Anda di halaman 1dari 9

ADVOKASI, KEMITRAAN, DAN

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNTUK


MENDUKUNG UPAYA KESEHATAN IBU DAN
ANAK
 

OLEH :
AQIDATUL LUTHFIYAH (1976620008)
ERIKA DWI RIZQY R (1876620006)
SITI SHOFIATUR ROHMAH (1976620013)
 
A. Advokasi dalam kesehatan masyarakat

1. Pengertian
Advokasi diartikan sebagai upaya pendekatan (appeoaches) terhadap orang lain yang
dianggap mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan suatu program atau kegiatan yang
dilaksanakan.

2. Tujuan Advokasi
a. Komitmen Politik
b. Dukungan Kebijakan (Policy Support)
c. Dukungan Masyarakat (Social Acceptance)
3. Kegiatan – kegiatan Politik

a. Lobi politik (Political Lobying)


Lobi adalah berbincang – bincang secara informal dengan para pejabat untuk menginformasikan dan
membahas masalah dan program kesehatan yang akan dilaksanakan
b. Seminar dan atau Presentasi
Seminar atau presentasi yang dihadiri oleh para pejabat lintas program dan lintas sektoral. Petugas
kesehatan menyajikan masalah kesehatan diwilayah kerjanya, lengkap dengan data dan ilustrasi yang menarik, serta
rencana program pemecahannya. Kemudian masalah tersebut dibahas bersama – sama, yang akhirnya
diharapkan akan diperoleh komitmen dan dukungan terhadap program yang akan dilaksanakan tersebut.
c. Media
Advokasi media (media advocacy) adalah melakukan kegiatan advokasi dengan menggunakan media,
khususnya media massa. Melalui media cetak maupun media elektronik, permasalahan kesehatan disajikan baik
dalam bentuk lisan, artikel, berita, diskusi, penyampaian pendapat, dan sebagainya
Lanjutan…..

d. Perkumpulan (asosiasi) Peminat


Asosiasi atau perkumpulan orang – orang yang mempunyai minat atau keterkaitan terhadap masalah tertentu atau perkumpulan
profesi adalah juga merupakan bentuk advokasi.
e. Argumentasi untuk Advokasi
beberapa hal yang dapat memperkuat argumentasi dalam melakukan kegiatan advokasi :
• Meyakinkan (Credible)
• Layak (Feasible)
• Relevan (Relevant)
• Penting (Urgent)
• Prioritas Tinggi (High Priority)
f. Komunikasi dalam Advokasi
untuk menghasilkan komunikasi yang efektif diperlukan prakondisi adalah atraksi interpersonal. Atraksi interpersonal ini
ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain daya Tarik, percaya diri, kemampuan, familiar, kedekatan, perhatian
d. Sasaran dan Pelaku Advokasi
Sasaran advokasi kesehatan adalah berbagai pihak yang diharapkan dapat memberikan dukungan
terhadap upaya kesehatan, khususnya para pengambil keputusan dan penentu kebijakan dipemerintah,
lembaga perwakilan rakyat, mitra dikalangan swasta/ pengusaha, badan penyandang dana, media masa,
organisasi profesi, tokoh-tokoh berpengaruh dan tenar, dan kelompok potensi lain yang di masyarakat.
Pelaku advokasi kesehatan adalah siapa saja yang peduli terhadap upaya kesehatan, dan memandang
perlu adanya mitra untuk mendukung upaya tersebut.
e. Peran dinas kesehatan profinsi dan kabupaten /kota dalam advokasi kesehatan
Menurut depkes RI(2007), peran dalam advokasi kesehatan yaitu :
• Merumuskan masalah atau isu berhubungan dengan hal-hal yang perlu dilakukan dalam advokasi.
• Menetapkan arah atau kebijakan atau strategi dalam menetapkan tujuan, sasaran pencapaian, dan strategi pelaksanaan
advokasi
• Menentukan sasaran siapa yang perlu diberikan advokasi
• Memilih pelaku, siapa yang akan melakukan advokasi
• Menyusun bahan advokasi, menugasi tim penyusun bahan advokasi dan menetapkannya.
• Mengembangkan kemitraan dengan cara membangun dan mengembangkan kemitraan untuk advokasi
• Mengelola kegiatan advokasi denga merencanakan mnenggerakan rencana, memantau, mengawasi, dan menilai
kegiatan advokasi.
B. Kemitraan dalam Kesehatan Masyarakat
kemitraan adalah suatu kerjasama formal antara individu-individu, kelompok-kelompok atau organisasi-organisasi untuk
mencapai suatu tugas atau tujuan tertentu.
1. Prinsip – prinsip kemitraan
Prinsip – prinsip kemitraan antara lain :
• Persamaan (equity)
• Keterbukaan (transparancy)
• Saling menguntungkan (mutual benefit)
• Kebijakan Berpikir Kemitraan
2. institusi kunci organisasi
dalam mengembangkan kemitraan dibidang kesehatan terdapat tiga institusi kunci organisasi atau unsur pokok yang
terlibat didalamnya.
Ketiga institusi poko tersebut adalah :
• Unsur pemerintah.
• Dunia usaha atau unsur swasta (private sectors) atau kalangan bisnis
• Unsur organisasi nonpemerintah atau sering dsebut ornop atau non government organization (NGO)
Lanjutan..
3. Tahap Pembangunan Kemitraan
Dalam membangun kemitraan kesehatan secara konsep terdiri dari tiga tahap :
• Tahap pertama adalah kemitraan lintas program dilingkungan sektor kesehatan sendiri: direktorat promosi kesehatan, kesehatan keluarga, P2M,
lingkungan, gizi, dan sebagainya.
• Tahap kedua adalah kemitraan lintas sektor dilingkungan institusi pemerintahan: departemen kesehatan, pendidikan nasional, pertanian, kehutanan,
dan sebagainya.
• Tahap ketiga adalah membangun kemitraan yang lebih luas, lintas program, lintas sektor, lintas bidang, dan lintas organisasi
dalam mengembangkan konsep kemitraan dapat menggunakan pendekatan sistem, yakni :
• Input
Input sebuah kemitraan adalah semua sumber daya yang dimiliki oleh masing – masing unsur yang terjalin dalam kemitraan, terutama sumber
daya manusia, dan sumber daya yang lain seperti dana, sistem informasi, teknologi, dan sebagainya. 
• Proses
Proses dalam kemitraan pada hakikatnya adalah kegiatan – kegiatan untuk membangun kemitraan tersebut. Kegiatan – kegiatan untuk membangun
kemitraan antara lain melalui seminar, lokakarya, pelatihan, semiloka, dan sebagainya.
•  Output
Adalah terbentuknya jaringan kerja atau networking, aliansi, forum, dan sebagainya yang terdiri dari berbagai unsur seperti telah disebutkan
diatas. Di samping itu uraian tugas dan fungsi untuk masing –masing anggota (mitra) juga merupakan output kemitraan tersebut.
•  Outcome
Outcome adalah dampak dari kemitraan terhadap peningkatan kesehatan masyarakat.
5. Penanggulangan Kemitraan
Langkah –langkah Penanggulangan Kemitraan:
a. Melakukan identifikasi stakeholder (mitra dan pelaku potensial).
b. Membangunan jaringan kerja sama antar mitra kerja dalam upaya mencapai tujuan. 
c. Memadukan sumber daya yang tersedia dimasing – masing mitra kerja. 
d. Melaksanakan kegiatan terpadu.
e. Menyelenggarakan pertemuan berkala untuk perencanaan, pemantauan, penilaian, dan
pertukaran informasi.
 
Sekian terima kasih

Anda mungkin juga menyukai