Anda di halaman 1dari 23

VARIABEL PENELITIAN

M. Fransazeli, M.Pd
PENGERTIAN VARIABEL

 Variabel adalah suatu atribut, nilai atau sifat dari


objek, individu atau kegiatan yang mempunyai
variasi tertentu antara satu dan lainnya yang
telah ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari
dan dicari informasinya serta ditarik
kesimpulannya.
KEGUNAAN PENELITIAN

 Untuk mempersiapkan alat dan metode pengumpulan


data.
 Untuk mempersiapkan metode analisis/pengolahan data.
 Untuk pengujian hipotesis
VARIABEL PENELITIAN YANG BAIK :

 Relevan dengan tujuan penelitian.


 Dapat diamati dan dapat diukur.

Dalam suatu penelitian, variebel perlu Diidentifikasi,


Diklasifikasi dan Didefinisikan secara operasional
dengan jelas dan tegas agar tidak menimbulkan
kesalahan dalam pengumpulan dan pengolahan data serta
dalam pengujian hipotesis.
JENIS-JENIS VARIABEL
1. Klasifikasi Variabel Berdasarkan Data
a. Variabel Deskrit (Descrete Variable)

Yaitu variabel yang pemilihannya dilakukan secara


kategorikal dengan memperhatikan perbedaan kualitatif.
Variabel ini tidak mempunyai angka pecahan. Jumlah
kategori varibel bisa dua dan dapat pula lebih.
Contoh : 1. Jenis Kelamin : laki-laki, perempuan
2. Agama : Islam, Budha, Katolik, Hindu, Protestan
3. Pekerjaan : Guru, ABRI, Pedagang, Nelayan,
Petani, dll
4. Tempat Tinggal : Rumah sendiri, Asrama,
Rumah Kontrakan, dll
LANJUTAN...
 Variabel Kontinu (Continuos Variable)
yaitu : variabel yang sinambung, yang memiliki nilai
berhubungan atau ada dalam beberapa tingkatan yang
sinambung dari “kurang kepada lebih” serta dapat
menerapkan angka (numeral) terhadap individu atau
objek yang berbeda untuk menunjukkan beberapa
banyak varibel yang mereka miliki
Contoh : tinggi badan 160 cm
161 cm
162 cm
Tinggi badan 160 cm adalah tinggi badan yang terletak
dalam rentangan antara 159,5-160,5.
2. KLASIFIKASI VARIABEL BERDASARKAN
POSISI DAN FUNGSINYA DALAM PENELITIAN

a.Variabel Independen (Variabel Bebas/X) adalah


variabel yang mempengaruhi atau sebab perubahan
timbulnya variabel terikat (dependen). Variabel
Independen disebut juga dengan variabel perlakuan,
kausa, risiko, variabel stimulus, variabel pengaruh,
treatment, dan variabel bebas. Dapat dikatakan variabel
bebas karena dapat mempengaruhi variabel lainnya.
Contohnya : Pengaruh Metode pembelajaran
b. Variabel Dependen (Variabel Terikat/Y) adalah
variabel yang dipengaruhi, akibat dari adanya variabel
bebas. Dikatakan sebagai variabel terikat karena variabel
terikat dipengaruhi oleh variabel independen (variabel
bebas). Variabel Dependen disebut juga dengan variabel
terikat, variabel output, Konsekuen, variabel tergantung,
kriteria, variabel terpengaruh, dan variabel efek .
Contoh : Peningkatan keterampilan bermain bolavoli
3. Variabel Moderator adalah variabel yang
mempengaruhi baik itu memperkuat atau memperlemah
hubungan antara Variabel bebas dan terikat.
Variabel Moderator juga disebut dengan Variabel
Independen Kedua. Skema variabel moderator yaitu
Variabel Bebas (Independen) - Moderator - Despenden.
Contoh : Pengaruh Metode pembelajaran dan Motivasi
belajar Terhadap keterampilan bermain bolavoli siswa
4. Variabel intervening adalah variabel mediasi mengacu pada
proses abstrak yang tidak secara langsung diamati tetapi
memiliki link di antara variabel independent dan dependent. Ini
variabel hipotetik.
 Variabel ini dianggap sebagai variabel yang dapat menjelaskan
keterkaitan variabel bebas dan terikat tetapi tidak dapat
dipertanggungjawabkan, mungkin karena tidak diperhitungkan,
tidak dapat diindentifikasi atau tidak dapat diukur.
 Pada titik ini variabel intervening adalah konsep abstrak yaitu
argumen hipotetik yang diusulkan seorang peneliti setelah
penelitian selesai dilakukan berupa saran untuk agenda
penelitian mendatang.
 Contoh: Hubungan antara Kualitas Pelayanan (Independent)
dengan Kepuasan Konsumen (Intervening) dan Loyalitas
(Dependen).
5. Variable control

