definisi
Gagal Jantung / Heart
Failure merupakan
penyakit progresif,
kronis, karena otot
jantung tidak mampu
memompa cukup darah
dari jantung untuk
memenuhi kebutuhan
nutrisi dan oksigen
seluruh tubuh.
Heart failure
menyebabkan jantung
membesar
Definisi baru:
Berbaring sesak
Duduk berkurang
Cukup spesifik pada gagal jantung
Dapat terjadi pada peny. Paru, asites
Berat-ringan ≈
jumlah bantal tidur
tidur duduk
3. Paroxysmal nocturnal dyspnea (PND)
2. Pemeriksaan fisik
• JVP ↑
• Hepatomegali
• Asites
• Edema tungkai
• Tanda-tanda khusus sesuai etiologi :
• Mis : peny. katub
peny. paru
JVP = jugular venous pressure
Edema
Ascites
Stadium / Klasifikasi HF
Kelas Pemeriksaan
No objective evidence of cardiovascular disease. Tidak ada keluhan dan
A
tidak ada limitasi pada aktivitas sehari-hari.
Objective evidence of minimal cardiovascular disease. Pada aktivitas fisik
B
sehari-hari timbul keluhan ringan. Normal saat istirahat.
Objective evidence of moderately severe cardiovascular disease. Pada
C aktivitas fisik yang lebih ringan, akan timbul keluhan. Hanya bisa normal
saat istirahat.
Objective evidence of severe cardiovascular disease. Sama sekali tidak
D
dapat melakukan aktivitas fisik. Saat istirahat pun timbul keluhan.
Gejala Klinis Heart Failure
• Akibat akumulasi cairan tubuh:
• Dyspnea (gejala yang paling dominan)
• Edema
• Hepatic congestion
• Ascites
• Orthopnea, Paroxysmal Nocturnal Dyspnea (PND)
• Usia
• Pada lanjut usia terjadi penurunan kemampuan pompa jantung,
tetapi HF menyebabkan memburuknya keadaan jantung karena
memaksa jantung bekerja keras.
• Merokok
• BB >
• Makanan berlemak dan tinggi kolesterol
• Tidak olahraga
Pemeriksaan HF
•Pemeriksaan fisik
•Pemeriksaan laboratorium darah
•Rontgen
•EKG
•Echocardiography
•Treadmil (Exercise Stress Test)
•Radionuclide Ventriculography atau Multiple-Gated
Acquisition Scanning (MUGA)
•Kateterisasi Jantung
Pemeriksaan fisik pada Heart Failure
• S3 gallop
• Sensitifitasnya rendah, tetapi paling spesifik
• Tubuh dingin, pucat, ekstremitas sianotik
• Takikardi, diaphoresis dan vasokonstriksi perifer
• Pemeriksaan paru didapatkan ronki dan penurunan bunyi napas (efusi)
• JVP (jugular venous pressure) meningkat
• Edema pada tungkai
• Ascites
• Hepatomegaly
• Splenomegaly
• PMI bergeser
• Denyut apeks bergeser ke lateral midclavicular line menunjukkan terjadi pembesaran
ventricular kiri
Cara memeriksa Jugular Venous Pressure
Pemeriksaan Lab pada Heart Failure
• Darah lengkap
• Anemia dapat mencetuskan heart failure
• Elektrolit dan kreatinin
• Sebelum memberi terapi diuretik
• Gula darah puasa
• Untuk evaluasi kemungkinan adanya diabetes melitus
• Tes Thyroid
• Thyrotoxicosis dapat menyebabkan A. Fib,
• Hypothyroidism dapat menyebabkan HF.
• Zat besi
• hereditary hemochromatosis dapat menyebabkan heart failure.
• ANA
• Untuk mencari kemungkinan lupus
• Virus
• Untuk mencari virus mycocarditis
Foto thorax pada Heart Failure
• Cardiomegaly
• Cephalization of the pulmonary vessels
• Kerley B-lines
• Pleural effusions
Cardiomegaly
Pulmonary vessel congestion
Pulmonary Edema due to Heart Failure
Kerley B lines
• Electrocardiogram (EKG / ECG)
• Mesin EKG merekam irama jantung, frekwensi denyut dan
konduksi elektrikal
• Apakah ada serangan jantung
• Apakah ventrikel kiri menebal
• Apakah irama jantung abnormal
•
• Echocardiography ("echo")
• Pemeriksaan ultrasound yang menggunakan gelombang suara
untuk memeriksa struktur dan pergerakan jantung
• Dapat untuk melihat bilik jantung dan katub jantung
• Hasil: gambar yang dihasilkan echo berupa ketebalan otot
jantung dan bagaimana kemampuan jantung memompa.
Pemeriksaan Jantung lanjutan pada Heart Failure
• Exercise Testing
• Sebagai evaluasi awal pada semua pasien CHF.
• Coronary arteriography
• Dilakukan pada pasien heart failure dengan gejala angina atau significant
ischemia
• Dilakukan pada pasien dengan nyeri dada yang belum diketahui penyebabnya,
dan pada pasien dengan suspek coronary artery disease yang tidak disertai
angina.
• Pengukuran cardiac output, derajat left ventricular dysfunction, dan left
ventricular end-diastolic pressure.
Penatalaksanaan -tujuan
• Primer
• Meningkatkan kualitas hidup
• Meningkatkan harapan hidup
• Subsider
• Mengurangi keluhan
• Meningkatkan kapasitas latih
• Mengurangi aktifasi neuroendokrin
• Memperbaiki hemodinamik
• Mengurangi aritmia
Penatalaksanaan –strategi-
1. Tentukan etiologi
2. Tentukan faktor pencetus
3. Tentukan klasifikasi
4. Lakukan koreksi etiologi, mis:
PJK PTCA
CABG
1.Loop diuretics
2.ACE inhibitor (or ARB if not tolerated)
3.Beta blockers
4.Digoxin
5.Hydralazine, Nitrate
6.Potassium sparing diuretics
Diuretic
• Loop diuretics
• Furosemide, buteminide
• Untuk mengontrol cairan tubuh dan menurunkan keluhan pasien
• Potassium-sparing diuretics
• Spironolactone, eplerenone
• Meningkatkan diuresis
• Mempertahankan potassium
• Memperbaiki harapan hidup pada CHF
ACE inhibitor
• Titrasi
• Kontraindikasi
• Denyut jantung <60 x/menit
• Bradikardi
• Hipoperfusi perifer
• COPD
• Asma
• PR interval > 0.24 sec, 2nd or 3rd degree block
ß-Blockers
Limit the donkey’s speed, thus saving energy
Hydralazine + Nitrat
• Dosis
• Hydralazine: mulai 25 mg po TID, titrasi sampai 100 mg po TID
• Isosorbide dinitrate: mulai 5 mg po TID/QID
• Menurunkan mortalitas
• Menurunkan hari opname, dan
• Memperbaiki kualitas hidup
Digoxin
Hati-hati pada:
•Disfungsi renal (creatinine > 221 µmol/L or 2.5 mg/dL)
•Hiperkalemia (K+ > 5.0 mmol/L)
Spironolactone
• Mulai dosis 25 mg sekali sehari (12.5)
• Cek lab darah pada minggu ke 1, 4, 8 dan 12; bulan ke 6,
9 dan 12; kemudian setiap 6 bulan
• NSAIDS
• Dapat memperburuk preexisting HF
• Thiazolidinediones
• rosiglitazone dan pioglitazone
• Menyebabkan retensi cairan yang mengeksaserbasi HF
• Metformin
• Meningkatkan risiko terjadinya lethic lactic acidosis
Implantable
Cardioverter-
Defibrillators
untuk HF
• Takikardi ventrikular
menyebabkan
kematian mendadak
pada HF.
• 1/3 mortalitas HF
disebabkan karena
sudden cardiac
death.
• Pasien dengan
kardiomiopati
iskemik atau non-
iskemik, NYHA class
II to III HF, dan LVEF
≤ 35%, indikasi
untuk implantable
cardioverter-
defibrillator (ICD)
sebagai prevensi
primer SCD.
62