Anda di halaman 1dari 11

19 Agustus 2022

JUDUL KEGIATAN

Pemasangan KB Implan Di Puskemas Alai

LATAR BELAKANG

Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan preventif yang paling dasar
dan utama bagi wanita, meskipun tidak selalu diakui demikian. Peningkatan dan perluasan
pelayanan keluarga berencana merupakan salah satu usaha untuk menurunkan angka kesakitan
dan kematian ibu yang sedemikian tinggi akibat kehamilan yang dialami oleh wanita. Banyak
wanita harus menentukan pilihan kontrasepsi yang sulit, tidak hanya karena terbatasnya jumlah
metode yang tersedia tetapi juga karena metode-metode tertentu mungkin tidak dapat diterima
sehubungan dengan kebijakan nasional KB, kesehatan individual dan seksualitas wanita atau
biaya untuk memperoleh kontrasepsi (Gunawan, 1998).

Pelayanan Keluarga Berencana yang merupakan salah satu didalam paket Pelayanan Kesehatan
Reproduksi Esensial perlu mendapatkan perhatian yang serius, karena dengan mutu pelayanan
Keluarga Berencana berkualitas diharapkan akan dapat meningkatkan tingkat kesehatan dan
kesejahteraan. Dengan telah berubahnya paradigma dalam pengelolaan masalah kependudukan
dan pembangunan dari pendekatan pengendalian populasi dan penurunan fertilitas menjadi
pendekatan yang berfokus pada kesehatan reproduksi serta hak reproduksi. Maka pelayanan
Keluarga Berencana harus menjadi lebih berkualitas serta memperhatikan hak-hak dari
klien/masyarakat dalam memilih metode kontrasepsi yang diinginkan .Sebenarnya ada cara yang
baik dalam pemilihan alat kontrasepsi bagi ibu. Sebelumnya ibu mencari informasi terlebih
dahulu tentang cara-cara KB berdasarkan informasi yang lengkap, akurat dan benar. Untuk itu
dalam memutuskan suatu cara kontrasepsi sebaiknya mempertimbangkan penggunaan
kontrasepsi yang rasional, efektif dan efisien. KB merupakan program yang berfungsi bagi
pasangan untuk menunda kelahiran anak pertama (post poning), menjarangkan anak (spacing)
atau membatasi (limiting) jumlah anak yang diinginkan sesuai dengan keamanan medis serta
kemungkinan kembalinya fase kesuburan (ferundity).

Pada tanggal 19 Agustus 2022, dijumpai seorang pasien dengan identitas sebagai berikut :
Ny. NM/ 32 tahun
Datang untuk memasang alat kontrasepsi dengan tujuan menjarangkan kehamilan.

PERENCANAAN & INTERVENSI


Dilakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang komprehensif pada pasien.
PELAKSANAAN

ANAMNESIS
Pasien datang ke Poliklinik KIA-KB tanggal 19 Agustus 2022, pukul 09.30 WIB.

Keluhan Utama:
Pasien ingin menjarangkan kehamilan

Riwayat Penyakit Sekarang:


Pasien datang ke Poliklinik KIA-KB dengan keluhan ingin menjarangkan kehamilan. Pasien
mengaku tidak hamil dengan haid terakhir tanggal 10 Agustus 2022. Pasien memiliki anak 2
orang dan tidak ada riwayat keguguran dan hamil diluar kandungan. Pasien tidak mengeluhkan
adanya keputihan yang gatal dan berbau. Pasien mengaku tidak pernah ganti- ganti pasangan dan
tidak ada riwayat infeksi menular seksual. Riwayat haid lama disangkal. Berhubungan suami-
istri 2 minggu yang lalu.

Riwayat Haid:
Pasien menarche usia 13 tahun, teratur setiap bulan, lama haid 6-7 hari, ganti pembalut 2-3
kali sehari, nyeri haid tidak ada. HPHT 10 Agustus 2022.

Riwayat Perkawinan:
Menikah 1 kali. Pernikahan pada tahun 2016, usia menikah 24 tahun

Riwayat Kehamilan
P2A0H2
I. 2015/perempuan/cukup bulan/BBL 3200 gram/ Normal /Bidan/ Hidup.
II. 2020/laki- laki/cukup bulan/ BBL 3200 gram/ Normal /Bidan/ Hidup.
Riwayat Kontrasepsi :
Tidak ada pemakaian kontrasepsi.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Tidak ada riwayat hipertensi sebelumnya, diabetes mellitus (-), asma (-), penyakit hati (-),
penyakit ginjal (-), penyakit jantung (-) dan alergi (-).

Riwayat Penyakit Keluarga :


Tidak ada riwayat hipertensi, diabetes mellitus, asma, riwayat penyakit turunan, keganasan,
penyakit menular seksual, penyakit jantung dan alergi.

Riwayat Operasi:
Tidak ada

Riwayat Sosial Ekonomi


Pasien merupakan seorang ibu rumah tangga

PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran : Komposmentis
c. Tanda Tanda Vital
TD:120/80 mmHg, HR 78 x/menit, T 36,6 C, RR 18 x/menit
d. Status Gizi
TB : 162 cm
BB : 60 kg
Kepala:
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), edema palpebra (-/-)
Hidung : Keluar cairan dan darah (-).
Leher :Tidak teraba adanya pembesaran KGB, distensi vena (-).
Thoraks:
 Paru:
Inspeksi : Normochest (+), pergerakan dinding dada kiri dan kanan simetris,
tidak tampak tanda-tanda trauma.
Palpasi : Vokal fremitus kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua lapang paru
Auskultasi:Vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
 Jantung:
Inspeksi : Pulsasi ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Pulsasi ictus cordis teraba pada linea midclavicularis ICS V
Perkusi : Batas jantung kanan pada linea parasternal dextra
Batas jantung kiri pada linea midclavicularis sinistra
Auskultasi: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : BU (+) 12x/menit
Genitalia : Status Ginekologis
Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2 detik, pitting edema (-)

Status Ginekologis
 Genitalia eksterna
Inspeksi : vulva dan uretra tampak tenang.

 Genitalia interna
Inspekulo :Vagina : Dinding vagina normal, tanda radang (-), massa (-)

Porsio : Porsio tampak licin, arah posterior, OUE tertutup,


massa (-), fluksus (-), fluor albus (-), sondase
uterus 7,5 cm
VT Bimanual : Vagina : Dinding normal
Portio : Portio kenyal, OUE tertutup, arah posterior, nyeri
goyang porsio (-)
Uterus : Ukuran sebesar telur ayam kampung, antefleksi.
Adneksa : Kiri dan kanan tidak teraba
Parametrium : Kiri dan kanan lemas, nyeri (-)
Cavum douglas: Tidak menonjol

PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Pemeriksaan plano test (19-08-2022)
 Plano test: Negatif

Setelah diberi penjelasan, pasien memilih KB Implan.

Cara pemasangan Implan:

1. Daerah tempat pemasangan implant ditutup dengan kain steril yang berlubang

2. Lakukan injeksi obat anastesi kira-kira 6-10 cm diatas lipatan siku

3. Setelah itu dibuat insisi lebih kurang sepanjang 0,5cm dengan scalpel yang tajam

4. Troika dimasukkan melalui lubang insisi sehingga sampai pada jaringan bawah kulit

5. Kemudian kapsul dimasukkan kedalam troika dan didorong dengan plunger sampai kapsul

terletak dibawah kulit

6. Kemudian dilakukan secara berturut-turut sampai kapsul kedua

7. Kedua kapsul dibawah kulit diletakkan sedemikian rupa sehingga susunannya seperti huruf V.

setelah kedua kapsul berada dibawah kulit,troika ditarik pelanpelan keluar

8. Kontrol luka apakah ada perdarahan atau tidak

9. Jika tidak ada perdarahan tutup luka dengan kasa steril, kemudian diplester, umumnya tidak

diperlukan jahitan

10.Nasehati pasien agar luka jangan basah selama lebih kurang 3 hari dan dating kembali jika

ada keluhan-keluhan yang mengganggu

Pengangkatan implant dilakukan atas indikasi sebagai berikut :

1. Atas permintaan pasien (seperti jika ingin hamil lagi)

2. Timbulnya efek samping yang sangat mengganggu dan tidak dapat diatasi dengan pengobatan

biasa

3. Sudah habis masa pakainya

4. Terjadi kehamilan
10 Desember 2022

JUDUL KEGIATAN

KB Implan sebagai kontrasepsi pilihan kontrasepsi di Puskemas Alai

LATAR BELAKANG

Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan preventif yang paling dasar
dan utama bagi wanita, meskipun tidak selalu diakui demikian. Peningkatan dan perluasan
pelayanan keluarga berencana merupakan salah satu usaha untuk menurunkan angka kesakitan
dan kematian ibu yang sedemikian tinggi akibat kehamilan yang dialami oleh wanita. Banyak
wanita harus menentukan pilihan kontrasepsi yang sulit, tidak hanya karena terbatasnya jumlah
metode yang tersedia tetapi juga karena metode-metode tertentu mungkin tidak dapat diterima
sehubungan dengan kebijakan nasional KB, kesehatan individual dan seksualitas wanita atau
biaya untuk memperoleh kontrasepsi (Gunawan, 1998).

Pelayanan Keluarga Berencana yang merupakan salah satu didalam paket Pelayanan Kesehatan
Reproduksi Esensial perlu mendapatkan perhatian yang serius, karena dengan mutu pelayanan
Keluarga Berencana berkualitas diharapkan akan dapat meningkatkan tingkat kesehatan dan
kesejahteraan. Dengan telah berubahnya paradigma dalam pengelolaan masalah kependudukan
dan pembangunan dari pendekatan pengendalian populasi dan penurunan fertilitas menjadi
pendekatan yang berfokus pada kesehatan reproduksi serta hak reproduksi. Maka pelayanan
Keluarga Berencana harus menjadi lebih berkualitas serta memperhatikan hak-hak dari
klien/masyarakat dalam memilih metode kontrasepsi yang diinginkan .Sebenarnya ada cara yang
baik dalam pemilihan alat kontrasepsi bagi ibu. Sebelumnya ibu mencari informasi terlebih
dahulu tentang cara-cara KB berdasarkan informasi yang lengkap, akurat dan benar. Untuk itu
dalam memutuskan suatu cara kontrasepsi sebaiknya mempertimbangkan penggunaan
kontrasepsi yang rasional, efektif dan efisien. KB merupakan program yang berfungsi bagi
pasangan untuk menunda kelahiran anak pertama (post poning), menjarangkan anak (spacing)
atau membatasi (limiting) jumlah anak yang diinginkan sesuai dengan keamanan medis serta
kemungkinan kembalinya fase kesuburan (ferundity).

Pada tanggal 10 Desember 2022, dijumpai seorang pasien dengan identitas sebagai berikut :
Ny. AT/ 28 tahun
Datang untuk memasang alat kontrasepsi dengan tujuan menjarangkan kehamilan.

PERENCANAAN & INTERVENSI


Dilakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang komprehensif pada pasien.
PELAKSANAAN

ANAMNESIS
Pasien datang ke Poliklinik KIA-KB tanggal 10 Desember 2022, pukul 09.30 WIB.

Keluhan Utama:
Pasien ingin menjarangkan kehamilan

Riwayat Penyakit Sekarang:


Pasien datang ke Poliklinik KIA-KB dengan keluhan ingin menjarangkan kehamilan. Pasien
mengaku tidak hamil dengan haid terakhir tanggal 1 Desember 2022. Pasien memiliki anak 2
orang dan tidak ada riwayat keguguran dan hamil diluar kandungan. Pasien tidak mengeluhkan
adanya keputihan yang gatal dan berbau. Pasien mengaku tidak pernah ganti- ganti pasangan dan
tidak ada riwayat infeksi menular seksual. Riwayat haid lama disangkal. Berhubungan suami-
istri 3 minggu yang lalu.

Riwayat Haid:
Pasien menarche usia 13 tahun, teratur setiap bulan, lama haid 6-7 hari, ganti pembalut 2-3
kali sehari, nyeri haid tidak ada. HPHT 1 Desember 2022.

Riwayat Perkawinan:
Menikah 1 kali. Pernikahan pada tahun 2016, usia menikah 22 tahun

Riwayat Kehamilan
P2A0H2
1. 2017/perempuan/cukup bulan/BBL 3200 gram/ Normal /Bidan/ Hidup.
2. 2020/laki- laki/cukup bulan/ BBL 3200 gram/ Normal /Bidan/ Hidup.
Riwayat Kontrasepsi :
Tidak ada pemakaian kontrasepsi.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Tidak ada riwayat hipertensi sebelumnya, diabetes mellitus (-), asma (-), penyakit hati (-),
penyakit ginjal (-), penyakit jantung (-) dan alergi (-).
Riwayat Penyakit Keluarga :
Tidak ada riwayat hipertensi, diabetes mellitus, asma, riwayat penyakit turunan, keganasan,
penyakit menular seksual, penyakit jantung dan alergi.

Riwayat Operasi:
Tidak ada

Riwayat Sosial Ekonomi


Pasien merupakan seorang ibu rumah tangga

PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran : Komposmentis
c. Tanda Tanda Vital
TD:120/80 mmHg, HR 78 x/menit, T 36,6 C, RR 18 x/menit
d. Status Gizi
TB : 154 cm
BB : 58 kg
Kepala:
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), edema palpebra (-/-)
Hidung : Keluar cairan dan darah (-).
Leher :Tidak teraba adanya pembesaran KGB, distensi vena (-).
Thoraks:
 Paru:
Inspeksi : Normochest (+), pergerakan dinding dada kiri dan kanan simetris,
tidak tampak tanda-tanda trauma.
Palpasi : Vokal fremitus kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua lapang paru
Auskultasi:Vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
 Jantung:
Inspeksi : Pulsasi ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Pulsasi ictus cordis teraba pada linea midclavicularis ICS V
Perkusi : Batas jantung kanan pada linea parasternal dextra
Batas jantung kiri pada linea midclavicularis sinistra
Auskultasi: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : BU (+) 12x/menit
Genitalia : Status Ginekologis
Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2 detik, pitting edema (-)

Status Ginekologis
 Genitalia eksterna
Inspeksi : vulva dan uretra tampak tenang.

 Genitalia interna
Inspekulo :Vagina : Dinding vagina normal, tanda radang (-), massa (-)

Porsio : Porsio tampak licin, arah posterior, OUE tertutup,


massa (-), fluksus (-), fluor albus (-), sondase
uterus 7,5 cm
VT Bimanual : Vagina : Dinding normal
Portio : Portio kenyal, OUE tertutup, arah posterior, nyeri
goyang porsio (-)
Uterus : Ukuran sebesar telur ayam kampung, antefleksi.
Adneksa : Kiri dan kanan tidak teraba
Parametrium : Kiri dan kanan lemas, nyeri (-)
Cavum douglas: Tidak menonjol

PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Pemeriksaan plano test (10-12-2022)
 Plano test: Negatif
Setelah diberi penjelasan, pasien memilih KB Implan.

Anda mungkin juga menyukai