Variabel Kontrol adalah Variabel yang dikendalikan


atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel bebas
terhadap variabel terikat tidak dipengaruhi oleh factor
luar yang tidak diteliti. Variabel Kontrol sering
dipakai oleh peneliti dalam penelitian yang bersifat
membandingkan, melalui penelitian eksperimental.
Contoh :
Pengaruh Metode Pembelajaran terhadap Penguasaan
Keterampilan Pertolongan. Variabel Bebasnya adalah
Metode Pembelajaran, misalnya Metode Ceramah &
Metode Demonstrasi. Sedangkan Variabel Kontrol yang
ditetapkan adalah sama, misalnya Standard Keterampilan
sama, dari kelompok mahasiswa dengan latar belakang
sama (tingkat/semesternya sama), dari institusi yang
sama. Dengan adanya Variabel Kontrol tersebut, maka
besarnya pengaruh Metode Pembelajaran terhadap
Penguasaan Keterampilan dapat diketahui lebih pasti.
Untuk dapat menentukan kedudukan
variabel independen dan dependen,
moderator, intervening atau variabel yang
lain, harus dilihat konteksnya dengan
dilandasi konsep teoritis yang mendasari
maupun hasil dari pengamatan yang
empiris. Untuk itu sebelum peneliti memilih
variabel apa yang akan diteliti perlu
melakukan kajian teoritis, dan melakukan
studi pendahuluan terlebih dahulu pada
obyek yang akan diteliti.
LANJUTAN.......
 Jangan sampai terjadi membuat rancangan
penelitian dilakukan dibelakang meja, dan tanpa
mengetahui terlebih dahulu permasalahan yang
ada di obyek penelitian. Sering terjadi, rumusan
masalah penelitian dibuat tanpa melalui studi
pendahuluan obyek penelitian, sehingga setelah
dirumuskan ternyata masalh itu tidak menjadi
masalah pada obyek penelitian. Setelah masalah
dapat dipahami dengan jelas dan dikaji secara
teoritis, maka penelti dapat menentukan variabel-
varibel penelitiannya.
PENGUKURAN VARIABEL
1  Skala Nominal
Skala Nominal Adalah Suatu himpunan yang terdiri dari anggota –
anggota yang mempunyai kesamaan tiap anggotanya, dan memiliki
perbedaan dari anggota himpunan yang lain.
 Misalnya :

 Jenis Kelamin : dibedakan antara laki – laki dan perempuan.

 Pekerjaan : dapat dibedakan petani, pegawai, pedagang.

 Golongan Darah : dibedakan atas Gol. 0, A, B, AB.

 Ras : dapat dibedakan atas Mongoloid, Kaukasoid, Negroid.

 Suku Bangsa : dpt dibedakan dalam suku Jawa, Sunda, Batak dsb.

 Skala Nominal, Variasinya tidak menunjukkan Perurutan atau


Kesinambungan, tiap variasi berdiri sendiri secara terpisah. Dalam Skala
Nominal tidak dapat dipastikan apakah kategori satu mempunyai derajat
yang lebih tinggi atau lebih rendah dari kategori yang lain ataukah
kategori itu lebih baik atau lebih buruk dari kategori yang lain:
2. SKALA ORDINAL
 Skala Ordinal Adalah skala variabel yang
menunjukkan tingkatan – tingkatan.
 Skala Ordinal Adalah Himpunan yang
beranggotakan menurut rangking, urutan, pangkat
atau jabatan.
 Skala Ordinal adalah Kategori yang dapat diurutkan
atau diberi peringkat.
 Skala Ordinal adalah Skala Data Kontinum yang
batas satu variasi nilai ke variasi nilai yang lain
tidak jelas, sehingga yang dapat dibandingkan
hanyalah nilai tersebut lebih tinggi, sama atau lebih
rendah daripada nilai yang lain.
 Contoh Variabel skala Ordinal :
 Tingkat Pendidikan : dikategorikan SD, SMP,
SMA, PT.
 Pendapatan : Tinggi, Sedang, Rendah.

 Tingkat Keganasan Kanker : dikategorikan


dalam Stadium I, II, dan III. Hal ini dapat
dikatakan bahwa : Stadium II lebih berat
daripada Stadium I dan Stadium III lebih berat
daripada Stadium II. Tetapi kita tidak bisa
menentukan secara pasti besarnya perbedaan
keparahan itu.
 Sikap (yang diukur dengan Skala Linkert) :
Setuju, Ragu – ragu, Tidak Setuju.
3. SKALA INTERVAL
 Skala Interval Adalah Skala Data Kontinum yang batas
variasi nilai satu dengan yang lain jelas, sehingga jarak atau
intervalnya dapat dibandingkan. Dikatakan Skala Interval bila
jarak atau perbedaan antara nilai pengamatan satu dengan
nilai pengamatan lainnya dapat diketahui secara pasti. Nilai
variasi pada Skala Interval juga dapat dibandingkan seperti
halnya pada skala ordinal (Lebih Besar, Sama, Lebih
Kecil..dsb); tetapi Nilai Mutlaknya TIDAK DAPAT
DIBANDINGKAN secara Matematis, oleh karena itu batas –
batas Variasi Nilai pada Skala Interval bersifat ARBITRER
(ANGKA NOL-nya TIDAK Absolut).
 Contoh :
 Temperature / Suhu Tubuh : sebagai skala interval,
suhu 360Celcius jelas lebih panas daripada suhu
240Celcius. Tetapi tidak bisa dikatakan bahwa suhu
360Celcius 1½ kali lebih panas daripada suhu
240Celcius. Alasannya : Penentuan skala 00Celcius
Tidak Absolut (=00Celcius tidak berarti Tidak Ada
Suhu/Temperatur sama sekali).
 Tingkat Kecerdasan,

 Jarak, dsb.
4. SKALA RATIO = SKALA PERBANDINGAN

 Skala Ratio Adalah Skala yang disamping batas intervalnya


jelas, juga variasi nilainya memunyai batas yang tegas dan
mutlak ( mempunyai nilai NOL ABSOLUT )
 Misalnya :

 Tinggi Badan : sebagai Skala Ratio, tinggi badan 180 Cm


dapat dikatakan mempunyai selisih 60 Cm terhadap tinggi
badan 120 Cm, hal ini JUGA dapat dikatakan Bahwa : tinggi
badan 180 adalah 1½ kali dari tinggi badan 120 Cm.
 Denyut Nadi : Nilai 0 dalam denyut nadi dapat dikatakan Tidak
Ada Sama Sekali denyut nadinya.
 Berat Badan.

 Dosis Obat, dsb.


KORELASI ANTAR VARIABEL
Dikenal 3 macam Korelasi antar Variabel, yaitu :
1 Korelasi Simetris
 Korelasi Simetris terjadi bila antar dua variable terdapat hubungan, tetapi
tidak ada mekanisme pengaruh – mempengaruhi ; masing – masing bersifat
mandiri.
 Korelasi Simetris terjadi karena :

 Kebetulan.

 Misalnya : Kenaikan gaji dosen dengan turunnya hujan deras.

 Sama – sama merupakan akibat dari factor yang sama (Sebagai akibat
dari Variabel Bebas)
 Contoh : Hubungan antara berat badan dan tinggi badan. Keduanya
merupakan variable terikat dari variable bebas yaitu “Pertumbuhan”.
 Sama – sama sebagai Indikator dari suatu konsep yang sama.
 Misalnya : Hubungan antara kekuatan kontraksi otot dengan ketahanan
kontraksi otot ; Keduanya merupakan indicator “Kemampuan” Kontraksi
Otot.
2 Korelasi Asimetris
 Korelasi Asimatris ialah Korelasi antara
dua variable dimana variable yang satu
bersifat mempengaruhi variable yang lain
( Variable Bebas dan Variable Terikat )
 Contoh: kuatnya kekuatan otot tungkai
akan menghasilkan lompatan yang jauh
dalam lompat jauh
3.Korelasi Timbal – Balik
 Korelasi Timbal Balik adalah Korelasi antar
dua variable yang antar keduanya saling
pengaruh – mempengaruhi.
 Contoh :
 Korelasi antara kekuatan otot lengan dan
kemampuan lempar lembing

Anda mungkin juga menyukai