Vitamin,
& Cacingan
Tim Diet Jurusan Gizi
Poltekkes Tanjungkarang
ANEMIA
• Adalah pengurangan jumlah sel darah merah (hemoglobin), dan volume
pada sel darah merah (hematokrit) per 100 ml darah.
• Anemia bukan suatu diagnosis melainkan pencerminan dari dasar
perubahan patofisiologis, yang diuraikan oleh anamnesa dan pemeriksaan
fisik yang teliti, serta didukung oleh pemeriksaan laboratorium.
Manifestasi klinik tergantung pada
(1)asupan besi yang tidak cukup misalnya pada bayi yang diberi
makan susu belaka
sampai usia antara 12-24 bulan dan pada individu tertentu
yang hanya memakan sayur- sayuran saja;
(2)gangguan absorpsi seperti setelah gastrektomi dan
(3)kehilangan darah yang menetap seperti pada perdarahan
saluran cerna yang lambat karena polip, neoplasma, gastritis
varises esophagus, makan aspirin dan hemoroid.
• Orang dewasa rata2 mengandung 3 sampai 5 g Fe
bergantung pada jenis kelamin & besar tubuhnya.
Hampir 2/3 besi terdapat dalam hemoglobin yang dilepas pada
proses penuaan serta kematian sel dan diangkut melalui
transferin plasma ke sumsum tulang untuk eritropoiesis.
Dengan kekecualian dalam jumlah yang kecil dalam mioglobin
(otot) dan dalam enzim-enzim hem,
sepertiga (1/3) sisanya disimpan dalam hati, limpa dan dalam
sumsum tulang sebagai feritin dan sebagai hemosiderin untuk
kebutuhan-kebutuhan lebih lanjut
Patofisiologi anemia defisiensi besi
• Walaupun dalam diet rata-rata terdapat 10 - 20 mg besi, hanya
sampai 5% - 10% (1 - 2 mg) yang sebenarnya sampai
diabsorpsi.
• Pada persediaan besi berkurang maka besi dari diet tersebut
diserap lebih banyak. Besi yang dimakan diubah menjadi besi
ferro dalam lambung dan duodenum;
• penyerapan besi terjadi pada duodenum dan jejunum
proksimal.
• Kemudian besi diangkut oleh transferin plasma ke sumsum
tulang untuk sintesis hemoglobin atau ke tempat penyimpanan
di jaringan
Tanda & Gejala
• Setiap milliliter darah mengandung 0,5 mg besi. Kehilangan
besi umumnya sedikit sekali, dari 0,5 sampai 1 mg/hari.
Namun wanita yang mengalami menstruasi kehilangan
tambahan 15 sampai 28 mg/bulan.
• Walaupun kehilangan darah karena menstruasi berhenti selama
hamil, kebutuhan besi harian tetap meningkat, hal ini terjadi
oleh karena volume darah ibu selama hamil meningkat,
pembentukan plasenta, tali pusat dan fetus, serta mengimbangi
darah yang hilang pada waktu melahirkan.
Terapi
• Walaupun modifikasi diet dapat menambah besi yang tersedia
misalnya hati, masih dibutuhkan suplemen besi untuk
meningkatkan hemoglobin dan mengembalikan persediaan besi.
• Besi tersedia dalam bentuk parenteral dan oral.
• Sebagian penderita memberi respon yang baik terhadap
senyawa-senyawa oral seperti ferrosulfat.
• Preparat besi parenteral digunakan secara sangat selektif, sebab
harganya mahal dan mempunyai insidens besar terjadi reaksi
yang merugikan
• Bagi bayi, dengan pilihan makanan yang masih terbatas, ASI
merupakan pilihan yang tepat. Bayi tidak direkomendasikan
untuk minum susu sapi. Hal ini karena bayi bisa menyerap
50% dari ASI. Sedangkan, susu sapi hanya akan diserap
sebanyak 12%.
• Bagi vegetarian, Anda bisa mendapatkan zat besi dari sereal yang telah
diperkaya dengan berbagai nutrisi, pasta, roti, kacang polong, kedelai
serta sayuran berdaun banyak seperti bayam, asparagus, kentang,
kacang-kacangan serta sirup. Tetapi, sayuran dan buah merupakan
sumber dari non-heme iron (zat besi yang sulit diserap oleh tubuh).
Zat Besi perlu Vit.C
• Fungsi :
Membantu enzim menghasilkan energy dan membantu produksi sel darah merah.
• Akibat kekurangan vitamin B2 :
Sudut mulut merah, pecah – pecah, kelopak mata meradang, memerah dan tidak tahan
cahaya.
1. Cacing Gelang
2. Cacing Tambang
3. Cacing Kremi
4. Cacing Pita
5. Cacing Cambuk
Apa saja cacing
penyebab cacingan
1. Cacing Gelang
Cacing askariasis atau cacing gelang adalah infeksi
yang disebabkan oleh Ascaris lumbricodes. Cacing
ini seringnya berada pada lingkungan yang tidak
bersih dan tinggal di wilayah yang beriklim hangat.
3. Cacing Kremi
Cacing kremi merupakan cacing yang berukuran sangat kecil,
pipih, berwarna putih yang akan menginfeksi bagian sistem
pencernaan manusia. Cacing kremi termasuk dalam kelompok
parasit pinworm. Orang dewasa memang lebih jarang mengalami
infeksi cacing kremi. Dewasa yang paling berisiko mengalami infeksi
cacing kremi adalah anggota keluarga atau perawat yang mengurus
anak yang sedang terinfeksi cacing kremi.