Anda di halaman 1dari 15

Konsep Dasar Bahan Konstruksi

Teknik Kimia

Deliana sari sormin (1855041002)


Kriteria Pemilihan
Bahan Konstruksi Kimia

BIAYA
Aspek biaya menjadi salah satu yang dipertimbangkan dalam
memilih bahan konstruksi. Karena seorang sarjana teknik kimia tidak
lepas dengan yang namanya perhitungan ekonomi. Sehingga didapat
bahan konstruksi yang bagus dan murah.
Yang termasuk hal biaya dalam pemilihan bahan konstruksi adalah :
1. Biaya banyaknya bahan mentah yang digunakan untuk
menghasilkan produk atau biaya kuantitas.
2. Biaya produksi, termasuk diantaranya biaya kemampuan di las,
dibentuk dan diproses secara mesin maupun tradisional.
3. Umur pelayanan yang diharapkan.
Kriteria Pemilihan
Bahan Konstruksi Kimia

• KETERSEDIAAN BAHAN
Adapun Yang dimaksud ketersediaan bahan disini adalah
tersedianya peralatan
untuk pabrikasi, dan tersedianya bahan baku dilingkungan 
sekitar yang "ukup dekat, sehingga tidak perlu
mendatangkan bahan dari tempat lain
• SIFAT UMUM BAHAN
• Yang dimaksud sifat-sifat umum bahan ialah :
• Sifat mekanik
• Sifat thermal
• Sifat listrik
Sifat Mekanik Bahan

Berikut adalah beberapa sifat mekanik yang penting untuk diketahui :


• Kekuatan (strength)
Kekuatan menyatakan kemampuan bahan untuk menerima tegangan tanpa menyebabkan bahan
menjadi patah. Kekuatan ini ada beberapa macam, tergantung pada jenis beban yang bekerja atau
mengenainya. Contoh kekuatan tarik, kekuatan geser, kekuatan tekan, kekuatan torsi, dan kekuatan
lengkung.
• Kekerasan (hardness)
Kekerasan dapat didefenisikan sebagai kemampuan suatu bahan untuk tahan terhadap penggoresan,
pengikisan (abrasi), identasi atau penetrasi. Sifat ini berkaitan dengan sifat tahan aus (wear
resistance). Kekerasan juga mempunya korelasi dengan kekuatan.
• Kekenyalan (elasticity)
Kekenyalan menyatakan kemampuan bahan untuk menerima tegangan tanpa mengakibatkan
terjadinya perubahan bentuk yang permanen setelah tegangan dihilangkan. Bila suatu benda
mengalami tegangan maka akan terjadi perubahan bentuk. Apabila tegangan yang bekerja besarnya
tidak melewati batas tertentu maka perubahan bentuk yang terjadi hanya bersifat sementara,
perubahan bentuk tersebut akan hilang bersama dengan hilangnya tegangan yang diberikan.
• Kekenyalan (elasticity)
Kekenyalan menyatakan kemampuan bahan untuk menerima tegangan tanpa mengakibatkan
terjadinya perubahan bentuk yang permanen setelah tegangan dihilangkan.
• Kekakuan (stiffness)
Kekakuan menyatakan kemampuan bahan untuk menerima tegangan/beban tanpa mengakibatkan
terjadinya perubahan bentuk (deformasi) atau defleksi. Dalam beberapa hal kekakuan ini lebih penting
daripada kekuatan.
• Plastisitas (plasticity) / keuletan (ductility)
Plastisitas menyatakan kemampuan bahan untuk mengalami sejumlah deformasi plastik (permanen)
tanpa mengakibatkan terjadinya kerusakan. Sifat ini sangat diperlukan bagi bahan yang akan diproses
dengan berbagai macam pembentukan seperti forging, rolling, extruding dan lain sebagainya.
• Ketangguhan (toughness)
Ketangguhan menyatakan kemampuan bahan untuk menyerap sejumlah energi tanpa mengakibatkan
terjadinya kerusakan. Juga dapat dikatakan sebagai ukuran banyaknya energi yang diperlukan untuk
mematahkan suatu benda kerja, pada suatu kondisi tertentu. Sifat ini dipengaruhi oleh banyak faktor,
sehingga sifat ini sulit diukur.
• Kelelahan (fatigue)
Kelelahan merupakan kecendrungan dari logam untuk patah bila menerima tegangan berulang – ulang
(cyclic stress) yang besarnya masih jauh dibawah batas kekuatan elastiknya. Sebagian besar dari
kerusakan yang terjadi pada komponen mesin disebabkan oleh kelelahan ini. Karenanya kelelahan
merupakan sifat yang sangat penting, tetapi sifat ini juga sulit diukur karena sangat banyak faktor yang
mempengaruhinya.
• Creep
Creep atau bahasa lainnya merambat atau merangkak, merupakan kecenderungan suatu logam untuk
mengalami deformasi plastik yang besarnya berubah sesuai dengan fungsi waktu, pada saat bahan atau
komponen tersebut tadi menerima beban yang besarnya relatif tetap.
Sifat Thermal Bahan
Sifat termal baha adalah perubahan sifat yang berkaitan dengan sihi.
Sifat termal ini dipengaruhi beberapa faktor yaitu :
• Kandungan Uap Air
Apabila suatu benda berpori diisi air, maka akan berpengaruh
terhadap konduktifitas termal. Konduktifitas termal yang rendah pada
bahan insulasi adalah selaras dengan kandungan udara dalam bahan
tersebut.
• Suhu
Pengaruh suhu terhadap konduktifitas termal suatu bahan adalah
kecil, namun secara umum dapat dikatakan bahwa konduktifitas
termal akan meningkat apabila suhu meningkat.
• Kepadatan dan Porositas
Konduktifitas termal berbeda pengaruh terhadap kepadatan, apabila
pori-pori bahan semakin banyak maka konduktifitas termal rendah.
Sifat Elektrik Bahan

Berdasarkan sifat listriknya, material/bahan dikelompokkan menjadi


3 sebagai berikut :
• Konduktif – jika resistansinya < 105 ohm ; disini elektron mudah
bergerak atau mengalir, jadi netralisasi dapat dilakukan dengan
mudah dengan cara grounding. Contoh : logam dan tubuh manusia.
• Insulatif – jika resistansinya > 1011 ohm ; elektron bisa dikatakan
tak dapat bergerak, jadi netralisasi hanya mungkin dilakukan
dengan ionisasi. Contoh : plastik dan karet
Dari pengukuran tribocharging, kita bisa menentukan apakah
muatan listrik mudah ditimbulkan pada bahan tersebut – jika tidak
mudah membangkitkan muatan (atau muatan yang dihasilkan
cukup rendah), maka bahan itu dapat dikatakan sebagai anti-statik.
JENIS BAHAN KONSTRUKSI KIMIA

Bahan dapat dibagi menjadi tiga golongan besar, yaitu:


• Logam
Logam memiliki ciri-ciri:
Daya hantar panas tinggi
Daya hantar listrik tinggi
Kedap cahaya
Hal ini disebabkan oleh karena ketanggapan elektron yang
terdislokasi terhadap getaran elektromagnet pada frekuansi tinggi.
• Dapat dipoles sampai mengkilap
• Dapat diubah bentuknya sesuai dengan fungsi dan kegunaannya
Karena di dalam logam terdapat elektron yang terdislokasi
sehingga dapat memudahkan muatan listrik dan energi termal
• Modulus logam sangat besar / tinggi
Karena modulusnya yang tinggi, sehingga logam memiliki
ketahanan yang tinggi sehingga sukar dibengkokkan.
Logam terbagi menjadi:
• Logam besi (ferroses)
Contohnya: baja, besi tuang, dan baja paduan
• Logam bukan besi (non ferroses)
Contohnya: dural, kuningan, dan monel

1. BAJA
Baja dibuat dari bijih besi yang direduksi dengan kokas, fluks, dan
udara panas. Reduksi ini berjalan dalam fasa cair yang dilakukan dalam
tanur tinggi. Baja sendiri memiliki sifat mekanis yang dipengaruhi oleh
kandar kandungan unsur C, P, S, Mu, dan Si.
Pembagian baja atas dasar kadar unsur C-nya:
• Baja tuang : 0,15 % - 0,35 %
• Baja konstruksi : 0,00 % - 0,30 %
• Baja mesin : 0,30 % - 0,60 %
Pembagian besi tuang secara sederhana:
Besi tuang, kadar unsur C-nya sekitar 2,4 % - 4 %
Besi tuang abu-abu, karena mengandung grafit pada celah-celah atomnya.
Besi tuang putih (sementit)
Pembagian baja paduan (alloy) / stainlesssteel:
Baja paduan rendah
Baja paduan tinggi, karena mengandung unsur Cr yang bila
teroksidasi akan membentuk lapisan pelindung yang sangat kuat
untuk logam itu, sehingga tidak terjadi oksidasi lanjutan pada
logam tersebut.

2. Polimer / plastik
Polimer atau plastik adalah hasil reaksi polimerisasi dari
penggabungan monomer-monomernya sehingga menjadi molekul
yang
sangat besar. Reaksi polimerisasi ini sendiri dapat berlangsung
secara
adisi dan kondensasi.
• Keunggulan polimer dari bahan lainnya adalah
Berat jenisnya kecil
Isolator terhadap panas dan listrik
Mudah diberi warna
Tahan terhadap larutan kimia
Tidak banyak memantulkan cahaya dan cenderung
tembus cahaya
Keramik
Keramik adalah bahan yang terdiri dari campuran unsur logam dan
bukan logam seperti, gelas, bata, batuan, beton, bahan amplas,
email
porselen, isolator, dielektrik, bahan magnetik bukan logam, dan
batu
tahan api suhu tinggi.
Ciri utama dari keramik adalah:
Keras dan rapuh
Tahan pada lingkungan suhu tingggi dan lingkungan yang lebih
berat persyaratannya
Tahan terhadap perubahan kimia
• Punya titik cair yang tinggi dibanding dengan bahan logam
• ataupun bahan organik.
PEMAKAIAN DAN FUNGSI

a. Logam
Untuk membuat peralatan dapur
Baja ringan digunakan dalam pembuatan jembatan
Sebagai bahan untuk membuat sistem perpipaan dan katupnya
Sebagai baling-baling kapal agar tidak terkena korosi
b. Polimer
Untuk membuat pesawat telepon
Sebagai bahan pembuat kotak pelindung mesin
Sebagai bahan pembuat pipa-pipa yang tahan terhadap bahan kimia
c. Keramik
Sebagai rangkaian cetak
Sebagai penyangga katalisator yang berbentuk sarang lebah dan
diletakkan pada sistem pembuangan alat yang menggunakan motor
sebagai mesin penggeraknya
KESIMPULAN
KESIMPULAN 
Setelah melakukan obserfasi pustaka di berbagai sumber, maka dapat disimpulkan bahwa dasar
Ilmu Bahan Konstruksi Teknik Kimia adalah mencakup sebagai berikut :
• Untuk merancang keperluan industry diperlukan pemahaman ilmu tentang bahan yang cukup,
agar penggunaan alat dapat maksimal, efektif, dan berdaya tahan tinggi
• Sifat – sifat material dapat diketahui melalui uji material. Dan hasil pengujian dapat dijadikan
landasan perancangan alat, berdasarkan sifat – sifatnya.
• Berdasarkan sifat keelektrikan bahan, maka bahan dibagi menjadi 3, yaitu konduktif, insulatif
dan statik desipatif
• Untuk memilih material kita patut berpegang kepada “most important characteristics” dari
suatu material, dan hal ini juga bergantung dengan keadaan geografis atau lingkungan suatu
tempat.
• Sifat mekanik adalah salah satu sifat yang terpenting, karena sifat mekanik menyatakan
kemampuan suatu bahan (seperti komponen yang terbuat dari bahan tersebut) untuk
menerima beban / gaya / energi tanpa menimbulkan kerusakan pada bahan / komponen
tersebut.
• Sifat termal bahan adalah perubahan sifat yang berkaitan dengan suhu.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai