INTERNASIONAL
ADE PRIANGANI
POLITIK BISNIS INTERNASIONAL
• Mata kuliah ini mencoba untuk merefleksikan tema-tema yang paling sering muncul dalam konteks bisnis
internasional, yakni: persoalan di sekitar bagaimana para pelaku bisnis berupaya mengontrol pasar,
bagaimana menetapkan harga yang tepat, bagaimana latar belakang sosial kultural kaum wirausaha,
bagaimana memahami fenomena pertumbuhan dan krisis ekonomi dalam satu sekuensi, bagaimana
keterkaitan antara kebijakan makroekonomi dengan perubahan struktur politik, bagaimana kalangan bisnis
mempersepsi persoalan degradasi lingkungan, dsb.
• Mata kuliah ini juga membahas strategi-strategi bisnis internasional, struktur MNCs (multinational
corporations), hubungan antara head-quarters/perusahaan induk dengan subsidiaries/anak perusahaan,
dinamika merjer dan akuisisi, aliansi dan joint venture, comparative advantage, manajemen lintas budaya,
sistem moneter internasional, perdagangan internasional, dll. Mahasiswa diharapkan memperoleh gambaran
tentang politik bisnis pada era globalisasi
• Pertalian antara politik kekuasaan dan kepentingan material bukanlah isu baru di Indonesia. Dalam empat
tahun terakhir, boleh dikata media massa di Indonesia memaparkan isu ini secara luas.
• Kegiatan bisnis yang berbalut korupsi dan kolusi di masa Orde Baru, benang kusut pengelolaan aset BPPN,
serta anggota-anggota legislatif yang mendadak menjadi kaya adalah beberapa contoh untuk melihat kaitan
antara politik dan kegiatan bisnis itu pada tataran domestik.
PENGERTIAN
BISNIS INTERNASIONAL
• Ball , McCulloch, Frantz, Geringer,Minor(2006)
• Bisnis yang kegiatannya melampaui batas Negara.
• Definisi tersebut mencakup perdagangan internasional. pemanufakturan diluar negeri juga industri jasa
diberbagai bidang seperti transportasi, pariwisata, perbankan, periklanan, konstruksi, perdagangan
eceran, dan perdagangan besar.
• Charles WH Hill (2008)
• Perusahaan yang terlibat dalam perdagangan maupun investasi internasional
• Daniels, Radebaugh & Sullivan (2004)
• Semua transaksi komersial baik oleh swasta maupun pemerintah diantara 2 negara atau lebih
• Jadi dengan demikian:
• Bisnis internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan antara Negara yang satu dengan Negara
yang lain. Kita akan mempelajari tentang apa, bagaimana dan mengapa perlu dilakukan bisnis antar
negara itu, serta hal-hal apa yang dapat mendorong dan menghambat berlangsungnya Bisnis Internasional
itu
PERKEMBANGAN SITUASI BISNIS
INTERNASIONAL
• PD II hanya dikenal sebagai era kehancuran dari peperangan, sehingga tidak memungkinkan
terjadinya integrasi ekonomi serta kerjasama ekonomi antara bangsa-bangsa.
• Pada masa Tahun 1914-1950, strategi kerjasama internasional, berupa investasi portofolio
tanpa keterlibatan manejerial. Dimana pada periode ini perdagangan ekonomi di dominasi
oleh perusahaan-perusahaan Amerika Serikat.
• Meningkatnya kegiatan Bisnis Internasional dimulai sejak berakhirnya PD II (Kolonialisme)
dengan semakin berkembangnya usaha-usaha pembangunan ekonomi negara yang baru
merdeka. Terlebih lagi dengan di mulainya politik ekonomi terbuka yang dipolopori oleh
Amerika Serikat dan negara-negara Industri Barat lainnya.
• Perluasan kegiatan bisnis internasional, semakin memberi peluang bagi usaha pengembang
ekonomi dengan mengembangkan bisnis internasional, perusahaan-perusahaan nasional
akan bisa memperluas prasarananya dari pasar lokal ke pasar dunia.
Alasan manajerial lainnya yang melatarbelakangi
pengembangan bisnis internasional adalah:
• Dari segi pertumbuhan ekspor, produsen nasional menghadapi peluang pasar dalam negeri yang semakin terbatas.
Terobosan melalui ekspor memperluas kemungkinan peluang bagi produk-produk mereka di negara lain.
• Faktor-faktor yang melatar belakangi masuknyan perusahaan-perusahaan Amerika Serikat ke pasaran internasional
adalah: Terdorong oleh lemahnya kesempatan pemasaran di dalam negeri. Perusahaan-perusahaan Amerika Serikat
melakukan perdagangan internasional karena terbukanya peluang bagi produk-produk mereka di Negara lain.
• Adanya peralihan dari dua actor menjadi multi actor. Inti peralihan ini adalah semakin banyaknya pelaku bisnis
internasional, yang semula di dominasi oleh perusahaan Amerika Serikat, kemudian ditambah oleh perusahaan
Eropa Barat, Jepang dan dari Dunia Ketiga. Selain itu Negara-negara berkembang berhasil menyatukan diri
kedalam kelompok-kelompok yang telah berhasil. Serta munculnya badan-badan internasional seperti: IMF, Bank
Dunia, perusahaan-perusahaan multinasional.
• Perkembangan bisnis internasional dari bentuk klasik yakni strategi ekspor-impor ke bentuk penanaman modal
asing secara langsung. Strategi perusahaan-perusahaan semacam ini menjadi salah satu faktor peningkatan
kegiatan bisnis internasional. Karena dalam bentuk atau strategi seperti ini perusahaan-perusahaan tidak
mengekspor produknya, tetapi mengekspor manajemennya. Ini berarti ada pengaruh manajerial langsung ke
Negara tuan rumah.
HAKIKAT BISNIS INTERNASIONAL
• Seperti tersebut diatas bahwa Bisnis internasional merupakan kegiatan bisnis yang
dilakukan melewati batas – batas suatu Negara. Transaksi bisnis seperti ini merupakan
transaksi bisnis internasional. Adapun transaksi bisnis yang dilakukan oleh suatu Negara
dengan Negara lain yang sering disebut sebagai Bisnis Internasional (International Trade).
• Dilain pihak transaksi bisnis itu dilakukan oleh suatu perusahaan dalam sutu Negara
dengan perusahaan lain atau individu di Negara lain disebut Pemasaran Internasional atau
International Marketing. Pemasaran internasional inilah yang biasanya diartikan sebagai
Bisnis Internasional, meskipun pada dasarnya ada dua pengertian.
• Jadi kita dapat membedakan adanya dua buah transaksi Bisnis Internasional yaitu :
• Pendekatan yang didefinisikan sebagai upaya suatu pihak untuk mengontrol pikiran dan
tindakan pihak-pihak lain.
• Sebagai unit analisis untuk memahami dinamika ekonomi internasional dimana pelbagai pihak
terlibat didalam transaksi bisnis.
• Pendekatan ini menekankan pada pentingnya faktor kekuasaan di dalam menganalisis
hubungan ekonomi antar bangsa.
• Robert Keohane(1984:21), mengatakan: Dalam perekonomian dunia, kapanpun juga, para
pelakunya menggunakan kekuasaan (power) untuk saling memberikan pengaruh satu sama lain
agar dapat mencapai tujuan masing-masing.
• Sistem ekonomi pasar pun tidak lepas dari unsur kekuasaan. Sekalipun para pemikir liberal
beranggapan bahwa mekanisme pasar dapat dengan sendirinya menciptakan kemakmuran
bersama, persoalan bagaimana kemakmuran itu didistribusikan seringkali menjadi masalah
besar. Elemen kekuasaan seringkali terlibat dalam menentukan siapa menerima bagian
terbanyak didalam mekanisme pasar bebas.
PENDEKATAN KEKUASAAN
• Keberhasilan perusahaan besar dalam mengontrol pasar, tidak lepas dari faktor
kekuasaan. Dengan menggunakan kekuasaan yang dimilikinya, empat perusahaan
otomotif terbesar AS (General Motors, Ford, Chevrolet dan Chrysler) sanggup
mengontrol teknologi, promosi dan sistem distribusi sehingga mereka mampu meredam
sepak terjang perusahaan2 skala kecil.
• Dalam kajian epolint, yang dianggap paling mewakili pendekatan berorientasi pada
kekuasaan adalah Teori Stabilitas Hegemoni (Hegemonic Stability Theory),
pencetusnya: Charles Kindleberger, Stephen Krasner dan Robert Keohane.
• Teori ini dipakai untuk menjelaskan stabilitas perdagangan internasional dibawah
payung hegemoni AS.
• Teori ini berangkat dari asumsi bahwa stabilitas perekonomian dunia dapat tercipta
jika ada satu kekuatan hegemonis yang kekuatannya (militer ato ekonomi) tidak dapat
diimbangi oleh negara manapun.
PENDEKATAN STRUKTURAL
• Perspektif ini seringkali dikaitkan dengan para pemikir radikal seperti Andre Gunder Frank,
Giovani Arrighi, Stephen Gill dan Imanuel Wallerstein.
• Wallerstein dapat dikatakan “the intellectual driving force” (aktor intelektual) pendekatan
struktural lewat Teori Sistem Dunia (World System Theory) yang dicetuskan pada akhir dekade
1970-an.
• Wallerstein menyatakan bahwa negara-negara di dunia pada dasarnya terbagi menjadi tiga
kelompok besar yang posisinya ditentukan secara hierarkis.
• Pertama, kelompok negara industri kaya yang secara militer dan ekonomis lebih kuat dari negara
lain sehingga menempatkannya sebagai core (pusat)
• Kedua, kelompok negara periphery (pinggiran) yang biasanya mengandalkan pada sektor pertanian
yang tidak padat modal dan teknologi.
• Ketiga, kelompok semi-periphery (setengah pinggiran) yang merupakan peralihan antara sektor
pertanian serta industri dan posisinya sangat tergantung pada negara-negara core dan periphery.
• Ketiga kelompok negara ini, membentuk “sistem kapitalisme dunia”
PENDEKATAN KEADILAN
• Pendekatan ini memfokuskan pada pentingnya aspek etika moral di dalam bisnis. Bagi
penganut perspektif ini adalah sudah waktunya bagi para pelaku bisnis internasional untuk
lebih mempertimbangkan unsur fairness dalam upaya untuk mendistribusikan kesejahteraan
bersama.
• Pendekatan ini sangat dipengaruhi oleh tokoh-tokoh Teori Keadilan seperti John Rawls dan
Robert Nozick.
• Karena proposisi2nya mengandung abstraksi yang sangat tinggi dan argumen yang
dikembangkan berada tataran idealisme, bahkan utopisme, maka perspektif ini kurang
mendapat perhatian dari para pembuat keputusan, terutama para pemimpin negara yang
membutuhkan tuntunan2 praktis dalam merumuskan kebijakan.
• Konsep keadilan itu sendiri merujuk pada suatu sistem keteraturan sosial yang dapat dipakai
untuk menetapkan hak-hak dan kewajiban pihak-pihak yang terlibat di dalam hubungan sosial.
• Prinsip keadilan sangat menjunjung tinggi integritas individu.
PENDEKATAN KEADILAN
• Ada perbedaan karakter antara Bisnis Internasional dan bisnis nasional, dan
hal ini berarti menjalankan bisnis internasional lebih rumit karena :
• Negara-negara mempunyai ciri khas
• Masalah yang dihadapi lebih complex
• Bisnis Internasional harus mampu bekerja dengan berbagai kendala
perdagangan dan investasi yang ditetapkan suatu pemerintah
• Transaksi internasional melibatkan perubahan mata uang.
• Implikasinya : segala hal antar batas harus dipertimbangkan dalam semua
keputusan dan aktivitas yang dijalankan perusahaan multinasional.
Perusahaan multidomestik
• Perusahaan Internasional
= 1 atau 2 atau MNC atau
MNE
Kekuatan lingkungan yang mempengaruhi
organisasi
Kekuatan yang tak dapat dikontrol langsung oleh manajemen meskipun mempengaruhi
perusahan secara langsung/tidak langsung
Menurunnya batasan/penghalang
kebebasan pergerakan
mengalirnya barang dan jasa serta
modal yang terjadi sejak PD II
Perubahan teknologi, khususnya
dalam komunikasi, proses
penyampaian informasi dan
teknologi transport
Anti Globalisasi