Anda di halaman 1dari 23

Anggota:

Kelompok 2
• Helyatul Aulia
• Muhamad Akhlil Zikri
• Siti Norlatifah Rahmawati
• Yulia Mahrita
Agama dan
Ruang
Lingkupnya
Kelompok 2
Latar Belakang
Agama sebagai seperangkat aturan dan peraturan yang mengatur hubungan manusia dengan dunia
gaib, khususnya dengan Tuhannya, mengatur hubungan manusia dengan manusia lainnya, dan
mengatur hubungan manusia dengan lingkungannya. Secara khusus, agama didefinisikan sebagai
suatu sistem keyakinan yang dianut dan tindakan-tindakan yang diwujudkan oleh suatu kelompok
atau masyarakat dalam menginterpretasi dan memberi tanggapan terhadap apa yang dirasakan dan
diyakini sebagai yang gaib dan suci. Bagi para penganutnya, agama berisikan ajaran-ajaran mengenai
kebenaran tertinggi dan mutlak tentang eksistensi manusia dan petunjuk-petunjuk untuk hidup
selamat di dunia dan di akhirat. Karena itu pula agama dapat menjadi bagian dan inti dari sistem-
sistem nilai yang ada dalam kebudayaan dari masyarakat yang bersangkutan, dan menjadi pendorong
serta pengontrol bagi tindakan-tindakan para anggota masyarakat tersebut untuk tetap berjalan sesuai
dengan nilai-nilai kebudayaan dan ajaran-ajaran agamanya.
01
Pengertian
Agama
Pengertian
Agama
Agama berasal dari akar kata Sangsekerta gam yang artinya pergi, yang kemudian setelah
mendapat awalan a dan akhiran a (a-gam-a) artinya menjadi jalan. Gam dalam bahasa Sangsekerta
ini mempunyai pengertian yang sama dengan to go (Inggris), gehen (Jerman), dan gaan (Belanda)
yang artinya juga pergi. Adanya persamaan arti ini dapat dimaklumi, mengingat bahasa
Sangsekerta dan bahasa-bahasa Eropa tersebut adalah sama-sama termasuk rumpun bahasa Indo-
Jerman.
Dalam Al-Ouran, agama disebut millah, misalnya millatu Ibrahim yang artinya agama
(yang dibawa) Ibrahim (OS An-Nahl: 123). Selain itu dalam Al-Our'an agama disebut juga din atau
ad-din. Misalnya: Lakum diinukum wa liya diin, yang artinya bagimu din/agama-mu, dan bagiku
din/agama-ku (OS Al-Kafirun: 5). Tetapi kata din, selain berarti agama juga berarti: pembalasan
hari kiamat, adat kebiasaan, undang-undang, peraturan dan taat atau patuh.
Pengertian
Agama
Dari segi bahasa (etimologi) arti agama ialah: suatu jalan yang harus diikuti, supaya orang
dapat sampai ke suatu tujuan yang mulia dan suci, sesuatu yang tidak berubah atau sesuatu yang
kekal abadi, yang membuat sesuatu tidak kacau, cara-cara berjalan atau cara-cara sampai kepada
keridiaan Tuhan.
Menurut arti istilah (terminologi), sebuah rumusan tentang pengertian agama menyebutkan,
bahwa agama itu mengandung tiga unsur pokok:
1. Satu sistem CREDO (tata keimanan atau tata keyakinan) atas adanya sesuatu Yang Mutlak di luar
manusia.
2. Satu sistem RITUS (tata peribadatan) manusia kepada yang dianggapnya Yang Mutlak itu.
3. Satu sistem NORMA (tata kaidah) yang mengatur hubungan manusia dengan sesama manusia
dan hubungan manusia dengan alam lainnya, sesuai dan sejalan dengan tata keimanan dan tata
peribadatan termaksud di atas.
Agama,
02 Religi, dan
Al-Din
Agama, Religi, dan Al-
Din
Agama memiliki istilah: religion (Inggris) atau religie (Belanda), dan din (Arab).
Religion (Ing) dan religie (Bld.) berasal dari bahasa Latin religere, artinya mengumpulkan,
membaca cara-cara mengabdi kepada Tuhan dan ini terkumpul dalam Kitab Suci yang harus
dibaca. Mengikat, bersifat mengikat manusia, karena dalam agama terdapat ikatan antara manusia
dengan Tuhan
Dalam ensiklopedi Munjid karya Louis Ma'luf, “Din” diartikan: balasan yang sesuai ketentuan
perhitungan dan sebagainya. Munawar Khalil menerangkan bahwa “din” mempunyai beberapa arti
yaitu: cara atau adat kebiasaan, peraturan, undang-undang, taat atau patuh, menunggalkan Tuhan,
pembalasan, perhitungan, hari kiamat, nasihat dan agama.
Al-Our'an mengistilah agama secara umum dengan “Din”. Baik untuk Islam maupun yang lainnya,
termasuk kepercayaan terhadap berhala.
Secara etimologis, ketiga istilah itu (religion, religie, dan din) mempunyai arti sendiri-sendiri,
namun secara terminologi mempunyai arti yang sama, yakni adanya konsep kebaktian (kultus),
pemisahan antara yang sakral dengan yang profan, kepercayaan terhadap Tuhan atau Dewa, dan
jiwa untuk menerima wahyu yang supranatural dan keselamatan.
Q.S. Ali-Imran: 19
Q.S. Ali-Imran: 85
03
Pentingnya
Agama Dalam
Kehidupan
Pentingnya Agama Dalam Kehidupan

Agama sangatlah penting dalam kehidupan manusia. Demikian pentingnya agama dalam
kehidupan manusia, sehingga diakui atau tidak sesungguhnya manusia sangatlah membutuhkan
agama. Dan sangat dibutuhkannya agama oleh manusia, tidak saja dimasa primitif dulu sewaktu
ilmu pengetahuan belum berkembang, tetapi juga di zaman modern sekarang sewaktu ilmu dan
teknologi telah demikian maju.

Berikut ini adalah sebagian dari bukti-bukti mengapa agama itu sangat penting dalam kehidupan
manusia:
Pentingnya Agama Dalam Kehidupan
A. Agama Sumber Moral
Manusia sangatlah memerlukan akhlak atau moral, karena moral sangatlah penting dalam
kehidupan. Moral adalah mustika hidup yang membedakan manusia dari hewan. Manusia tanpa moral
pada hakekatnya adalah binatang. Dan manusia yang membinatang ini sangatlah berbahaya. Ia akan
lebih jahat dan lebih buas daripada binatang buas sendiri.
Tanpa moral, kehidupan akan kacau balau, tidak saja kehidupan perseorangan tetapi juga
kehidupan masyarakat dan negara, sebab soal baik buruk atau halal haram tidak lagi diperdulikan
orang. Dan kalau halal haram tidak lagi dihiraukan, ini namanya sudah Machiavellisme.
Machiavellisme adalah doktrin Machiavelli “tujuan menghalalkan cara”. Kalau betul ini yang terjadi,
bisa saja kemudian bangsa dan negara hancur binasa.
Pentingnya agama dalam kehidupan disebabkan oleh sangat diperlukannya moral oleh manusia,
padahal moral bersumber dari agama. Dan agama menjadi sumber moral, karena agama mengajarkan
iman kepada Tuhan dan kehidupan akhirat, dan selain itu karena adanya perintah dan larangan dalam
agama.
Pentingnya Agama Dalam Kehidupan

B. Agama petunjuk Kebenaran

Dalam Firman Allah menyebutkan, “Sesungguhnya telah Kami turunkan Al Kitab kepadamu
dengan membawa kebenaran, agar kamu memberikan kepastian hukum diantara manusia dengan apa
yang telah ditunjukkan oleh Allah kepadamu” (An Nisa: 105). Dan firmanNya pula, “Kebenaran itu
adalah dari Tuhanmu, sebab itu janganlah sekali-kali kamu termasuk orang orang yang ragu” (OS Al
Bagarah: 147).
Agama sangat penting dalam kehidupan, karena kebenaran yang gagal dicari cari oleh manusia
sejak dahulu kala dengan ilmu dan filsafatnya, ternyata apa yang dicarinya itu terdapat dalam agama.
Agama adalah petunjuk kebenaran. Bahkan agama itulah kebenaran, yaitu kebenaran yang mutlak dan
universal. Itulah agama Islam!
Pentingnya Agama Dalam Kehidupan
C. Agama Sumber Informasi Metafisika

Masalah metafisika ialah masalah yang gaib-gaib seperti hidup sesudah mati (akhirat), Tuhan, surga,
neraka atau hal hal lain yang dibalik alam nyata ini. Misalnya persoalan, kalau nyawa bercerai dari
badan, kemana gerangan sang nyawa itu pergi? Lelakon apa kira kira yangbakal dialami? Bagaimana
sebenarnya keadaan alam akhiratyang serba gaib itu? Masalah masalah pelik penuh misteri ini ingin
diketahui oleh manusia.
. Firman Allah SWT, “Katakan: tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui
perkara yang gaib, kecuali Allah” (0S An Naml: 65).
Agama sangatlah penting bagi manusia (dan karena itu sangat dibutuhkan), karena manusia dengan
akal, dengan ilmu atau filsafatnya tidak sanggup menyingkap rahasia metafisika. Hal itu hanya dapat
diketahui dengan agama, sebab agama adalah sumber informasi tentang metafisika.
Pentingnya Agama Dalam Kehidupan
D. Agama sebagai Bimbingan Rohani di waktu Suka dan Duka
Kehidupan dunia adalah rangkaian dari suka dan duka yang silih berganti. Firman Allah SWT
Dalam Al-Quran Surah Al-Anbiya’: 35
Pentingnya Agama Dalam Kehidupan
Terjadinya suka atau duka yang mewarnai kehidupan dunia ini, sebabnya banyak dan bermacam
macam. Tetapi dalam garis besarnya, menurut ayat di atas, karena manusia diberi cobaan Tuhan
“dengan yang buruk dan dengan yang baik”. Dan hal itu dimaksudkan sebagai ujian bagi manusia
dalam menghadapi cobaan tersebut, yakni cobaan dukakarena ditimpa sesuatu yang buruk atau cobaan
suka karena memperoleh sesuatu yang baik.
Dengan sabdanya Nabi mengajarkan, hendaknya orang beriman bersyukur kepada Allah pada
waktu memperoleh sesuatu yang menggembirakan, dan tabah atau sabar pada waktu ditimpa sesuatu
yang menyedihkan seperti yang dikatakan oleh Nabi. Keadaan hidupnya seluruhnya serba baik.
Bagaimana tidak serba baik, kalau dikala sukaorang beriman itu bersyukur, padahal “Jika engkau
bersyukur akan Aku tambahi,” kata Allah sendiri berjanji (Ibrahim: 7). Sebaliknya, orang beriman tabah
atau sabar di kala duka, padahal dengan tabah di kala duka dia memperoleh berbagai keutamaan,
seperti keampunan dari dosa dosanya (HR Bukhari), dan lain sebagainya.
Agama Wahyu
04 dan Agma
Budaya
Agama Wahyu & Agama Budaya

Dilihat dari asal atau sumbernya, dapat dibedakan antara Agama Wahyu dan Agama Budaya.
Agama Wahyu disebut juga Agama Samawi, Agama Langit, Agama Profetis, Revealed Religion. Agama
Budaya disebut juga Agama Ardli, Agama Bumi, Agama Filsafat, Agama Ra'yu, Natural Religion, Non
Revealed Religion. Kedua agama tersebut mempunyai ciri-ciri
Agama Wahyu mempunyai ciri-ciri antara lain:
• Berasal dari wahyu Allah, jadi bukan ciptaan manusia atau siapa pun selain Allah.
• Ajaran ketuhanannya Monoteisme (Tauhid) mutlak.
• Disampaikan oleh manusia yang dipilih oleh Allah sebagai Nabi/RasulNya.
• Mempunyai kitab suci yang otentik (asli), bersih dari campur tangan manusia.
• Ajaran ajarannya bersifat tetap, tidak berubah-ubah, walaupun tafsirnya dapat berubah sesuai
dengan kecerdasan dan kepekaan pengikut pengikutnya.
Agama Wahyu & Agama Budaya
Agama Budaya mempunyai ciri-ciri antara lain:
• Hasil fikiran dan atau perasaan manusia.
• Ajaran ketuhanannya paling tinggi Monoteisme Nisbi, bahkan kadang kadang Dinamisme,
Animisme atau Politeisme.
• Tidak disampaikan oleh Nabi/Rasul Allah SWT.
• Umumnya tidak mempunyai kitab suci. Kalau pun ada, sudah mengalami perubahan-perubahan
(bertambah dan berkurang) dalam perjalanan sejarahnya.
• Ajaran-ajarannya berubah-ubah, sesuai dengan perubahan akal fikiran pengikut pengikutnya.

Yang termasuk agama wahyu satu satunya adalah agama Islam, sedang selebihnya, kecuali
agama Nasrani dan Yahudi, termasuk agama budaya. Agama Nasrani dan Yahudi dalam bentuknya
yang asli juga termasuk agama wahyu, sebab kedua agama tersebut dalam bentuknya yang asli tidak
lain adalah agama Islam. Menurut Al Gur'an, agama yang dibawa dan dianut oleh semua Nabi ialah
agama Islam. Adapun agama Nasrani dan Yahudi dalam bentuknya seperti yang ada sekarang, tidak
bisa disebut sebagai Agama Budaya, tetapi juga kurang memenuhi persyaratan (kurang pas) untuk
dikatakan sebagai Agama Wahyu. Kedua agama tersebut dalam wujudnya seperti yang ada sekarang
dapat digolongkan sebagai Semi Agama Wahyu.
Terima
Kasih
Apakah Ada Pertanyaan?

CREDITS: This presentation template was created


by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik
Kesimpulan
Secara garis besar pengertian agama berarti “tidak kacau”. Kata agama itu berasal dari bahasa
Sansekerta yaitu a = tidak, gama = kacau (tidak kacau) yang membawa peraturan dan merupakan
hukum yang harus dipatuhi, menguasai diri seseorang dan membuat ia tunduk dan patuh kepada
Tuhan dengan menjalankan ajaran itu, membawa kewajiban-kewajiban yang kalau tidak dijalankan
menjadi utang.kewajiban dan kepatuhan membawa faham pembalasan, menjalankan mendapat baik,
mengingkarinya memperoleh balasan buruk. Ruang lingkup agama secara umum memiliki tiga
bidang yang harus diperhatikan yaitu aqidah, syari’ah dan akhlak.
Sekurang-kurangnnya ada tiga alasan yang melatar belakangi perlunya manusia terhadap
agama yaitu :
1. Latar Belakang Fitrah Manusia
2. Kelemahan Dan Kekurangan Manusia
3. Tantangan Manusia.

Untuk itu, upaya mengatasi dan membentengi manusia adalah dengan mengajar mereka agar taat
menjalankan agama. Godaan dan tantangan hidup demikian itu, saat ini semakin meningkat, sehinga
upaya mengagamakan masyarakat menjadi penting.
Daftar Pustaka
Muhtadin. 2016. Pendidikan Agama Islam Pada Perguruan
Tinggi. Jakarta: PT Mandala Nasional
“Agama”. Wikipedia. Ensiklopedia Gratis. Wikipedia,
Ensiklopedia Gratis, 14 Juli 2021. Web. 24 Juli 2021,
id.m.wikipedia.org/wiki/Agama
King Fahad Quran Complex. Ali-Imran ayat 19. Dalam Alquran.
Diakses pada 3 Agustus 2021, melalui https://quran.com
King Fahad Quran Complex. Ali-Imran ayat 85. Dalam Alquran.
Diakses pada 3 Agustus 2021, melalui https://quran.com
King Fahad Quran Complex. Al-Anbiya’ ayat 35. Dalam Alquran.
Diakses pada 3 Agustus 2021, melalui https://quran.com

Anda mungkin juga menyukai