DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
1. DEIBI LAMANSIANG
2. SINYI SELLY SOLITA
3. EZRAWATI SAMA
4. PINGKI MUNERI
Definisi Gagal Ginjal
Anatomi ginjal menurut price dan wilson (2005) dan Smeltzer dan Bare
(2001), ginjal merupakan organ berbentuk seperti kacang yang terletak pada
kedua sisi kolumna veterbralis. Ginjal kanan sedikit lebih rendah di bandingkan
ginjal kiri karena tekanan kebawah oleh hati.
Apabila dilihat melalui potongan longitudinal, ginjal terbagi menjadi dua bagian
yaitu korteks bagian luar dan medula bagian dalam. Medula terbagi-bagi menjadi biji
segitiga yang disebut piramid, piramid-piramid tersebut diselingi oleh bagian korteks
yang disebut kolumna bertini. Piramid-piramid tampak bercorak karena tersusun oleh
sekmen sekmen tubulus dan duktus pengumpul nefron. Papila (apeks) dari piramid
membentuk duktus papilaris belini dan masuk kedalam perluasan ujung pevis ginjal
yang disebut kaliks minor dan bersatu membentuk kaliks mayor.
Fisiologi
Ginjal mempunyai beberapa macam fungsi yaitu ekresi dan fungsi non-ekresi.
Fungsi ekresi antara lain :
• Mudah Lelah
• Urine Berbusa
• Tes darah, untuk mengukur kadar kreatinin dan urea nitrogen yang akan meningkat pada
gagal ginjal akut, serta untuk mengukur laju filtrasi glomerulus (glomerular fitration
• Tes urine, untuk mengukur kadar elektrolit dalam urine dan mengukur volume urine
yang keluar
• Pemindaian dengan USG, CT scan, atau MRI, untuk melihat kondisi ginjal dan
mendeteksi ada tidaknya tumor atau sumbatan pada saluran kemih atau pembuluh darah
ke ginjal
• Hemodialisis.
• Pencegahan Gagal Ginjal
Pengobatan Gagal
Ginjal
• Pengaturan pola makan, yaitu dengan membatasi konsumsi makanan tinggi garam
kelebihan cairan, antibiotik jika gagal ginjal disebabkan oleh infeksi bakteri
• Cuci darah, yaitu prosedur yang dilakukan bila kerusakan ginjal cukup parah
Komplikasi Gagal
Ginjal
• Ketidakseimbangan elektrolit
• Penyakit jantung, seperti gagal jantung, serangan jantung, aritmia, atau henti
jantung
1. Pencegahan Primer
• BB berlebihan 3. Pencegahan Tersier ( mencegah
• Riwayat DM, penyakit ginjal dan hipertensi dalam komplikasi penyakit jantung )
keluarga • Gagal Ginjal
• Asupan air kurang dan kebiasaan rokok atau • Komplikasi pada gagal ginjal
alkohol
2. Pencegahan Sekunder
• Gangguan Fungsi Ginjal
• Faktor Pemberat ( Hipertensi, nefrotoksis )
• Komplikasi PGK ( anemia, gagal ginjal, jantung,
paru )
Peran Dan Fungsi
Perawat
• Konseptualisasi
• Prioritas pertama ( Merah )
• Rasional dan beralasan
• Prioritas kedua ( Kuning )
• Reflektif
• Prioritas ketiga ( Hijau )
• Bagian dari suatu sikap
• Prioritas nol ( Hitam )
• Kemandirian berpikir
• Berpikir adil dan terbuka
• Mengambil keputusan
berdasarkan keyakinan
ASUHAN KEPERAWATAN
GAGAL GINJAL
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
1. Hipervolemia b.d penurunan haluan urin, diet berlebih dan retensi cairan
dan natrium
2. Defisit Nutrisi b.d nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh (anoreksia, mual,
1. Hipervolemia b.d penurunan haluan urin, diet berlebih dan retensi cairan dan
natrium
Intervensi Utama : Manajemen Hipervolemia
Observasi :
• Periksa tanda dan gejala hipovolemia (mis, ortopnea,dispnea,edema JCP/CVP
meningkat, refleks hepatojugular positif, suara nafas tambahan )
• Identivikasi penyebab hipovolemia-monitor status hemo dinamik (mis,
frekwensi jantung, tekanan darah, MAP,CVP,PAP,PCWP,CO,CI)jika tersedia
• Monitor intake dan output cairan
• Monitor tanda hemokonsentrasi (mis, kadar
• Tinggikan kepala tempat tidur 30-
natrium , BUN,hematokrit,xcberat jenis
40°Edukasi
urine)
• Anjurkan melapor jika haluaran urine
• Monitor tanda peningkatan tekanan onkotik
<0,5ML/kg/jam dalam 6 jam
plasma (mis, kadar protein, dan albumin
• Anjurkan cara mengukur dan mencatat
meningkat)
asupan dan huaran cairan
• Monitor kecepatan infus secara ketat
• Ajarkan cara membatasi cairan
• Monitor efek samping diuretik(mis,
Kolaborasi
hipotensi ortortotastik, hipovolemia
• Kolaborasi pemberian diuretik
,hipokalemia, hiponatremia,)
• Kolaborasi penggantian kehilangan kium
Terapeutik akibat diuretik
• Timbang berat badan setiap hari pada waktu
yang sama
• Batasasi asupan cairan dan garam
2. Defisit Nutrisi b.d nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh (anoreksia, mual, muntah
pembatasan diet dan perubahan membran mukosa mulut)
Intervensi Utama : Manajemen Nutrisi
Observasi :
• Identifikasi status nutrisi
• Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
• Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrien
• Identifikasi perlunya penggunaan selang nasogastrik
• Monitor asupan makanan
• Monitor berat badan
Terapeutik :
• Lakukan oral hygiene sebelum makan, jike perlu
• Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
• Berikan suplemen makanan, jika perlu
Edukasi :
• Anjurkan posisi duduk, jika perlu
• Anjurkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi :
• Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (mis, pereda nyeri, antiemetik, jika
perlu
• Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrien yang
dibutuhkan, jika perlu
oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang
dihadapi.