Anda di halaman 1dari 9

MANAJEMEN RESIKO : PENGENDALIAN RESIKO,

PENANGGULANGAN RESIKO DAN PEMBIAYAAN


RESIKO

Kelompok 3
Oleh :
Dewi Junika (7181143004)
Aswin Fahrezi Lubis (7183343009)
Imelda Stefani (7182343007)
Yogaswara (7181143002)
A. PENGERTIAN PENGENDALIAN RISIKO

PENGERTIAN PENGENDALIAN RISIKO


Pengendalian adalah salah satu fungsi manajemen
yang merupakan pengukuran dan koreksi semua
kegiatan di dalam rangka memastikan bahwa tujuan
dan rencana perusahaan dapat terlaksana dengan
baik.
B.        METODE PENGENDALIAN RISIKO

1. Melakukan pencegahan dan


penggurangan terhadap
kemungkinan terjadinya
peristiwa yang menimbulkan
kerugian
memilih cara
pengendalian risiko. 2. Melakukan retensi,
mentolerir membiarkan
Upaya-upaya untuk
terjadinya kerugian, dan untuk
menanggulangi risiko mencegah tergantungnya
harus selalu operasi perusahaan akibat
dilakukan, sehingga kerugian
kerugian dapat
dihindari atau
diminimumkan.
Sesuaikan dengan 3. Melakukan pengendalian
sifat objek yang terhadap risiko
terkena risiko, ada
4. Mengalihkan/memindahkan
beberapa cara yang risiko kepada pihak lain, yaitu
dapat dilakukan dengan cara mengadakan kontrak
(perusahaan) untuk pertanggungan (asuransi) dengan
meminimumkan perusahaan asuransi terhadap
risiko kerugian , risiko tertentu, dengan membayar
antara lain sejumlah premi asuransi yang
telah ditetapkan
Tugas dari seorang manajer risiko adalah berkaitan erat dengan upaya
memilih dan menentukan cara-cara/metode yang paling efisien dalam
pengendalian risiko yang dihadapi perusahaan. Seorang manajer risiko
pada prinsipnya dapat menggunakan dua pendekatan/cara
menanggulangi risiko:

           1)      Penanganan Risiko


Dalam penanganan risiko, ada beberapa metode yang dapat digunakan,
diantaranya:
a. Menghindari Risiko (Risk avoidance)
b. Mengendalikan Kerugian (Loss Controlling)
c.  Pemisahan (Risk Reduction)
d.  Kombinasi atau Pooling
e.  Pemindahan Risiko (Risk transfer)
f.  Risk deferral Dampak suatu risiko
2)      Pembiayaan Risiko
Cara metode yang dapat digunakan adalah:
a. Pemindahan risiko dengan pembiayaan (risk financing transfer)
b. Melakukan retensi (menangani sendiri risiko yang dihadapi)
ada empat cara yang dapat dipakai untuk
menanggulangi resiko, yaitu :

1. High probability, high impact : risiko jenis ini


umumnya dihindari ataupun ditransfer.
2. Low probability, high impact : respon paling
tepat untuk tipe risiko ini adalah dihindari.
Dan jika masih terjadi, maka lakukan mitigasi
risiko serta kembangkan 4. Low probability, low impact : efek
3. contingency plan. dari risiko ini dapat dikurangi,
High probability, low impact : mitigasi risiko namun biayanya dapat saja melebihi
dan kembangkan contingency plan. dampak yang dihasilkan. Dalam
kasus ini mungkin lebih baik untuk
menerima efek dari risiko tersebut.

5. Contingency plan: Untuk risiko


yang mungkin terjadi maka perlu
dipersiapkan contingency plan
C.  CARA MENENTUKAN SUATU KOMBINASI seandainya benar-benar terjadi.
TEKNIK-TEKNIK YANG TEPAT, GUNA
MENANGGULANGI KERUGIAN/ RISIKO.
D. Kualitas Sebuah
Sistem Pengendalian
yang Efektif

Pada Sistem pengendalian yang efektif cenderung


mempunyai beberapa karakteristik itu berbeda-beda
sesuai dengan situasinya namun dapat
digeneralisasikan dengan ciri-ciri yakni:
1. Ketepatan, sebuah sistem pengendalian yang
menghasilkan informasi yang tidak tepat dapat
membuat manajemen lupa mengambil tindakan
manakala seharusnya bertindak atau menanggapi
suatu masalah yang sebetul tidak ada,

2. Tepat Waktu, pengendalian seharusnya menggugah


perhatian para manajer terhadap penyimpangan tepat
pada waktunya guna mencegah akibat serius terhadap
kinerja sebuah unit,

3. Hemat, sebuah sistem pengendalian harus hemat


dalam penerapanya, dan harus bisa memberikan
manfaat dalam kaitannya dengan biaya yang
ditimbulkannya,
7. Penempatan yang strategis, para manajer tidak mungkin mengendalikan
segala sesuatu yang berlangsung dalam organisasi, seandainya mampu
manfaatkanya tidak akan dapat menutupi biayanya
,
8. Tekanan pada perkecualian, para manajer yang tidak mampu
mengendalikan semua kegiatanya, seharus menempatkan alat pengendali
strategis ditempat di mana alat itu dapat meminta perhatian hanya bagi
perkecualian,

9. Multikriteria, para manajer dan karyawan akan berusaha untuk “tampil


bagus” pada kriteria yang dikendalikan

10. Tindakan koreksi, sebuah sistem pengendalian yang efektif bukan saja
menunjukkan kapan terjadi penyimpangan yang berarti dari standar,
melainkan juga menyarankan tindakan apa yang harus diambil untuk
membetulkan penyimpangan tadi

Anda mungkin juga menyukai