Anda di halaman 1dari 9

Filsafat Ilmu

Objek Kajian Ilmu :


1. Tuhan
2. Alam
3. Manusia

Kelompok 2 :
Ahmad Akhid Yusuf Saputra (210103110132)
Naura Qur’atin Maharani (210103110136)
Filsafat Tuhan
● Filsafat ketuhanan adalah berpikir tentang Tuhan secara rasional, dan menggunakan
apa yang disebut metode filosofis. Bagi orang – orang yag menganut agama tertentu
(terutama Islam, Kristen, Yahudi) mereka akan menambahkan cara wahyu ketika
mencoba berpikir.

● Jadi filsafat Tuhan adalah pemikiran rasional manusia tentang Tuhan. Upaya
manusia semacam ini bukanlah untuk menemukan Tuhan secara mutlak atau absolut,
tetapi untuk mempertimbangkan kemungkinan manusia untuk mencapai kebenaran
tentang Tuhan.

● Studi tentang Tuhan dalam filsafat sering disebut teologi filosofis. Ini bukan untuk
menguji Tuhan sebagai objek, tetapi keberadaan alam semesta yaitu makhluk,
karena Tuhan hanya dianggap sebagai penyebab pertama, bukan pada dirinya
sendiri.
• Tuhan sebenarnya bukan masalah ilmiah tetapi teisme. Jadi pemahaman agama
tentang Tuhan harus dipisahkan dari Tuhan yang filosofis. Namun, pendapat ini
ditolak oleh para ulama karena akan menimbulkan kebingungan di benak orang –
orang beriman.
• Oleh karena itu, dengan menyamakan filsafat suci dengan filsafat – filsafat lain
(filsafat manusia, filsafat alam, dan sebagainya) digunakan metode ilmiah untuk
membedakannya dari teologi.
• Para filosof mendefinisikannya sebagai upaya untuk lebih mengevaluasi dan
mengevaluasi secara refleksif realitas tertinggi yang disebut Tuhan, yaitu upaya
yang dilakukan melalui pikiran dan gambar Tuhan di sekitar kita.
Filsafat Tuhan menurut Descartes adalah berawal dari fungsi iman, yang
berguna untuk menemukan Allah.

Ada 2 hal yang bisa ditempuh agar sampai pada Allah :

• Jalan yang pertama adalah sebab akibat, bahwa manusia diakibatkan oleh
penyebab pertama, yaitu Allah.
• Jalan yang kedua adalah secara ontologis, yang diwarisinya oleh Anselmus.
Allah yang ada tidak mungkin berdiri sendiri, tanpa ada kaitan dengan suatu
entinitas lain, maka pasti Allah ada dan bereksistensi.
Filsafat Alam
● Filsafat alam (dari bahasa latin philosophia naturalis) adalah istilah yang
digunakan untuk mempelajari alam dan alam semesta fisik yang
mendominasi sebelum perkembangan ilmu pengetahuan modern.
Filsafat alam dianggap sebagai cikal bakal ilmu – ilmu alam seperti
fisika.
● Bentuk ilmu pengetahuan secara historis berkembang di luar filsafat atau
lebih tepatnya filsafat alam.
• Istilah filsafat alam mendahului penggunaan ilmu alam saat
ini yaitu ilmu empiris. Ilmu empiris secara historis
berkembang dari filsafat atau lebih khusus lagi, filsafat
alam.

• Filsafat alam dibedakan dari pendahulu lain dari ilmu


pengetahuan modern dan sejarah alam. Dalam filsafat
alam melibatkan penalaran dan penjelasan tentang
alam sedangkan sejarah alam pada dasarnya kualitatif
dan deskriptif.
Filsafat Manusia

• Manusia adalah satu – satunya makhluk yang mempunyai kesempurnaan


keadaan yang paling tinggi dalam setiap ciptaan Tuhan. Ia adalah makhluk yang
dilengkapi akal, perasaan dan keterampilan untuk mengembangkan diri. Segala
kelengkapan itu tidak dimiliki makhluk lainnya.
• Sesungguhnya seluruh manusia memiliki kedudukan yang tinggi dalam tatanan
kosmologi sehingga setiap individu harus memperoleh perlakuan dan hak – hak
dasar yang sama.
• Nilai – nilai dasar manusia merupakan dimensi – dimensi kemanusiaan yang
sudah melekat dalam diri mausia sejak lahir.
• Adapun dimensi – dimensi yang dimaksud ialah dimensi materi, keyakinan,
moralitas, kepemilikan, kreativitas dan rasionalitasnya.
• Untuk menjadi manusia seutuhnya, manusia harus memberikan ruang gerak
yang cukup bagi dirinya sendiri di luar maupun di dalam. Maka dari itu dimensi
– dimensi tersebut harus dilindungi demi lahirnya kebebasan dimensi – dimensi
manusia dalam rangka perkembangan hidup manusia yang optimal sehingga
manusia dapat mengembangkan pemikiran dan kepribadiannya tanpa intervensi
dari luar.
• Jika tidak demikian maka manusia sebagai individu cenderung memperlakukan
dirinya secara berlebihan. Akibatnya, kebebasan kelakuan manusia justru akan
mengganggu manusia yang lain dalam meraih hakikatnya sebagai manusia.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai