Anda di halaman 1dari 17

PROSEDUR PEMBERIAN

MEDIKASI PARENTERAL
RINDA INTAN S.
Parenteral

 Cara pemberian melalui injeksi atau suntikan


 Efektif diberikan pada pasien yang tidak kooperatif,
muntah, diare atau hal lain yang membuat obat keluar
secara langsung
 Pemberian obat harus hati2 karena tdk dpt dikeluarkan
lagi
 Macam2nya : IM (intramuscular – otot), IC (intra
cutan), SC (sub cutan) dan IV (intravena)
Cara Pemberian obat Parenteral
INTRAVENA (IV) Contoh Obat: Ranitidin
Dalam bentuk AMPUL

 Cara pemberian melalui pembuluh


darah langsung
 Tidak ada fase absorpsi sehingga
harus hati2
 Lebih cepat bereaksi karena langsung
ke pemb darah dan seluruh tubuh
 Dapat di injeksi secara langsung
maupun infus.
Cara Pemberian obat Parenteral
INTRAMUSKULAR (IM)

 Cara Pemberian melalui otot /


muscle
 Terdapat fase absorbs
 Biasanya obat berupa larutan
minyak
 Biasanya obat dalam keadaan
suspense (serbuk kemudian saat
akan diberikan  dicairkan)
Cara Pemberian obat Parenteral
SUB CUTAN (SC)

 Pemberian Obat dibawah kulit


 Absorbsi lebih lambat karena
pembuluh darah sedikit
 Diberikan untuk obat dosis kecil,
larut air dan tidak mudah
mengiritasi jaringan
 Contoh : injeksi insulin
Cara Pemberian obat Parenteral
INTRA CUTAN (IC)

 Cara Pemberian obat  suntikan


intradermal / dalam jaringan kulit /
intra dermis
 Biasanya digunakan untuk tes obat
(antibiotic)/skin test, tes mantoux
 Absorpsi lebih lambat
dibandingkan IV, IM, SC dan
jumlah obat yang diberikan harus
sedikit
PROSEDUR
FASE ORIENTASI

 Salam terapeutik dan memperkenalkan diri


 Mengidentifikasi pasien dan obat dengan perawat lain (double check)
Sebutkan nama obat, dosis obat dan rute pemberian obat
 Menjelaskan tujuan, langkah prosedur
 Menanyakan kesiapan pasien
 Menjaga privasi dan keamanan
 Mencuci tangan
FASE KERJA (Intravena)
https://youtu.be/7gVYvYzBUHk

 Memegang kapas alkohol dengan jari tengah pada tangan non dominan
 Mengidentifikasi pasien dengan benar
 Membuka tutup jarum
 Mengatur pasien pada posisi yang nyaman, sesuai
lokasi yang dipilih  Memasukkan jarum dengan sudut 25 derajat menggunakan tangan dominan
 Memasang perlak pengalas  Memindah tangan kiri keujung spuit dan tangan kanan ke pangkal barel
 Memilih area penusukan yang bebas dari kekauan,  Melakukan aspirasi perlahan, lihat apakah jarum masuk pembuluh darah.
peradangan/lesi Bila ada darah, lepas tourniquet dan masukkan obat dengan perlahan,
 Memakai sarung tangan setelah obat masuk cabut jarum dengan perlahan
 Sambil melakukan penekanan dengan menggunakan kapas alkohol pada
 Memasang tourniquet diatas area penusukan
area penusukan
 Pastikan pembuluh darah terlihat dan menonjol
 Jika terdapat perdarahan, menekan area tsb dengan menggunakan kasa
 Membersihkan area penusukan dengan kapas steril sampai perdarahannya berhenti
alkohol, gerakan satu kali usap
 Membuang spuit pada sharpcontainer
 Melepas sarung tangan
FASE KERJA (Intramuskular)
https://youtu.be/qPPXRhBmouI

 Mengidentifikasi pasien dengan benar  Menekan kulit pada “Z” track atau regangkan kulit pada daerah suntikan
(https://youtu.be/mNhyufrdeE8)
 Mengatur pasien pada posisi yang nyaman,
 Memasukkan jatum dengan sudut 90 derajat menggunakan tangan
sesuai lokasi yang dipilih
dominan
 Memasang perlak pengalas
 Memindah tangan kiri keujung spuit dan tangan kanan ke pangkal barel
 Memilih area penusukan yang bebas dari
 Melakukan aspirasi perlahan, lihat apakah jarum masuk pembuluh darah.
kekauan, peradangan/lesi
Bila ada darah, cabut jarum jam lalu buang spuit dan obat. Siapkan obat
 Memakai sarung tangan baru dan pindah lokasi
 Membersihkan area penusukan dengan kapas  Bila tidak ada darah, memasukkan obat dengan kecepatan 10 detik per
alkohol, gerakan satu kali usap cc, setelah obat masuk cabut dengan cepat
 Memegang kapas alkohol dengan jari tengah  Menekan hati-hati dengan kapas dan masage bila perlu
pada tangan non dominan  Membuang spuit pada sharpcontainer
 Membuka tutup jarum  Melepas sarung tangan
FASE KERJA (Subcutan)
https://youtu.be/qI3_1gZD82c

 Menarik kulit dan jaringan lemak dengan ibu jari dan jari tangan non
dominan
 Mengidentifikasi pasien dengan benar
 Dengan ujung jarum menghadap keatas dan dengan menggunakan
 Mengatur pasien pada posisi yang nyaman tangan dominan, memasukkan jarum dengan sudut 45 derajat/ 90
 Memasang perlak pengalas derajat (orang gemuk)
 Melepaskan tarikan tangan non dominan
 Memilih area penusukan yang bebas dari
kekakuan, peradangan  Menarik plunger dan observasi adanya darah pada spuit
 Memakai sarung tangan  Jika tidak ada darah, memasukan obat perlahan-lahan cabut jarum
dengan sudut yang sama ketika jarum dimasukkan
 Membersihkan area penusukan dengan kapas
 Sambil melakukan penekanan dengan menggunakan kapas alkohol
alkohol, gerakan satu kali usap
pada area penusukan
 Membuka tutup jarum  Jika terdapat perdarahan, menekan area tsb dengan menggunakan
kasa steril sampai perdarahannya berhenti
FASE KERJA (Intracutan)
https://youtu.be/c8KQC6Zehy8

 Mengidentifikasi pasien dengan benar


 Dengan ujung jarum menghadap keatas dan dengan menggunakan tangan
 Mengatur pasien pada posisi yang nyaman dominan, memasukkan jarum dengan sudut 10-15 derajat
 Memasang perlak pengalas  Menarik plunger dan observasi adanya darah pada spuit
 Memilih area penusukan yang bebas dari  Jika tidak ada darah, memasukan obat perlahan-lahan cabut jarum dengan
kekakuan, peradangan sudut yang sama ketika jarum dimasukkan
 Memakai sarung tangan  Tidak perlu dilakukan penekanan dengan menggunakan kapas alkohol
 Membersihkan area penusukan dengan kapas pada area penusukan
alkohol, gerakan satu kali usap  Beri tanda pada area penusukan (lingkaran)  observasi)
 Membuka tutup jarum  Membuang spuit pada sharpcontainer
 Tangan non dominan menarik kulit area  Melepas sarung tangan
penusukan
FASE TERMINASI

 Merapikan pasien
 Melakukan evaluasi tindakan
 Membereskan dan membersihkan alat
 Berpamitan
 Mencuci tangan
 https://youtu.be/xVZ-kBGBK6k
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai