OLEH:
KELOMPOK 2
KELAS X MIPA 5
Anggota :
Adinda
Karmila
Alya Azzahrah
Tia Amalia
Dedi Parawansyah
Noer Adrian Maulana Syaputra
Jamal Mirdad
Peta Konsep INTEGRASI NASIONAL
(1)
(1) (2)
(2)
Mengidentifikasi
Mengidentifikasi Menganalisis
Menganalisis
Kebhinekaan
Kebhinekaan Konsep
Konsep Integrasi
Integrasi
Bangsa
Bangsa Indonesia.
Indonesia. Nasional.
Nasional.
(4)
(4)
(3)
(3) Menganalisis,mem-
Menganalisis,mem-
Mengidentifikasi
Mengidentifikasi bangkitkan
bangkitkan
Faktor-faktor
Faktor-faktor Kesadaran
Kesadaran Warga
Warga
Pembentuk
Pembentuk Negara
Negara Untuk
Untuk Bela
Bela
Integrasi
Integrasi Nasional.
Nasional. Negara.
Negara.
(5)
(5)
Menunjukkan
Menunjukkan
Kesediaan
Kesediaan Warga
Warga
Negara
Negara Untuk
Untuk
Melakukan
Melakukan Bela
Bela
Negara.
Negara.
1. Kebhinekaan Bangsa Indonesia
Pada filosofi Indonesia, yaitu Pancasila,Kita mengenal semboyan”Bhineka Tunggal Ika”. Kebhinekaan
harusnya kita pahami sebagai sebuah kekuatan pemersatu bangsa yang keberadaannya tidak bisa dipungkiri.
Bhineka Tunggal Ika merupakan ukiran semboyan yang tertulis dilambang kaki sang garuda,yang mempunyai
arti walau berbeda-beda tetap satu jua. Lambang tersebut menggambarkan kondisi penduduk Indonesia yang
terdiri dari berbagai suku bangsa. Kebhineka ragaman tersebut bisa disebut pluralistik. Itulah yang menjadi
alasan “Bhineka Tunggal Ika” dijadikan sebagai salah satu pemersatu bangsa.
Beberapa Alat Pemersatu Bangsa Yaitu Sebagai Berikut:
Dasar negara Pancasila.
Bendera merah putih yang sebagai bendera kebangsaan.
Bahasa Indonesia sebagai salah satu Bahasa nasional dan Bahasa persatuan.
Lambang negara burung garuda.
Lagu kebangsaan Indonesia raya.
Lagu perjuangan.
Pahlawan-pahlawan nasional.
Undang-undang dasar 1945.
Teks proklamasi.
Hari kemerdekaan republik Indonesia.
Peresiden pertama Indonesia.
Peninggalan-penninggalan perjuangan bangsa Indonesia.
Budaya bangsa Indonesia.
Sejarah bangsa Indonesia.
Semua budaya, agama dan suku yang ada tetap pada bentuknya masing- masing, yang mempersatukan
adalah rasa nasionalisme kebanggaan sebagai bangsa Indonesia yang memiliki ratusan budaya, adat istiadat,
dan kebiasaan.
1. Kebhinekaan Mata Pencarian
Kondisi alam juga mengakibatkan perbedaan mata pencarian ada yang sebagai petani, nelayan, pedagang,
pegawai, peternak dan lai- lain, sehingga kebhinekaan mata pencarian tersebut dapat menjalin persatuan
karena satu sama lain saling membutuhkan.
2. Kebhinekaan Ras
Letak Indonesia sangat strategis sehingga Indonesia menjadi tempat persilangan jalur perdagangan.
Banyaknya kaum pendatang ke Indonesia mengakibatkan terjadinya akulturasi baik pada ras, agama, kesenian
maupun budaya.
3. Kebhinekaan Suku Bangsa
Indonesia merupakan negara kepulauan yang dipisahkan oleh perairan. Pulau-pulau terisolasi dan tidak saling
berhubungan. Akibatnya setiap pulau atau wilayah memiliki keunikan tersendiri baik dari segi budaya, adat
istiadat, kesenian, maupun Bahasa.
4. Kebhinekaan Agama
Masuknya kaum pendatang baik berniat untuk berdagang maupun menjajah membawa misi penyebaran agama
yang mengakibatkan kebhinekaan agama di Indonesia.
5. Kebhinekaan Budaya
Budaya adalah keseluruhan system gagasan tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan
masayarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan cara belajar. Budaya memiliki tujuan untuk mengubah
sikap dan juga perilaku sumber daya manusia kearah yang lebih baik.
6. Gender/ Jenis Kelamin
Perbedaan jenis kelamin adalah sesuatu yang sangat alami, tidak menunnjukan adanya tingkatan. Anggapan
kuet bagi laki-laki dan lemah bagi perempuan, adalah tidak benar. Masing-masing mempunyai peranan dan
tanggung jawab yang saling membutuhkan dan melengkapi.
2. Konsep Integrasi Nasional
Integrasi Nasional Berasal Dari Dua Kata, Yaitu “Integrasi” Dan “Nasional”. Integrasi Berasal Dari Bahas
Inggris, Integrate Artinya Menyatupadukan, Menggabungkan, Mempersatukan. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Integrasi Artinya Pembauran Hingga Menjadi Satu Kesatuan Yang Bulat Dan Utuh. Kata Nasional
Berasal Dari Bahasa Inggris, Nation Yang Artinya Bangsa.
Contoh
integrasi
nasional
Adanya sikap menghargai
dan toleransi terhadap antar
umaat beragama di
Indonesia.
Sikap menghargai dan
merasa memiliki kebudayaan
yang berasal dari daerah lain.
3.Faktor-faktor Pembentuk Integrasi Nasional
Rasa Senasib dan Seperjuangan
Faktor pendukung integrasi nasional bisa disebabkan adanya rasa senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh
faktor sejarah. Hal ini juga terjadi saat masa penjajahan dulu yang membuat masyarakat Indonesia merasakan nasib
dan perjuangan yang sama.
Ideologi Nasional
Salah satu fungsi Ideologi Nasional juga menjadi faktor pendorong terjadinya integrasi nasional. Ideologi nasional di
Indonesia ini tercermin dalam simbol negara yaitu Garuda Pancasila dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Keinginan Untuk Bersatu
Faktor lain yang mendorong integrasi nasional adalah adanya tekad serta keinginan untuk bersatu di kalangan
bangsa Indonesia seperti yang dinyatakan dalam Sumpah Pemuda.
Ancaman dari Luar
Adanya ancaman dari luar juga bisa membentuk integrasi nasional. Gangguan dan ancaman asing ini menyebabkan
munculnya semangat nasionalisme di kalangan bangsa Indonesia
Penggunaan Bahasa Indonesia
Faktor pendukung lain adalah penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional yang mampu menyatukan
masyarakat Indonesia, sehingga tidak ada kendala untuk komunikasi antar ras dan suku.
Semangat Persatuan
Adanya semangat persatuan dan kesatuan dalam bangsa, bahasa, dan tanah air Indonesia, tentu juga menjadi faktor
yang turut mendukung terjadinya integrasi nasional.
Pandangan Hidup Kebangsaan
Adanya kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang sama, yaitu Pancasila, menjadi nilai yang dijunjung
warga Indonesia dan mendorong terjadinya integrasi nasional.
Budaya Gotong Royong
Indonesia dikenal dengan budaya gotong royongnya. Adanya jiwa dan semangat gotong royong, solidaritas, dan
toleransi keagamaan yang kuat menjadi ciri khas kepribadian bangsa Indonesia.
Rasa Cinta Tanah Air
Faktor pembentuk integrasi nasional yang terakhir adalah adanya rasa cinta tanah air di kalangan bangsa Indonesia.
Hal ini digunakan untuk mengisi kemerdekaan di negara Indonesia.
4. Membangkitkan Kesadaran Warga Negara Untuk Bela Negara
Kesadaran adalah sikap mawas diri sehingga dapat membedakan baik atau buruk, benaar atau ssalah, layak
atau tidak layak, patut atau tidak patut dalam berkata dan berperilaku.
Cara membangkitkan kesadaran warganegara untuk usaha bela negara, yaitu dengan:
a. Mengadakan kegiatan dalam pelestarian budaya nasional.
b. Mengenang dan meneladani perjuangan-perjuangan para pahlawan terdahulu
c. Saling menghargai, menghormati, dan mencintai sesama warga negara Indonesia
Bela Negara adalah sikap atau perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara
Kesatuan republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945,dalam menjamin kelangsungan
hidup bangsa dan negara.