Anda di halaman 1dari 4

permasalahan ekonomi, yaitu berupa kesegjangan/ ketimpangan yang telah lama dan banyak dirasakan

oleh masyarakat, dikarenakan pemerintahan dan para ekonom kita tidak mampu memberikan
pemecahan-pemecahan yang konkrit. Mereka menggunakan teori-teori ekonomi liberal secara
berlebihan yang tidak sesuai dengan kondisi dan karakteristik perekonomian bangsa sendiri. Padahal di
negara-negara barat sendiri, ekonomi liberal semakin banyak digugat oleh tokoh-tokoh ekonomi dunia.
Para ekonom “arus utama” dan pemerintah secara “membabibuta” terus melakukan privatisasi berbagai
BUMN, memanjakan para konglomerat dan eks konglomerat, dan investor asing.

Hal yang diperlukan saat ini adalah kehidupan ekonomi yang digerakkan oleh seluruh lapisan
masyarakat, yang mencerminkan karakter Bangsa Indonesia, yaitu Ekonomi Pancasila yaitu ekonomi
pasar yang mengacu pada ideologi Pancasila. Jika dilihat dari sudut pandang mikro, perekonomian
Indonesia memiliki nilai moral dan etika luhur yang dapat membentengi manusia dari nafsu serakah .
Namun yang banyak terjadi adalah bahwa moral dan etika tersebut telah pudar dalam kehidupan
perekonomian Indonesia dimana pasar lebih mengagungkan kompetisi dan semangat keserakahan
individualisme dan bukan ekonomi kekeluargaan yang kooperatif . Yang lebih menyedihkan lagi adalah
yang kalah dalam pasar lebih banyak dan hanya sebagai penonton setia dari perilaku pemenang.
Keprihatinan juga mencuat karena sistem kompetisi inilah yang selalu ditekankan dan diajarkan
disekolah-sekolah dan perguruan tinggi. Sistem ekonomi ini menjamin tatanan ekonomi yang dapat
memperkecil kesenjangan yang sangat lebar di dalam masyarakat Indonesia. Contoh nyata dari
penerapan Ekonomi Pancasila sebenarnya sudah lama ada dan masih bias ditemukan, yaitu kehidupan di
pedesaan yang kooperatif berdasarkan asas kekeluargaan.

Tujuan ekonomi haruslah diarahkan bagaimana menciptakan satu masyarakat Indonesia yang
adil dan makmur yang memuat dan berisikan kebahagiaan, kesejahteraan, perdamaian dan
kemerdekaa. Persoalannya kemudian bagi kita adalah, bagaimana kita mengatasinya. Kebijakan
ekonomi yang selama ini dijalankan ternyata belum bisa membebaskan dan memerdekakan masyarakat
dari jebakan kolonialisme ekonomi. Kita melihat banyak negara yang mengandalkan model
pembangunan dengan corak paradigma kapitalis pada akhirnya membawa ketimpangan antar warga
yang sangat tajam, membangkrutkan negara pada satu sisi, tetapi negara tersebut tetap memiliki
jutawan kelas dunia pada sisi lain. Sesungguhnya dari berbagai krisis yang telah kita saksikan di berbagai
negara maupun yang kita lewati sendiri,disitulah ekonomi pancasila sebagai solusi untuk untuk
memecahkan permaslahan ketimpangan/ kesenjangan yang ada di masyarakat, karena eknomi pancasila
memiliki tujuan untuk menciptakan kesejahteraan rakyat yang sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung
dalam ideologi pancasila itu sendiri, mengandung pelajaran berharga mengenai arti penting paradigma
maupun ideologi dalam membangun bangsa. Pandangan hidup bangsa harus berasal dari nilai-nilai
budaya yang dijunjung tinggi oleh seluruh lapisan masyarakat yang menjadi unsur lapisan masyarakat
itu.

Hal permasalahan lain yang dialami masyarakat indonesia aitu persoalan konflik SARA, dengan
pluralitasD Setiap masyarakat yang mendiami suatu daerah di Indonesia, pastilah mempunyai ciri
kebudayaan dan pandangan hidup masyarakat yang perlu dilindungi, dihormati, serta dimajukan oleh
negara. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa secara keseluruhan merupakan intisari dari nilai-nilai
budaya masyarakat yang majemuk. Pancasila memiliki ciri yang khas dalam kebudayaan masyarakat,
oleh karena itu tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia dan merupakan ciri khas
yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Nilai-nilai pancasila tersebut
meliputi :
Sila pertama Pancasila (Ketaqwaan terhadap Tuhan YME) :

Mengandung nilai saling menghormati antar sesama penganut agama dan tidak mempermasalahkan
perbedaan tentang cara beribadah kepada Tuhan.Konflik Agama banyak yang terjadi karena sentimen
agama tidak akan terjadi apabila kita memahami secara mendalam tentang Pancasila terutama pada Sila
pertama karena akan tercipta rasa sling menghormati dan menghargai Ketuhanan masing-masing.

Sila kedua Pancasila (Kemanusiaan yang adil dan beradab)

Mengandung nilai-nilai kemanusiaan antara lain.

a. Pengakuan terhadap adanya martabat manusia;

b. Perlakuan yang adil terhadap martabat manusia;

c. Pengertian manusia yang beradab memiliki daya cipta, rasa, karsa dan keyakinan sehingga jelas
adanya perbedaan antara manusia dan hewan. Sehingga tumbuh nilai saling menyayangi dan
mengasihi antar sesama serta menghormati nilai- nilai hidup setiap orang.Nilai-nilai pada pasal
ini untuk mencegah terjadinya pelanggaran terhadap hak-hak dasar manusia

Pada Sila ketiga (Persatuan Indonesia) Mengandung nilai-nilai sebagai berikut.

a. Persatuan Indonesia adalah persatuan bangsa yang mendiami wilayah Indonesia.

b. Bangsa Indonesia adalah persatuan suku-suku bangsa yang mendiami wilayah Indonesia dan
memiliki satu tekad yang sama dalam pencapaian cita-cita.

c. Pengakuan terhadap “Ke-Bhineka Tunggal Ika-an” suku Bangsa (etis) dan kebudayaan Bangsa
(berbeda-beda namun satu jiwa) yang memberikan arah dalam pembinaan kesatuan Bangsa.

Pasal ini bertujuan menciptakan nilai-nilai persatuan dan persatuan sehingga mencegah terjadinya
konflik perpecahan di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini tidak akan terjadi.
Pancasila Sila keempat (Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan) Nilai-Nilai yang terkandung:

a. Kedaulatan negara adalah ditangan rakyat.

b. Pimpinan kerakyatan adalah hikmat kebijaksanaan yang ditempuh melalui jalan musyawarah
dengan dilandasi akal sehat.

c. Manusia Indonesia sebagai warga negara dan warga masyarakat Indonesia mempunyai
kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.

d. Musyawarah untuk mufakat dicapai dalam permusyawaratan wakil-wakil rakyat.

Pasal ini bertujuan mengembangkan nilai permusyawarahan. Apabilasetiap permasalahan atau konflik
diselesaikan dengan musyawarah maka akan semakin mengeratkan bangsa dan tidak akan terjadi konflik
di dalan Negara yang berkepanjangan.

Pancasila Sila Ke Lima (Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia) Mengandung nilai-nilai.:

a. (1) Perwujudan keadilan sosial dalam kehidupan sosial atau kemasyarakatan meliputi seluruh
rakyat Indonesia dengan tidak memandang Suku, Agama, Ras dan golongan.

b. (2) Keadilan dalam kehidupan sosial terutama meliputi bidang-bidang Ideologi, Politik, Ekonomi,
Sosial, Kebudayaan dan Pertahanan/ keamanan nasional (Ipoleksosbudhankamnas).

c. (3) Cita-cita masyarakat adil dan makmur material dan spritual yang merata bagi seluruh rakyat
Indonesia.

d. (4) Keseimbangan antara hak dan kewajiban dan menghormati hak orang lain.

Implementasi dari nilai-nilai Pancasila sebagai dasar falsafah negara adalah untuk menanamkan nilai-
nilai Pancasilais dalam setiap diri bangsa untuk mencegah terjadinya konflik antar suku, agama, dan
daerah serta menghindari adanya tindakan separatis untuk memisahkan diri dari Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Pemahaman nilai-nilai Pancasila akan menciptakan dan menumbuhkan jiwa
persatuan dan kesatuan. Oleh karena itulah Negara Kesatuan Republik Indonesia mencantumkan
semboyan Bhineka Tunggal Ika pada lambang Negara, Persatuan dan Kesatuan tidak boleh mematikan
keanekaragaman dan kemajemukan sebagaimana kemajemukan tidak boleh menjadi faktor pemecah
belah, tetapi harus menjadi sumber daya yang kaya untuk memajukan kesatuandan persatuan itu dan
tercipta nya integrasi nasional.

Anda mungkin juga menyukai