Anda di halaman 1dari 27

Referat Psikiatri

Teori Perkembangan Kognitif Anak


(Jean Piaget)

Pembimbing : Prof. dr. H. M. Joesoef Simbolon, Sp. KJ(K)


Moderator : dr. M. Surya Husada, M. Ked(KJ), Sp. KJ
Penyaji : Mhd Azhari Daulay

1
Pendahuluan
 Pertumbuhan dan Perkembangan anak yang baik
adalah harapan setiap orang tua

 Perkembangan anak meliputi perkembangan fisik,


perkembangan motorik, perkembangan perseptual,
perkembangan kognitif dan perkembangan bahasa

 Kognitif (cognition/Knowing)  perilaku yang


berhubungan dengan pengenalan, pemrosesan, dan
pengaturan informasi

 Perkembangan kognitif : proses interaksi anak


(pandangan konseptual) dan lingkungan
(benda/kejadian)

2
Pendahuluan
 Berbagai teori Perkembangan : teori perkembangan
kognisi dan moral oleh Jean Piaget, teori
perkembangan kognitif oleh Lev Vygotsky, teori
perkembangan pribadi dan sosial oleh Erik Erikson,
dan teori perkembangan moral oleh Lawrence.

 Teori perkembangan kognitif Piaget  bagaimana


anak beradaptasi dan menginterpretasikan terhadap
objek dan kejadian - kejadian sekitarnya.

3
Perkembangan Anak
 Perkembangan anak merupakan hasil dari maturasi
organ-organ tubuh terutama susunan saraf pusat.

 Perkembangan dipengaruhi oleh lingkungan


biofisikopsikososial dan faktor genetik.

 Perkembangan anak meliputi perkembangan fisik,


motorik, perseptual, kognitif, bahasa, dan personal
sosial.

4
Biografi Jean Piaget
 Lahir tahun 1896, Neuchatel, Swiss
 Tulisan pertama umur 10 th berjudul
Pipit Albino
 Pendidikan: PhD dari University of
Neuchatel di bidang biologi pada umur
21 tahun
 Bersama Valentine Chatenay (istrinya)
meneliti ke 3 anak mereka  The
Original of Intelligence in Children dan
the Consruction of Reality tentang
tahap sensorimotor.
 Tahun 1950, Piaget mempublikasikan
epistemology genetic.

5
Konsep Teori Perkembangan Jean Piaget

Intelegensi Organisasi

Skema Akomodasi

Ekuilibrasi Adaptasi

Pengetahuan
Asimilasi Figuratif dan
Operatif
6
1. Intelegensi
 Intelegensiadalah suatu bentuk ekuilibrium antara seseorang
dengan lingkungannya, untuk menghasilkan persepsi,
kebiasaan, mekanisme sensorimotor, sehingga ia dapat
hidup.

 Intelegensimencakup adaptasi biologis, ekuilibrium antara


individu dan lingkungan, perkembangan yang gradual,
kegiatan mental, dan kompetensi.

7
2. Organisasi
 Organisasi adalah suatu bentuk tendensi umum
menginterpretasikan struktur, baik psikis
maupun psikologis, dalam suatu sistem yang
lebih tinggi.

 Misalnya, bayi yang mempunyai kemampuan


untuk melihat benda dan meraihnya. Pada
awalnya bayi tersebut hanya melihat, kemudian
pada struktur yang lebih tinggi memungkinkan
bayi tersebut melihat dan meraihnya.

8
3. Skema
 Skema adalah struktur mental seseorang secara
intelektual beradaptasi dengan lingkungan
sekitarnya.

 Skema  suatu konsep atau katagori dalam


pikiran seseorang.

 Skema akan beradaptasi dan berubah selama


perkembangan kognitif seseorang.

9
4. Asimilasi
 Asimilasi
 mengintegrasikan persepsi, konsep
atau pengalaman baru ke dalam skema atau
pola yang sudah ada dalam pikirannya, utk
menyelesaikan masalah di lingkungannya

 Asimilasi
tidak menyebabkan perubahan skema,
tapi memperkembangkan skema.

10
5. Akomodasi
 Akomodasi  mengubah dirinya bersesuaian
dengan lingkungannya.

 Akomodasi adalah pembentukan skema baru


atau mengubah skema lama sehingga cocok
dengan rangsangan yang baru, atau
memodifikasi skema yang ada sehingga cocok
dengan rangsangan yang ada.

11
6. Ekuilibrasi
 Ekuilibrasi adalah keseimbangan antara
asimilasi dan akomodasi .

 Diskuilibrasi
adalah keadaan dimana tidak
seimbangnya antara proses asimilasi dan
akomodasi

 Ekuilibrasi adalah proses bergerak dari keadaan


diskuilibrium ke ekuilibrium.

12
7. Adaptasi
 Adaptasi (menyesuaikan diri) terjadi dalam
proses asimilasi dan akomodasi.

 Di satu pihak, seseorang menyatukan atau


mengasimilasikan gambaran akan realitas luar
dalam struktur psikologisnya (skema) yang
sudah dimiliki untuk dicocokkan dengan
lingkungan

 Tetapi di lain pihak, kadang seseorang harus


mengubah skema itu dalam berhubungan
dengan lingkungannya. Proses yang terakhir ini
disebut akomodasi.
13
8. Pengetahuan Figuratif dan Operatif

 Pigeat membedakan antara pengetahuan


figuratif dan pengetahuan operatif.

 Pengetahuan figuratif didapatkan dari gambaran


langsung seseorang terhadap objek yang
dipelajari.

 Pengetahuanoperatif didapatkan karena orang


itu mengadakan operasi terhadap objek yang
dipelajari.

14
Tahap Perkembangan Kognitif

Tahap sensorimotor • 0-2 tahun

Tahap Pra • 2 - 7 tahun


operasional

Tahap operasi • 7 – 11/12


kongkret tahun

Tahap
• 11/12 ke
operasi atas
formal
15
1. Tahap Sensorimotorik
 Tahap ini berlangsung dari kelahiran sampai 2 tahun.

 Pemahaman dengan mengkoordinasikan pengalaman


sensoris dengan tindakan motorik fisik.

 Belum punya gagasan  punya gagasan

 Padaakhir tahap, anak berusia 2 tahun memiliki pola-


pola sensorimotor yang kompleks dan mulai
beroperasi dengan simbol-simbol primitif.

16
Periode 1 : Refleks (umur 0 – 1 bulan)
 Periode paling awal tahap sensorimotor
 Berkembang sejak bayi lahir sampai berumur 1 bulan.
 Tingkah laku bayi kebanyak bersifat refleks, spontan,
tidak disengaja, dan tidak terbedakan.

Periode 2 : Kebiasaan (umur 1 – 4 bulan)


 Kebiasaan dibuat dengan mencoba-coba dan
mengulang-ngulang suatu tindakan (primary circular
reaction)
 Koordinasi tindakan bayi mulai berkembang dengan
penggunaan mata dan telinga.
 Tahap penting  konsep benda

17
Periode 3 : Reproduksi kejadian yang menarik
(umur 4 – 8 bulan)

 Bayi mulai meraba dan memanipulasi objek


apapun yang ada di sekitarnya  koordinasi
antara penglihatan dan rasa perabaan
 Bayi menciptakan kembali kejadian yang
menarik  mencoba menghadirkan dan
mengulang kembali peristiwa yang
menyenangkan diri (secondary circular
reaction).

18
Periode 4 : Koordinasi Skemata (umur 8 – 12 bulan)
 Bayi mulai membedakan antara sarana dan hasil
tindakannya (sarana hasil)
 Hasil : kemampuan untuk menyatukan tingkah laku
yang sebelumnya telah diperoleh untuk mencapai
tujuan tertentu.

Periode 5 : Eksperimen (umur 12 – 18 bulan)


 memperkembangkan cara baru  eksperimen (tertier
circular reaction)
 anak akan mulai mecoba-coba dengan Trial and Error
 mengembangkan skema baru
 Tahap intelegensi sensorimotorik

19
6) Periode Refresentasi (umur 18 – 24 bulan)
 Anak sudah dapat menemukan cara-cara baru
dengan koordinasi internal dalam gambarannya.
 Karakteristik anak yang berada pada tahap ini adalah
sebagai berikut:
a) Berfikir melalui perbuatan (gerak)
b) Perkembangan fisik yang dapat diamati adalah
gerak- gerak reflex sampai ia dapat berjalan dan
bicara.
c) Belajar mengkoordinasi akal dan geraknya.
d) Cenderung intuitif egosentris, tidak rasional dan
tidak logis.

20
2. Tahap Pra Operasional
 Istilah
“operasi” adalah suatu proses berfikir logis,
dan merupakan aktivitas sensorimotor

 Anakmulai melukiskan dunia dengan kata-kata dan


gambar

 Tahap ini, anak sangat egosentris, sulit menerima


pendapat orang lain.

21
Tahap Pra Operasional ada 2 :

 1.Tahap Pra Konseptual (2-4 tahun) representasi


suatu objek dinyatakan dengan bahasa, gambar
dan permainan khayalan.

 2. Tahap Intuitif (4-7 tahun) representasi suatu


objek didasarkan pada persepsi pengalaman
sendiri, tidak kepada penalaran.

22
 a) Anak dapat mengaitkan pengalaman di lingkungan
bermainnya dengan pengalaman pribadinya.
 b) Anak belum memiliki kemampuan untuk
memecahkan masalah-masalah yang membutuhkan
pemikiran yang dapat dibalik (reversibel).
 c) Anak belum mampu melihat dua aspek dari satu
objek atau situasi sekaligus
 d) Anak berfikir secara transduktif (dari khusus ke
khusus)
 e) Anak belum memiliki konsep kekekalan (kuantitas,
materi, luas, berat dan isi)
 f) Anak mampu memberi alasan mengenai apa yang
mereka percayai dan telah mulai mengerti konsep
yang konkrit.

23
3. Tahap Operasi Konkret

 Tahap operasi konkret (concrete operations) 


dicirikan sistem pemikiran yang logis.

 Anak sudah memperkembangkan operasi-


operasi logis.

 Operasi itu bersifat reversibel

24
Ciri-ciri operasi kongkret
 1. Adaptasi dengan gambaran yang menyeluruh
 2. Melihat dari berbagai macam segi
 3. Seriasi
 4. Klasifikasi
 5. Bilangan
 6. Ruang, waktu, dan kecepatan
 7. Probabilitas
 8. Penalaran
 9. Egosentrisme dan Sosialisme

25
4. Tahap operasi formal
 Tahap operasi formal (formal operations), seorang
remaja sudah dapat berpikir logis, berpikir dengan
pemikiran teoritis formal berdasarkan proposisi-
proposisi dan hipotesis, dan dapat mengambil
kesimpulan

 Sifat
pokok tahap operasi formal :
1. Pemikiran Deduktif Hipotesis
2. Pemikiran Induktif Sintifik
3. Pemikiran Abstrak Reflektif

26
Terima Kasih

27

Anda mungkin juga menyukai