Anda di halaman 1dari 22

LAS BUSUR LISTRIK MANUAL

(SMAW)

DEPARTEMEN MSS
PPPPTK/VEDC MALANG
PENGERTIAN
PENGERTIAN
MENGELAS
MENGELAS
Mengelas adalah suatu proses
penyambungan benda-benda kerja logam
dengan cara memanasi sampai titik
cairnya, dimana pada bagian benda kerja
yang mencair akan menyatu dengan
bantuan bahan tambah (elektroda)
sehingga terbentuk suatu
sambungan/kampuh.
PERLENGKAPAN LAS
BUSUR LISTRIK MANUAL
Sambungan Sumber arus
jaringan Pemegang Batang
pengelas
Kabel las elektroda elektroda

Benda kerja
TEMPAT KERJA
PAKAIAN KERJA
Pakaian kerja sebaiknya
dilengkapi dengan helm,
apron, dan pelindung kaki.
Kedua tangan dilindungi
dengan memakai sarung
tangan dari kulit atau
asbes. Untuk melindungi
muka dan mata, tukang las
harus memakai topeng dan
kaca pelindungnya harus
sesuai dengan standart.
KABEL LAS
Sambungan dari mesin las
ke tempat kerja
dihubungkan dengan dua
kabel las. Kabel yang satu
dihubungkan ke penjepit
elektroda dan yang lainnya
dihubungkan pada klem
benda kerja sebagai massa.
Klem massa terdiri dari dua
jenis, yaitu klem massa
pegas dan klem massa
berulir.
PERALATAN KERJA
 Palu terak digunakan
untuk membersihkan terak
las dan percikan las yang
menempel pada benda
kerja.
 Sikat baja digunakan untuk
membersihkan kampuh las
setelah terak las sudah
dibersihkan.
 Tang las digunakan untuk
memegang benda kerja
yang masih panas.
MENYALAKAN BUSUR LISTRIK

 Pergunakan topeng
pelindung untuk
melindungi muka dan
mata. menyentuh
menggores
 Goreskan atau sentuhkan
ujung elektroda pada
benda kerja dengan jarak
yang dekat (pendek).
 Tarik elektroda ke atas
sampai terjadi busur listrik.
 Pertahankan jarak antara
ujung elektroda dengan busur
benda kerja kurang lebih
sebesar diameter batang
elektroda yang dijepit.
SUMBER ARUS LAS
1. Omvormer
Motor listrik ini
digerakkan oleh arus
listrik umum, dan motor
listrik ini nantinya akan
menggerakkan generator
arus searah. Sebagai
pengganti elektromotor,
maka dapat juga dipakai
motor bakar supaya
dapat bebas dari listrik
umum.
SUMBER ARUS LAS
2. Rectifier
Rectifier las terdiri dari
transformator dan
sambungan
perlengkapan untuk
mengubah arus bolak-
balik menjadi arus
searah. Rectifier las ini
disambungkan pada
jaringan listrik umum.
SUMBER ARUS LAS
3. Transformator
Transformator las ini
menghasilkan arus
bolak-balik dan dapat
langsung dipakai untuk
mengelas. Tegangan
yang ada pada jaringan
listrik umum diturunkan
sampai pada tegangan
kosong yang dapat
dipakai untuk mengelas.
BAHAN TAMBAH DALAM LAS
BUSUR LISTRIK MANUAL
1. Kawat inti
2. Selubung
3. Busur listrik
4. Bahan material las
5. Hasil lasan
6. Logam las
7. Logam tambah
8. Cairan las
9. Kerak
10. Percikan
11. Gas pelindung
KODEFIKASI ELEKTRODA
E 51 2 2 RR 6 DIN1913
E 43 2 2 R(C) 3 DIN1913
Tanda singkatan
untuk elektroda Normalisasi elektroda
las menurut DIN

Tanda tegangan
tarik minimal Tanda angka untuk
klasifikasi
Tanda angka untuk
pengembangan dan Tanda singkatan
pukul takik untuk tipe selubung
Tanda angka untuk
pukul takik yang
semakin tinggi
SELUBUNG ELEKTRODA
Berdasarkan ketebalan selubung, dapat dibedakan menjadi:
 Selubung Tipis  Selubung Sedang
D = 1,2d – 1,55d
D sampai 1,2 d d
d

 Selubung Tebal
D di atas 1,55d
d
D = diameter batang inti
d = diameter luar
KLASIFIKASI ELEKTRODA BERDASARKAN
KETEBALAN SELUBUNG

Dapat dibaca pada tanda-tanda yang ada pada elektroda,


dimana klasifikasi menunjukkan makin tebal selubung maka
tanda angkanya juga semakin besar.
Angka 1 dan 2 menunjukkan selubungnya tipis.
Angka 3 dan 4 menunjukkan selubungnya sedang.
Angka 5 sampai 10 menunjukkan selubungnya tebal.
Angka 11 dan 12 menunjukkan elektroda tersebut
berkekuatan tinggi.
JENIS-JENIS SELUBUNG
 A = jenis selubung asam
 R = jenis selubung rutil (tipis dan tebal tengah)
 RR = jenis selubung rutil (tebal)
 AR = jenis selubung rutil asam (tipe campuran)
 C = jenis selubung selulosa
 R (C) = jenis selubung rutil selulosa (tebal tengah)
 RR (C) = jenis selubung rutil selulosa (tebal)
 B = jenis selubung basa
 B (C) = jenis selubung basa dengan bagian tak basa
 RR (B) = jenis selubung rutil basa (tebal)
POSISI PENGELASAN
 Posisi Datar Di
Bawah Tangan

Posisi datar di bawah


tangan yang disingkat
dengan huruf w (die
Wanne) adalah posisi
kampuh las pada
kedudukan mendatar
pada benda kerja,
dimana elektroda
diarahkan dari atas
benda kerja.
POSISI PENGELASAN
 Posisi Horisontal

Posisi horisontal yang


disingkat dengan huruf
h adalah suatu suatu
kampuh atau
sambungan sudut yang
dilekatkan pada
kedudukan horisontal
dari benda kerja,
dimana elektroda juga
diarahkan dari samping
benda kerja.
POSISI PENGELASAN
 Posisi Vertikal

Posisi vertikal adalah posisi pengelasan


dimana benda kerja yang dilas dalam
kedudukan tegak lurus. Dapat dibedakan
menjadi dua:
a. posisi naik (tanda
singkatan n), yaitu
pengelasan dari bawah
ke atas,
b. posisi turun (tanda
singkatan t), yaitu
pengelasan dari atas ke
bawah.
POSISI PENGELASAN
 Posisi Atas Kepala

Posisi atas kepala yang


disingkat huruf a adalah
posisi pengelasan
dimana elektroda
mengarah ke atas.
Disamping tanda a juga
terdapat tanda h, yaitu
posisi horisontal di atas
kepala.
TEBAL KAMPUH PADA SAMBUNGAN T

a Ketebalan kampuh las dapat


ditentukan dengan ukuran
(a). Apabila ukuran
ketebalan kampuh (a) ini
t t
tidak tercantum pada
gambar kerja, maka dapat
z z
ditentukan dengan
menggunakan rumus:
a
a = 0,5 x t
dimana t merupakan tebal
benda kerja yang tertipis dari
t pelat yang akan dilas.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai