Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN CHEST

PAIN CARDIAC DAN NON CARDIAC

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1

Ageng Mirahayu Sugiartha


Baiq Dindin Ade Pranita
Denda Vena Arda
I Gusti Ayu Putu Candra Wulandari
Ni Nyoman Mariani
Nurman
Nur Maulina
Zulfahrudin
DEFINISI CHEST PAIN

 Nyeri dada adalah perasaan nyeri / tidak enak yang mengganggu


daerah dada dan seringkali merupakan rasa nyeri yang
diproyeksikan pada dinding dada (referred pain) (John, 2009).
 Nyeri coroner adalah rasa sakit akibat terjadinya iskemik
miokard karena suplai aliran darah koroner yang pada suatu saat
tidak mencukupi untuk kebutuhan metabolisme miokard
(Abdurrahman, 2008).
  Nyeri dada akibat penyakit paru misalnya radang pleura
(pleuritis) karena lapisan paru saja yang bisa merupakan sumber
rasa sakit, sedang pleura viseralis dan parenkim paru tidak
menimbulkan rasa sakit (Hudakdan Gallo, 2006)
ETIOLOGI

Nyeri dada dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu :


1. Kardiac
 Penyakit Jantung Koroner
 Stenosis Aorta
 Kardiomiopati Hipertrofi
 Vasospasme Koroner
 Diseksi Aorta
 Perikarditis
 Prolaps Katup Mitral
Lanjutan ..

2. Nonkardiac
Penyebab Nonkardiac antara lain :
 Gastroesofageal
- Kelainan Esofagus
- Kondisi Abdomen Atas
- Pulmonal
- Penyebab musculoskeletal
- Herpes Zoster
- Psikologis
PATOFISIOLOGI
Adanya endotel yang cedera mengakibatkan hilangnya produksi nitrat oksido
yang berfungsi untuk menghambat berbagai zat yang reaktif. Dengan tidak
adanya fungsi ini dapat menyebabkan otot polos berkontraksi dan timbul
spasmus koroner yang memperberat penyempitan lumen karena suplai O2  ke
miokardium berkurang. Penyempitan atau blok ini ini belum menimbulkan
gejala yang begitu nampak bila belum mencapai 75%. Bila penyempitan lebih
dari 75% serta dipicu dengan aktivitas berlebihan maka suplai darah ke
koroner akan berkurang.Sel-sel miokardium menggunakan glikogen anaerob
untuk memenuhi kebutuhan energi mereka. Metabolisme ini menghasilkan
asam laktat yang menurunkan pH miokardium dan menimbulkan nyeri.
Apabila kebutuhan energi sel-sel jantung berkurang, maka suplai O2 menjadi
adekuat dan sel-sel otot kembali fosforilasi oksidatif untuk membentuk
energi.
PATHWAY
MANIFESTASI KLINIS

Tanda dan gejala yang biasa menyertai nyeri dada adalah


 Nyeri ulu hati
 Sakit kepala
 Nyeri yang diproyeksikan ke lengan, leher, punggung
 Diaforesis / keringat dingin
 Kulit pucat, takikardi, sesak nafas
 Sulit tidur (insomnia), kelemahan
 Mual, Muntah, anoreksia
 Cemas, gelisah, fokus pada diri sendiri
 Wajah tegang, merintih, menangis
PEMERIKSAAN PENUNJANG

 EKG 12 lead selama episode nyeri


 Laboratorium
 Foto torax
KOMPLIKASI

 Infark miokard
 Kematian jantung secara tiba-tiba
 Abnormalitas sirkulasi
 Dekompensasi jantung
PENATALAKSANAAN

Prinsip-prinsip Tindakan:
 Tirah baring (bedrest) dengan posisi fowler / semi fowler.
 Melakukan EKG 12 lead kalau perlu 24 lead.
 Mengobservasi tanda-tanda vital.
 Kolaborasi pemberian O2  dan pemberian obat-obat analgesik,
penenang, nitrogliserin, Calcium antagonis dan observasi efek samping
obat.
 Memasang infus dan memberi ketenangan pada klien.
 Mengambil sampel darah.
 Mengurangi rangsang lingkungan.
 Bersikap tenang dalam bekerja.
 Mengobservasi tanda-tanda komplikasi.
KAITAN CHEST PAIN DENGAN COVID-19
WHO memiliki daftar gejala Covid-19 yang di dapatkan dari penelitian panjang
sejak wabah merebak. Menurut WHO, nyeri dada adalah gejala serius Covid-
19. Meski demikian, pasien Covid-19 tidak selalu mengeluh rasa nyeri pada
dada. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat
(CDC), dalam laporan pada Juli 2020, sebanyak 35 persen dari 164 pasien
positif Covid merasakan dadanya sakit atautidak nyaman. Ada beberapa alasan
kenapa Covid -19 bisa menyebabkan dada terasa sakit atau nyeri:
 Batuk keras yang membuat otot tertarik hingga robek atau tulang rusuk
retak
 Menderita pneumonia, yang bisa jadi komplikasi Covid-19
 Paru-paru terinfeksi atau mengalami peradangan
 Mengalami emboli paru (bekuan darah masuk ke aliran darah menuju paru-
paru).
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN

 Pengkajian
Pengkajian primer
 Airway
 Circulation

 Diagnosa Keperawatan
1. Perubahan perfusi jaringan (otot jantung) berhubungan dengan
penurunan aliran darah ke jaringan.
2. Nyeri akut berhubungan dengan iskemia jaringan sekunder terhadap
sumbatan arteri, inflamasi jaringan.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara
suplai O2 dan kebutuhan metabolisme jaringan, fatique.
 
Lanjutan ..

 Intervensi Keperawatan
Intervensi keperawatan modifikasi Nanda dan Nic-Noc (2013) dan Doenges (2000).
1. Perubahan perfusi jaringan (otot jantung) berhubungan dengan
penurunan aliran darah ke jaringan.
- Tujuan:
 Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan perfusi jaringan adekuat.
- Kriteria hasil:
 Menunjukkan keseimbingan cairan, yang dibuktikan oleh indikator tekanan
darah, nadi perifer dan turgor kulit.
 Menunjukkan integritas jaringan: kulit membran mukosa yang dibuktikan
indikator suhu, sensasi, elastisitas, hidrasi, keutuhan, dan ketebalan kulit.
 Menunjukkan perfusi jaringan: perifer, yang dibuktikan oleh indikator pengisian
ulang kapiler (jari tangan dan jari kaki warna kulit, sensasi dan integritas kulit.
 Tidak terjadi perubahan warna kulit (sianosis).
Lanjutan ..

- Intervensi Keperawatan
 Intervensi Perhatikan Hb/Ht sebelum dan setelah kehilangan
darah. Kaji status nutrisi, tinggi dan berat badan.
 Pantau tanda vital; catat derajat dan durasi episode
hipovolemi.
 Perhatikan tingkat kesadaran dan adanya perubahan perilaku.
 Kaji warna dasar kuku, mukosa mulut, gusi, dan lidah;
perhatikan suhu kulit.
 Pantau analisa gas darah (GDA) dan kadar pH (derajat
keasaman).
 Berikan terapi oksigen sesuai kebutuhan.
 Pasang jalan nafas; penghisap sesuai indikasi.
Lanjutan ..

- Rasional
Nilai bandingan membantu menentukan beratnya kehilangan darah. Status yang
ada sebelumnya dari kesehatan yang buruk meningkatkan luasnya cedera dari
kekurangan oksigen.
Luasnya keterlibatan hipofisis dapat dihubungkan dengan derajat dan durasi
hipotensi. Peningkatan frekuensi.
pernafasan dapat menunjukkan upaya untuk mengatasi asidosis metabolik.
Perubahan sensorium adalah indikator dini dari hipoksia Sianosis, tanda lanjut,
mungkin tidak tampak sampai kadar PO2 turun dibawah 50 mmHg.
Pada kompensasi vasokonstriksi dan pirau organ vital, sirkulasi
Pada pembuluh darah perifer diturunkan, yang mengakibatkan sianosis dan
suhu kulit dingin.
Membantu dalam mendiagnosa derajat hopoksia jaringan atau asidosis yang
diakibatkan dari terbentuknya asam laktat dari metabolisme anaerob.
Memaksimalkan ketersediaan oksigen untuk tansport sirkulasi ke jaringan.
Memudahkan pemberian oksigen.
2. Nyeri akut berhubungan dengan iskemia jaringan
sekunder terhadap sumbatan arteri, inflamasi jaringan.
– Tujuan
 Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan nyeri
berkurang atau teratasi.
– Kriteria hasil
 Klien menyatakan nyeri hilang/terkontrol
 Menunjukkan rileks, istirahat/tidur dan peningkatan aktivitas
dengan tepat.
 TTV dalam batas normal (normal TTV: TD: 120/80 mmHg, N:
60-100 x/mnt, RR: 16-24 x/mnt, S: 36,5- 37,5oC).
Lanjutan ..

– Intervensi
Tentukan karakteristik nyeri , mis, tajam, konstan, ditusuk Selidiki
perubahan karakter/lokasi intensitas nyeri.
Pantau tanda-tanda vital
Berikan tindakan nyaman, mis pijatan punggung, perubahan posisi, musik
tenang/ perbincangan,relaksasi / latihan napas.
– Rasional
Nyeri dada, biasanya ada dalam beberapa derajat pada pneumonia, juga
dapat timbul komplikasi pneumonia seperti  perikarditis dan endokarditis.
Perubahan frekuensi jantung atau TD menunjukan bahwa pasien
mengalami nyeri,khususnya bila alasan lain untuk perubahan tanda vital
telah terlihat.
Tindakan non-analgesik diberikan dengan sentuhan lembut dapat
menghilangkan ketidaknyamanan dan memperbesar efek terapi analgesik.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
ketidakseimbangan antara suplai O2 dan kebutuhan
metabolisme jaringan, fatique.
- Tujuan:
 Setelah dilakukan tindakan keperawatan, diharapkan Klien
akan menunjukkan keseimbangan energi yang adekuat.
- kriteria hasil:
 Pasien dapat mengikuti aktivitas sesuai kemampuan
 Istirahat tidur tercukupi
 TTV dalam batas normal (normal TTV: TD: 120/80 mmHg, N:
60-100 x/mnt, RR: 16-24 x/mnt, S: 36,5- 37,5oC)
Lanjutan ..

- Intervensi
 Ikuti pola istirahat pasien, hindari pemberian intervensi
pada saat istirahat.
 Bantu pasien memilih kegiatan yang tidak melelahkan.
 Hindari perubahan suhu lingkungan yang mendadak.
 Kurangi kecemasan pasien dengan memberi penjelasan
yang dibutuhkan pasien dan keluarga.
 Respon perubahan keadaan  psikologis (menangis,
murung) dengan baik.
IMPLEMENTASI

Pelaksanaan merupakan tahap ke empat dalam proses


keperawatan dimana rencana keperawatan yang telah di
tentukan di laksanakan, membagi implementasi menjadi 3
fase, yaitu fase persiapan, fase implementasi yang
berorientasi pada tujuan dan fase terminasi. Pada setiap
implementasi yang di lakukan perawat harus memantau
dan mencatat respon klien dan mengkomunikasikan
informasi ini kepada penyedia perawatan lainnya.
EVALUASI

Evaluasi merupakan langkah akhir dari proses keperawatan.


Evaluasi adalah kegiatan yang disengaja dan terus menerus
dengan melibatkan pasien, perawat dan anggota tim
kesehatan lainnya (Padila, 2012 dalamPratiwi, 2019). Tahap
evaluasi adalah perbandingan yang sistematis dan terencana
tentang kesehatan pasien dengan tujuan yang telah
ditetapkan, dilakukan dengan cara berkesinambungan
dengan melibatkan pasien, keluarga, dan tenaga kesehatan
lainnya. Tujuan evaluasi adalah untuk melihat kemampuan
pasien dalam mencapa itujuan yang disesuaikan dengan
criteria hasil pada tahap perencanaan (Setiadi, 2012
dalamPratiwi, 2019).
KESIMPULAN

Nyeri dada adalah masalah umum pada ruang perawatan


akut dan disebabkan baik oleh kardiak maupun nonkardiak.
Penyebab yang mengancam nyawa harus segera
diidentifikasi. Tidak semua penyebab yang mengancam
nyawa berasal dari kardiak. Penyebab gastrointestinal dan
pulmonal harus dipertimbangkan. Anamnesis dan
pemeriksaan fisik masih menjadi lini terdepan dalam
mengevaluasi dan mengidentifikasi nyeri dada.
 
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai