Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN PADA GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI HIV

Latar Belakang
AIDS dapat diartikan sebagai sindrom dengan gejala penyakit infeksi
opotunistik/ kanker tertentu akibat penurunan system kekebalan tubuh
oleh infeksi HIV.
Jumlah orang yang terinfeksi HIV AIDS di Indonesia belum dapat
dipastikan. Terdapat dua pendapat yaitu pendapat yang mengemukakan
infeksi HIV di Indonesia sudah mengkhawatirkan dan mereka
memperkirakan sudah lebih dari beribu orang yang terinfeksi HIV.
E. Penatalaksanaan
A= Abstinence, tidak melakukan hubungan seksual atau
tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah
B = Being faithful, setia pada satu pasangan, atau
menghindari berganti-ganti pasangan seksual
C = Condom, bagi yang beresiko dianjurkan selalu
menggunakan kondom secara benar selama berhubungan
seksual
D = Drugs injection, jangan menggunakan obat (Narkoba)
suntik dengan jarum tidak steril atau digunakan secara
bergantian
E = Education, pendidikan dan penyuluhan kesehatan
tentang hal-hal yang berkaitan dengan HIV/AIDS
Apabila terinfeksi Human Immunodeficiency
Virus (HIV), maka pengendaliannya yaitu:
1.Pengendalian Infeksi Opurtunistik
Bertujuan menghilangkan, mengendalikan, dan
pemulihan infeksi opurtunistik,nasokomial, atau
sepsis. Tidakan pengendalian infeksi yang aman
untuk mencegah kontaminasi bakteri dan komplikasi
penyebab sepsis harus dipertahankan bagi pasien
dilingkungan perawatan kritis.
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN HIV / AIDS
1. Pengkajian
a. Identitas
Klien Meliputi : Nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, alamat,
penanggung jawab, tanggal pengkajian, dan diagnose medis
b. Keluhan Utama
Mudah lelah, tidak nafsu makan, demam, diare, nyeri panggul, rasa
terbakar saat miksi, nyeri saat menelan, penurunan BB, infeksi jamur di
mulut, pusing, sakit kepala, kelemahan otot, perubahan ketajaman
penglihatan, kesemutan pada extremitas, batuk produkti / non.
Riwayat Penyakit
a) Kerusakan respon imun seluler (Limfosit T )
b. Kerusakan imunitas humoral (Antibodi)
1.Pemeriksaan Fisik (Objektif) dan Keluhan (Sujektif)
a.Aktifitas / Istirahat
b. Sirkulasi
c.Integritas dan Ego
d. Eliminasi
e. Makanan / Cairan
dll
intervensi

1. Kaji pola tidur dan catat perunahan dalam proses berpikir atau
berperilaku
2. Rencanakan perawatan untuk menyediakan fase istirahat. Atur
aktifitas pada waktu pasien sangat berenergi
3. Dorong pasien untuk melakukan apapun yang mungkin,
misalnya perawatan diri, duduk dikursi, berjalan, pergi makan
4. Pantau respon psikologis terhadap aktifitas, misal perubahan
TD, frekuensi pernafasan atau jantung
5.Rujuk pada terapi fisik atau okupasi

Anda mungkin juga menyukai