Anda di halaman 1dari 20

HUKUM MENDEL

OK 2
K ELO MP
Nama Anggota
• Ogilvin Maria Wulandari (J011211090)
• Dhea Asrina (J011211063)
• Mahdiyyah Mufadhdhal Ansar (J011211014)
• Shafa Fikriyyah Reski Jaya (J011211040)
• Citra Dewi Arifana (J011211098)
• Nadia Ayu Sagita (J011211030)
• Nurnabilla Syafadewi Attaya (J011211066)
• Elberd Stewart Hutagalung (J011211077)
Topik Pembahasan

1 Menjelaskan Pengertian Genetika 3 Menjelaskan Hukum Mendel

Menjelaskan Cara Mempelajari Hubungan antara Hukum Mendel dan


2 Penurunan Sifat 4 Pembelahan Sel
Pendahuluan
Pengertian Genetika

Genetika merupakan cabang ilmu dari biologi yang mencoba menjelaskan persamaan dan perbedaan
sifat yang diturunkan pada makhluk hidup. Selain itu, genetika juga mencoba menjawab pertanyaan
yang berhubungan dengan apa yang diturunkan atau diwariskan dari induk kepada turunannya,
bagaimana mekanisme materi genetika itu diturunkan, dan bagaimana peran materi genetika tersebut.
Terkait dengan hal tersebut, hingga saat ini genetika telah banyak menunjukkan manfaat yang besar
bagi manusia, khususnya di bidang peternakan, pertanian, kedokteran, dan psikologi. Berikut adalah
uraian tentang implementasi dan manfaat genetika pada bidang tersebut dalam kehidupan.
Penurunan Sifat 10 10 10

Dalam mempelajari penurunan sifat dari induk kepada turunannya, terdapat


beberapa cara, antara lain berikut ini.

1. Percobaan Penangkaran (Breeding)

Percobaan ini, meliputi perkawinan silang antarorganisme yang memiliki sifat berbeda, yang kemudian diikuti dengan

tabulasi turunan yang dihasilkan dan mencoba menganalisisnya untuk dapat menentukan pola penurunan sifat yang

terjadi. Sebagai objek percobaan biasanya dipergunakan hewan atau tumbuhan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan

apabila kita akan memilih organisme sebagai bahan percobaan.

Contohnya : Sapi Santa Gertrudis

Drs. Koesmadji Wirjosoemarto. Hukum Mendel dan Pewarisan Sifat.http://repository.ut.ac.id/4302/3/PEBI4311-M1.pdf. Diakses pada tanggal 7
September 2021
Penurunan Sifat 10 10 10

2. Silsilah Keluarga
Dengan mempelajari silsilah keluarga, kita dapat mengetahui pola pewarisan sifat dari orang tua kepada turunannya. Dari catatan yang ada mungkin kita dapat mengetahui pola penurunan

sifat, misalnya penyakit buta warna dan haemofilia. Dari sifat yang nampak pada morfologi manusia kita dapat menelusuri penurunan sifat tersebut.

contoh : rambut keriting, letak menempelnya telinga, ibu jari yang dapat melengkung ke belakang, lesung pipit di pipi, golongan darah. Mempelajari pola penurunan sifat dapat pula

dilakukan terhadap anak kembar, kembar fraternal (yang berasal dari dua zigot berbeda) atau kembar identik (yang berasal dari satu zigot).

Drs. Koesmadji Wirjosoemarto. Hukum Mendel dan Pewarisan Sifat. http://repository.ut.ac.id/4302/3/PEBI4311-M1.pdf. Diakses pada tanggal 7 September 2021
Penurunan Sifat 10 10 10

3. Sitologi
Dengan mempelajari struktur sel, para ahli genetika dapat mempelajari sifat yang diturunkan. Kromosom sebagai
pembawa sifat yang diturunkan dapat diketahui bentuk, jumlah, dan sifat-sifatnya. Beberapa pertanyaan sehubungan
dengan hasil penangkaran, dapat dijelaskan melalui pengamatan sitologis.

4. Analisis Biokimia
Melalui analisis biokimia dapat diketahui susunan kimia dari kromosom serta gen yang
terdapat pada kromosom. Mengapa reaksi fisiologis pada tubuh seorang albino berbeda
dengan pada orang yang normal, telah dapat dijawab melalui analisis biokimia. Ternyata pada
orang albino tidak dijumpai suatu enzim yang memecah asam amino yang akan menghasilkan
pigmen melanin yang membuat rambut, kulit, dan iris mata hitam.

Drs. Koesmadji Wirjosoemarto. Hukum Mendel dan Pewarisan Sifat. http://repository.ut.ac.id/4302/3/PEBI4311-M1.pdf. Diakses pada tanggal 7 September 2021
Penelitian Mendel

Genetika adalah ilmu yang mempelajari pewarisan sifat dari induk kepada
keturunannya. Gregor Johann mendel (1822-1884), seorang biarawan disebuah biara di
Brunn, Austria menyilangkan kacang ercis (Pisum sativum), kemudian hasil
persilangan ditanam dan di amati, mendel melakukannya selama 12 tahun.
Alasan Mendel memilih kacang ercis dalam percobaannya, dikarenakan memiliki
pasangan sifat beda yang mencolok, dapat melakukan penyerbukannya sendiri, serta
memiliki daur hidup yang relatif pendek.

Ismail AS. Genetika;2018,hal.3-6


Penelitian Mendel

Pada salah satu percobaannya, Mendel menyilangkan tanaman kacang ercis yang
tinggi dengan yang pendek. Tanaman yang dipilih adalah tanaman galur murni.
Dengan menyilangkan galur murni tinggi dengan galur murni pendek, Mendel
mendapatkan tanaman yang semuanya tinggi. Selanjutnya, tanaman tinggi hasil
persilangan ini dibiarkan menyerbuk sendiri. Ternyata keturunannya memperlihatkan
nisbah (perbandingan) tanaman tinggi terhadap tanaman pendek sebesar 3 : 1. Berikut
skemanya
Penelitian Mendel

P : ♀ Tinggi x Pendek ♂
DD dd
Gamet : D d

F1 : Tinggi
Dd
Menyerbuk sendiri (Dd x Dd)
Penelitian Mendel

Tinggi (D-) : pendek (dd) = 3 : 1


DD : Dd : dd = 1 : 2 : 1
Terminologi dalam genetika
• Parental
• Hibrid
• Fenotipe
• Genotipe
• Gen
• Alel
• Dominan
• Resesif
• Intermediet
• Heterozigot
• Homozigot
HUKUM MENDEL I

Hukum Mendell I (Hukum Pemisahan Bebas)

Hukum Mendell I dikenal juga dengan Hukum Segregasi menyatakan: "Pada


pembentukan gamet kedua gen yang merupakan pasangan akan dipisahkan dalam dua
selanak." Hukum ini berlaku untuk persilangan monohibrid (persilangan dengan satu
sifat beda). Contoh dari terapan Hukum Mendell I adalah persilangan monohibrid
dengan dominansi. Perhatikan contoh berikut ini: Disilangkan antara mawar merah yang
bersifat dominan dengan mawar putih yang bersifat resesif.
Persilangan monohibrid

Susilawati dan Bachtiar, N. (2018). Biologi Dasar Terintegrasi (PDF). Pekanbaru: Kreasi Edukasi. hlm. 147. ISBN 978-602-6879-99-8.
HUKUM MENDEL II

Hukum Mendell II dikenal dengan Hukum Independent Assortment, menyatakan: ‘bila dua individu berbeda satu dengan yang lain dalam dua pasang sifat atau lebih, maka diturunkannya sifat yang sepasang itu tidak bergantung pada sifat pasangan lainnya’.

Hukum ini berlaku untuk persilangan dihibrid (dua sifat beda) atau lebih. Persilangan dihibrid berlaku hukum II mendel karena pada pembentukan F2, gen di dalam gamet yang mengalami pemisahan kemudian digabungkan secara bebas. Penggabungan secara

bebas ini ialah gen yang satu dapat bebas bergabung dengan gen lainnya tanpa syarat tertentu.
Persilangan Dihibrid

Berdasarkan hasil persilangan diperoleh :


kacang kapri berbiji bulat berwarna kuning (BBKK,
BBKk, BbKK, BbKk) sebanyak 9 buah.
• berbiji bulat berwarna hijau (BBkk dan Bbkk)
sebanyak 3 buah.
• berbiji kisut berwarna kuning (bbKK dan bbKk)
sebanyak 3 buah.
• dan berbiji kisut berwarna hijau (bbkk)
sebanyak 1 buah.
Hubungan antara banyaknya sifat beda, gamet, Kombinasi F2,
fenotip F2, dan genotip F2
Hubungan antara Hukum
Mendel dan Pembelahan
gambar 1 gambar 2
Sel
Hasil dari persilangan Mendel sangat berkaitan dengan
pembelahan meiosis pada waktu pembentukan gamet.
Segregasi alel dan independent assortment terjadi pada
meiosis I (Gambar 1 dan 2). Segregasi alel terjadi
karena kromosom homolog berpasangan di bidang
ekuator dan hanya melekat pada mikrotubul dari salah
satu kutub pembelahan. Ketika kedua kromosom
homolog membawa aiel yang berbeda dari gen yang
sama (heterozigot), maka pada anafase I, kedua
kromosom akan terpisah ke kutub yang bcrbeda dan
akan menghasilkan garnet yang berbeda.
Manfaat Hukum Mendel

1 Kesehatan 3 Peternakan

2 Pertanian 4 Forensik

Yunus Effendi. (2020) Buku Ajar Genetika Dasar. (PDF). Magelang : Pustaka Rumah . hlm.160. ISBN : 978-623-7961-59-8
Terima kasih!

Anda mungkin juga menyukai