EATING DISORDER
Disusun oleh :
Arisanti : 195059005
Nadya Nur Kholilah : 185059098
Siti H Ruhuputty : 195059006
Eating Disorder
Gangguan makan adalah gangguan mental saat
mengonsumsi makanan. Penderita gangguan ini
dapat mengonsumsi terlalu sedikit atau terlalu
banyak makanan dan terobsesi pada berat badan
atau bentuk tubuhnya. Ada beberapa jenis
gangguan makan, namun tiga jenis yang paling
sering dijumpai adalah anoreksia nervosa,
bulimia nervosa, dan Pica.
1. Anoreksi nervosa
Anorexia Nervosa adalah
gangguan psikis dimana
penderitanya merasa bahwa
dirinya terlalu gemuk dan
membiarkan diri mereka
kelaparan. Penderita anoreksia
mencoba mempertahankan
berat badan jauh di bawah
normal sehingga terlihat sangat
kurus. Mereka cenderung
menolak makanan meskipun
terasa lapar ini merupakan cara
tidak sehat untuk mengatasi
masalah emosional. Ketika
anda memiliki anorexia
nervosa, anda sering
menyamakan kekurusan adalah
bernilai. Anorexia nervosa sulit
Gejala Anoreksia Nervosa
Gejala anoreksia meliputi gejala fisik dan
emosional. Selain itu, gejala penyakit ini juga bisa
terlihat dari perilaku yang ditunjukkan
penderitanya.
Penyebab Anoreksia Nervosa
Belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan
anoreksia. Namun para ahli mengaitkan penyakit ini dengan
kombinasi faktor lingkungan, psikologis, dan biologis.
Penanganan medis
Bila kondisinya cukup parah, dokter akan
memasang nasogastric tube pada pasien. Nasogastric
tube adalah pemasangan selang dari hidung pasien yang
tersambung hingga ke lambung, untuk pemberian asupan
makanan.
Psikoterapi
Pada pasien dewasa, jenis terapi yang dipilih adalah terapi
perilaku kognitif (cognitive behavior therapy).Terapi ini
bertujuan untuk mengembalikan pola makan normal
pasien, agar berat badan pasien bertambah
1. Faktor Psikologis
2. Faktor Interpersonal
3. Faktor Sosial
4. Faktor Biologis
• Gejala Pica
Seseorang dinyatakan mengalami Pica adalah ketika orang
tersebut mengonsumsi makanan non-makanan atau benda
asing secara teratur dan berlangsung terus-menerus,
setidaknya selama satu bulan.
• Pencegahan Pica
Hingga saat ini belum ada cara khusus untuk mencegah
Pica. Namun, diperlukan kesadaran diri untuk dapat
membantu menghindari terjadinya Pica dengan
mengetahui mana makanan yang boleh dikonsumsi dan
mana yang tidak.
• Penegakan Diagnosis
Presentasi klinis pica sangat bervariasi dan berhubungan
dengan sifat spesifik dari kondisi medis yang dihasilkan
dan zat tertelan. Pada keracunan atau paparan agen infeksi,
gejala dilaporkan sangat bervariasi dan berhubungan
dengan jenis toksin atau agen infeksi tertelan.
• Pemeriksaan fisik
Temuan fisik yang terkait dengan pica sangat
bervariasi dan berhubungan langsung dengan
bahan yang tertelan dan konsekuensi medis
selanjutnya. Temuan ini seperti berikut:
1. Tanda keracunan
2. Tanda infeksi atau infestasi dari parasit
3. Manifestasi pada Gastrointestinal (GI)
4. Manifestasi pada gigi
• Pengobatan Pica
Untuk menangani Pica itu sendiri, para peneliti masih
belum menemukan obatnya, tetapi para dokter dapat
memberikan pengobatan tergantung penyakit apa yang
ditimbulkan akibat Pica. Sehingga ketika berkonsultasi ke
dokter, diwajibkan memberi tahu seluruh makanan non-
makanan atau benda asing apa saja yang telahkonsumsi.
Hal ini dapat membantu mengembangkan diagnosa yang
tepat dan akurat, lalu menentukan cara pengobatan apa
yang sebaiknya dijalani
TERIMAKASIH