genitalia, terjadi sesudah melahirkan, ditandai kenaikan suhu sampai 38 derajat selsius atau lebih selama 2 hari dalam 10 hari pertama pasca persalinan. ETIOLOGI
mental Tidak sadar : 30% - 40% Konfuse : 45% dari pasien biasanya sadar PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK o Laboratorium oCT Scan oMRI oAngiografi Penatalaksanaan Medis o Posisi kepala dan badan atas 20-30 derajat, posisi miring jika muntah dan boleh dimulai mobilisasi bertahap jika hemodinamika stabil o Bebaskan jalan nafas dan pertahankan ventilasi yang adekuat, bila perlu diberikan oksigen sesuai kebutuhan o Tanda – tanda vital diusahakan stabil o Bed rest Penatalaksanaan Perawat • Koreksi adanya hiperglikemia atau hipoglikemia • Pertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit • Kandung kemih yang penuh dikosongkan, bila perlu lakukan kateterisasi • Pemberian cairan intravena berupa kristaloid atau koloid dan hindari penggunaan glukosa murni atau cairan hipotonik ASUHAN KEPERAWATAN PENGKAJIAN 1.Keluhan Umum Biasanya didapatkan kelemahan anggota gerak sebelah badan, bicara pelo, dan tidak 4. Pemeriksaan Fisik dapat berkomunikasi a. Keadaan umum 2. Riwayat Penyakit 1. Kesadaran : umumnya Serangan stroke hemoragik seringkali mengalami penurunan berlangsung sangat mendadak, pada saat klien kesadaran sedang melakukan aktivitas,biasanya terjadi 2. Suara bicara : kadang nyeri kepala, mual, muntah, bahkan kejang mengalami gangguan yaitu sampai tidak sadar, disamping gejala sukar dimengerti, kadang kelumpuhan separoh badan atau gangguan tidak bisa bicara fungsi otak yang lain 3. Tanda-tanda vital : tekanan darah meningkat, denyut nadi bervariasi 3. Riwayat Penyakit Keluarga Biasanya ada riwayat keluarga yang menderita hipertensi ataupun diabetes militus DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan perfusi jaringan otak yang
berhubungan dengan perdarahan intracerebral.
2.Gangguan mobilitas fisik berhubungan
dengan hemiparese/hemiplagia 3. Gangguan persepsi sensori berhubungan dengan penurunan sensori, penurunan penglihatan
4.Gangguan komunikasi verbal berhubungan
dengan penurunan sirkulasi darah otak INTERVENSI KEPERAWATAN
• NDx : Risiko perfusi jaringan serebral tidak efektif
• NOC : Status neurologis • NIC : Meningkatkan perfusi serebral Meningkatkan perfusi serebral Pertahankan euvolemia untuk mencegah penurunan CPP -Keseimbangan cairan <-594 ml berhubungan dengan outcome yang jelek,ICP,MAP,CPP. Hypertonic saline dapat meningkatkan CPP Infus hypertonic saline signifikan meningkatkan tekanan darah arteri dan CPP pada pasien perdarahan subarachnoid - NIC : Monitoring neurologis • Gunakan GCS untuk menilai tingkat kesadaran • Monitor vital sign - Peningkatan tekanan intrakranial dapat diperkirakan dari perubahan tanda vital seperti peningkatan TDS dengan tekanan nadi melebar, bradikardia dan pola napas yang irreguler. • Periksa respon pupil dan pergerakan mata - Dilatasi pupil menunjukkan kompresi pada N III atau pintpoint bilateral mengindikasikan kerusakan pons atau karena obat-obatan. - Kaji aktivitas motorik tubuh dan ektremitas • Kemampuan motorik/tonus asimetris mengindikasikan lesi kontralateral hemisfer atau batang otak. • NDx : Kerusakan mobilitas fisik • NOC : Tingkat mobilitas, pergerakan sendi • NIC : Pengaturan posisi - Pertahankan posisi netral - Dibeberapa negara di dunia, pasien bedrest 1-3 hari post stroke masih direkomendasikan. Protokol tidur flat pada 24 jam , head of bad (HOB) 45˚pada hari ke-2 dan 90˚ pada hari ke-3 jika tidak ada hipertensi intrakranial atau gejala neurologis yang memburuk - Jika pasien toleransi selama 4 jam, pasien dapat sit out of bad. • NIC : Terapi aktivitas Mobilitas sendi -Bantu pasien melakukan ROM • ROM terprogram (2 kali perhari, 6 hari perminggu selama 4 minggu) dapat meningkatkan fleksibilitas sendi, fungsi aktivitas, mengurangi persepsi nyeri dan gejala depresi. • NDx : Kerusakan komunikasi verbal • NO meC : Kemampuan komunikasi • NIC : Pencapaian komunikasi, defisit wicara - Kaji kemampuan berbicara, menulis, membaca dan memahami - Anjurkan untuk berkomunikasi secara perlahan dan mengulangi permintaan - Menghadap pasien dan pertahankan kontak mata saat berbicara, gunakan bahasa sederhana dan kalimat pendek, gunakan alfabet atau gamabar (kemungkinan efektif).