Anda di halaman 1dari 11

GIZI PADA REMAJA

KABID KESMAS
DINKES KKR
PENGERTIAN REMAJA
Remaja merupakan masa berkembangnya individu dari saat pertama kali ia menunjukkan
tanda-tanda seksual sekundernya sampai ia mencapai kematangan seksual (Sarwono, 2011)

Dalam Permenkes No 14 Tahun 2019 tentang Pelaksanaan Teknis Surveilens Gizi


disebutkan bahwa remaja (remaja putri) adalah dalam rentang usia 12 – 18 tahun

Perubahan yang terjadi pada usia remaja antara lain meliputi perubahan fisik, psikologi
maupun intelektual.
Perubahan fisik pada remaja putri ditandai dengan pertumbuhan badan yang pesat dan
matangnya organ reproduksi.
Laju pertumbuhan remaja putri mengalami percepatan terlebih dahulu daripada remaja putra
(Poverwati, 2010)
PENTINGNYA GIZI PADA REMAJA

FOETUS
BABY
FERTILISED CHILD
AGE

THE HUMAN LIFE


CYCLE

DEATH
TEENAGER

OLD AGE ADULT


GIZI SEIMBANG
Gizi Seimbang: susunan makanan sehari-hari yang mengandungzat gizi dalam jenis
dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan
keanekaragaman dan variasi makanan

Gizi seimbang disusun berdasarkan kebutuhan yang berbeda pada setiap golongan usia, status
kesehatan dan aktivitas fisik

Dengan mengonsumsi makanan yang cukup gizi dan teratur, remaja dapat tumbuh sehat sehingga
dapat mencapai:
 Prestasi belajar yang tinggi
 Kebugaran, untuk dapat mengikuti semua aktifitas
 Sumber daya manusia yang berkualitas
 Terpelihara kesehatan reproduksinya
ZAT GIZI

ZAT PEMBANGUN:
PROTEIN HEWANI/NABATI

ZAT PENGATUR:
VITAMIN DAN MINERAL

ZAT TENAGA:
KARBOHIDRAT
ANEMIA
Anemia adalah suatu keadaan yang menggambarkan kadar hemoglobin atau jumlah
eritrosit dalam darah kuran dari standar.
TANDA-TANDA ANEMIA
 5 L (Lemah, Letih, Lesu, Lunglai, Lalai)
 Sering mengeluh pusing dan mata berkunang-kunang
 Pucat pada wajah
 Pucat pada kuku tangan
 Pucat pada kelopak mata bagian bawah
 Sesak nafas, bahkan sampai jantung berdebar
PENYEBAB ANEMIA
 Kurang mengonsumsi makanan sumber protein (pembentukan hemoglobin darah membutuhkan
protein yang cukup
 Kurang mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi (fungsi utama: membentuk hemoglobin)
 Wanita yang mengalami menstruasi
 Karena penyakit tertentu (kanker, penyakit ginjal kronis, leukemia, dll

BAHAYA ANEMIA
1. Konsentrasi belajar menurun
2. Prestasi menurun
3. Berkurangnya semangat belajar
4. Mudah terserang penyakit
5. Bagi calon ibu, beresiko melahirkan Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
CARA MENCEGAH ANEMIA
 Makan makanan sumber zat besi
 Kurangi konsumsi kopi dan teh
 Konsumsi Tablet Tambah Darah secara teratur pada remaja putri (1 TTD dalam 1 minggu)
dan ibu hamil (minimal 90 tablet pada masa kehamilan)
BAHAN MAKANAN SUMBER ZAT BESI

BAHAN MAKANAN YANG MENGHAMBAT PENYERAPAN ZAT BESI


PEMBERIAN TABLET TAMBAH PADA REMAJA PUTRI
Mengapa diperlukan???
1. Pertumbuhan cepat, kebutuhan meningkat
2. Haid: kehilangan darah rutin dalam jumlah cukup banyak
3. Calon ibu
4. Bila ibu sudah hamil akan terlambat, terutama untuk perkembangan organ yang memerlukan asam
folat
5. Pola makan untuk menjaga penampilan
6. Untuk mengatasi anemia/defisiensi zat besi

Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) pada remaja putri dilakukan oleh petugas puskesmas
bekerjasama dengan guru uks di SMP dan SMA, 1 TTD dalam 1 minggu, untuk pencatatan dan
pelaporan dilakukan di sekolah dan dilaporkan ke puskesmas.
SEKIAN DAN TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai