00 Edukasi
1.Menganjurkan beraktivitas fisik sesuai toleransi
2.Menganjurkan beraktivitas fisik secara bertahap
Kolaborasi
NO DX HARI JAM IMPLEMENTASI
TGL
2. 11.30 Observasi
1.Mengidentifikasi Pengetahuan Dan Pengalaman Aktivitas Fisik
Sebelumnya
2.Mengidentifikasi Jenis Aktivitas Fisik
3.Mengidentifikasi Kemampuan Pasien Beraktivitas
4.Memonitor Tanda Vital Sebelum Dan Setelah Latihan
 
 
Selasa 11.30 Terapeutik
30 maret 1.Memotivasi Untuk Memulai/Melanjutkan Akktivitas Fisik
2021 2.Melibatkan Keluarga Dalam Merencanakan Dan Memelihara Program
Aktivitas Fisik
 

13.00 Edukasi
1.Menjelaskan Manfaat Aktivitas Fisik
2.Mengajarkan Teknik Latihan Sesuai Kemampuan
 
 
NO DX HARI JAM IMPLEMENTASI
TGL

3. 13. Observasi
1.Mengajarkan cara Mengidentifikasi Lokasi, Karakteristik, Durasi, Frekuensi,Kualitas Dan Intensitas
30
Nyeri
2.Mengajarkan cara Mengidentifikasi Skala Nyeri
3.Mengajarkan cara Mengidentifikasi Faktor Yang Memperberat Dan Memperingan Nyeri
 

Selasa3 14.00 Terapeutik


PEMBAHASAN
30 1. Mengajarkan Cara Teknik Non-Farmakologis Untuk Mengurangi Nyeri (relaksasi nafas dalam dan
maret
mengatur posisi nyaman)
2021
2.Memfasilitasi Istirahat Dan Tidur

14.30 Edukasi
1.Menjelaskan Penyebab, Periode, Dan Pemicu Nyeri
2.Menjelaskan Strategi Meredakan Nyeri
3.Mengajarkan Teknik Non-Farmakologi Untuk Mengurangi Nyeri
NO DX TGL JAM EVALUASI
Subjektif :
1 30/03/ 11.00 Pasien mengatakan sudah sedikit lebih kuat
2021  
Objektif :
Tampak pasien dibantu keluarga berpindah dari bed ke kursi
 Ku: sedang
Kes : cm
 tanda vital sebelum aktivitas :
Td : 100/70 mmHg,
N : 80x/menit,
R : 20x/menit,
Sb : 36.50C
 tanda vital setelah aktivitas :
Td : 100/80 mmHg,
N : 80x/menit,
R : 20x/menit,
Sb : 36.50C
 Pasien sudah dipasang POBA+Stend di RCA
 
Assesment
Penuruan curah jantung berhubungan dengan perubahan kontraktilitas
Masalah belum teratasi
 
NO TGL JAM EVALUASI
DX
Subjektif :
2. 30/03/ 13.20 Pasien mengatakan dapat beraktivitas dengan bantuan perawat dan keluarga
2021  
Objektif :
Tampak pasien dibantu oleh perawat dan keluarga ke kamar mandi dan
berpindah dari bed ke kursi
 Ku: sedang
Kes : cm
 tanda vital sebelum aktivitas :
Td : 100/70 mmHg,
N : 80x/menit,
R : 20x/menit,
Sb : 36.50C
 tanda vital setelah aktivitas :
Td : 100/80 mmHg,
N : 80x/menit,
R : 20x/menit,
Sb : 36.50C
 
Assesment
Intoleransi Aktivitas Berhubungan Dengan Kelemahan
Masalah belum teratasi
NO DX TGL JAM EVALUASI
Subjektif :
3. 30/03/ 15.00 Pasien mengatakan nyeri dadanya sudah tidak timbul lagi
2021  
Objektif
Tanda-tanda vital :
Td :100/70 mmHg,
N : 80x/menit,
R : 20x/menit,
Sb : 36.70C
 
Assesment
Nyeri Akut Berhubungan Dengan Agen Pencedera Fisiologis
(Iskemia)
 
Masalah teratasi
 
Planning
 
Hentikan intervensi
1. Pada tahap pengkajian dilakukan dengan metode wawancara dan observasi : Ny.
K A. R mengatakan nyeri dada yang dirasakan berkurang.
E 2. Setelah dilakukan pengkajian dan analisa kasus muncul 2 diagnosis yaitu 1. Nyeri
S akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis , 2. Intoleransi aktifitas

I berhubungan dengan kelemahan.

M 3. Intervensi yang direncanakan pada kasus terdiri dari: diagnosis pertama Nyeri
akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis terdapat 7 rencana
P
keperawatan yang ditetapkan, diagnosis kedua intoleransi aktifitas berhubungan
U dengan kelemahan terdapat 8 rencana keperawatan yang ditetapkan.
L 4. Implementasi keperawatan untuk diagnosa pertama Nyeri akut berhubungan
A dengan agen pencedera fisiologis, diagnosis kedua intoleransi aktifitas
N berhubungan dengan kelemahan, semua tindakan yang direncanakan dilakukan
kepada pasien.
5. Hasil evaluasi keperawatan didapatkan bahwa diagnosa keperawatan Nyeri akut
berhubungan dengan agen pencedera fisiologis teratasi,diagnosis keperawatan
intoleransi aktifitas berhubungan kelemahan teratasi sebagian,
SARAN
1. Bagi Instansi Pendidikan
Diharapkan dengan adanya studi kasus ini, dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran bagi mahasiswa/i di kampus STIKES MUHAMMADIYAH MANADO,
khususnya pada Keperawatan Medical Bedah II terutama pada pembelajaran
tentang Asuhan Keperawatan.

2. Bagi rumah sakit


Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan dan evaluasi yang
diperlukan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan di ruangan khususnya di
ruang CVBC.
 
3. Bagi perawat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi perawat yang
melakukan tindakan darurat lebih menekankan keperawatan secara cepat dan
tepat.

Anda mungkin juga menyukai