Anda di halaman 1dari 32

KONSEP BIAYA DAN SISTEM

INFORMASI AKUNTANSI BIAYA


PENGERTIAN AKUNTANSI BIAYA
Akuntansi biaya biasanya hanya dianggap
berlaku untuk operasi pabrikase, namun dalam
dunia ekonomi dewasa ini setiap jenis organisasi
dari berbagai ukuran dapat mengambil manfaat
dari penggunaan konsep dan teknik akuntansi
biaya
Akuntansi Biaya sebagai kunci atau alat yang
penting guna membantu manajemen dalam
melakukan pertimbangan, perencanaan, pengawasan
serta sebagai penilaian terhadap kegiatan perusahaan.
Pengertian biaya
Biaya  Suatu nilai tukar, pengeluaran atau pengorbanan
yang dilakukan untuk menjamin perolehan manfaat.
Seringkali biaya (cost) digunakan sebagai sinonim beban
(expense). Beban adalah arus keluar yang terukur dari
barang atau jasa yang kemudian ditandingkan dengan
pendapatan untuk menentukan laba atau sebagai
penurunan dalam aset bersih sebagai akibat penggunaan
jasa ekonomi dalam menciptakan pendapatan atau dari
pengenaan pajak oleh badan pemerintah
 Semua biaya yag sudah habis masa berlakunya yang
dapat dikurangkan dari pendapatan
Pengertian akuntansi
Akuntansi adalah suatu aktivitas jasa
(mengidentifikasikan, mengukur, mengkalsifikasikan
dan mengikhtisarkan) kejadian atau transaksi ekonomi
yang menghasilkan informasi kuantitatif terutama
yang bersifat keuangan yang digunakan dalam
pengambilan keputusan

Pengertian Akuntansi menurut Abubakar. A &


Wibowo (2004) adalah proses identifikasi, pencatatan
dan komunikasi terhadap transaksi ekonomi dari suatu
entitas/perusahaan
Pengertian Akuntansi Biaya Menurut Ahli
Menurut Mulyadi bahwa pengertian Akuntansi Biaya ialah proses
pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya
pembuatan dan penjualan produk jasa dengan cara-cara tertentu serta
penafsiran terhadapnya.
Kemudian pengertian Akuntansi Biaya menurut Abdul Halim
mengemukakan bahwa definisi akuntansi biaya adalah “Akuntansi biaya
adalah akuntansi yang membicarakan tentang penentuan harga pokok
(cost) dari suatu produk yang diproduksi (atau dijual di pasar) baik
untuk memenuhi pesanan dan pemesan maupun untuk menjadi
persediaan barang dagangan. yang akan dijual.”
Selanjutnya dikemukakan pula definisi akuntansi biaya menurut R.
A. Supriyono dalam bukunya Akuntansi Biaya, bahwa Akuntansi biaya
adalah salah satu cabang akuntansi yang merupakan alat manajemen
untuk memonitor dan merekam transaksi biaya secara sistematis serta
menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya.
Jadi pengertian akuntansi biaya merupakan penentuan harga
pokok suatu produk dengan melakukan suatu proses pencatatan,
penggolongan dan penyajian transaksi biaya secara sistematis serta
menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya. Akuntansi
biaya merupakan bagian yang integral dengan financial
accounting.Akuntansi biaya adalah salah satu cabang akuntansi yang
merupakan alatmanajemen dalam memonitor dan merekam transaksi
biaya secara sistematis, serta menyajikannya informasi biaya dalam
bentuk laporan biaya. Biaya (cost) berbeda dengan beban (expense),
cost adalah pengorbanan ekonomis yang dikeluarkan untuk
memperoleh barang dan jasa, sedangkan beban (expense) adalah
expired cost yaitu pengorbanan yang diperlukan atau dikeluarkan
untuk merealisasi hasil, beban ini dikaitkan dengan revenue pada
periode yang berjalan. Pengorbanan yang tidak ada hubungannya
dengan perolehan aktiva, barang atau jasa dan juga tidak ada
hubungannya dengan realisasi hasil penjualan, maka tidak digolongkan
sebagai cost ataupun expense tetapi digolongkan sebagai loss
OBJEK BIAYA
OBJEK BIAYA (COST OBJECT) ATAU TUJUAN BIAYA (COST
OBJECTIVE)  suatu item atau aktivitas yang biayanya
diakumulasi dan diukur.
Item-item dan aktivitas yang dapat menjadi objek biaya:
1. Produk
2. Batch dari unit-unit sejenis pelanggan
3. Pesanan pelanggan
4. Kontrak
5. Lini produk
6. Proses
7. Departemen
8. Divisi
9. Proyek
KEMAMPUAN UNTUK MENELUSURI
BIAYA KE OBJEK BIAYA
Kemampuan untuk menelusuri biaya ke objek biaya
bervariasi tingkatannya.
Cara yang umum yaitu membedakan :
1. Biaya langsung
2. Biaya tidak langsung
KLASIFIKASI BIAYA
Biaya dapat diklasifikasikan menjadi berbagai macam
klasifikasi biaya sesuai dengan kebutuhan pemakai.
 klasifikasi menurut objek pengeluaran,
 klasifikasi menurut fungsi-fungsi pokok dalam
perusahaan
 klasifikasi menurut hubungan biaya dengan sesuatu
yang dibiayai,
 klasifikasi menurut perilakunya dalam hubungannya
dengan perubahan volume kegiatan, dan
 klasifikasi menurut jangka waktu manfaatnya.

1-konsep akuntansi biaya 10/10/2021


1. Obyek pengeluaran
Dalam cara penggolongan ini, nama obyek
pengeluaran merupakan dasar penggolongan
biaya.
Misalnya nama obyek pengeluaran adalah bahan
bakar, maka semua pengeluaran yang
berhubungan dengan bahan bakar disebut “biaya
bahan bakar”.
2. Fungsi Pokok Dalam Perusahaan
Biaya produksi
1. Biaya bahan baku
2. Biaya tenaga kerja
3. Biaya overhead prabik

Biaya non produksi


1. Biaya pemasaran
2. Biaya administrasi dan umum
3. Sesuai Yang DiBiayai
Biaya langsung, berkaitan dengan obyek biaya
tertentu dan dapat ditelusuri ke obyek biaya tersebut
dengan cara yang layak secara ekonomi (efektif-
biaya).
contoh; biaya kaleng atau botol untuk produk teh
botol.

Biaya tak langsung, berkaitan dengan obyek


biaya tertentu namun tidak dapat ditelusuri
ke obyek biaya tersebut dengan cara yang layak secara
ekonomi (efektif-biaya).
Contoh; biaya gaji supervisor.
Pembebanan biaya ke obyek biaya
JENIS BIAYA PEMBEBANAN BIAYA OBJEK BIAYA

Biaya Langsung
Contoh; kertas Penelusuran Biaya
untuk mencetak Contoh; Majalah
majalah Sport

Biaya Tidak
Langsung Alokasi Biaya
Contoh; biaya
sewa gedung
4. Perilaku
Biaya tetap (fixed cost)
merupakan biaya yang tidak akan berubah
secara total selama periode waktu tertentu,
sekalipun terjadi perubahan yang besar atas
tingkat aktivitas atau volume terkait.

Biaya variabel (variable cost)


merupakan biaya secara total berubah seiring
dengan perubahan tingkat aktivitas atau
volume yang terkait.
Biaya semifixed
Biaya yang tetap untuk tingkat volume
kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah
yang konstan pada volume produksi tertentu.
Biaya semivariable
Biaya yang berubah tidak sebanding dengan
perubahan volume kegiatan. Biaya ini
mengandung unsur biaya tetap dan biaya
variabel.
Hubunganbiaya langsung, tidak langsung
dengan biaya variabel dan biaya tetap dengan volume produksi
Pembebanan biaya ke obyek biaya

Biaya langsungBiaya tidak langsung

Ban yang digunakan dalam Biaya tenaga di pabrik,


Biaya Variabel perakitan mobil konsumsi listrik dihitung
hanya untuk pabrik, yang
merakit beragam produk

Pola
perilak Obyek Biaya; BMW X5 yang diproduksi
u biaya
Biaya tetap Gaji penyelia pada lini Biaya sewa tahunan pabrik
perakitan BMW X5 Spartanburg. Sewa adalah
untuk seluruh pabrik, yang
merakit beragam produk
5. Biaya berdasar waktu manfaatnya
Pengeluaran modal (capital expenditure)
Biaya yang mempunyai manfaat lebih dari
satu periode akuntansi. Pada saat terjadinya
dibebankan sebagai harga pokok aktiva.

Pengeluaran investasi (revenue expenditure)


Biaya yang hanya mempunyai manfaat dalam
periode akuntansi terjadinya pengeluaran
tersebut.
BIAYA DALAM HUBUNGANNYA DENGAN VOLUME
PRODUKSI
BIAYA VARIABEL  biaya yang berubah secara
proporsional terhadap perubahan aktivitas dalam
rentang yang relevan

BIAYA TETAP Biaya bersifat konstan secara total


dalam rentang yang relevan

BIAYA SEMI VARIABEL biaya yang memiliki biaya


variabel dan biaya tetap
Klasifikasi biaya produksi perusahaan
manufaktur

Biaya bahan langsung (direct materials costs)


Biaya tenaga kerja langsung (direct manufacturing
labor costs)
Biaya manufaktur tidak langsung (indirect
manufacturing costs) atau biaya overhead pabrik
(factory overhead costs) atau biaya overhead
manufaktur (manufacturing overhead costs)
Hubungan Biaya Dengan Unsur Produk
1. Bahan-bahan : bahan utama yang dipakai di dalam
produksi yang kemudian diproses menjadi produk jadi
melalui penambahan upah langsung dan BOP

2. Bahan Langsung : semua bahan yang dapat dikenal


sampai menjadi produk jadi, dapat dengan mudah
ditelusuri dan merupakan bahan utama produk jadi ex:
kayu

3. Bahan tidak langsung : semua bahan yang dimasukkan


ke dalam proses produksi yang tidak dapat dengan
mudah ditelusuri seperti bahan langsung ex: amplas.
2. Tenaga Kerja/Buruh : usaha fisik atau usaha mental yang
dikeluarkan di dalam produksi suatu produk
 TK. Langsung : semua TK yang secara langsung terlibat
dengan produksi produk jadi dan dapat juga ditelusuri
dengan mudah, merupakan biaya TK langsung utama
dalam menghasilkan suatu produk ex: tukang.
 TK. Tidak langsung : semua TK yang terlibat dalam
proses produksi produk jadi, tetapi bukan TK langsung
ex: satpam.
3. Overhead Pabrik : semua biaya yang terjadi di pabrik
selain bahan langsung (BB) dan upah TK langsung,
merupakan kumpulan dari berbagai rekening yang terjadi di
dalam eksploitasi pabrik.
Biaya Hubungannya Dengan Produksi
1. Biaya Prima (Prime Cost) : biaya bahan baku langsung dan
biaya TK langsung di mana biaya tersebut berhubungan
langsung dengan produksi
2. Biaya Konversi (Convertion Cost) : biaya yang
berhubungan dengan mengolah bahan baku menjadi
produk jadi sehingga CC terdiri dari biaya TK langsung dan
BOP
Biaya Hubungannya Dengan Volume
1. Biaya Variabel (Variable Cost) : biaya yang secara total
cenderung berubah-ubah secara proporsional sesuai
dengan perubahan volume produksi sedangkan per
unitnya cenderung tetap konstan. Ex : bahan bakar
2. Biaya Tetap (Fixed Cost) : biaya yang dalam unit
berubah-ubah dan dalam total selalu konstan, meskipun
dalam batas interval tertentu ex: sewa
3. Biaya Semi variabel (Semi variable Cost) : biaya yang
mengandung dua unsur biaya (FC & VC) ex: listrik
4. Biaya Penutupan (Shutdown Cost) : biaya tetap yang
akan dibebankan ketika perusahaan tidak melakukan
aktivitas produksi ex: gaji penyelia
Hubungan Biaya Pembebanannya
dengan Departemen
1. Biaya langsung departemen :biaya yang dapat ditelusuri
secara langsung ke departemen bersangkutan ex: gaji
mandor produksi
2. Biaya tidak langsung departemen: biaya yang tidak dapat
ditelusuri secara langsung ke departemen bersangkutan
ex: penyusutan, asuransi
Hubungan Biaya dengan Daerah Fungsional
1. Biaya manufaktur : Biaya ini berhubungan dengan
produksi suatu barang, merupakan jumlah dari biaya BB,
TK langsung dan BOP
2. Biaya Pemasaran : biaya yang dibebankan di dalam
penjualan suatu barang atau jasa dari keluarnya barang
dari gudang sampai ke tangan pembeli.
3. Biaya Administrasi : biaya yang dibebankan untuk
mengarahkan, mengawasi dan mengoperasikan suatu
perusahaan dan memasukkan gaji yang dibayar untuk
manajemen serta staff pembukuan.
Hubungan Biaya Dengan Periode
Pembebanannya pada Pendapatan
1. Biaya Produk : Biaya yang secara langsung dapat
diidentifikasikan sampai ke produk jadi, meliputi
biaya bahan langsung, TK langsung dan BOP.
2. Biaya Periodik : Biaya yang secara tidak langsung
berhubungan dengan produk dan karenanya tidak
dimasukkan dalam unsur persediaan.
 Revenue expenditure : jika manfaat biaya hanya
satu periode
 Capital expenditure : jika manfaat biaya lebih dari
satu periode
Hubungan biaya dengan Pertimbangan Ekonomi Biaya
Biaya Kesempatan : nilai manfaat yang dapat diukur yang
dapat dipilih dengan cara memilih serangkaian
tindakan alternatif

Hubungannya dengan masa manfaat


Sama dengan Periode Pembebanannya terhadap
Pendapatan yaitu: Revenue expenditure & Capital
expenditure
Biaya Hubungannya dengan Pengawasan
Manajemen
1. Biaya Rekayasa : taksiran unsur biaya yang dibebankan
dengan jumlahnya yang paling tepat dan wajar
2. Biaya Kebijakan/discretionary Cost: semua unsur biaya
yang jumlahnya bervariasi sesuai dengan kebijakan
manajer pusat pertanggungjawaban.

3. Biaya Komite/sunck Cost: biaya yang merupakan


konsekuensi komitmen yang sebelumnya telah dibuat
dan yang tidak dapat dihindarkan.
Manfaat Akuntansi Biaya

Tujuan atau manfaat akuntansi biaya adalah menyediakan salah satu


informasi yang diperlukan oleh manajemen dalam mengelola perusahaan, yaitu
untuk :
1. Perencanaan dan Pengendalian Laba. Akuntansi biaya menyediakan
informasi atau data biaya masa lalu yang diperlukan untuk menyusun
perencanaan, dan selanjutnya atas dasar perencanaan tersebut, biaya dapat
dikendalikan dan akhirnya pengendalian dapat dipakai sebagai umpan balik
untuk perbaikan dimasa yang akan datang.
2. Penentuan Harga Pokok Produk atau Jasa. Penetapan harga pokok akan dapat
membantu dalam : (a) penilaian persediaan baik persediaan barang jadi
maupun barang dalam proses, (b) penetapan harga jual terutama harga
jual yang didasarkan kontrak, walaupun tidak selamanya penentuan harga
jual berdasarkan harga pokok, (c) penetapan laba.
3. Pengambilan Keputusan oleh Manajemen.
Manfaat Biaya Perunit
1. Perusahaan Manufaktur
Sistem akuntansi biaya memiliki tujuan pengukuran dan pembebanan biaya sehingga biaya
perunit dari suatu produk dapat ditentukan. Informasi biaya perunit adalah sangat penting
bagi perusahaan manufaktur untuk penilaian persediaan, penentuan laba, dan pengambilan
keputusan lainnya. Pengungkapan biaya persediaan dan penentuan laba adalah kebutuhan
pelaporan keuangan yang dihadapi setiap perusahaan pada setiap akhir periode. Untuk
menentukan biaya perunit, maka total biaya yang digunakan tergantung tujuan informasi
tersebut. Perusahaan dapat menggunakan biaya produksi, atau biaya variabel, atau biaya
produksi ditambah biaya non produksi. Untuk pembuatan laporan keuangan untuk pihak
eksternal, maka informasi biaya perunit diperoleh dari total biaya produksi, sedangkan untuk
pengambilan keputusan untuk menerima atau menolak pesanan khusus, dalam kondisi
perusahaan beroperasi dibawah kapasitas produksi, maka informasi biaya yang dibutuhkan
adalah informasi biaya variabel.
2. Perusahaan Jasa
Perusahaan jasa juga memerlukan informasi biaya perunit. Pada dasarnya
untuk menghitung biaya perunit antara perusahaan jasa maupun perusahaan
manufaktur adalah sama. Pertama sekali, perusahaan jasa yang disediakan dan
mengidentifikasi total biaya untuk unit jasa yang disediakan. Perusahaan jasa maupun
perusahaan manufaktur menggunakan data biaya dengan tujuan yang sama, yaitu untuk
menentukan profitabilitas, kelayakan untuk memperkenalkan layanan baru, membuat
Kalkulasi Biaya Produk Tradisional
Kalkulasi biaya produk tradisional hanya membebankan biaya produksi pada
produk. Pembebanan biaya utama keproduk tidak memiliki kesulitan, karena dapat
menggunakan penelusuran langsung atau penelusuran penggerak yang sangat
akurat. Tetapi sebaliknya, biaya overhead memiliki masalah dalam pembebanan
biaya ke produk, karena hubungan antara masukan dan keluaran tidak dapat
diobservasi secara fisik.
Dalam sistem biaya tradisional, untuk membebankan biaya ke produk digunakan
penggerak aktifitas tingkat unit (unit level drivers), karena ini merupakan faktor yang
menyebabkan perubahan biaya sebagai akibat perubahan unit yang diproduksi.
Contoh penggerak tingkat unit yang secara umum digunakan untuk membebankan
overhead meliputi :
1. Unit yang diproduksi
2. Jam tenaga kerja langsung
3. Tenaga kerja langsung (rupiah)
4. Jam mesin
5. Bahan langsung
Keterbatasan Sistem Akuntansi Biaya
Tarif pabrik menyeluruh dan tarif departemental telah digunakan beberapa
dekade dan terus digunakan secara sukses. Namun pada beberapa situasi tarif
tersebut menimbulkan distorsi yang dapat membuat stress perusahaan yang
berproduksi dalam lingkungan produksi canggih (advanced manufacturing
environment). Gejala-gejala dari sistem biaya yang ketinggalan jaman diantaranya
sebagai berikut :
1. Hasil dari penawaran sulit dijelaskan
2. Harga pesaing nampak lebih rendah sehingga kelihatan tidak masuk akal.
3. Produk-produk yang sulit diproduksi menunjukkan laba yang tinggi.
4. Manajer operasional ingin menghentikan produk-produk yang kelihatan
menguntungkan.
5. Marjin laba sulit dijelaskan
6. Pelanggan tidak mengeluh atas biaya naiknya harga
7. Departemen akuntansi menghabiskan banyak waktu untuk memberi data
biaya bagi proyek khusus.
8. Biaya produk berubah karena perubahan peraturan pelaporan

Anda mungkin juga menyukai