B2 (Blood) B4 (Bladder)
• Inspeksi adanya jaringan parut pada dada pasien Output urin merupakan indikator fungsi jantung yang penting.
• Palpasi; Denyut nadi perifer melemah. Penuruan haluaran urine merupakan temuan signifikan yang
• Perkusi; Batas jantung tidak mengalami pergeseran. harus dikaji lebih lanjut untuk menentukan apakan penurunan
• Auskultasi; TD biasanya menurun akibat penurunan volume tersebut merupakan penurunan produksi urine ( yang terjadi bila
sekuncup yang disebabkan infark miokard akut. Bunyi perfusi ginjal menurun ) atau karena ketidakmampuan pasien
jantung tambahan akibat kelainan katup untuk BAK.
B5 (Bowel) B6 (Bone)
Pengkajian harus meliputi perubahan nutrisi sebelum atau pada Pengakajian yang mungkin dilakukan adalah sebagai berikut:
masuk rumah sakit dan yang terpenting adalah perubahan pola Keluhan lemah, cepat lelah, pusing, dada rasa berdenyut, dan
makan setelah sakit. Kaji penurunan turgor kulit, kulit kering berdebar, keluhan sulit tidur ( karena adanya orthopnea, dispnea
atau berkeringat, muntah dan penurunan berat badan. noktural paroksimal, nokturia, dan keringat pada malam hari ),
istirahat tidur, aktivitas
Diagnosa Keperawatan
• Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan
ventilasi-perfusi ditandai dengan PO2 menurun dan bunyi napas
tambahan.
• Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis ditandai
dengan pasien tampak meringis
• Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai
oksigen dengan kebutuhan tubuh ditandai dengan frekuensi jantung
meningkat ˃20% dari kondisi istirahat
Rencana Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Tujuan / Kriteria Hasil Intervensi
1 Gangguan pertukaran Setelah dilakukan tindakan O:
gas berhubungan keperawatan selama 3x24 jam - Monitor frekuensi, irama, kedalaman
dengan diharapkan pasien menunjukkan dan upaya napas
ketidakseimbangan keseimbangan ventilasi. Kriteria - Auskultasi bunyi napas
ventilasi-perfusi Hasil: - Monitor saturasi oksigen
ditandai dengan PO2 a. Mendemonstrasikan peningkatan - Monitor kecepatan aliran oksigen
menurun dan bunyi ventilasi dan oksigenasi yang T:
napas tambahan adekuat - Berikan oksigen tambahan
b. Memelihara kebersihan paru dan K:
bebas dari tanda tanda distress
pernafasan - Kolaborasi penentuan dosis oksigen
c. Tanda-tanda vital dalam rentang
normal
TD: 90/60 mmHg sampai 120/80
mmHg Nadi: 60-100 x/menit RR:
16-24 x/menit
2 Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan O:
berhubungan dengan keperawatan selama 3x24 jam - Identifikasi lokasi, karakteristik,
agen pencedera diharapkan nyeri berkurang. durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
fisiologis ditandai Kriteria Hasil: nyeri
dengan pasien tampak - Identifikasi respon nyeri non verbal
meringis a. Mampu mengontrol nyeri (tahu T:
penyebab nyeri, mampu
menggunakan teknik non - Kontrol lingkungan yang
farmakologi untuk mengurangi memperberat rasa nyeri (mis. Suhu
nyeri) ruangan, pencahayaan, kebisingan)
b. Pasien tampak tidak memegangi E:
daerah yang nyeri - Ajarkan teknik nonfarmakologis
c. Skala nyeri menjadi 1-3 (ringan) untuk mengurangi rasa nyeri
d. Pasien tampak rileks K:
e. Tanda-tanda vital dalam rentang
normal (tekanan darah, nadi, - Kolaborasi pemberian analgetik
pernafasan)
f. Sistolik (130-139 mmHg), diastolik
(85-89 mmHg)
N: 60-70 x/menit
RR: 16-24 x/menit
3 Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan tindakan O:
berhubungan dengan keperawatan selama 3x24 jam - Monitor tanda-tanda vital
ketidakseimbangan diharapkan pasien mampu - Monitor tingkat toleransi aktivitas
suplai oksigen dengan bertoleransi dengan aktivitas. E:
kebutuhan tubuh Kriteria Hasil:
ditandai dengan - Anjurkan menjalankan latihan sesuai
frekuensi jantung a. Berpartisipasi dalam aktivitas fisik toleransi
meningkat ˃20% dari tanpa disertai peningkatan
kondisi istirahat tekanan darah, nadi, dan RR
b. Mampu melakukan aktivitas
sehari-hari (ADLs) secara mandiri
c. Mampu berpindah dengan atau
bantuan alat
d. Status respirasi: pertukaran gas
dan ventilasi adekuat
e. Sirkulasi status baik
Pengkajian
Pengumpulan Data
Identifikasi klien:
• Nama : Tn. S
• Tempat/tgl lahir : 24 Juni 1960
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Status kawin : Menikah
• Agama : Islam
• Pendidikan : STM
• Pekerjaan : Buruh
• Alamat : Muara enim
• Diagnose medis : chest pain e.c stemi anterior
Pola Aktifitas Dan • Pasien bekerja dan jarang melakukan aktivitas olahraga
Latihan
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Keadaan Umum pasien sedang, GCS 15, kesadaran compos mentis.
Umum Ekstermitas
Kepala Tidak ada lesi seperti luka/bengkak pada kepala, kulit kepala bersih, rambut hitam bercampur putih.