Anda di halaman 1dari 12

Konsep Transportasi – Satbilisasi dan Evaluasi Pasien

Gadar

Kelompok 1 :
Aditya Tri Kamila
Annida Filjannati
Aswatun Cindi
Dewi Tarita sari
Fatma Agustina
Rizki Velia
Try Arma Ayu
Konsep Evakuasi Dan Transport Klien Gawat Darurat

Istilah evakuasi dapat diartikan luas atau sempit, istilah evakuasi korban diartikan sebagai upaya
memindahkan korban ke pusat pelayanan kesehatan atau tempat rujukan lainnya agar korban
mendapatkan perawatan dan pengobatan lebih lanjut. Evakuasi korban merupakan kegiatan
memindahkan korban dari lokasi kejadian menuju ke tempat aman, sehinggga akhirnya korban
mendapatkan perawatan dan pengobatan lebih lanjut.
Syarat korban untuk dapat dievakuasi :
a. Penilaian awal sudah dilakukan lengkap, dan keaadan umum korban dipantau terus.
b. Denyut nadi dan napas korban stabil dan dalam batas normal
c. Perdarahan yang ada sudah diatasi dan dikendalikan
d. Patah tulang yang ada sudah ditangani
e. Mutlak tidak ada cidera
f. Rute yang dilalui memungkinkan dan tidak membahayakan penolong dan korban.
Dasar – dasar Pengangkatan :
Prinsip Mengangkat :
• Jangan menambah cidera kepada • Rencanakan setiap gerakan.
korban. • Pertahankan sikap tegak saat berdiri,
• Hindari pemindahan korban jika tidak berlutut maupun duduk, jangan
stabil. bungkuk.
• Jangan membahayakan diri penolong. • Konsentrasikan beban pada otot
• Jelaskan apa yang akan anda lakukan paha, bukan pungung.
kepada • Gunakan otot fleksor (otot untuk
• korban. menekuk, bukan otot untuk
• Jangan pernah lakukan sendiri. meluruskan)
• Satu komando/aba-aba. • Saat mengangkat dengan tangan,
telapak tangan menghadap ke arah
depan
• Jaga titik beban sedekat mungkin ke
tubuh
Evakuasi Gawat Darurat (Emergency Moves) Indikasi :

- Kebakaran atau sesuatu yang akan terbakar


- Ledakan atau sesuatu yang akan meledak.
- Bangunan tidak stabil.
- Bahan-bahan kimia yang berbahaya
- Cuaca yang berbahaya.
- Mencari akses karena ingin mencapai penderita lain yang membutuhkan pertolongan.
- Ketika penyelamatan tidak dapat diberikan karena lokasi atau posisi penderita tidak
memungkinkan.
Macam-macam evakuasi gawat darurat
• Tarikan baju.
• Tarikan bahu.
• Tarikan selimut.
• Piggy back carry (mengendong pasien di
belakang)
• Fire fighter’s/tarikan pemadam.
• Fire fighter’s carry/ angkatan ala
pemadam.
Evakuasi Korban
Evakuasi Oleh Satu Penolong
Sebelum melakukan pemindahan harus sudah dipastikan bahwa
korban tidak mengalami cidera spinal, cidera tlang tengkorak,
dan gegar otak.
● Teknik Menarik Korban
Teknik ini dapat digunakan untuk memindahkan korban dalam
jarak dekat. Pastikan permukaan tanah cukup rata agar tidak
menambah luka.

■ Menarik kemeja korban (shirt drag)

■ Menarik ketiak korban (shoulder drag)

■ Menarik dengan selimut (blanket drag)

■ Mengusung melalui lorong sempit (fire fighter


drag)
• Teknik Mengangkat Korban (Carry)
Teknik ini dipakai untuk memindahkan korban dengan jarak sedang atau cukup jauh. Dengan teknik
ini, penolong dapat sedikit lebih menghemat tenaga sebab tidak perlu membungkukkan badan, tetapi
harus menopang keseluruhan berat badan korban. Untuk itu pertimbangkan kekuatan angkat dan berat
badan korban.
a) Gendong punggung (piggy back carry)
b) Mengangkat depan/memapah (craddle carry)
c) Menjulang

• Teknik Menopang (cruth)


Memapah 1 orang (one rescuer crutch)
Jika masih dapat berjalan meskipun sedikit, maka korban dapat dibantu dengan memapahnya. Tangan
korban dirangkulkan di pundak penolong, salah satu tangan penolong memegang pinggang korban
untuk mengantisipasi jika korban pingsan atau mendadak lemas.

• Evakuasi Oleh Dua Penolong


Korban diangkat dengan menggunakan tangan sebagai tandu.
Mengusung korban dengan menggunakan kursi sebagai tandu.

• Mengusung Korban Oleh 3 Penolong.


Alat Ekstriksi dan Transportasi
Extrication (ekstrikasi) adalah teknik-tehnik yang dilakukan untuk melepaskan penderita dari
jepitan dan kondisi medan yang sulit dengan mengedepankan prinsip stabilisasi ABCD. Ekstrikasi
dapat dilakukan setelah keadaan aman bagi petugas penolong, dan seringkali memerlukan hal-hal yang
bersifat rescue untuk mempermudah pertolongan yang akan dilakukan dan membebaskan benda-benda
yang mempersulit pelaksanaan ekstrikasi contohnya memotong pintu kendaraan, membuka kap
kendaraan, mengangkat korban dari dasar atau tepi jurang, menolong korban terjun payung yang
tersangkut di gedung atau pohon yang tinggi dsb.
○ Kendrik Ekstrication Device (KED)
Alat untuk mempermudah mengeluarkan korban dari dalam mobil atau tempat pada saat
korban dalam posisi duduk.

○ Long Spine Board


Alat ini biasanya terbuat dari kayu/fiber yang tidak menyerap cairan. Biasanya ada lubang
dibagian sisinya untuk tali pengikat. Indikasi: untuk pasien yang dicrigai cidera tulang
belakang. Jangan meletakan psien di atas LSB terlalu lam (>2 jam). Short Spine Board: Sama
seperti LSB hanya panjangnya lebih pendek (sekitar 1 meter).

○ Scoop Strecher
Hanya untuk memindahkan pasien (dari brankard ke tempat tidur atau sebaliknya). Bukan
alat untuk imobilisasi pasien, bukan alat transportasi, dan jangan mengangkat scoop strecher
hanya pada ujungnya saja karena dapat menyebabkan scoop strecher melengkung ditengah
bahkan sampai patah.
Pedoman Tata Tertib Pengangkutan Beregu
1. Tiap regu terdiri dari sekurang-kurangnya 6 orang.

2. Pembagian masing-masing anggota regu adalah seperti tabel dibawah.

3. Posisi korban saat diangkut adalah berbaring di atas tandu ata posisi lain sesuai kondisi dan indikasi korban
dengan kaki menghadap ke depan, kecuali saat :

■ Melewati pagar/tembok penghalang.

■ Melewati gorong-gorong.

■ Naik tebing (jalan naik).

■ Melewati sungai yang arusnya berlawanan, dll

4. Saat berjalan sebaiknya langkah penolong disamakan sehingga teratur dan ritmis.
Tabel Pembagian Tugas Kelompok Saat Evakuasi
THANK YOU 

Anda mungkin juga menyukai