Anda di halaman 1dari 22

Seleksi Obat Publik di

Fasilitas Tingkat I
(Puskesmas)
LATAR BELAKANG

Obat dan perbekalan kesehatan merupakan


komponen yg tak tergantikan dalam pelayanan
kesehatan.

Akses terhadap obat terutama obat esensial


merupakan salah satu hak azasi manusia.

Penyediaan obat esensial merupakan kewajiban


bagi pemerintah dan lembaga pelayanan
kesehatan baik publik maupun swasta.
LATAR BELAKANG (2)

Proses perenc anaan kebutuhan obat publik dan


Perencanaan
Tujuan : menetapkan
kebutuhan jenis
obatdanpublik
jumlah
perbekalan kesehatan diawali dari data yang
dan
obat perbekalan
sesuai Puskesmas
disampaikan dengan
kesehatan
pola penyakit
(LP-LPO)adalah satu
danasi
ke Instal
Farmasi yang
fungsi
kebutuhan pelayanan
menentukan
Kabupaten/Kota kesehatan
yg dalamasi
dikompil dasar
proses
menjadi rencprogram
pengadaan
termasuk ana
obatkebutuhan
publik obat
danpubl
kesehatan ygiktelah
dan
perbekalan kesehatan di Kabupaten/Kota yg
perbekalan
ditetapkan.
dilengkapi dgnkesehatan.
teknik-tekni k perhitungan.

Sela
njut
nya,
pere
ncan
aan
kebu
tuha
n
buff
er
stok
Pusa
t/Pr
ovin
si
dgn
men
yesu
aika
n
terh
adap
kebu
tuha
n
obat
publ
ik
obat
publ
ik
dan
perb
ekal
an
kese
hata
n di
Kab
upat
en/K
ota.
TUJUAN pengadaan Obat Publik dan
Perbekalan Kesehatan

Tujuan ●
Meningkatkan kemampuan petugas
dalam melakukan pengelolaan obat
dan perbekalan kesehatan di

Umum pelayanan dasar denga baik & benar

Tujuan ●


menyusun rencana kebutuhan obat secara efektif dan efisien
Melaksanakan permintaan obat & perbekalan kesehatan sesuai kebutuhan
Melaksanakan penyimpanan obat & perbekalan kesehatan dgn baik&benar
Melakukan pendistribusian obat&perbekalan sesuai kebutuhan&jadwal yg
telah ditentukan

Khusus

Pencatatan & pelaporan

Pembinaan, supervisi dan evaluasi pengelolaan obat
RUANG LINGKUP

Dinas Dinas
Departemen
Kesehatan Kesehatan
kesehatan
Provinsi Kab/Kota
DASAR HUKUM

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor 36 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2014
Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
OKE\Permenkes 36-2016 Perubahan Permenkes 30-201
4 Standar Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas.pdf

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
DASAR HUKUM (3)

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun


2004 Tentang Sistem Jaminan Nasional
OKE\UU_40_2004.PDF
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan
pada Jaminan Kesehatan Nasional
OKE\PMK No. 71 Th 2013 ttg Pelayanan Kesehatan Pad
a JKN.pdf
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 28 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan
Program Jaminan Kesehatan Nasional
OKE\PMK-No.-28-Th-2014-ttg-Pedoman-Pelaksanaan-
Program-JKN.pdf
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 189/MENKES/SK/III/2006 tentang Kebijakan
Obat Nasional
OKE\Kepmenkes 189-2006 KEBIJAKAN OBAT NASIO
NAL.pdf
Keputusan Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan
Alat Kesehatan Nomor HK.02.03/III/1436/2014
Tentang Pedoman Penerapan Formularium Nasional
OKE\KEP DIRJEN FARMASI- 2014- PEDOMAN pener
apan-Fornas.pdf
DASAR HUKUM (2)

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor 48 Tahun 2013 Tentang Petunjuk Pelaksanaan
Pengadaan Obat dengan Prosedur E-Purchasing
Berdasarkan E-Catalogue
OKE\PERMENKES NMR 48 TAHUN 2013 - Petunjuk-P
elaksanaan-E-Catalog.pdf

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor 63 Tahun 2014 Tentang Pengadaan Obat
Berdasarkan Katalog Elektronik
OKE\PMK_No._63_2014_ttg_Pengadaan_Obat_Berad
asarkan_E-CATALOGUE_.pdf
Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 70 Tahun 2012
tentang perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 54
Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
OKE\Penjelasan Peraturan Presiden Nomor 70 tahun 2012.pdf
Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 4 Tahun 2015
tentang perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor 54
Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
OKE\Perpres 04 Th 2015.pdf
Peraturan Menteri Kesehatan Republik indoensia Nomor 19 tahun
2014 Tentang Penggunaan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan dan
Dukungan Biaya Operasional pada Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama Milik Pemerintah Daerah
OKE\Permenkes 19-2014 Penggunaan Dana Kapitasi JKN Untuk Ja
sa Pelayanan Kesehatan dan Dukungan Biaya Operasional Pada Fa
skes Tingkat Pertama Milik Pemda.pdf
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1121/MENKES/SK/XII/2008 tentang Pedoman Teknis
Pengadaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan
untuk Pelayanan Kesehatan Dasar
OKE\KMK-1121 MENKES THN 2008 - PEDOMAN TEK
NIS PENGADAAN OBAT PUBLIK DAN PERBEKALAN
.pdf
DASAR HUKUM (4)

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor 1438/MENKES/PER/IX/ 2010 tentang Standar
Pelayanan Kedokteran
OKE\PMK-No-1438-Tentang-Standar-Pelayanan-Kedo
kteran.pdf
Drug Management Cycle

QUICK
MANAJEMEN LOGISTIK SATU PINTU DAN PENGGUNAAN OBAT

Pemiliha FORNAS
n/ seleksi
Monitoring&
Evaluasi

perencanaa
n
Tata
kelola
Good Pharmacy obat
Penggunaan
Good Practice Publik
Prescribing
Practice

FORNAS pengadaan E-CATALOGUE

distribusi
Good
Distribution
practice Good Storage Practice
Proses Perencanaan Obat
(kmk 1121/2008 ttg pedoman teknis pengadaan obat publik)

Analsis
ABC -
FORNAS VEN
& DOEN 2 metode:
konsumsi &
5.
Kriteria epidemiologi
4. Proyeksi Penyesuaian
pemilihan Sumber: Kebutuhan Rencana
Obat LPLPO 3. Obat Pengadaan
Perhitungan Obat
Drug of Kebutuhan 2.Perkiraan 1.Perkiraan
2. Obat stok akhir kebutuhan
choice Kompilasi periode yad obat thn yad
Pemakaia 3.
5. Isi lmbr krja
1. n Obat Perkiraan 4. Alokasi
perencanaan
Pemilih anggaran kebutuh
pengadaan
an Obat total obat
kebutuhan obat
Pengelolaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) di Puskesmas
(permenkes nmr 30 tahun 2014)

Seleksi Obat

PERENCAN
LP LPO
PEMANTAU
AN & AAN
EVALUASI
PERMINTA
AN

PENCATATAN,
PELAPORAN, &
PENGARSIPAN

PENERIM
AAN

PENGEND
ALIAN
PENYIMP
ANAN
DISTRIB
USI
PERENCANAAN OBAT DAN PERBEKALAN
KESEHATAN

PERENCANAAN?
Suatu proses kegiatan seleksi obat dan perbekalan
kesehatan untuk menentukan jenis dan jumlah obat
dalam rangka pemenuhan kebutuhan obat di
puskesmas

TUJUAN?

Menetapkan jenis dan jumlah obat dan perbekalan


kesehatan yg tepat sesuai dgn kebutuhan, efisiensi
penggunaan obat, & penggunaan obat secara rasional.
PERENCANAAN OBAT DAN PERBEKALAN
KESEHATAN (2)

APBN : Program Kesehatan, Program


Pelayanan Keluarga Miskin
Pengadaan obat dan
perbekalan kesehatan
untuk Pelayanan APBD I
Kesehatan Dasar (PKD)
dibiayai melalui
Dana Alokasi Umum (DAU)/APBD II
beberapa sumber
anggaran.
Sumber-summber lain
MANFAAT PERENCANAAN OBAT TERPADU

Menghindari tumpang tindih penggunaan anggaran

Keterpaduan dalam evaluasi, penggunaan dan perencanaan

Kesamaan persepsi antara pemakai obat dan penyedia


anggaran

Estimasi kebutuhan obat lebih tepat


Koordinasi antara penyedia anggaran dan pemakai obat

Pemanfaatan dana pengadaan obat dapat lebih optimal


TIM PERENCANAAN OBAT & PERBEKALAN
KESEHATAN TERPADU

Berkaitan dgn perencanaan obat & perbekalan


kesehatan diperlukan koordinasi dan keterpaduan
dalam hal tsb sehingga terdapat pembentukan tim
perencanaan obat terpadu.

Tim perencanaan Obat dan Perbekalan Kesehatan


Terpadu di Kabupaten/Kota dibentuk melalui
Surat Keputusan Bupati/Walikota

Terdiri dari: Ketua, Sekretaris, dan Anggota.


PERMINTAAN OBAT DI FASKES I (PUSKESMAS) (2)

Obat yg diperkenankan di Obat generik diperkenankan


Puskesmas: obat esensial yg tersedia di puskesmas
jenis & item telah ditetapkan (Permenkes RI No.
oleh Menkes merujuk pada HK.02.02/MENKES/068/I/20
DOEN dan FORNAS 10

Permintaan obat di
Puskemas diajukan oleh
Kepala Puskesmas kpd
Kepala Dinkes Kab/kota
dgn LPLPO
GENERIK?

Pertimbangan Kepmenkes:

1. Obat generik telah menjadi kesepakatan global


2. Obat generik memiliki mutu dan efikasi yg
memenuhi standar pengobatan
3. Meningkatkan cakupan dan kesinambungan
pelayanan kesehatan publik
4. Meningkatkan efektivitas & efisiensi alokasi
dana obat di pelayanan kesehatan publik

Anda mungkin juga menyukai