Anda di halaman 1dari 23

SYOK HIPOVOLEMIK

E/C GASTROENTERITIS DENGAN


DEHIDRASI BERAT

STEPHANIE VANIA EMBANG


PENYEBAB SYOK HIPOVOLEMIK

 Perdarahan
 Diare akut dehidrasi berat
 Luka bakar luas
 Demam berdarah dengue
DIARE AKUT

 Definisi : BAB cair frekuensi lebih dari normal


 Derajat dehidrasi:
1. Diare akut tanpa dehidrasi
2. Diare akut dehidrasi ringan sedang
3. Diare akut dehidrasi berat
 Diare akut  dehidrasi berat ( banyak elektrolit
tubuh keluar ) tidak teratasi  menghasilkan
aliran balik vena, curah jantung menurun  tek.
Darah menurun  perfusi jaringan dan organ
berkurang  syok hipovolemik
 Pada pasien dengan diare akut infektif datang
dengan keluhan khas, yaitu nausea, muntah, nyeri
abdomen, demam, dan tinja yang sering, bisa air,
malabsorbtif, atau berdarah yang tergantung bakteri
pathogen yang spesifik.
DIAGNOSIS SYOK

 Anamnesis
 Pemeriksaan fisik
 Pemeriksaan penunjang
Anamnesis
keterangan tentang keluhan dan
Anamnesis
gejala lain yang terkait
 Identitas pasien: nama; umur; jenis  Sejak kapan mengalami diarenya,
kelamin; nama orangtua; alamat; umur, muntahnya
pendidikan dan pekerjaan orangtua;  Frekuensi diare dan muntahnya,
agama dan suku bangsa.
 Bagaimana konsistensi fecesnya,
 Riwayat penyakit: keluhan utama
warnanya,
 Riwayat perjalanan penyakit
 Riwayat penyakit yang pernah diderita
 Bagaimana nafsu makannya,
 Riwayat makanan  Apa ada muntah
 Riwayat keluarga  Ada sesak napas
Pemeriksaan untuk diare

Pemeriksaan fisik Pemeriksaan penunjang

Apakah pasien tampak sakit ringan atau


Tes darah lengkap


berat? Apakah pasien demam?
 Adakah tanda-tanda kekurangan cairan
(takikardi, hipotensi postural, hipotensi
 Kultur tinja
atau membran mukosa kering)?
 Adakah nyeri tekanan abdomen, massa,
 Foto polos abdomen
ata nyeri tekan rektal?
 Apakah bising usus normal,hiperaktif,
atau mendenting dengan nada tinggi
(menunjukan obstruksi)?
 Adakah darah, lender, atau massa pada
pemeriksaan rektal?
Pemeriksaan untuk muntah

 Apakah pasien tampak sakit berat?  Adakah tanda obstruksi usus


Apakah pasien kesakitan atau (distensi abdomen, suara berdebur,
demam? Pasien yang muntah bising usus bernada tinggi, dan nyeri
seringkali tampk pucat. tekan abdomen)?
 Adakah bukti kekurangan cairan  Adakah bau keton (akibat
yang signifikan? Adakah pucat, ‘kelaparan’ atau ketoasidosis
takikardi, hipotensi, atau hipotensi diabetikum)?
postural?
Pemeriksaan syok hipovolemik

Pemeriksaan fisik Pemeriksaan penunjang

 Tekanan darah  EKG (dan pemantauan


EKG);
 Takikardi  Analisis gas darah
 Perubahan kecepatan  Rotgen toraks;
nadi  Kultur darah.
 Tampak pucat dan
kekeringan membran
mukosa.
Manifestasi Klinis
 Hipovolemia ringan (≤ 20% volume darah)
takikardi ringan dengan sedikit gejala yang tampak
terutama pada penderita muda yang sedang berbaring
 Pada hipovolemia sedang (20-40% dari volume darah)
pasien menjadi lebih cemas dan takikardia lebih jelas, meski
tekanan darah bisa ditemukan normal pada posisi berbaring,
namun dapat ditemukan dengan jelas hipotensi ortotastik dan
takikardia
 Pada hipovolemia berat maka klasik syok akan muncul, tekanan
darah menurun drastis dan tak stabil walau posisi berbaring,
pasien menderita takikardi hebat, oligouria, agitasi atau bingung.
Diagnosis Kerja

 Diagnosis Kerja dalam kasus ini adalah Syok Hipovolemik et


causa Gastroenteritis dengan Dehidrasi Berat.
 Syok hipovolemik dapat merupakan akibat dari kehilangan
cairan yang signifikan (selain darah). Dua contoh syok
hipovolemik yang terjadi akibat kehilangan cairan, antara lain
gastroenteritis refrakter dan luka bakar yang luas.
Diagnosis Banding
Syok Hipovolemik et causa elektrolit immbalance
 Hiponatremia adalah menurunnya kadar natrium dalam

darah. Hiponatremia dapat disebabkan oleh diare yang


kronik, muntah-muntah, pemeberian obat diuretik,
asidosis metabolik. Akibat dari hiponatremia sendiri
seperti kejang, gangguan otot dan gangguan syaraf.
 Hipokalemia adalah menurunnya kadar kalium dalam

darah. muntah berlebih, diare, terapi diuretik, obat-


obatan, dan beberapa penyakit seperti gangguan ginjal
dan sindroma Cushing.
Diagnosis Banding
Syok Hipovolemik et causa Hipoglikemik
 gejala klinis: merasa pusing, lemas, gemetar,

pandangan menjadi kabur dan gelap, berkeringat


dingin, detak jantung meningkat dan terkadang
sampai hilang kesadaran (syok hipoglikemia).
 Diagnosis hipoglikemi bila kadar glukosa <50mg

%.
Etiologi

 Kehilangan Kehilangan cairan


Perdarahan:
plasma: ekstraselular:
• Hematom
 Luka bakar • Muntah (vomitus)
• subkapsular hati
yang luas • Dehidrasi
• Aneurisma aorta
• Diare
pecah  Pankreatitis
• Terapi diuretik
• Pendarahan  Deskuamasi yang sangat
gastrointestinal kulit agresif
• Perlukaan  Sindrom • Diabetes insipidus
berganda Dumping Insufisiensi renal
Tanda dan gejala syok
 Kesadaran menurun
 Capillary refill time > 2detik
 Akral dingin
 Frekuensi nadi meningkat, isi dan tegangan lemah
 Tekanan nadi ≤ 20 mmHg
 Frekuensi nafas meningkat
 Jumlah kencing berkurang
 Tensi turun
PRINSIP PENGELOLAAN
 Pemberian oksigen
 Cairan resusitasi yang adekuat
 Rehidrasi dehidrasi berat (Infus Ringer Laktat atau
ringer asetat 100cc/kg BB)
 Koreksi gangguan asam basa
 Waspadai hipoglikemia
PEMBERIAN OKSIGEN

 Oksigen nasal 2 lt/menit


 Oksigen masker 5 lt/menit
 Oksigen head box 6 – 10 lt/menit

TERGANTUNG KONDISI PASIEN


PEMBERIAN CAIRAN RESUSITASI

 Cairan kristaloid 20 cc /kg secepatnya (10 menit)


Sudah teratasi  lanjutkan rehidrasi Belum teratasi  lanjutkan
 Cairan kristaloid 20 cc /kg secepatnya

Sudah teratasi  lanjutkan rehidrasi Belum teratasi  lanjutkan
 Cairan koloid 20 cc /kg secepatnya
Sudah teratasi  lanjutkan rehidrasi Belum teratasi  lanjutkan
 Cairan koloid 20 cc /kg secepatnya
REHIDRASI DEHIDRASI
BERAT
 Infus Ringer Laktat atau Ringer Asetat
100 cc/kgBB

Cara pemberian :
 < 1th 30 cc/kgBB dalam 1 jam pertama, dilanjutkan

70cc/kgBB dalam 5 jam berikutnya


 > 1th 30 cc/kgBB dalam 1/2 jam pertama,

dilanjutkan 70cc/kgBB dalam 2,5 jam berikutnya


Prognosis
 Jika keadaan syok dan dehidrasi tidak ditangani
secara cepat dan tepat akan berakibat buruk. Syok
hipovolemik merupakan kondisi gawat darurat.
Prognosis nya bergantung dari :
 Jumlah darah / cairan yang hilang
 Laju hilang nya darah/ cairan
 Penyakit atau cidera yang menyebabkan kehilangan
darah
 penyakit yang menyertai, seperti diabetes, penyakit
jantung, paru-paru, dan ginjal
Kesimpulan
 Kehilangan cairan dan kelainan elektrolit merupakan komplikasi utama,
terutama pada usia lanjut dan anak-anak. Pada diare akut kehilangan
cairan secara mendadak sehingga terjadi shock hipovolemik yang cepat.
 Keadaan diare tersebut perlu ditangani secara adekuat dengan pemberian
infuse fisiologis sebagai rehidrasi, agar mencegah terjadinya syok
hipovolemik berat sampai kematian.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai