Defenisi Antibiotik
Antibiotik
Berasal dari bahasa yunani: Anti (lawan),Bios
(hidup )
1. Dinding sel
2. Membran sel
RNA : Rifampisin
5. Antagonis Saingan
1. Penisilin
2. Sefalosporin dan antibiotik beta laktam lainnya
3. Tetrasiklin
4. Aminoglikosida
5. Kloramfenikol
6. Makrolida
7. Ripamfisin dan asam fusidat
8. Antibiotik lainnya.
A. Golongan Penisilin
Mekanisme kerja : menghambat pembentukan dinding sel
bakteri
Devirat :
Indiksi :
1. Infeksi saluran kemih
2. Infeksi saluran pernapasan
3. Infeksi kulit
4. Infeksi jaringan lunak
LANJUTAN ....
Indiksi :
1.Infeksi saluran kemih
2.Infeksi saluran pernapasan
3.Infeksi kulit
4.Infeksi jaringan lunak
5.Infeksi pada Sendi
Lanjutan ....
1. Kloramfenikol Paten
2. Tiamfenikol
1. Biothicol (sanbe)
Indiksi : 2. Colme (interbat)
1.Types
2.Konjungtifitas mata
Efek Samping :
1.Anemia
2.Mual, muntah dan diare
3.Alergi
4.Sydrom gray pada bayi
BIOTHICOL
E. Golongan Tetrasiklin
Indiksi :
1.Infeksi Saluran pernapasan
2.Infeksi saluran pencernaan
3.Kulit (luka)
Lanjutan ....
Efek Samping :
1. Gigi kecoklatan
2. Muka kemerahan
3. Diare/disentry
4. Sakit kepala/vertigo
Tablet Tetrasiklin
Perhatian ...!!!
Kehamilan: golongan tetrasiklin dapat melewati plasenta
dan ditemukan dalam jaringan fetus. Dapat terjadi efek
toksis pada fetus yang berupa retardasi perkembangan
tulang (Kategori D).
Menyusui: tetrasiklin dapat diekskresikan melalui air
susu ibu. Tidak dapat dikombinasikan dengan Susu dan
Antasida.
Penggunaan antibiotik golongan tetrasiklin selama masa
pertumbuhan gigi (dari akhir masa kehamilan sampai
anak usia 8 tahun) dapat menyebabkan perubahan
warna gigi (kuning, abu-abu, coklat) yang bersifat
permanen.
Antibiotik golongan tetrasiklin membentuk kompleks
kalsium yang stabil pada jaringan pembentuk tulang
F. Golongan Makrolida
Derivat :
1. Klindamisin
M.K Linkomisin : menghambat pembentukan protein organisme
Indikasi :Infeksi pada tulang dan sendi
E.S : Diare, sakit perut, mual, muntah, ruam, gangguan
funsi hati, nyeri.
Golongan Kuinolon
Mekanisme kerja : menghambat pembentukan DNA bakteri
Devirat :
1. Asam Nalidiksat
2. Ofloksasin
3. Siprofloksasin ->
Baquinor
4. Norfloksasin
Pemberian Antibiotik kombinasi
untuk keadaan khusus :
Infeksi campuran.
Ada risiko resistensi organisme, misalnya
pada TBC.
Keadaan yang membutuhkan AB dengan
dosis besar, misalnya sepsis, dan
etiologi infeksi yang belum diketahui.
Kombinasi Obat-Obat Antimikroba
Keuntungan Pemberian Antibiotik kombinasi :
Efek sinergistik / potensiasi, misalnya : a) Betalaktam +
Aminoglikosid; b) Kotrimoksazol (Sulfametoksazol +
Trimetoprim); c) MDT pada AIDS (AZT + Ritonavir + 3TC).
Mengatasi & mengurangi resistensi, misalnya : a) Amoksisilin +
Asam klavulanat; b) Obat-obat TBC & lepra; c) MDT pada AIDS.
Mengurangi toksisitas, misalnya : Trisulfa + sitostatika.
Definisi “resisten” :
Bila pertumbuhan bakteri tidak dapat
dihambat oleh antibiotik pada kadar maksimal
yang dapat ditolerir host
Penyebab resistensi :
Perubahan genetik,
Mutasi spontan DNA,
Transfer DNA antar organisme (konjugasi,
transduksi, transformasi),
Induksi antibiotik.
Perubahan ekspresi protein pada
organisme yang resisten :
Modifikasi tempat target,
Menurunnya daya penetrasi obat (adanya
lapisan polisakarida, adanya sistem efluks),
Inaktivasi oleh enzim.
Komplikasi Terapi AB
Hipersensitivitas, misalnya pada pemberian
Penisilin berupa reaksi alergi ringan (gatal-gatal)
hingga syok anafilaktik.
Toksisitas langsung, misalnya pada pemberian
Aminoglikosid berupa ototoksisitas.
Superinfeksi, misalnya pada pemberian antibiotik
spektrum luas atau kombinasi akan menyebabkan
perubahan flora normal tubuh sehingga
pertumbuhan organisme lain seperti jamur menjadi
berlebihan dan resistensi bakteri.
Kegagalan Terapi
Bukan etiologi infeksi (kanker, fever)
Obat tidak berpenetrasi ke tempat infeksi
Lama terapi tidak cukup
Dosis terlalu rendah
Dugaan tempat kuman tidak tepat
Resisten, super infeksi, antagonis
Faktor penyakit pasien (diabetik)
Antibiotika Profilaktik
Pemberian antibiotik untuk pencegahan
infeksi, bukan untuk pengobatan infeksi.
Lama pemberian ditentukan oleh lamanya
risiko infeksi.
Dapat timbul resistensi bakteri &
superinfeksi.
Komplikasi Terapi AB
Hipersensitivitas, misalnya pada pemberian
Penisilin berupa reaksi alergi ringan (gatal-gatal)
hingga syok anafilaktik.
Toksisitas langsung, misalnya pada pemberian
Aminoglikosid berupa ototoksisitas.
Superinfeksi, misalnya pada pemberian antibiotik
spektrum luas atau kombinasi akan menyebabkan
perubahan flora normal tubuh sehingga
pertumbuhan organisme lain seperti jamur menjadi
berlebihan dan resistensi bakteri.
Kegagalan Terapi
Bukan etiologi infeksi (kanker, fever)
Obat tidak berpenetrasi ke tempat infeksi
Lama terapi tidak cukup
Dosis terlalu rendah
Dugaan tempat kuman tidak tepat
Resisten, super infeksi, antagonis
Faktor penyakit pasien (diabetik)
Toksisitas Antibiotik
Hipersensitivitas : rash, urticaria, anaphilaksis
Sensitifitas silang : cefalosporin vs penisilin
Ototoksisitas : aminoglikosida, eritromisin
Nefrotoksisitas : aminoglikosida, amfoterisin
Hepatotoksisitas : flucloxacillin, makrolida,
tetrasiklin, sulfonamida, ketokonazol
We are Antibiotika say ....
‘