Anda di halaman 1dari 21

Upaya Pelayanan Kesehatan Promotif dan

Preventif Kasus TB Baru di


Wilayah Kerja Puskesmas II Baturaden Tahun
2020

Disusun Oleh :
Amanda Elma Monica

PEMBIMBING : dr. Sarah Puspa Muliawaty

Kepaniteraan Klinik
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Komunitas
PUSK II BATURADEN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2021
Pendahuluan

LATAR BELAKANG

Jumlah kejadian TB paru di Indonesia yang


Menurut World Health Organization sejak
Tuberculosis paru (TB paru) merupakan tahun 2010 hingga Maret 2011, di Indonesia
ditandai dengan adanya Basil Tahan Asam
salah satu penyakit infeksi yang (BTA) positif pada pasien adalah 110 per
tercatat 430.000 penderita TB paru dengan
prevalensinya paling tinggi di dunia. 100.000 penduduk.
korban meninggal sejumlah 61.000.
Tujuan & Manfaat

TUJUAN MANFAAT

Tujuan Umum Manfaat Teoritis


• Mengetahui permasalahan penjaringan kasus TB, • Meningkatkan ilmu pengetahuan dalam deteksi kasus
menganalisis, dan mencari pemecahan masalahnya. TB.
Tujuan Khusus Manfaat Praktis
• Mengetahui permasalahan penjaringan kasus TB. Manfaat bagi Puskesmas
• Menganalisis kelemahan, kekuatan, peluang, dan • Sebagai salah satu pertimbangan pemecahan masalah
ancaman yang dimiliki Puskesmas Baturraden II dalam dalam kasus penjaringan TB.
penjaringan kasus TB. Manfaat bagi Mahasiswa
• Mencari pemecahan masalah melalui berbagai strategi • Mengetahui permasalahan penjaringan kasus TB
yang dapat diterapkan di Puskesmas Baturraden II. khususnya di Puskesmas Baturraden II, sebagai
gambaran secara global permasalahan kasus TB.
PROFIL PUSKESMAS II BATURRADEN
Visi dan Misi

VISI MISI

“PELAYANAN KESEHATAN
• Mendorong Kemandirian Masyarakat Untuk Hidup
DASAR PARIPURNA MENUJU Sehat
MASYARAKAT SEHAT • Meningkatkan Kinerja Dan Mutu Pelayanan
Kesehatan
MANDIRI” • Meningkatkan Profesionalisme Sumber Daya
Manusia
• Meningkatkan Kerjasama Lintas Program Dan
Lintas Sektoral
• Meningkatkan Tertib Administrasi Dan Keuangan.
Keadaan Geografis

• Luas Wilayah Puskesmas II Baturraden


• Luas wilayah cakupan sebesar 3.172,19 km2
• Desa Wilayah Kerja Puskesmas Tambak
• Rempoah • Batas Wilayah
• Disebelah utara : Perhutani
• Pandak
• Sebelah timur : Puskesmas Sumbang I dan II
• Kemutug Lor
• Sebelah Selatan : Puskesmas Purwokerto Utara
• Kemutug Kidul • Sebelah Barat : Puskesmas Baturraden I
• Karangsalam
PERTUMBUHAN PENDUDUK KEPADATAN PENDUDUK

• Jumlah total (2020) : 25.482 • Jumlah kepadatan


jiwa • 7,2 jiwa/km² yang tergabung
• Laki-laki: 12.883 dalam 8.192 Rumah tangga
• Perempuan: 12.469
Data Pendidikan
Jenis Kelamin Prose
ntase (%)
No Jenis Pendidikan Laki- Perem
laki puan

1. Tidak Memiliki Ijasah 26%


2575 2481
SD
2. SD/MI 43,3%
4054 4371

3. SMP/MTs 19,1%
1880 1846

4. SMA/MA 16,6%
1768 1465

5. SMK 5,2%
511 497

6. Diploma II 0,4%
30 53

7. Diploma III 1,8%


149 200

8. Uiversitas/DIV 3,5%
336 345

9. S2 / S3 0,3%
41 21
Program Dan Kegiatan Puskesmas II Baturraden
Program Dan Kegiatan Puskesmas II Baturraden
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN
DAN PRIORITAS MASALAH
Indikator tolak ukur keluaran
Data Penemuan Kasus TB Paru di Puskesmas Baturaden II Beserta Prosentrase
Pengobatan Lengkap Tahun 2020
Identifikasi masalah

1.Upaya pencegahan belum dilakukan secara maksimal


2.Jumlah sumber daya kurang memadai
3.Laboratorium kurang memadai
4.Kurangnya pemahaman masyarakat mengenai TB
5.Sumber daya belum melakukan pelatihan
Prioritas Masalah
N Daftar Masalah I T R Jumlah Keterangan :
o IxTxR I : Importancy (pentingnya masalah)
P S SB   Mn Mo Ma   P : Prevalance (besarnya masalah)
S : Severity (akibat yang ditimbulkan oleh masalah)
1 Upaya 5 3 3 2 1 2 2 360 SB : Social Benefit (keuntungan social karena selesainya masalah)
pencegahan T : Technology (teknologi yang tersedia)
belum dilakukan
R : Resource (sumberdaya yang tersedia)
secara maksimal
Mn : Man (tenaga yang tersedia)
2 Jumlah sumber 5 3 2 1 3 2 2 360 Mo : Money (Sarana yang tersedia)
daya kurang
Ma : Material (Ketersediaan sarana)
3 Laboratorium 5 2 2 2 4 2 3 960
dan alat
diagnostic
kurang
memadai Kriteria penilaian:
1 : tidak penting
4 Kurangnya 5 3 2 2 3 2 2 720
pemahaman
2 : agak penting
masyarakat 3 : cukup penting
mengenai TB 4 : penting
5 Sumber daya 3 3 2 1 3 2 3 324
5 : sangat penting
belum  
melakukan
pelatihan
Kerangka Konsep Masalah (Fish Bone)

Man power Money Material


Tenaga SDM dialihkan dimasa
pandemi Obat TB sudah tersedia
Minimnya anggaran untuk kegiatan
Peran kader kurang maksimal pelatihan kader dan sosialisasi TB
Terbatasnya alat diagnostik

Tingkat pendidikan rendah

Pelatihan kader yang tidak rutin

Upaya preventif
dan promotive
belum optimal
Kurangnya perangkat atau media
sosialisasi TB
Kebiasan pola hidup bersih dan sehat kurang
Belum ada program inovatif
Kesadaran diri untuk berobat kurang Metode tracing belum maksimal dalam penyelesaian TB

Evaluasi keteraturan minum obat Kerjasama lintas sektoral


belum optimal belum optimal

Mother nature Measurenment Method


PENYELESAIAN MASALAH
Alternatif Pemecahan Masalah
• Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga
mengenai TB dan pola hidup bersih dan sehat,
mengoptimalkan sosialisasi TB terutama mengenai
pengobatan TB dan pemeriksaan sputum yang benar
• Membuat program inovatif dan skrining serta tracing
pasien TB
• Mengoptimalkan petugas puskesmas dan kerjasama
lintas sektoral dalam membantu penyelesaian kasus
TB.
• Penambahan jumlah analis kesehatan dan penyediaan
alat-alat yang digunakan
• Memberikan pelatihan kepada kader TB serta
pemberian insentif pada kader TB
Prioritas Pemecahan Masalah
Kesimpulan
Kesimpulan evaluasi program/kegiatan Penemuan Kasus Baru TB BTA Positif di Puskemas
Baturraden II tahun 2020:

a. Permasalahan dalam pelaksanaan program/kegiatan penemuan kasus baru TB BTA Positif di


Puskesmas Baturraden II tahun 2020 adalah upaya pelayanan kesehatan promotif dan preventif
yang belum optimal

b. Prioritas masalah berdasarkan kriteria matriks belum tercapainya target penemuan kasus baru TB
BTA positif di Puskesmas Baturraden II adalah laboratorium dan alat diagnostic kurang
memadai.

c. Alternatif pemecahan masalah bagi pelaksanaan program/kegiatan tersebut adalah penambahan


jumlah analis kesehatan, penambahan jumlah kader TB, memberikan pelatihan kepada kader TB,
dan pemberian insentif pada kader TB, penyediaan alat – alat diagnostic yang digunakan,
memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai TB dan pola hidup bersih dan sehat,
mengoptimalkan sosialisasi TB terutama mengenai pengobatan TB dan pemeriksaan sputum
yang benar, membuat program inovatif dan skrining pasien TB, dan mengoptimalkan petugas
puskesmas dan kerjasama lintas sektoral dalam membantu penyelesaian kasus TB.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai