Anda di halaman 1dari 20

ACUTE RESPIRATORY DISTRESS

SYNDROME
(ARDS)

Ninanda widakdo
102012469
SKENARIO 6
 Seorang laki-laki berusia 30 tahun dibawa
oleh keluarganya ke RS Ukrida karena
sesak napas. Dia baru saja dievakuasi dari
lokasi kebakaran.
ARDS
sindrom yang ditandai oleh peningkatan
permeabilitas membrane alveolar-kapiler terhadap
air, larutan dan protein plasma, disertai kerusakan
alveolar difus dan akumulasi cairan yang
mengandung protein dalam parenkim paru.
GEJALA KLINIS

 Sulit bernafas
 Retraksi

 Sianosis

 Takikardi

 Ronki basah
FAKTOR RESIKO
PATOFISIOLOGI
Patofisiologi
MANIFSTASI KLINIS

ARDS muncul karena respon berbagai trauma

Dispnea

Pernapasan cepat dan dalam

Sianosis

Auskultasi dapat ditemui ronkhi basah kasar, serta


kadang wheezing.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium:
 AGD= hipoksemia, hipokapnia (hiperventilasi) 
hiperkapnia (emfisema/keadaan lanjut),alkalosis
respiratorik  asidosis repiratorik
leukositosis (pd sepsis)
gg fungsi ginjal dan hati
 Radiologi

Radio-opak difus (patchy bilateral) -> confluent tanpa


pembesaran jantung
CT-scan (supine) : heterogen, predominasi infiltrat pada
dorsal paru
EPIDEMIOLOGI
 ARDS dapat terjadi pada orang-orang dari segala usia.
Insiden meningkat dengan bertambahnya usia
 Tidak ada perbedaan sex. Pada pasien trauma saja.
PENATALAKSANAAN GAWAT DARURAT
MENGENALI PASIEN KRITIS
PENATALAKSANAAN
 Terapi oksigen
 Inhalasi nebulizer

 Pengobatan brokodilator steroid

 Dukungan nutrisi sesuai kebutuhan


TEKNIK TAMBAHAN UTK
OKSIGENASI

 Nitrit Oksid inhalasi


 Relaksan otot polos
 1-40 bagian per milyar.

 Prostasiklin inhalasi
 PGI2 50ng/kg per menit memperbaiki oksigenasi
 Peningkatan pelepasan surfaktan
KOMPLIKASI

kerja keras-> lelah -> ventilasi


melambat
Hipoksia

Penimbunan pCO2

pH ateri menurun

Gagal ginjal & tukak


saluran cerna karena
Asidosis respiratorik
stress (stress ulcer)

Kegagalan Pernapasan
KOMPLIKASI

Penimbunan cairan

Kurangnya ekspansi paru

Pneumonia
PROGNOSIS
 Walaupun sudah banyak mekanisme atau teknik ventilasi
dan kontrol hemodinalik, namun mortalitas pasien ARDS
masih sangat tinggi >50%. Pasien yang masih hidup
mungkin dengan fibrosis paru atau gangguan difusi
oksigen namun beberapa pasien sembuh sempurna
walaupun telah melewati masa kritis dengan trauma paru
yang berat yang membutuhkan perawatan yang lama.
DIAGNOSIS BANDING
 Pneumonia = peradangan paru yang disebabkan oleh mikroorganisme
(bakteri, virus, jamur, parasit).
Gambaran klinis:
 batuk–batuk bertambah

 perubahan karakteristik dahak/purulen

 suhu tubuh > 38o C / riwayat demam

 konsolidasi, suara napas bronkial dan ronki

 Frekuensi napas > 30 x/menit

 PaO2/FiO2 kurang dari 250 mmHg

 Foto toraks paru menunjukkan kelainan bilateral

 Foto toraks paru melibatkan > 2 lobus

 Tekanan sistolik <90 mmHg

 Tekanan diastolik < 60 mmHg


KESIMPULAN
Acute Respiratory Distress Sydrome (ARDS) merupakan
ketidakmampuan atau kegagalan sistem pernapasan oksigen dalam
darah sehingga pertukaran oksigen terhadap karbondioksida dalam
paru - paru tidak dapat memelihara laju konsumsi oksigen dan
pembentukan karbondioksida dalam sel –sel tubuh.sehingga tegangan
oksigen berkurang dan akan peningkatan karbondioksida akan menjadi
lebih besar. Pada kasus ARDS ini harus segera ditangani sesegera
mungkin untuk mencegah prognosis yang lebih buruk.

Anda mungkin juga menyukai