Anda di halaman 1dari 38

Model Proses Kewirausahaan

dan membangun Cara


Berfikir Wirausaha
Dosen Pengampu :
apt. Erniza Pratiwi,
M. Farm
KELOMPOK 3
Kelas D3-VB
- Dean Afriyan Saputra (1900057) - Nike Fadillah (1900078)

- Ewika Pritya Utami (1900062) - Rhyzha Asparhyzha (1900087)

- M Duta Zikra (1900069) - Zahra Dela Sukma (1900099)

- Mayang Utari (1900070)


Table of
Contents!
03
Sumber Ide Usaha Baru
01
Kompetensi dan Tipe Wirausaha
04
Cara memasuki dunia usaha

02 05
Faktor Penyerbab Keberhasilan
Profil Wirausaha
dan Kegagalan Usaha
01
Kompetensi dan
Tipe Wirausaha
Kompetensi Wirausaha Kompetensi kewirausahaan yang
ada pada seseorang dicirikan dengan
seseorang yang mempunyai
kemampuan menangkap peluang,
Kompetensi kewirausahaan berjiwa pemimpin, kreatif dan inovatif
adalah suatu hasil perilaku dan sehingga akan menjadikan orang
pengalaman seseorang yang tersebut mampu menciptakan sebuah
dapat mengalami perubahan bisnis baru, dengan berani
ketika orang tersebut belajar. menghadapi risiko dari ketidakpastian
serta selalu berorientasi ke masa
depan.
1. Knowing your business, yaitu harus
10 Kompetensi Yang Harus mengetahui usaha apa yang
Dimiliki Oleh Wirausahawan dilakukan
2. Knowing the basic management,
yaitu mengetahu dasar-dasar
pengelolaan bisnis, berarti
memhami kiat, cara, proses dan
pengelolaan semua sumber daya
perusahaan secara efektif dan
efesien
3. Having proper atitude, memiliki
sikap yang benar terhadap
wirausaha yang dilakukan
4. Having adequate capital, memiliki
modal yang cukup baik material dan
moral
5. Managing finances effectively,yaitu
memiliki kemampuan mengelola
keuangan secara efektifdan efisien
10 Kompetensi Yang Harus Dimiliki
Oleh Wirausahawan

5. Managing time efficiently, yaitu 9. Knowing how to compete,


kemampuan mengatur waktu mengetahui strategi bersaing,
seefisien mungkin melakukan analisis swot baik
6. Managing people, mampu memenej terhadap diri maupun pesaing
orang-orang dalam perusahaan
(planning,organizing, actuating, 10. Copying with regulation and
contolling) paperwork,yaitu membuat aturan
7. Satisfyin customer by providing high yang jelas tentang pelaksanaan
quality product, memberi kepuasan pekerjaan baik secara tertulis
kepada pelanggan dengan cara maupuntidak tertuli
menyediakan barang dan jasa yang
bermutu,berguna dan memuaskan;
1. Tipe berdasarkan kepemilikan
 Nascent entrepreneur, seseorang yang masih dalam
proses “starting” bisnis baru.
 Navice entrepreneur, wirausahawan yang sebelumnya
tidak mempunyai pengalaman memiliki usaha,baik sebagai
pendiri, pewaris,maupun pembeli; Habitual entrepreneur,
wirausahawan yang sebelumnya mempunyai pengalaman
bisnis
 Serial entrepreneur, seorang wirauaahawan yang
menutup bisnis lama, kemudian mendirikan bisnis baru
yang lain; Porto folio entrepreneur, seorang wirausahawan
yang menguasai bisnis lamanya dan membangun sebuah
portofolio dari bisnis tambahan melalui pewarisan,
pendirian, pembelian
it le. P52
Book T
2. Tipe berdasarkan peran
 Wirausaha rutin,wirausahawan yang dalam
melakukan kegiatan sehari-hari cenderung
menekankan pada pemecahan masalah dan
perbaikan standar prestasi tradisional,bukan pada
penyusunan dan pengalokasian sumber-sumber

 Wirausaha arbitrase, yaitu wirausahawan yang


selalu mencari peluang untuk penemuan baru dan
pemanfaatannya

 Wirausahawan inovatif,wirausaha dinamis yang


mengasilkan ide-ide dan kreasi baru 2
itle. P5
Book T
3. Tipe berdasarkan basis dan sifat usaha

 Part – timer entrepreneur,yaitu wirausaha yang


hanya melakukan usaha sebagian waktu saja sebagai
hobi. Contoh : Home based new ventures

 Family owned business,yaitu usaha yang dimiliki


anggota keluarga secara turun temurun

 Corpreneurs,usaha yang dilakukan oleh dua orang


wirausaha yang bekerjasama sebagai pemilikdan
menjalankan usaha secara bersama-sama

it le. P52
Book T
4. Tipe berdasarkan latar belakang keahlian
yang dipunyai wirausahawan

 Wirausaha artisan,yaitu seorang yang mempunyai


bisnis dengan modal utama keahlian teknis dan sedikit
pengetahuan bisnis

 Wirausaha opportunitis, Seorang yang memulai


bisnis dengan keahlian manajemen rumit dan sedikit
pengetahuan teknis

it le. P52
Book T
02
Profil
Wirausaha
Profil wirausaha dapat
dijabarkan sebagai berikut
1.  Kewirausahaan Rutin (wirt)
Wirausaha yang melakukan
kegiatan sehari-harinya cenderung
menekankan pada pemecahan
masalah dan perbaikan standar
prestasi tradisional.
Fungsi wirausaha rutin adalah
Menurut mengadakan perbaikan perbaikan
Roopke dik terhadap standar tradisional,
utip bukan penyusunan dan pengalo-
Suryana (20
0 1) kasian sumber sumber
Profil wirausaha dapat
dijabarkan sebagai berikut
2. Kewirausahaan Arbitase
• Wirausaha yang selalu mencari
peluang melalui kegiatan penemuan
(pengetahuan) dan pemanfaatan
(pembukaan).

Menurut • Kegiatan kewirausahaan ini tidak


Roopke dik perlu melibatkan pembuatan barang
utip
Suryana (20
0 1) dan tidak perlu menyerap dana
pribadi wirausaha
Profil wirausaha dapat
dijabarkan sebagai berikut
3. Kewirausahaan Inovatif
• Wirausaha dinamis yang menghasilkan
ide-ide dan kreasi-kreasi baru yang
berbeda,ia merupakan promotor, tidak
saja dalam memperkenalkan teknik
dan produk baru,tetapi juga dalam
pasar dan sumber pengadaan
Menurut (pembekalan), peningkatan
Roopke dik teknikmanajemen, dan metode
utip
Suryana (20 distribusi baru.
0 1)
• Ia mengadakan proses dinamis pada
produk, proses, hasil, sumber
pembekalan, dan organisasi yang
baru.
Pengelompokkan profil ur u t Zimm
erer
Men
wirausaha: (1996)

• Part-  time entrepreneur yaitu • Family- owned business yaitu usaha


wirausaha yang hanya setengah yang dilakukan / dimiliki
waktumelakukan usaha , biasanya oleh beberapa anggota keluarga
sebagai hobi. Kegiatan usahanya secara turun temurun.
hanya bersifat sampingan
• Copreneurs yaitu usaha yang
• Home- based new ventures yaitu dilakukan oleh dua orang wirausaha
usaha yang dirintis dari rumah / yang bekerja sama sebagai pemilik
tempat tinggal dan menjalankan usahanya
bersama-sama
03
Sumber ide usaha
baru
Sumber Ide Usaha Baru
● Ide usaha (bisnis) adalah respon seseorang, banyak orang, atau suatu
organisasi untuk memecahkan masalah yang teridentifikasi atau untuk
memenuhi kebutuhan di suatu lingkungan (pasar, masyarakat).
Mencari sebuah ide bisnis yang bagus adalah langkah awal untuk
mengubah keinginan dan kreatifitas pengusaha menjdi peluang
usaha/bisnis

● Kreatifitas adalah kemapuan untuk merancang, membentuk, membuat


atau melakukan sesuatu dengan cara yang baru atau lain. Hal ini juga
membedakan antara bisnis yang tumbuhbpesat atau dinamis dengan
perusahaan menengah biasa.
Sumber Ide Bisnis
● Banyak pengusaha di dunia dan mereka membuktikan bahwa terdapat
banyak sumber ide bisnis yang berpotensi. Beberapa sumber yang
berguna seperti yang di bawah ini :

1. Hobi
2. Keterampilan dan Pengalaman Pribadi
3. Waralaba
4. Media masa
5. Pameran
6. Survei
7. Keluhan
8. Brainstorming
04
Cara Masuk
Dunia Usaha
Cara Masuk Dunia Usaha
Tahapan dalam merintis usaha baru diawali dengan adanya ide, kemudian
dilanjutkan dengan mencari sumber dana dan fasilitas baik berupa barang, uang, dan
orang. Sumber dana tersebut dapat berasal dari badan-badan keuangan seperti bank
dalam bentuk kredit atau orang yang bersedia menjadi penyandang dana.

Selanjutnya seorang wirausahawan perlu mengamati dan menganalisa pangsa


pasar dari obyek bisnis yang akan dihasilkan dari usahanya. Barang atau jasa yang
dihasilkannya harus benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat/komunitas tertentu,
sehingga barang tersebut akan laku kettika dijual di pasar
Ada tiga cara untuk Starting
memasuki usaha baru,
Merintis usaha baru
yaitu dengan :

Buying
Membeli perusahaan dari
orang lain

Franchising
Kerja sama manajemen
Starting
Merintis Usaha Baru

Merintis usaha baru (starting) yaitu membentuk dan


mendirikan usaha baru dengan menggunakan modal, ide,
organisasi dan manajemen yang dirancang sendiri. Ada tiga
bentuk usaha baru yang dapat dirintis yaitu:
1. Perusahaan milik sendiri (sole proprietorship), bentuk usaha
yang dimiliki dan dikelola sendiri oleh seseorang.
2. Persekutuan (partnership), suatu kerjasama (aosiasi) dua orang
atau lebih yang secara bersama-sama menjalankan usaha
bersama.
3. Perusahaan berbadan hukum (corporation), perusahaan yang
didirikan atas dasar badan hukum dengan modal saham-saham.
Starting
Merintis Usaha Baru
Menurut Lambing ada dua pendekatan utama yang digunakan
wirausaha untuk mencari peluang dengan mendirikan usaha baru,
yaitu:
1.) Inside out (idea generation) adalah pendekatan berdasarkan
gagasan sebagai kunci yang menentukan keberhasilan usaha.

2.) Outside in (opportunity recognition), yaitu pendekatan yang


menekankan pada basis ide bahwa kebutuhan akan berhasil
apabila menanggapi atau menciptakan kebutuhan di pasar.
Starting
Merintis Usaha Baru
● In-side out  Berdasarkan pendekatan ”in-side out”, untuk memulai usaha,
seseorang calon wirausaha harus memiliki kompetensi usaha. Menurut
Norman Scarborough, kompetensi usaha yang diperlukan meliputi:

1. Kemampuan teknik, yaitu kemampuan tentang bagaimana memproduksi


barang dan jasa serta cara menyajikannya.
2. Kemampuan pemasaran, yaitu kemampuan tentang bagaimana menemukan
pasar dan pelanggan serta harga yang tepat.
3. Kemampuan finansial, yaitu kemampuan tentang bagaimana memperoleh
sumber-sumber dana dalam merintis dan mengelola usaha.
4. Kemampuan hubungan, yaitu kemampuan tentang bagaimana cara mencari,
memelihara dan mengembangkan relasi, komunikasi dan negosiasi.
Starting
Merintis Usaha Baru

● Outside in  Outside in (Opportinity recognition) tak lain adalah


pengamatan lingkungan, yaitu alat pengembangan yang akan ditransfer
menjadi peluang-peluang ekonomi. Berita peluang ekonomi tersebut dapat
bersumber dari:

1. Surat kabar
2. Laporan periodik tentang perubahan ekonomi
3. Jurnal Perdagangan dan pameran dagang
4. Publikasi Pemerintah
5. Informasi lisensi produk yang disediakan oleh pialang saham, universitas dan
perusahaan lainnya..
Buying
Membeli perusahaan orang lain

Banyak alasan mengapa seseorang memilih membeli perusahaan yang


sudah ada daripada mendirikan atau merintis usaha baru, antara lain:
Resiko lebih rendah, Lebih mudah dalam memasuki dunia usaha, dan
Memiliki peluang untuk membeli dengan harga yang dapat ditawar.
Meskipun demikian, membeli perusahaan yang sudah ada juga mengandung
permasalahan, yaitu:

1. Masalah eksternal, yaitu lingkungan misalnya banyaknya pesaing dan


ukuran peluang pasar.
2. Masalah internal, yaitu masalah-masalah yang ada dalam perusahaan,
misalnya citra (image) atau reputasi perusahaan.
Buying
Membeli perusahaan orang lain
Seorang wirausahawan yang telah memutuskan akan membeli sebuah perusahaan
perlu memperhatikan langkah-langkah berikut ini:

1. Yakinlah bahwa anda tidak akan merintis usaha baru. Pertimbangkanlah alasan membeli
perusahaan ketimbang merintis usaha-usaha baru atau Franchising.

2. Tentukan jenis perusahaan yang diinginkan dan apakah anda mampu mengelolanya?
Teguhkan kekuatan, kelemahan, tujuan,dan kepribadian anda.

3. Pertimbangkan gaya hidup yang anda inginkan. Apa yang diharapkan dari perusahaan
tersebut; apakah uang, kebebasan, atau fleksibilitas?

4. Pertimbangkan usaha yang diinginkan. Tempat yang bagaimana yang anda inginkan?

5. Pertimbangkan kembali gaya hidup. Mungkin anda memiliki perusahaan ini selama-lamanya
atau untuk kesenangan saja.
Franchising
Kerja Sama Manajemen/Waralaba

Franchising adalah suatu kerja sama antara entrepreneur (franchise)


dengan perusahaan besar (Franchisor) dalam mengadakan persetujuan jual
beli hak monopoli untuk menyelenggarakan usaha. Secara sederhana, model
usaha ini dapat digambarkan sebagai kerjasama manajemen untuk
menjalankan perusahaan cabang/penyalur. Inti dari Franchising adalah
memberi hak monopoli untuk menyelenggarakan usaha dari perusahaan
induk.
Franchising
Kerja Sama Manajemen/Waralaba
Perusahaan yang memberi lisensi disebut franchisor dan penyalur
disebut franchisee. Franchisor mengizinkan franchisee untuk menggunakan
nama, tempat/daerah, bimbingan, latihan karyawaan, periklanan, dan
perbekalan material yang berlanjut. Dukungan awal meliputi salah satu
atau keseluruhan dari aspek-aspek berikut ini:

1. Pemilihan tempat.
2. Rencana bangunan.
3. Pembelian peralatan.
4. Pola arus kerja.
5. Pemilihan karyawan.
6. Periklanan.
7. Grafik.
8. Bantuan pada acara pembukaan.
Franchising
Kerja Sama Manajemen/Waralaba

● Selain dukungan awal, bantuan lain yang berlanjut dapat pula meliputi
faktor-faktor berikut:
1. Pencatatan dan akuntansi.
2. Konsultasi.
3. Pemeriksaan dan standardisasi.
4. Promosi.
5. Pengendalian kualitas.
6. Nasihat hukum.
7. Penelitian.
8. Material lainnya.
05
Faktor Penyebab
Keberhasilan
dan Kegagalan Usaha
Faktor Penyebab
Keberhasilan Usaha 1. Kemampuan dan kemauan
Orang yang tidak memiliki kemampuan
tetapi banyak kemauan dan orang yang
memiliki kemauan tetapi tidak memiliki
kemampuan, keduanya tidak akan
menjadi wirausaha yang sukses.

2. Tekad yang kuat dan kerja keras.


Orang yang tidak memiliki tekad yang
Menurut S kuat tetapi mau bekerja keras dan orang
uryana
(2010) yang suka bekerja keras tetapi tidak
memiliki tekad yang kuat, keduanya tidak
akan menjadi wirausaha yang sukses.

3. Mengenal peluang yang ada dan


berusaha meraihnya
Faktor Penyebab 4. Faktor Pemasaran dan
Keberhasilan Usaha Penjualan
ndro
Faktor pemasaran dan penjualan rut He
Menu 11)
1. Faktor Peluang merupakan peran penting dalam (20
Sebagai seorang wirausaha harus membuat kelancaran usaha.
dan menemukan strategi yang tepat untuk
usahanya.Selain itu harus menciptakan peluang 5. Faktor Administrasi
yang tidak hanya momentum tetapi benar- Tanpa pencatatan dan dokumentasi yang baik
benar peluang bisnis. dan pengumpulan serta pengelompokan data
2. Faktor Organisasi administrasi maka strategi, taktik, program-
Organisasi usaha itu harus terstruktur dengan program dan arahan perusahaan menjadi tidak
baik. Organisasi usaha juga tidak statis tetapi berjalan sesuai harapan karena hanya
dinamis, kreatif, dan berwawasan kedepan. dilakukan berdasarkan feeling.
3. Faktor Pengelolaan Usaha
Quality : mutu produk, mutu pelayanan harus 6. Catatan Bisnis
bagus Catatan usaha atau bisnis akan membantu kita
Time :waktu penyelesaian produk, waktu mengetahui sejauh mana kita menjalankan
pekerjaan, waktu perbaikan usaha, sampai dimana, mengapa sampai disini,
Cost : mutu yang bagus perlu biaya yang karena apa kita begini, dan lain-lain
tinggi belum tentu menghasilkan mutu yang
baik.
Faktor Penyebab Kegagalan
Usaha
●Zimmerer mengemukakan ada beberapa faktor penyebab kegagalan dalam menjalankan usaha, yaitu :
1. Ketidakmampuan Manajemen; Dalam bisnis kecil, kurangnya pengalaman manajemen atau lemahnya
kemampuan pengambilan keputusan merupakan masalah utama dari kegagalan usaha. Pemilik usaha
kurang memiliki kemampuan kepemimpinan dan pengetahuan yang diperlukan agar bisnis bisa berjalan.
2. Kurang Pengalaman; Manajer bisnis kecil perlu memiliki pengalaman dalam bidang usaha yang akan
dimasukinya. Idealnya, calon wirausahawan harus memilki keterampilan teknis yang memadai
(pengalaman kerja mengenai konsep pengoperasian fisik bisnis dan kemampuan konsep yang
mencukupi), kemampuan mengkoordinasi berbagai kegiatan bisnis, serta keterampilan untuk mengelola
orang-orang dalam organisasi serta memotivasi mereka untuk meningkatkan kinerja.
3. Lemahnya Kendali Keuangan; Kunci dari keberhasilan bisnis adalah adanya kendali keuangan yang
baik. Sementara itu, perusahaan kecil seringkali melakukan dua kesalahan keuangan, yakni kekurangan
modal dan kelemahan dalam kebijakan kredit terhadap pelanggan
Faktor Penyebab Kegagalan Usaha
4. Gagal Mengembangkan Perencanaan yang Strategis; Tanpa memiliki suatu strategi yang
didefinisikan dengan jelas, sebuah bisnis tidak memiliki dasar yang berkesinambungan untuk
menciptakan dan memelihara keunggulan bersaing di pasar.
5. Pertumbuhan Tidak Terkendali; Pertumbuhan merupakan sesuatu yang alamiah, sehat, dan didambakan
oleh semua perusahaan. Namun demikian, pertumbuhan haruslah terencana dan terkendali. Hal itu
dikarenakan cenderung meningkatnya berbagai masalah dengan berkembangnya perusahaan sehingga
manajer harus belajar menangani masalah-masalah tersebut.
6. Lokasi yang Buruk; Pemilihan lokasi yang tepat harus dipilih berdasarkan penelitian, pengamatan, dan
perencanaan. Selain itu, perlu juga dipertimbangkan besarnya biaya sewa yang harus dibayar. Beberapa
pemilik bisnis seringkali memilih lokasi hanya dikarenakan adanya tempat yang kosong.
7. Pengendalian Persediaan yang Kurang Baik; Pada umunya, investasi terbesar yang harus dilakukan
oleh manajer bisnis kecil adalah salah satu tanggung jawab menajerial yang penting. Tingkat persediaan
yang tidak mencukupi akan mengakibatkan kekurangan dan kehabisan stok sehingga pelanggan merasa
kecewa dan pergi.
8. Ketidakmampuan Membuat Transisi Usaha; Setelah berdiri dan berkembang, biasanya diperlukan
adanya perubahan gaya manajemen yang secara drastis berbeda.
Referensi

• Gede Mekse Korri Arisena. 2017. Diktat Kewirausahaan. ProgramS tudi


Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Udayana
• Hendro. 2011. Dasar-Dasar Kewirausahaan. Jakarta: Erlangga
• Suryana. 2010. Kewirausahaan. Jakarta: Salemba Empat
• Zimmerer, Thomas W, dan Scarborough, Norman M., Essential of
Entrepreneurship and Small Bisiness Management: Kewirausahaan dan
Manajemen Usaha Kecil, Edisi 5, Penerjemah: Deny Arnos Kwary, (Jakarta
: Salemba Empat : 2009)
Thanks!
Do you have any questions?

CREDITS
: This pres
template w entation
as created
including i by Slidesg
co o,
infographic ns by Flaticon, and
s & image
s by Freep
ik.

p
Please kee
r
this slide fo
.
attribution

Anda mungkin juga menyukai