Anda di halaman 1dari 15

Rhinitis

Vasomotor
Ahmad Muzaki 71190891020

Pembimbing:
dr. M. Taufiq Sp.THT-KL(K)
ANATOMI HIDUNG

Hidung Luar
Hidung Dalam
Inervasi
1. Saraf pembau : N. Olfactorius
2. Saraf sensoris : Cab. N. Trigeminus
N. Ophtalmicus -> N. Ethmoidalis Anterior
N. Maxillaris melalui Ganglion Sphenopalatina
Saraf motorik : Cab. N. Facialis
3. Saraf Autonom
● Simpatis : peran penting terhadap sistem vaskular
Ganglion Cervicalis Superior
Ganglion Sphenopalatina
● Parasimpatis :mensuplai kelenjar dan mengontrol
sekresi nasal
N. Facialis
 Ganglion Sphenopalatina
 N. Vidianus
Fisiologi Hidung
● Fungsi Respirasi
● Fungsi Penghidu
● Fungsi Fonetik
● Fungsi statik dan mekanik
● Refleks Nasal
Definisi

● Rhinitis vasomotor adalah suatu keadaan idiopatik yang didiagnosis tanpa adanya
infeksi, alergi, eosinophilia, perubahan hormonal, dan pajanan obat.

● Rhinitis vasomotor merupakan rhinitis non-alergi jika tidak terdapat alergi spesifik yang
dapat diidentifikasi melalui pemeriksaan alergi yang sesuai seperti tes cukit kulit, kadar
antibody IgE spesifik serum.

● Rhinitis vasomotor juga disebut vasomotor catarrj, vasomotor rinorhea, nasal


vasomotor instability atau non- allergic perennial rhinitis.
Epidemiologi
● Rhinitis vasomotor merupakan rhinitis non alergi yang paling sering, sekitar 71% dari
seluruh kejadian rhinitis non alergi

● Wanita > Pria

● Usia dewasa
Etiologi
Beberapa faktor yang mempengaruhi keseimbangan vasomotor :

• Iritan

• Obat-obatan

• Endokrin

• Psikis
Patofisiologi
Pada pasien dengan rhinitis vasomotor, diduga terjadi ketidakseimbangan aktivitas
simpatis dan parasimpatis yang menimbulkan tanda dan gejala rhinitis. Rasa gatal
dan bersin yang menyertai disebabkan oleh degranulasi dari sel mast yang
dimediasi persarafan nosiseptif tipe C dari saraf trigeminal. Saraf tipe C tersebut
memiliki reseptor ankyrin 1 (TRPA1) dan vanilloid 1 (TRPV1) yang dapat diaktivasi oleh
mediator inflamasi. Pada pasien dengan rhinitis vasomotor, didapatkan overekspresi
dari reseptor TRPV1 dibandingkan dengan orang normal.
Gejala Klinis

Kelainan ini mempunyai gejala yang mirip dengan rhinitis alergi, namun
gejala yang dominan adalah hidung tersumbat, bergantian kanan dan kiri, tergantung pada
posisi pasien. Selain itu terdapat rinore yang mukoid atau serosa. Keluhan ini jarang disertai
dengan gejala mata.
Diagnosis
Riwayat peyakit   - Tidak berhubungan dengan musim
- Riwayat keluarga (-)
- Riwayat alergi sewaktu anak-anak (-)
- Timbul sesudah dewasa
- Keluhan gatal dan bersin (-)
- Tidak memburuk dengan paparan alergen klasik
seperti serbuk sari, tungau, bulu hewan.
Pemeriksaan THT   - Struktur abnormal (-)
- Tanda-tanda infeksi (-)
- Pembengkakan pada mukosa (+)
- Hipertrofi konka inferior sering dijumpai
Radiologi X-Ray atau CT - Tidak dijumpai bukti kuat keterlibatan sinus
- Umumnya dijumpai penebalan mukosa

Bakteriologi   - Rhinitis bacterial (-)


Test Alergi Ig E Total - Normal
  Skin Prick Test - Negative

  RAST - Negative
Diagnosis Banding

Rhinitis Alergi

Rhinitis Infeksi
Tatalaksana
1. Menghindari Penyebab/Pencetus
2. Pengobatan Konservatif
• Dekongestan oral
• Anti Histamin
• Kortikosteroid topical
• Anti Kolinergik

3. Terapi Operatif
• Kauterisasi konka
• Diatermi submucosa konka inferior
• Bedah beku konka inferior (crysurgery)
• Reseksi konka parsial atau total
• Turbinektomi dengan laser (laser turbinectomy)
• Neurektomi N.vidianus (vidian neurectomy)
Komplikasi Prognosis

1. Sinusitis Prognosis dari rhinitis vasomotor


bervariasi. Penyakit kadang-kadang
2. Eritema pada hidung sebelah luar dapat membaik dengan tiba-tiba,
tetapi bisa juga resisten terhadap
3. Pembengkakan wajah. pengobatan yang diberikan. Rhinitis
non alergi adalah kondisi persisten
yang biasanya muncul seumur hidup.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai