Partus Macet
Pembimbing:
Disusun oleh
(11-2016-309)
NIM : 11-2016-309
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. S Jenis kelamin : Perempuan
B. ANAMNESIS
Anamnesis pada tanggal : 24 Januari 2018 secara autoanamnesa di bangsal Eva Rs Mardi
Rahayu Kudus
PASIEN DATANG KE RS
Diantar keluarganya/ alat bantu kursi roda /Datang sendiri.
I. Keluhan Utama
Perut terasa kencang dirasakan sejak 2 hari SMRS, kencang dirasakan semakin sering dan
semakin lama. Pasien tidak menghitung berapa lama perut terasa kencang. Pasien sudah pergi
kebidan dan dikatakan belum ada pembukaan. Tidak ada keluar cairan dan darah dari jalan lahir.
Nyeri perut tidak ada, mual muntah selama kehamilan tidak ada. Pasien tidak memiliki riwayat
keguguran dan ini merupakan kehamilan pertama pasien. Pasien tidak mengalami sakit kepala,
makan dan minum dalam batas normal. Buang air kecil dan buang air besar selama beberapa hari
ini juga tidak ada kelainan. pasien tidak merokok dan mengkonsumsi minuman beralkohol.
9 jam sebelum masuk rumah sakit pasien merasakan perut semakin lama semakin kencang.
Pasien datang kerumah sakit dan dikatakan bahwa sudah ada pembukaan 4cm. selama beberapa
jam pasien berada di ruang VK. 4 jam setelah itu kembali dilakukan pemeriksaan dalam dengan
pembukaan sudah menjadi 9 cm. keluar lender darah dari jalan lahir. Pasien merasakan perut
semakin kencang dan terasa sakit. 1 jam setelah itu dilakukan pemeriksaan dalam dan pembukaan
sudah lengkap, namun posisi janin masih tinggi. Pasien dipimpin mengejan namun setelah
beberapa jam tidak ada kemajuan sehingga pada pasien dilakukan section caesarea.
Diabetes (-)
Keganasan (-)
Jantung (-)
Asma (-)
Stroke (-)
V. Riwayat Menstruasi
Menarche : 14 tahun
Siklus : Teratur, 28 hari (3 bulan terakhir)
Lamanya menstruarsi : 7 hari
Banyak : 2-3 kali ganti pembalut dalam sehari
Dismenorhea :-
Pernikahan ke : Pertama
VII. Riwayat KB
C. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Nadi : 86 x/menit
Pernafasan : 22 x/menit
Suhu : 36,7oC
Berat badan : 64 kg
Tinggi badan : 164 cm
Kepala : Normocephal, rambut hitam, distribusi merata
Mata : edem palpebra (-/-), Konjungtiva anemis (-/-), Sklera Ikterik (-/-)
Telinga : Normotia, Tanda radang (-), Sekret (-)
Hidung : Septum deviasi (-), Tanda radang (-), Sekret (-)
Mulut : Bibir tidak sianosis dan tidak kering, lidah normal, tonsil tidak membesar
Kulit : Warna Sawo matang, turgor kulit baik, ikterus (-)
Pemeriksaan Dalam
Jam 14.00
Pembukaan 4cm, episement 25%.
Kulit ketuban : +
Bagian bawah janin : kepala
Turun hodge : 1+
Titik penunjuk : puncak kepala
Diameter : submentobregmantica.
Jam 18.00
Pembukaan 9cm, episement 75%
Kulit ketuban : +
Bagian bawah janin : kepala
Turun hodge : 2+
Titik penunjuk : puncak kepala
Diameter : submentobregmantica
Jam 19.00
Pembukaan lengkap, episement 100%
Kulit ketuban : -
Bagian bawah janin :kepala
Turun hodge: 2+
Titik penunjuk puncak kepala
Diameter : submentobregmantica
Pemeriksaan Penunjang
E. RINGKASAN (RESUME)
Pasien seorang wanita G1P0A0 berusia 20 tahun dengan usia kehamilan 40 minggu, datang ke
Rumah Sakit Mardi Rahayu dengan keluhan kencang-kencang sejak 2hari yang lalu. Tidak ada
keluar cairan dari jalan lahir. Pasien rutin kontrol kehamilan dibidan. 10 jam smrs pasien datang
karena keluhan perut kencang semakin sering. Didapatkan pembukaan 4 cm. kemudian selama
kala I didapatkan pembukaan baik namun penurunan kepala tidak terjadi. Pada kala II dilakukan
pimpinan mengejan namun tidak ada kemajuan. Mual muntah selama kehamilan tidak ada, pasien
tidak mengkonsumsi rokok dan alcohol. Sakit kepala tidak ada.
Menarche : 14 Tahun
HPHT : 9 April 2017
Taksiran partus (HPL) : 16 Januari 2018
Menikah 1 kali, selama 1 tahun
Tidak pernah menggunakan KB
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 86 x/menit
Pernafasan : 22 x/menit
Suhu : 36,7oC
Pada pemeriksaan fisik obstetrik didapatkan inspeksi: perut membuncit, striae
gravidarum (+), linea nigra (+), tidak ada bekas operasi. Palpasi TFU : 3 jari dibawah prosessus
xiphoideus (32 cm). Taksiran berat badan janin (32-12) x 155 = 3100 gram Leopold I : Teraba
bagian bulat dan lunak, balotemen positif, Leopold II :Teraba bagian keras di sebelah kiri ibu.
Leopold III : Teraba bagian bulat, keras dan melenting. Leopold IV : Belum masuk pintu atas
panggul. Pemeriksaan dalam :
Jam 14.00
Pembukaan 4cm, episement 25%.
Kulit ketuban : +
Bagian bawah janin : kepala
Turun hodge : 1+
Titik penunjuk : puncak kepala
Diameter : submentobregmantica.
Jam 18.00
Pembukaan 9cm, episement 75%
Kulit ketuban : +
Bagian bawah janin : kepala
Turun hodge : 2+
Titik penunjuk : puncak kepala
Diameter : submentobregmantica
Jam 19.00
Pembukaan lengkap, episement 100%
Kulit ketuban : -
Bagian bawah janin :kepala
Turun hodge: 2+
Titik penunjuk puncak kepala
Diameter : submentobregmantica
F. DIAGNOSIS
Diagnosis kerja dan dasar diagnosis
Diagnosis kerja :
Jam 14.00
G1P0A0 Umur 20 tahun, Hamil 40 minggu
Janin I hidup intrauterin
Presentasi letak kepala, belum masuk PAP, PUKI
Inpartu kala I pembukaan 4 cm
Jam 18.00
G1P0A0 Umur 20 tahun, Hamil 40 minggu
Janin I hidup intrauterin
Presentasi letak kepala, sudah masuk PAP, PUKI
Inpartu kala I pembukaan 9 cm
Jam 19.00
G1P0A0 Umur 20 tahun, Hamil 40 minggu
Janin I hidup intrauterin
Presentasi letak kepala, sudah masuk PAP, PUKI
Inpartu kala II
G. PENGELOLAAN:
Medika Mentosa:
D5/ RL 500cc 20 tetes per menit
Non Medika Mentosa :
Bed rest total
Puasa
H. PROGNOSIS :
Passage : ad bonam
Passanger : ad malam
Power : ad malam
Laporan Operasi
23 Januari 2018 pukul 23.15 dilakukan operasi Sectio Cesarea
Insisi linea mediana sepanjang 10 cm diatas simpisis.
Insisi diperdalam lapis demi lapis sehingga peritoneum terbuka.
Tampak uterus sesuai umur hamil aterm.
Buka plika vesika uterian semilunar
Insisi pada segmen bawah rahim ± 10cm.
Kepala bayi diluksi, bayi dilahirkan kepala, bahu, badan, tampak kepala dan pundak bayi
berada pada bagian bawah.
Bayi dilahirkan, perempuan, 3760 gram, 47 cm, APGAR score 9-10-10
Plasenta dilahirkan secara manual, kotiledon lengkap infrak 10%, hematom 10%
Jahit SBR dengan benang Chromic catgut no 2 Jelujur terkait.
Jahit overhecting SBR dengan benang Chromic Catgut no 2
Kontrol perdarahan, perdarahan (-).
Kedua adnexa dalam batas normal
Jahit lapisan peritoneum dengan benang plain catgut no 0
Jahit otot dengan plain catgut no. 0
Jahit fascia dengan polysorb no 2
Jahit subkutan dengan benang plain cat gut no 1
Jahit kulit dengan jahitan matras,dengan benang plain catgut 2-0.
Perdarahan selama operasi ± 200 cc
Tindakan selesai.
Instruksi dokter post operasi :
Infus RL 20 tpm
Inj Cefotaxime 2 x 1
Ketorolac 2 x 1
Inj Alinamin F 2 x 1 amp IV
Vit C 1x1
Cek Hb post operasi
S : Nyeri luka bekas operasi (+) skala 3, Flatus (-), BAB (-), ASI (-)
TD : 110/80 mmHg
RR : 22 x/ menit
Suhu :36.3o C
Abdomen : Nyeri tekan (+), bising usus (-), kontraksi uterus baik
PPV :-
P : -Infus RL 20 tpm
- Cefotaxim 2 x 1
- Ketolorac 3 x 1
- Vit C 1 x 1
Tinjauan pustaka
A. Partus Normal
1. Definisi
Persalinan normal adalah proses pengeluaran Janin yang terjadi pada usia kehamilan
cukup bulan( 37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala dan tidak
berlangsung lebih dari 18 jam tanpa komplikasi baik bagi ibu maupun bagi
janin.(Sarwono, 2002) Persalinan atau kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin
yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan
presentasi kepala berlangsung dalam 18-24 jam tnapa komplikasi baik pada ibu ataupun
pada janin (wiknojosastro,2000)
Persalinan normal adalah pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus
melalui vagina kedunia luar dengan presntasi belakang kepala tanpa memakai alat-alat
atau pertolongan istimewa serta tidak melukai ibu dan bayi, dan pada umumnya
berlangsung kurang dari 24 jam.( Prawirohardjo, 1997)
Persalinan adalah suatu proses yang dimulai dengan adanya kontraksi uterus yang
menyebabkan dilatasi progresif dari serviks, kelahiran bayi, dan kelahiran plasenta dan
proses tersebut merupakan proses alamiah (Rohani, 2011)
Bentuk persalinan berdasarkan teknik dapat dibagi menjadi:
Persalinan spontan , yaitu persalinan yang berlangsung dengan kekuatan ibu
sendiri dan melalui jalan lahir.
Persalinan buatan, yaitu persalinan dengan tenaga dari luar dengan ekstrasi
forceps, ekstraksi vakum ataupun dengan section sesaria
Persalinan anjuran yaitu bila kekuatan yang perlukan untuk persalinan
ditimbulkan dariluar dengan jalan pemberian rangsang
Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat
hidup diluar kadnungan. Sebagai batasan dalah usia kehamilan kurang dari 20
minggu dan berat janin kurang dari 500 gram (Bantuk hadjianto, 2008)
Partus prematurus adalah persalinan dari hasil konsepsi pada umur kehamilan 28-
36 minggu, janin dapat hidup, berat badan janin antara 1000 gram sampai 2500
gram.
Partus aterm (cukup bulan) adalah partus pada umur kehamilan 37-42 minggu,
janin sudah matur, dengan berat badan antara 2500gram sampai 4000 gram
Partus postmartus(serotinus) adalah persalinan yang terjadi setelah usia kehamilan
42 minggu.
Partus presipitatus adalah partus yang berlangsung kurang dari 2 jam sehingga
membahayakan kondisi janin.
Tanda pendahuluan :
Ligtening atau setting atau dropping yaitu kepala yang turun memasuki pintu atas
panggul.
Perut kelihatan lebih melebar dan fundus uteri turun.
Sering buang air kecil atau sulit berkemih karena kandung kemih terterkan oleh
bagian bawah janin.
Perasaan nyeri diperut dan di pinggang oleh adanya kontraksi kontraksi lemah
uterus (kadang disebut false labor pain).
Serviks menjadi lembek, mendatar dan sekresi bertambah, mungkin bercampur
dengan darah (bloddy show).
Rasa nyeri oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur.
Keluar lendir bercampur darah yang lebih banyak karena robekan kecil pada
serviks.
Terkadang terdapat ketuban pecah dengan sendirinya.
Pada pemeriksaan dalam didapatkan serviks mendatar dan telah ada pembukaan.
3. Fator-faktor yang mempengaruhi persalinan (rukiyah,2009)
Faktor Power (kekuatan) adalah kekuatan janin yang mendorong janin keluar.
Kekuatan yang mendorong janin kelua dalam persalinan adalah his, kontraksi otot
otot perut, kontraksi diafragma dan ligament dengan kerja sama yang baik dan
sempurna (oxorn, 2010)
Faktor Passanger (bayi)
Faktor lain yang berpengaruh terhadap persalinan adalah faktor janin,yang
meliputi sikap janin , letak janin, presentasijanin, bagian terbawah janin dan posisi
janin (Rohani, 2011)
Faktor passage (Jalan lahir)
Faktor jalan lahir atau passage dapat dibagi atas :
Bagian keras : tulang-tulang panggul (rangka panggul)
Bagian lunak : otot-otot, jaringan-jaringan, dan ligament-ligament (asrinah,2010)
Faktor Psyche (psikis)
Psikis ibu bersalin dapat dipengaruhi oleh dukungan suami dan anggota keluarga
yang lain untuk mendampingi ibu selama bersalinan. Karena itu bila melahirkan
spontan dengan didampingi akan membantu kenyamanan dari ibu.(Rukiyah,
2009)
Positioning (posisi ibu)
Posisi ibu dapat mempengaruhi adapatasi anatomi dan fisiologis persalinan.
Perubahan posisi yang diberikan pada ibu bertujuan untuk menghilangkan rasa
letih, memberi rasa nyaan dan memperbaiki sirkulasi (Sondakh, 2013)
4. Tahap Persalinan
Tahap dalam persalinan dapat dibagi menjadi 4 kala, yaitu:
A. Kala I (kala pembukaan)
Inpartu ditandai dengan keluarnya lendir bercampur darah karena serviks mulai
membuka dan mendatar. Darah berasal dari pecahnya pembuluh darah kapiler sekitar
kanalis servikalis karena pergeseran-pergeseran, ketika serviks mendatar dan
membuka.
Kala I persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus dan pembukaan serviks,
hingga mencapai pembukaan lengkap (10cm)
Persalinan kala I dapat dibagi menjadi 2 fase, yaitu fase laten dan fase aktif.
Fase laten adalah fase dimana pembukaan serviks berlangsung lambat dimulai sejak
awal kontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan secara bertahap sampai
pembukaan 4cm, berlangsung selama 8 jam. Pembukaan serviks berjalan sangat
lambat.
Fase aktif adalah fase yang terjadi setelah pembukaan 4 cm. dengan lama durasi
setiap pembukaan 1cm adalah 1 jam. Pembukaan berlangsung sampai pembukaan
10cm.
Kala I kira-kira untuk pirmigravida membutuhkan kurang lebih 12 jam dengan
perkiraan 1cm tiap 1 jam. Sedangkan pada multigravida lebih cepat dengan perkiraan
selama 8 jam dengan pembukaan 2cm tiap jam. Komplikasi yang ada selama kala I
antara lain adalah ketuban pecah dini, tali pusat menumbung, obstruksi plasenta, dan
juga fetal distress.(Rukiyah,2009)
B. Kala II
Gejala dan tanda kala II adalah pembukaan lengkap dengan tampak bagian kepala
janin melalui pembukaan introitus vagina, ada rasa ingin meneran saat kontraksi, ada
dorongan pada rectum ataupun vagina, perineum terlihat menonjol, vulva dan
spingter ani membuka dan peningkatan lender dan darah.
Proses ini dimulai dari pembukaan 10cm sampai bayi lahir dengan durasi 1 jam
pada multi para dan 2 jam pada primipara. Pada saat kala II ibu akan merasa seperti
ingin buang air besar karena otot-otot dasar panggul terterkan secara reflektoris.
C. Kala III
Batasan kala III, adalah masa setelah lahirnya bayi dan berlangsung proses
pengeluaran plasenta. Tanda-tanda dari pelepasan plasenta antara lain adalah terjadi
perubahan bentuk uterus dan tinggi fundus uterus, tali pusat yang memanjang ataupun
menjulur keluar melalui vagina, adanya semburan darah secara tiba-tiba. Kala III
tidak berlangsung lebih dari 30 menit (asrinah 2010)
Setelah bayi lahir, uterus akan teraba keras dengan fundus uteri setinggi pusat
beberapa menut kemudian uterus akan berkontraksi terus menerus untuk melepaskan
plasenta dari dindingnya. Biasanya plasenta dapat lepas pada 6 menit sampai 15
menit setelah bayi lahir dan keluar spontan. Komplikasi yang dapat terjadi adalah
perdarahan akibat atonia uteri, retensio plasenta, perlukaan jalan lahir dan lain-lain.
D. Kala IV
Dimulai dari saat plasenta lahir sampai 2 jam pertama post partum. Komplikasi dari
kala IV yang dapat timbul seperti sub involusi karena uterus tidak berkontraksi, yang
disebut juga atoneia uteri, ataupun ada sisa plasenta dan laserasi jalan lahir.(Sondakh,
2013)
Partus lama disebut juga distosia, didefinisikan sebagai persalinan abnormal yang tidak
adekuat ataupun kemajuan proses persalinan yang memanjang, kegagalan dilatasi serviks, dan
kegagalan penurunan kepala janin (Norwitz, 2006)
Persalinan kala II lama atau yang kadang disebut juga partus macet didefinisikan sebagai
kala II yang lebih dari 2 jam pada primipara dan 1 jam pada multipara. Penyebab penyebab dari
kala II lama dapat dibagi menjadi :
His yang tidak normal dalam kekuatan ataupun sifatnya dapat menyebabkan sulitya
proses kelahiran yang normalnya dapat terjadi pada setiap persalinan, sehingga dapat saja
persalinan menjadi terhambat ataupun macet.
Dapat dibagi menjadi : - Inersia uteri : his bersifat biasa dengan fundus yang
berkontraksi lebih kuat dan lebih dahulu dari bagian lain