PENCAPAIAN
KELUARGA DENGAN
AKSES SARANA AIR
Kelompok 11 :
BERSIH
Astiani Fadilah Difani
Gilda Tasya MT
Hera Nurafita
Lia Intan Lestari
Pujawati
Pengadaan akses air bersih sangat penting untuk meningkatkan
standar kesehatan rakyat Indonesia. Bahkan pengadaan air bersih
termasuk dalam salah satu target Millenium Development Goals
(MDGs) Indonesia untuk tahun 2015. Targetnya, 68,97 persen
rakyat sudah mendapat akses air bersih pada tahun 2015.
Faktanya, berdasarkan dara Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional (BAPPENAS), baru 47 persen
masyarakat yang mendapat akses air bersih. Padahal
masalah soal air bersih tidak hanya membicarakan soal air
untuk kebutuhan rumah tangga, namun juga soal sanitasi
lingkungan, sumber daya manusia, hingga angka kematian
ibu dan bayi di Indonesia.
Analisis Data Survei Demografi dan
Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2012)
Di wilayah Provinsi Jawa Barat dengan 2.264 KK yang diperoleh secara umum
melalui situs resmi DHS. Sebagian besar rumah tangga sudah menggunakan
sumber air minum yang aman (81,5%). Sebanyak 60,2% rumah tangga berada di
wilayah perkotaan, dan sebagian lainnya termasuk dalam wilayah pedesaan
(39,8%). Dalam hal fasilitas sanitasi, hampir dua dari tiga rumah tangga (63,4%)
telah menggunakan fasilitas sanitasi yang memenuhi syarat.
Hasil yang didapatkan, yang tinggal di perkotaan dan pedesaan, di perkotaan
masyarakat lebih mudah mengakses sumber air minum (SAM) yang aman sebesar
2 kali dibandingkan dengan masyarakat yang tinggal di pedesaan. Hasil penelitian
ini mendapatkan informasi bahwa Indeks kekayaan keluarga dan pendidikan
memiliki hubungan yang positif dengan kepemilikan SAM. Semakin tinggi indeks
kekayaan keluarga semakin dapat mengakses SAM yang aman.
Kasus :
Pendapatan Tn. F sebagai buruh batu bata adalah Rp.
<1.000.000/bulan, Luas rumah kira-kira 5 x 9 M2 tipe
rumah semi permanen dengan dinding rumah dari
papan, jumlah ruangan tidur 2 kamar. Keluarga
mengatakan tidak mempunyai tempat sampah, Keluarga
mengatakan tidak memiliki sumur dan tidak memiliki
kamar mandi dan WC. Sengingga Tn. F numpang mandi
di sumur tetangga. Keluarga Tn. F BAB sembarang
tempat karena tidak mempunyai wc di rumah. Dan
untuk penggunaan air untuk sehari-hari, keluarga Tn. F
Analisa Data
No. Data Masalah/ Diagnosa
Keperawatan
1. DS : Resiko kekurangan
1. Keluarga mengatakan tidak mempunyai tempat sampah volume cairan
Dx Hasil Intervensi
Resiko kekurangan volume Keluarga mampu mengambil 1. Jelaskan tindakan yang akan
cairan keputusan untuk mengatasi pada dilakukan saat anggota keluarga
anggota keluarga dengan mengalami kekurangan volume
masalah kekurangan volume cairan
2. Bimbing dan motivasi keluarga
cairan
untuk mengambil keputusan dalam
1. Keluarga mampu mengambil menangani masalah kekurangan
keputusan. volume cairan
2. Keluarga mengatakan 3. Beri pujian atas keputusan yang
keputusan dalam mengatasi diambil untuk mengatasi masalah
kekurangan volume cairan kekurangan volume cairan
Intervensi : Mampu Merawat
Dx Hasil Intervensi
Resiko kekurangan volume Keluarga mampu memodifikasi 1. Upayakan untuk menggunakan air
cairan lingkungan untuk kenyamanan bersih untuk kebutuhan sehari-hari
2. Hindari mengkonsumsi makanan
keluarga
atau minuman yang tercemar/ kotor
1. Keluarga dapat menciptakan 3. Jaga kebersihan lingkungan rumah
lingkungan rumah yang
nyaman bagi anggota
keluarga yang untuk
menghindari terjadinya
kekurangan volume cairan
Intervensi : Pelayanan Kesehatan
Dx Hasil Intervensi