Refi Mujahidin
L ATA R
Pendidikan merupakan hal yang sangat dibutuhkan untuk perkembangan suatu
BELAKANG
negara. Untuk menghasilkan output yang berkualitas, tentunya sistem pendidikan
yang ada harus terkonsep dengan baik dan matang.
Pendidikan sebagai disiplin ilmu, memiliki lima komponen ilmu yang membentuk
pendidikan itu, yaitu kurikulum, konseling, administrasi, pengajaran, dan penilaian.
Dengan kata lain bahwa pendidikan sendiri masih terdiri dari berbagai komponen
ilmu, yang juga masing-masing berasal dari cabang ilmu-ilmu yang lain.
Kemudian ayat ini bagian dari apa yang diperintahkan kepada Nabi SAW untuk beliau
sampaikan karena itu ia dimulai dengan kata dan, yakni dan sampaikan juga bahwa
apabila dibacakan Al-Qur’an maka dengarkan ia dengan tekun bersungguh-sungguh,
dan perhatikanlah dengan tenang tuntutan-tuntutannya agar kamu mendapat rahmat dan
barang siapa mendengarkan dan diam, maka dialah yang lebih kuat untuk dapat
memahami dan memikirkannya. Dan orang yang seperti itulah yang paling patut diberi
rahmat.
Q.S al-Fath ayat 2
َّ َ لِّيَ ْغ ِف َر ل َ َك الل ّ ٰ ُه َما تَقَ َّد َم ِم ْن َذنۢ ْ ِب َك َو َما تَا
خ َر َويُ ِت َّم ِن ْع َمتَ ٗه َعلَيْ َك َويَ ْه ِديَ َك ِص َراطًا
ُّۙم ْستَ ِقيْ ًما
Hal ini memberikan pelajaran kepada kita untuk mempersiapkan segala sesuatu dengan matang. Begitu pula dalam proses
pendidikan, sebuah pendidikan akan menghasilkan output yang berkualitas jika didukung oleh kurikulum pendidikan yang
benar dan terarah. Setiap kegiatan ilmiah memerlukan suatu perencanaan dan organisasi yang dilaksanakan secara sistematis
dan terstruktur. Demikian pula dalam pendidikan, diperlukan adanya program yang terencana dan dapat menghantar proses
pendidikan sampai pada tujuan yang diinginkan. Proses, pelaksanaan, sampai penilaian dalam pendidikan lebih dikenal
dengan istilah “kurikulum pendidikan”.
Tujuan dan sasaran pendidikan tidak mungkin akan tercapai kecuali materi pendidikan yang tertuang pada kurikulum
lembaga pendidikan terseleksi secara baik dan tepat. Istilah “materi” pendidikan berarti mengorganisir bidang ilmu
pengetahuan yang membentuk basis aktivitas lembaga pendidikan, bidang-bidang ilmu pengetahuan ini satu dengan lainnya
dipisah-pisah namun merupakan satu kesatuan utuh terpadu. Materi pendidikan harus mengacu kepada tujuan, bukan
sebaliknya tujuan mengarah kepada suatu materi, oleh karenanya materi pendidikan tidak boleh berdiri sendiri terlepas dari
kontrol tujuannya.
Q.S Shad ayat 29
ب اَن ْ َزلْن ٰ ُه اِلَيْ َك ُم ٰب َر ٌك يَِل ِّّـ ّد َّبَ ُر ْوٓا اٰيٰ ِت ٖه َولِيَتَ َذ َّك َر اُولُوا
ٌ ٰ تِ ك
ِ الْاَل َْب
اب
Artinya : “Sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu, penuh berkah,
supaya mereka memerhatikan ayat-ayatnya dan supaya orang-orang yang
mempunyai pikiran yang cerah mendapat pelajaran.”
Surat diatas, menggambarkan arti pentingnya konsep pembelajaran dalam
suatu proses pembelajaran. Ketika dalam proses permbelajaran terkonsep
dengan baik, maka materi yang disampaikan akan mudah untuk dipahami.
Sebab, pembahasan materi yang disampaikan tidak melebar kemana-mana.
Dalam mengajarkan materi pembelajaran, seorang guru juga harus melihat
tujuan dari pengajaran. Tujuan dari pembelajaran tersebut juga harus
mengacu pada kurikulum yang telah ada. Kurikulum merupakan semua
pelajaran baik teori maupun praktek yang diberikan kepada peserta didik
selama mengikuti suatu proses pendidikan. Kurikulum dalam pengertian ini
terbatas pada pemberian bekal pengetahuan dan ketrampilan kepada siswa
untuk kepentingan mereka melanjutkan pelajaran maupun terjun ke dunia
kerja.
Materi pelajaran yang harus disampaikan kepada anak didik adalah :
1.Pendidikan ketauhidan, artinya anak harus dibimbing agar bertuhan kepada Allah SWT.
2.Pendidikan akhlak, maksudnya anak didik tersebut harus memiliki akhlak terpuji, baik kepada Allah
atau kepada ciptaan-ciptaan-Nya.
3.Pendidikan amar ma’ruf nahi mungkar, jadi anak didik harus bersifat konstruktif bagi perbaikan
kehidupan masyarakat.
4.Pendidikan kesabaran, artinya harus diupayakan agar anak didik memiliki kesabaran dan keuletan
dalam setiap aktifitasnya.
Namun hal tersebut cenderung berorientasi terhadap kehidupan akhirat saja, agar materi pendidikan
tersebut relevan terhadap perkembangan zaman, maka ada 6 komponen kurikulum yang berorientasi pada
masa depan, yaitu memiliki akses informasi, mampu berpikir kritis, mampu berkomunikasi efektif,
memahami lingkungan manusia, memahami individu dan masyarakat, serta meningkatkan kompetensi
pengetahuan, pendidikan, bertanggung jawab, dan peduli terhadap kesejahteraan sosial.
KESIMPULAN
1.Dalam sebuah pembelajaran, kita harus fokus terhadap apa yang kita kaji.
Oleh karena itu materi yang akan dipelajari, harus disesuaikan dengan disiplin
ilmu yang dikaji.