1
MATERI
FISIOLOGI KEHAMILAN, PERSALINAN, DAN NIFAS
KONTRASEPSI
2
FISIOLOGI KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR
3
Anatomi Jalan Lahir
4
Tanda Tidak Pasti
Diagnosis Kehamilan
Tanda Pasti
5
Diagnosis Kehamilan
Tanda Pasti
Janin/bagian janin terlihat (>5 minggu dengan USG)
DJJ terdengar (Doppler >12 minggu, stetoskop >18
minggu)
Gerak janin (Primi >18 minggu, multi >16 minggu)
6
Usia Kehamilan
Rumus Mc Donald
Taksiran Usia Kehamilan
USG
Best parameter Trim I : CRL
<7 7-10 10-14 15-28 >28
Best parameter Trim II : BPD weeks weeks weeks weeks weeks
Best parameter Trim II : FL
GS CRL CRL BPD FL
HL
BPD FL BPD
FL HL Jarak binocular
Tulang panjang
lain
7
Usia Kehamilan Frekuensi ANC
Asuhan Antenatal DJJ dan Posisi Janin Nutrisi Kehamilan
Usia Kehamilan
Hari Perkiraan Lahir
Dihitung dari HPHT, untuk konfirmasi diukur UK dengan palpasi abdomen atau
USG
RUMUS NAEGEL RUMUS PARIKH
Siklus mens 28 hari Siklus mens bukan 28 hari
8
DJJ dan posisi Janin
Pemeriksaan :
1. TFU
2. DJJ normal : 120 – 160x/menit
3. Laboratorium
4. USG
9
Letak Sungsang
10
Kardiotokografi
11
CTG Patologis
12
ANC
Untuk mengurangi resiko komplikasi kehamilan dan
persalinan, ibu hamil minimal ANC empat kali
13
ANC
14
Nutrisi Kehamilan
• Kebutuhan zat besi 60mg/hari atau setara 320
Zat Besi mg sulfas ferosus
• Min 90 tab dimulai minggu ke 20
Folat
• Apabila RPD/keluarga NTD 4000mcg/hari
15
Imunisasi TT
TT Lengkap 3x + dosis terakhir <10 tahun
TT Lengkap 3x
Tidak perlu TT lagi
Dosis terakhir < 10 tahun
TT Lengkap 3x
Booster UK 27-36 minggu
Dosis terakhir > 10 tahun
16
Tanda Inpartu
Bloody show
Efficement Dilatation
(pendataran) (pembukaan)
His Ritmik,
Pecah
Teratur, dan
Ketuban
Progresif
17
Persalinan Normal
Fase laten : pembukaan cervix 1 hingga 3 cm, sekitar 8 jam Fase akselerasi : 3-4 cm
Kala I
Fase aktif : pembukaan cervix 4 hingga lengkap, sekitar 6 jam Fase dilatasi max : 4-9 cm
Fase deselerasi : 9-10 cm
Kala II Pembukaan lengkap sampai bayi lahir, 2 jam primigravida, 1 jam multigravida
Kala III Segera setalah bayi lahir sampai plasenta lahir lengkap, sekitar 30 menit
18
Kala I
Parameter Fase Laten Fase Aktif
DJJ 1 jam ½ jam
His 1 jam ½ jam
Nadi ½ jam ½ jam
Suhu 4 jam 2 jam
Tekanan Darah 4 jam 4 jam
Pembukaan 4 jam 4 jam
Penurunan 4 jam 4 jam
Air Ketuban 4 jam 4 jam
Molase 4 jam 4 jam
19
Kala II
Tanda : Penanganan :
20
KALA III
21
Kala IV
Hingga 2 jam setelah plasenta lahir
Setiap 15 menit selama jam pertama
Setiap 30 menit selama jam kedua
Masa Nifas :
Dini : 24 jam pertama
Lanjut : Hari ke 2- hari ke 40
EPISIOTOMI
Secara mediolateral
Resiko tidak epis -> Robekan Perineum
Grade I Sebatas mukosa vagina, perineum, dan
jaringan ikat
Grade II Sebatas musculus perinei transversal
Grade III Mengenai sfingter ani
A : < 50% sfingter ani externa
B : > 50 % sfingter ani externa
C : Sfingter ani externa dan interna
Grade IV Robek sampai M. Sfingter ani externa-
interna + mucosa REKTUM
22
Involusi Uterus
Involusi Tinggi Fundus
Sesaat setelah kala II Setinggi umbilikus
Sesaat setelah kala III 2 jari dibawah umbilikus
1 minggu Mid simfisis umbilikus
2 minggu Di bawah simfisis
6 minggu Mengecil hampir normal
8 minggu Normal
23
PATOLOGI KEHAMILAN, PERSALINAN, DAN NIFAS
Persalinan Patologis
PRIMER
SEKUNDER
• His tidak adekuat
Power
Persalinan Lama
• Malposisi, malpresentasi
Passenger • Makrosomia
24
Persalinan Lama
Persalinan Palsu/False Labor
Serviks tidak membuka/1 jari longgar -> Tetap dan his (-)/ tidak teratur
Partus Kasep
Kriteria partus lama tegak + komplikasi pada ibu dan atau bayi
Fase Aktif Memanjang Nilai HIS, tidak adekuat : RPS-> amniotomi ->
Melewati kanan garis waspada partograf oxytocin
Adekuat : CPD/mal mal.. -> RUJUK
Arrest of Dilatation
Bila dalam 2 jam dilatasi serviks menetap
Arrest of Descend
Dalam kala I dan II 1 jam tidak ada penurunan kepala
26
HINDARI OBAT INI
WAJIB
GOLONGAN PENYAKIT
DIHINDARI
RESPIRASI ASMA Kortikosteroid
Injeksi
TB Streptomycin
GIT Gastritis Misoprostol
Prostaglandin
GENITALIA ISK Ciprofloksasin
Gonore Cotrimoxazole
Chloramphenicol
ENDOKRIN DM Glibenclamid
Metformin
Acarbose
27
Hipertensi dalam Kehamilan
TD meningkat ≥
140/90 mmHg
Proteinuria - Proteinuria +
Hipertensi PE Kejang - Impen
Kejang +
Kronis Superimpose ding
Eklamsia
Metildopa Proteinuria - Proteinuria + ABC
Nifedipin MgSO4
Labetalol HT
PE Terminasi
Gestational
28
Pemberian MgSO4
Syarat : Ada reflek patela, urine ½ cc/kg/jam, RR>16x/menit
Siapkan antidot Ca Gluconas 1g dilarutkan dalam RL 100cc
Loading 4g MgSO4
(10ml larutan MgSO4 40%) dilarutkan di 10ml akuades, diberikan IV selama 20 menit
atau
Masing masing MgSO4 5 g IM di bokong kanan dan kiri
Maintenance 6g MgSO4
15ml larutan MgSO4 40%) dilarutkan di 500ml RL, diberikan IV kecepatan 28 tpm
selama 6 jam, diulang hingga 24 jam setelah persalinan atau kejang berakhir
29
HELLP SYNDROME
ELEVATED LIVER LOW PLATELET
HEMOLYSIS
ENZYME COUNT
TERAPI
TERMINASI
DEFINITIF
30
HIPEREMESIS GRAVIDARUM
Emesis Gravidarum : mual muntah pada UK 16 minggu
Hiperemesis Gravidarum : mual muntah + gangguan intake
Grade Klinis
I Sadar, anoreksia, nyeri epigastrium, takikardi, TD sistol turun, lidah
kering, turgor turun, mata cekung
II Apatis, nadi kecil cepat, hipotensi, oliguria, demam, nafas aseton,
ikterus
III Somnolen-koma, nadi kecil cepat. Hipotensi, muntah berhenti
Komplikasi fatal Ensefalopati Wernicke : nistagmus, diplopia,
perubahan mental
31
TATALAKSANA HIPEREMESIS GRAVIDARUM
Pastikan Kehamilan
Jaga asupan
Makan sedikit tapi sering
Hindari makan berbau tajam dan berbumbu
Bila parah, koreksi cairan ganti IV, pantau elektrolit dan nutrisi
Selama rehidrasi IV NaCl 0,9%, maintenance D10%:RL 2:1
OBAT
Piridoxyn
Doxylamin
Ondansetron
Metoclopramide
32
Epilepsi dalam Kehamilan
MONOTERAPI
Folat 4000mcg
DOC : 1st Lamotigrine, 2nd Gabapentin
33
Toxoplasma dalam Kehamilan
Infeksi TORCH
Penyebab abortus dan kelainan kongenital
Gold standard : Sabin Friedman
Tes Serum
IgG - IgG +
IgM - IgM +
Sistemik + Sistemik -
Tokolitik
Preterm Aterm
Amnionitis
TERMINASI
35
Terminasi
PREMATUR
• Tahan hingga ATERM
• Tokolitik : SAlbutamol, Nifedipin, Terbutalin, Indometasin
• Pematangan paru
Injeksi Betamethasone 2 kali 12mg IM selama 24 jam
Injeksi Dexamethasone 4 kali 6mg IM selama 12 jam
ATERM
• Nilai Pelvic Score -> pematangan dengan Prostaglandin
• Induksi oxytocin
• Gagal -> SC
36
ABORTUS
Ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar
kandungan, UK < 22 minggu atau berat < 500 gram
37
TIDAK ADA EKSPULSI JARINGAN KONSEPSI
DIAGNOSIS PERDARAHA NYERI UTERUS SERVIKS GEJALA
N PERUT KHAS
Abortus Sedikit Sedang Sesuai Tertutup PP test +
Imminens
Abortus Sedang-banyak Sedang-hebat Sesuai Terbuka PP test +
Insipiens
Missed Tidak ada Tidak ada Lebih kecil Tertutup PP test – o/k
Abortion janin telah mati
ADA EKSPULSI JARINGAN KONSEPSI
DIAGNOSIS PERDARAHA NYERI UTERUS SERVIKS GEJALA
N PERUT KHAS
Abortus Sedang- Sedang-hebat Lebih kecil Terbuka Ekspulsi
Incomplete banyak sebagian
jaringan
Teraba
jaringan
Abortus Sedikit/tanpa Tanpa/sedikit Lebih kecil Terbuka/tertut Ekspulsi
Komplit up seluruh
jaringan
38
Abortus Septik
Komplikasi abortus kriminalis
Gejala : Demam, sekret vagina berbau, servix
membuka/menutup
Manajemen :
39
Mola Hidatidosa
Penyakit trofoblastik gestasional o/k kelainan vili korionik
Gejala khas:
1. Ukuran uterus lebih besar dari usia kehamilan
2. Keluar jaringan gelembung seperti air
PA : degenerasi hidrofik
USG : snow storm app.
Terapi :
Atasi syok, kuretase
40
Mola Hidatidosa
Gambaran Mola Parsial Mola Komplit
Kariotipe 69, XXX atau 6, XXY 46, XX atau 46, XY
Patologi :
- Janin Sering dijumpai Tidak ada
- Amnion, RBC janin Sering dijumpai Tidak ada
- Edema vilus Bervariasi, fokal Difus
- Proliferasi trofoblas Bervariasi, fokal Bervariasi, ringan-berat
Gambaran klinis :
- Ukuran Kecil masa kehamilan 50% besar masa kehamilan
- USG Honey comb app. Snow storm app.
- Penyulit medis Jarang Sering
- Penyakit pasca mola <5-10% 20%
- Kista teka lutein >> <<
41
Kehamilan Ektopik Terganggu
Kehamilan diluar uterus yang sudah bermanifestasi :
Nyeri abdomen akut disertai perdarahan masif karena rupturnya
implantasi KE
Gejala
Perdarahan pervaginam
Hipotensi
Nyeri abdomen dan pelvis
Nyeri goyang portio
Serviks tertutup
Manajemen
Atasi syok
Cito Laparotomi
42
Plasenta Previa
Plasenta menutupi OUI/ letak rendah pada pemeriksaan ≥ 20 minggu
Tanda dan gejala :
- Perdarahan pervaginam tidak nyeri
- Status hemodinamik ibu = jumlah perdarahan pervaginam
Bila matur / perdarahan banyak : SC
Bila perdarahan berhenti dan janin prematur, ekpektatif:
1. Bedrest
2. Antibiotik
3. Perbaiki anemia, SF 60mg PO selama 1 bulan, transfusi bila perlu
43
Solutio Plasenta
Terlepasnya plasenta dari implantasi sebelum waktunya
Tanda dan gejala :
- Syok
- Uterus tegang
- Gerakan janin berkurang atau tidak ada
- Nyeri perut
- Perdarahan berwarna merah kehitaman
Manajemen :
44
Ruptur Uteri
Faktor resiko : luka parut pada uterus (riwayat SC), TBJ besar
Tanda dan gejala :
- Nyeri hebat tiba-tiba
- Kontraksi uterus hilang
- Syok
- Teraba bagian janin di luar uterus
- Bandl ring band
Manajemen :
45
Atonia Uteri
Penyebab perdarahan post partum terbanyak
Pada pemeriksaan didapatkan tonus uterus lemah/ tak teraba
Manajemen :
- Pastikan plasenta lahir lengkap
- Kompresi bimanual
- Oxytocin 20 IU IV drip dalam NS 1L 60 tpm
- Ergometrin 0,2 IM/IV bolus pelan
- Misoprostol 400 ɥg PO
- Operatif
46
Prolaps Uteri
48
Inversio Uteri
Inversio uteri adalah komplikasi persalinan yang mana
uterus sebagian atau seluruhnya ikut keluar ketika plasenta
lahir. Bagian atas (fundus) menjadi terbalik (inversi)
mengarah ke bawah.
Manajemen:
1. Reposisi
2. AB Ampicillin iv 2 g+
Metronidazole iv 500mg
3. Antinyeri : pethidin
49
KONTRASEPSI
50
Kontrasepsi
Tradisional Modern
LAM Barrier
Alami IUD
Coitus interruptus Hormonal
Mantap
51
Billing
52
Hormonal
Inducer pada obat – obat berikut :
53
Kontrasepsi Darurat
Indikasi :
Perkosaan
Kondom bocor/diafragma sobek
Gagal coitus interuptus
Salah hitung metode billing
IUD expulsi
Lupa minum pil KB ≥ 2 hari
Terlambat suntik KB ≥ 2 minggu
54
Jenis Komposisi Merk dagang Dosis Waktu
Pemberian
AKDR-Cu - Copper T Satu kali Dalam waktu 5
Multiload pemasangan hari
Nova T pemasangan
pasca
senggama
Pil Kombinasi 0,05 mg etinil Mycrogynon 2x2 tablet Dalam waktu 3
Dosis Tinggi estradiol + 0,25 50 hari pasca
mg Ovral senggama
levonogestrel Norgiol
Eugynon
Pil Kombinasi 0,03 mg etinil Microgynon 50 2x4 tablet Dalam waktu 3
Dosis Rendah estradiol + 0,15 Mikrodiol hari pasca
mg Nordette senggama
levonogestrel
Progestin 1,5 mg Postinor 2x1 tablet Dalam waktu 3
levonogestrel hari pasca
senggama
55
Kontrasepsi Mantap
Bersifat operatif
Tubektomi untuk perempuan, Vasektomi untuk laki-laki
Syarat :
56
GINEKOLOGI
57
Patologis serviks uteri
Kista Nabothian (Retensi) Polip serviks Mioma Serviks
• Lokasi: Area endoserviks • Lokasi: Endo-ektoserviks • Lokasi: 1/3 inferior
• Asal: Retensi muara • Asal: Lapisan Stroma uterus
kelenjar endoserviks endo-ektoserviks • Asal: proliferasi jaringan
retensi cairan musin • S&S: Massa bertangkai, otot uterus
• S&S: asimptomatik, rapuh, merah/pucat, • S&S: massa,
vesicle lesion bleeding, dyspareunia dyspareunia
• Tx: tidak ada terapi • Tx: Ekstirpasi • Tx: ekstirpasi, eksisi,
kuretase , kauterisasi histerektomi
58
Karsinoma Cervix
GEJALA & TANDA KLINIS
GEJALA
• Pre invasive stage: asimtomatik
• Early invasive stage: perdarahan vagina abnormal, nyeri (dispareunia) dan perdarahan
post coitus, vaginal discharge
• Advanced stage: nyeri panggul (pelvic pain), weight loss, anorexia, anemia
TANDA KLINIS
• Nodul, ulkus, erosi serviks (tahap lanjut: crater-shaped ulcer dengan massa rapuh),
massa eksofitik
• Perdarahan
• Mobilitas serviks tergantung derajat keganasan (lunak keras)
MANAJEMEN PREVENTIF
Primer:
Col Co
• Gaya hidup sehat
• Vaksinasi HPV (kuadrivalen- genotipe 6, 11, 16 &18 ; bivalen- genotipe 16
&18) usia > 10 th
Pap
Sekunder:
• Skrining untuk lesi pra kanker & diagnosis awal diikuti dengan terapi
Tersier:
• Diagnosis Dini dan terapi dari kanker yang terbukti
IV pos ne
Sm
59
A cop bio
IVA test
60
Stadium Ca cervix
61
Neoplasma Uteri
Leiomyoma
Benign /Uterine Fibroid
Neoplasma Uteri
Sarcoma Uteri
Malignant
Ca
Endometrium
62
Leiomyoma
Leiomyoma/Uterine Fibroid
Tumor pelvis paling sering ditemukan pada wanita. Merupakan tumor
monoklonal yang berasal dari jaringan otot polos myometrium.
Etiologi: estrogen, negroid, nullipara
63
Leiomyoma
Leiomyoma/Uterine Fibroi
DIAGNOSIS Management
Bimanual exam, USG (transabdominal • Observation: for small myoma, premenopause
and transvaginal) hysteroscopy, • Operation : myomectomy or hysterectomy
Laparacospy, CT, MRI
MEDICATION
d
1. NSAID (contoh: Ibuprofen, Naproxen)
Untuk mengurangi menstrual cramp dan menstrual flow
2.Kontrasepsi Hormonal (contoh: Pil KB, IUD hormonal, dll)
Mengurangi nyeri, perdarahan dan mengkoreksi anemia
3. Antifibrinolitik (contoh: Asam Tranexamat)
Indikasi: menorrhagia. Hati-hati co-therapy antifibrinolitik dan
KB hormonal karena meningkatkan risiko stroke, blood clotting
dan heart attack.
4. GNRH-agonist.
Diberikan secara injeksi tiap 1-3 bulan sekali untuk
memperkecil fibroid dan menghentikan perdarahan secara
sementara.
Terdapat gejala “flare” dalam minggu2 pertama pemakaian,
sehingga harus hati2 pada pasien dengan anemia
64
Karsinoma Ovarium
Kanker Ovarium
Malignant Ovarian Neoplasm
Etiology Sign & Symptoms
• inactivation of tumor suppressor genes Known as silent lady killer high mortality
(PTEN, p16, p53)
• Low abdominal discomfort
• activation of oncogenes (HER-2, c-myc, (fullness, bowel symptom)
K-ras, Akt) Pressure symptom
• mutations in BRCA1, BRCA2
• Loss of weight, malaise,
Risk Factor anorexia
• Age mostly found in older age; • Pain due to torsion, hemorage or
>50% cases found >63 y.o patients rupture.
• Family history of ovarian cancer, • Vaginal Bleeding
breast cancer, or colorectal cancer
• Obesity Diagnosis
• Reproductive history (increasing • USG
menstrual cycle) • CT An enlarged ovary with a papillary serous carcinoma
on the surface
• Fertility drugs (clomiphene citrate) • MRI
• Estrogen therapy and hormone
therapy • Tumor marker Ca-125
• Personal history of breast cancer
65
The End..
66