Anda di halaman 1dari 13

CITRA DIRI

INTELEKTUAL MUSLIM
Kelompok 08

Ananda Febrian Putra Susilo (041911333118)

Aulia Dewi Fortuna (041911333134)

Syalfan Dzaki Ghazali (041911333159)

Ramadhan Ghea Ananda Putra (041911333168)


01 02
PENGERTIAN CITRA DIRI CITRA DIRI INTELEKTUAL
INTELEKTUAL MUSLIM MUSLIM DALAM TINJAUAN AL
QURAN

03 04
KARAKTERISTIK CITRA DIRI KESIMPULAN
INTELEKTUAL MUSLIM
PENGERTIAN CITRA DIRI
INTELEKTUAL MUSLIM
PENGERTIAN CITRA DIRI INTELEKTUAL
MUSLIM
Menurut KBBI,

➔ Kepribadian (n): sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang atau suatu bangsa yang
membedakannya dari orang atau bangsa lain.
➔ Intelektual: 1 (a) cerdas, berakal; 2 (n) yang mempunyai kecerdasan tinggi; 3 (n) totalitas atas pengertian
akan pemahaman.
➔ Muslim (n): penganut agama Islam.

Sehingga pengertian citra diri atau kepribadian intelektual muslim adalah sifat-sifat yang tercermin pada seorang
intelektual muslim dan sifat-sifat tersebut membuat intelektual muslim berbeda dibanding intelektual lainnya.
PENGERTIAN CITRA DIRI INTELEKTUAL
MUSLIM
Berikut pendapat mengenai kepribadian intelektual muslim menurut para tokoh islam:

➔ Menurut Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati mendefinisikan kepribadian Muslim sebagai kepribadian yang
memiliki nilai-nilai agama Islam, memilih dan memutuskan serta berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam dan
bertanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai Islam.
➔ Menurut M. Atiyah al-Abrasyi, kepribadian Muslim adalah kepribadian yang seluruh aspek-aspeknya yakni
baik tingkah laku luarnya kegiatan-kegiatan jiwanya maupun filsafat hidup dan kepercayaannya
menunjukkan pengabdian kepada Tuhan, penyerahan diri kepadanya.
➔ Menurut Jalaluddin, pembentukan kepribadian Muslim sebagai individu pada dasarnya adalah
pembentukan pribadi yang diarahkan pada pembentukan pandangan hidup yang mantap yang didasarkan
pada nilai-nilai Islam.

Kepribadian Muslim dapat dilihat baik secara individu maupun secara kelompok atau ummah. Kepribadian individu
meliputi ciri khas seseorang dalam tingkah laku serta kemampuan intelektual yang dimilikinya. Dengan demikian,
kepribadian intelektual muslim adalah kepribadian seseorang yang cerminan tingkah laku dan perbuatannya serta
kemampuan intelektual yang dimilikinya sesuai dengan tuntunan ajaran Islam. Kepribadian Muslim juga
merupakan kepribadian yang patuh dan berserah diri kepada Allah SWT.
CITRA DIRI
INTELEKTUAL MUSLIM
DALAM TINJAUAN AL
QURAN
INTEGRITAS INTELEKTUAL DALAM
ISLAM
Integritas Intelektual menjadi kunci dalam kehidupan, karena manusia yang tidak memiliki integritas intelektual
hidupnya akan sengsara. Kesengsaraan tersebut disebabkan karena ucapannya tidak sejalan dengan
perbuatannya sehingga kehilangan kepercayaan dari orang lain, seperti koruptor. Akankah manusia
mempertaruhkan kebahagiaan sendiri dengan hilangnya integritas, demi sesuatu yang bersifat fisik dan
sementara? Oleh sebab itu integritas Intelektual (kejujuran), menjadi pondasi awal dalam Islam, jujur adalah dua
hal yang berpadu.

Istilah integrasi intelektual dalam Islam adalah al-ṣidq (perilaku sejalan antara perkataan dan amalan, lahir dan
batin, jiwa dan raga, jasmani dan rohani. Sementara kebalikan dari al-shidq adalah al-kadhb (dusta, bohong, tidak
benar, tidak sejalan perkataan dan perbuatan, jiwa dan raga, jasmani dan rohani). Dalam Al-Qur’an term tentang
integritas intelektual adalah iman, Islam, ihsan, ikhlas, taqwa, iḥbāth, al-aql. Adapun indikator integritas
intelektual dalam Al-Qur’an adalah mu’mīn, muslīm, muḥsīn, mukhlīs, muttaqīn, al-muḥbithīn, ulu al-albāb.

Pembentukan atau pengembangan integritas intelektual/kepribadian yang Islami dapat ditempuh dengan tiga
pendekatan.
Tiga 1. Pendekatan Wahyu
2. Pendekatan Kehidupan
Pendekatan 3. Pendekatan Metode
KARAKTERISTIK CITRA
DIRI INTELEKTUAL
MUSLIM
Karakteristik intelektual dalam Islam atau ​Ulul Albab

● Bersungguh-sungguh dalam mencari ilmu:

Ilmu adalah kewajiban setiap muslim sejak mereka lahir sampai meninggal. Seorang ​Ulul Albab pasti
memiliki ilmu pengetahuan yang luas serta diimbangi dengan pemahaman agama yang mendalam.

● Mampu membedakan antara yang baik dan yang buruk:

Seorang intelektual pasti bisa membedakan mana perbuatan yang baik dan buruk. Akan tetapi tidak semua bisa
menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal yang buruk. Mereka yang tahu mana perbuatan baik dan mana
perbuatan buruk serta mampu menahan diri untuk tidak melakukan perbuatan-perbuatan buruk adalah pribadi
yang Ulul Albab.​
● Kritis dalam mendengarkan pendapat orang lain:

Kritis dalam mendengarkan maksudnya adalah pribadi ​Ulul Albab akan selalu menghargai pendapat orang lain
dan menimbang serta memilah kebaikan dalam pendapat seseorang. Pribadi ​Ulul Albab tidak akan menelan
mentah-mentah apa yang mereka dengar.

● Dapat menyampaikan ilmunya kepada orang lain

Sebaik-baik manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi orang lain. Ilmu tidak akan bermanfaat jika tidak
disampaikan kepada orang lain. Penyampaian ilmu memiliki berbagai bentuk. Seperti tulisan, pendapat, atau
aplikasi teknologi. Seorang Ulul Albab​akan selalu berbagi ilmu dengan orang lain.

● Hanya takut pada Allah

Karakteristik terpenting dari seorang ​Ulul Albab adalah takut pada Allah. Pribadi ​Ulul Albab akan berusaha
menjauhi segala laranganNya dan berusaha melaksanakan segala perintahNya karena tahu Allah tidak pernah
tidur.
KESIMPULAN
Beberapa hal yang dapat dipetik dari materi hari ini adalah pengertian citra diri atau kepribadian intelektual
muslim itu sendiri adalah sifat-sifat yang tercermin pada seorang intelektual muslim dan sifat-sifat tersebut
membuat intelektual muslim berbeda dibanding intelektual lainnya.

Kita juga dapat memetik pentingnya intergritas serta bagaimana kita dapat mengembangkan integritas tersebut
yaitu dengan mendalaminya dari pendekatan wahyu, kehidupan, dan metode.

Dan yang terakhir kita mempelajari mengenai beberapa karakteristik seorang Ulul Albab, yaitu bersungguh-
sungguh dalam mencari ilmu, mampu membedakan baik dan buruk, dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai