Anda di halaman 1dari 66

OBSTETRI

Peer Mentor FK UWKS Batch I Februari 2020

1
MATERI
FISIOLOGI KEHAMILAN, PERSALINAN, DAN NIFAS

PATOLOGI KEHAMILAN, PERSALINAN, DAN NIFAS

KONTRASEPSI

2
FISIOLOGI KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR

 Fisiologi Janin dalam Kehamilan

3
Anatomi Jalan Lahir

4
Tanda Tidak Pasti
Diagnosis Kehamilan
Tanda Pasti

Tanda Tidak Pasti


1. Amenore
2. Mual muntah
3. Mastodinia
4. Keluhan kencing
5. Konstipasi
6. Perubahan BB
7. Warna kulit
8. Perubahan payudara
9. Pembesaran perut
10. Kontraksi uterus
11. Ballotemen
12. Perubahan uterus -> Tanda Chadwick dan Hegar

5
Diagnosis Kehamilan

Tanda Pasti
 Janin/bagian janin terlihat (>5 minggu dengan USG)
 DJJ terdengar (Doppler >12 minggu, stetoskop >18
minggu)
 Gerak janin (Primi >18 minggu, multi >16 minggu)

6
Usia Kehamilan
Rumus Mc Donald
Taksiran Usia Kehamilan

UK (minggu) = Tinggi fundus x 8 : 7


UK (bulan) = Tinggi fundus x 7 : 7

USG
Best parameter Trim I : CRL
<7 7-10 10-14 15-28 >28
Best parameter Trim II : BPD weeks weeks weeks weeks weeks
Best parameter Trim II : FL
GS CRL CRL BPD FL
HL
BPD FL BPD
FL HL Jarak binocular
Tulang panjang
lain
7
Usia Kehamilan Frekuensi ANC
Asuhan Antenatal DJJ dan Posisi Janin Nutrisi Kehamilan

Usia Kehamilan
Hari Perkiraan Lahir
Dihitung dari HPHT, untuk konfirmasi diukur UK dengan palpasi abdomen atau
USG
RUMUS NAEGEL RUMUS PARIKH
Siklus mens 28 hari Siklus mens bukan 28 hari

Hari + 7, Bulan – 3, Tahun + 1 Hari + (siklus-21), Bulan +9.


Tahun Tetap/+ 1

8
DJJ dan posisi Janin

Pemeriksaan :
1. TFU
2. DJJ normal : 120 – 160x/menit
3. Laboratorium
4. USG

9
Letak Sungsang

10
Kardiotokografi

11
CTG Patologis

12
ANC
 Untuk mengurangi resiko komplikasi kehamilan dan
persalinan, ibu hamil minimal ANC empat kali

ideal 26 minggu 38 minggu


Tiap 4 minggu Tiap 2 minggu Tiap 1 minggu

Depkes 14 minggu 28 minggu

13
ANC

ANC Waktu (minggu) Tindakan


1 < 14 minggu Membangun hubungan
Mendeteksi masalah dan tatalaksana
Suplemen dan TT
Mendorong perilaku sehat

2 14-28 minggu Cek Pre Eklamsia


3 28-36 minggu Palpasi Abdomen
4 > 36 minggu Cek Letak

14
Nutrisi Kehamilan
• Kebutuhan zat besi 60mg/hari atau setara 320
Zat Besi mg sulfas ferosus
• Min 90 tab dimulai minggu ke 20

Asam • Kebutuhan sekitar 400mcg/hari

Folat
• Apabila RPD/keluarga NTD 4000mcg/hari

• Diberikan suplemen 1000mcg/hari


Kalsium • Pertumbuhan janin terutama otot dan tulang
dimulai usia 20 minggu

15
Imunisasi TT
 TT Lengkap 3x + dosis terakhir <10 tahun

TT Lengkap 3x
Tidak perlu TT lagi
Dosis terakhir < 10 tahun

TT Lengkap 3x
Booster UK 27-36 minggu
Dosis terakhir > 10 tahun

Tidak pernah TT atau TT 1 : pada saat ANC pertama


Tidak lengkap TT 3x atau TT 2 : 1 bulan dari TT 1
LUPA TT 3 : 6 bulan dari TT 2

16
Tanda Inpartu

Bloody show

Efficement Dilatation
(pendataran) (pembukaan)

His Ritmik,
Pecah
Teratur, dan
Ketuban
Progresif

17
Persalinan Normal

Fase laten : pembukaan cervix 1 hingga 3 cm, sekitar 8 jam Fase akselerasi : 3-4 cm
Kala I
Fase aktif : pembukaan cervix 4 hingga lengkap, sekitar 6 jam Fase dilatasi max : 4-9 cm
Fase deselerasi : 9-10 cm

Kala II Pembukaan lengkap sampai bayi lahir, 2 jam primigravida, 1 jam multigravida

Kala III Segera setalah bayi lahir sampai plasenta lahir lengkap, sekitar 30 menit

Kala IV Segera setelah lahirnya plasenta hingga 2 jam post partum

18
Kala I
Parameter Fase Laten Fase Aktif
DJJ 1 jam ½ jam
His 1 jam ½ jam
Nadi ½ jam ½ jam
Suhu 4 jam 2 jam
Tekanan Darah 4 jam 4 jam
Pembukaan 4 jam 4 jam
Penurunan 4 jam 4 jam
Air Ketuban 4 jam 4 jam
Molase 4 jam 4 jam

19
Kala II
Tanda : Penanganan :

1. Dorongan ingin meneran - Kosongkan v. urinaria


2. Perineum menonjol - Mengatur posisi partus
3. Vulva membuka - Ajarkan cara mengejan
4. Tekanan pada anus - Cek DJJ setelah kontraksi

20
KALA III

Kala III Lepas


Tanda Plasenta KUSTNER : tali pusat diKENCANGkan-> TEKAN
simfisis pubis -> tali pusat masuk lagi, maka plasenta belum
• Semburan darah banyak lepas
tiba-tiba KLEIN : px disuruh MENGEJAN-> tali pusat memanjang-
• Uterus globular > jika setelah mengejan tali pusat memendek-> belum lepas
• Tali pusat memanjang
STRASMAN: tali pusat dikencangkan -> uterus
DIKETUK-> jika getaran sampai tali pusat-> belum lepas
Manajemen
MANUABA: Aktif Kalakiri
tangan IIImemegang SBR, tangan kanan
kencangkan tali
2 pusat, ditarik berlawanan -> tali pusat tidak
1 3
Peregangan Tali Pusat -> belum lepas
memanjang
Injeksi Oksitosin Masase Uteri
Terkendali
Inj, Oksitosin 10 unit IM 30 menit plasenta belum lahir Cek tonus uterus
pada menit pertama, bisa -> Manual plasenta atau rujuk
diulang 1x pada menit ke 15
RPS

21
Kala IV
 Hingga 2 jam setelah plasenta lahir
 Setiap 15 menit selama jam pertama
 Setiap 30 menit selama jam kedua
 Masa Nifas :
 Dini : 24 jam pertama
 Lanjut : Hari ke 2- hari ke 40
EPISIOTOMI
Secara mediolateral
Resiko tidak epis -> Robekan Perineum
Grade I Sebatas mukosa vagina, perineum, dan
jaringan ikat
Grade II Sebatas musculus perinei transversal
Grade III Mengenai sfingter ani
A : < 50% sfingter ani externa
B : > 50 % sfingter ani externa
C : Sfingter ani externa dan interna
Grade IV Robek sampai M. Sfingter ani externa-
interna + mucosa REKTUM
22
Involusi Uterus
Involusi Tinggi Fundus
Sesaat setelah kala II Setinggi umbilikus
Sesaat setelah kala III 2 jari dibawah umbilikus
1 minggu Mid simfisis umbilikus
2 minggu Di bawah simfisis
6 minggu Mengecil hampir normal
8 minggu Normal

23
PATOLOGI KEHAMILAN, PERSALINAN, DAN NIFAS

Persalinan Patologis
PRIMER
SEKUNDER
• His tidak adekuat
Power
Persalinan Lama

• Masalah inersia HIPO


HIPER

Passage • Panggul sempit -> CPD

• Malposisi, malpresentasi
Passenger • Makrosomia

24
Persalinan Lama
Persalinan Palsu/False Labor
Serviks tidak membuka/1 jari longgar -> Tetap dan his (-)/ tidak teratur

Partus Kasep
Kriteria partus lama tegak + komplikasi pada ibu dan atau bayi

Fase Laten Memanjang


Bila pada fase laten, lebih dari 8 jam dilatasi tetap <4cm Amniotomi -> oxytocin -> SC

Fase Aktif Memanjang Nilai HIS, tidak adekuat : RPS-> amniotomi ->
Melewati kanan garis waspada partograf oxytocin
Adekuat : CPD/mal mal.. -> RUJUK
Arrest of Dilatation
Bila dalam 2 jam dilatasi serviks menetap

Arrest of Descend
Dalam kala I dan II 1 jam tidak ada penurunan kepala

Kala II Lama Tidak ada obstruksi : Induksi oxytocin


Primi >2 jam , Multi > 1 jam Hodge 1-2 : SC
Hodge rendah, ibu kuat mengejan : Vakum
25 Hodge rendah, ibu lelah : Forcep
Kehamilan dan Persalinan dengan
Penyulit Obstetri

26
HINDARI OBAT INI
WAJIB
GOLONGAN PENYAKIT
DIHINDARI
RESPIRASI ASMA Kortikosteroid
Injeksi
TB Streptomycin
GIT Gastritis Misoprostol
Prostaglandin
GENITALIA ISK Ciprofloksasin
Gonore Cotrimoxazole
Chloramphenicol
ENDOKRIN DM Glibenclamid
Metformin
Acarbose

27
Hipertensi dalam Kehamilan

TD meningkat ≥
140/90 mmHg

Hamil < 20 minggu


Hamil > 20 minggu

Proteinuria - Proteinuria +
Hipertensi PE Kejang - Impen
Kejang +
Kronis Superimpose ding
Eklamsia
Metildopa Proteinuria - Proteinuria + ABC
Nifedipin MgSO4
Labetalol HT
PE Terminasi
Gestational

28
Pemberian MgSO4
 Syarat : Ada reflek patela, urine ½ cc/kg/jam, RR>16x/menit
 Siapkan antidot Ca Gluconas 1g dilarutkan dalam RL 100cc
Loading 4g MgSO4
(10ml larutan MgSO4 40%) dilarutkan di 10ml akuades, diberikan IV selama 20 menit
atau
Masing masing MgSO4 5 g IM di bokong kanan dan kiri

Maintenance 6g MgSO4
15ml larutan MgSO4 40%) dilarutkan di 500ml RL, diberikan IV kecepatan 28 tpm
selama 6 jam, diulang hingga 24 jam setelah persalinan atau kejang berakhir

Tapi tetap, TERAPI


TERMINASI
DEFINITIF

29
HELLP SYNDROME
ELEVATED LIVER LOW PLATELET
HEMOLYSIS
ENZYME COUNT

TERAPI
TERMINASI
DEFINITIF

Untuk mengurangi inflamasi,


diberikan :
DEXAMETHASONE IV bolus
2x10mg bila platelet <100.000 atau bila
ada gejala PEB lain, lalu di tapp off

30
HIPEREMESIS GRAVIDARUM
 Emesis Gravidarum : mual muntah pada UK 16 minggu
 Hiperemesis Gravidarum : mual muntah + gangguan intake

Grade Klinis
I Sadar, anoreksia, nyeri epigastrium, takikardi, TD sistol turun, lidah
kering, turgor turun, mata cekung
II Apatis, nadi kecil cepat, hipotensi, oliguria, demam, nafas aseton,
ikterus
III Somnolen-koma, nadi kecil cepat. Hipotensi, muntah berhenti
Komplikasi fatal Ensefalopati Wernicke : nistagmus, diplopia,
perubahan mental

31
TATALAKSANA HIPEREMESIS GRAVIDARUM
 Pastikan Kehamilan
 Jaga asupan
 Makan sedikit tapi sering
 Hindari makan berbau tajam dan berbumbu
 Bila parah, koreksi cairan ganti IV, pantau elektrolit dan nutrisi
 Selama rehidrasi IV NaCl 0,9%, maintenance D10%:RL 2:1

OBAT
Piridoxyn
Doxylamin
Ondansetron
Metoclopramide

32
Epilepsi dalam Kehamilan
 MONOTERAPI
 Folat 4000mcg
 DOC : 1st Lamotigrine, 2nd Gabapentin

Malaria dalam Kehamilan


 Aman : DHP (Dihidroartemisin + Piperaquin)
 Profilaksis : Klorokuin -> Meflokuin
 Dilarang : Primaquin, Doksisiklin, Tetrasiklin, Sulfa

33
Toxoplasma dalam Kehamilan
 Infeksi TORCH
 Penyebab abortus dan kelainan kongenital
 Gold standard : Sabin Friedman
Tes Serum

IgG - IgG +

IgM - IgM +

Boleh hamil High


Low avidity
Evaluasi 3 mgg avidity
TUNDA HAMIL
Bila terlanjur : <18 minggu SPIRAMISIN
> 18 minggu : PIRIMETAMIN+SULFADIAZINE
34
Ketuban Pecah Dini
 Pecah ketuban sebelum inpartu
 Pemeriksaan penunjang :
 Nitrazin test : Lakmus merah -> BIRU
 Ferning test : Gambaran pakis yang terlihat di mikroskop

Ketuban Pecah Dini

Sistemik + Sistemik -

Tokolitik
Preterm Aterm
Amnionitis

Antibiotik ≥18 jam <18 jam

TERMINASI
35
Terminasi
PREMATUR
• Tahan hingga ATERM
• Tokolitik : SAlbutamol, Nifedipin, Terbutalin, Indometasin
• Pematangan paru
Injeksi Betamethasone 2 kali 12mg IM selama 24 jam
Injeksi Dexamethasone 4 kali 6mg IM selama 12 jam

ATERM
• Nilai Pelvic Score -> pematangan dengan Prostaglandin
• Induksi oxytocin
• Gagal -> SC

36
ABORTUS
 Ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar
kandungan, UK < 22 minggu atau berat < 500 gram

37
TIDAK ADA EKSPULSI JARINGAN KONSEPSI
DIAGNOSIS PERDARAHA NYERI UTERUS SERVIKS GEJALA
N PERUT KHAS
Abortus Sedikit Sedang Sesuai Tertutup PP test +
Imminens
Abortus Sedang-banyak Sedang-hebat Sesuai Terbuka PP test +
Insipiens
Missed Tidak ada Tidak ada Lebih kecil Tertutup PP test – o/k
Abortion janin telah mati
ADA EKSPULSI JARINGAN KONSEPSI
DIAGNOSIS PERDARAHA NYERI UTERUS SERVIKS GEJALA
N PERUT KHAS
Abortus Sedang- Sedang-hebat Lebih kecil Terbuka Ekspulsi
Incomplete banyak sebagian
jaringan
Teraba
jaringan
Abortus Sedikit/tanpa Tanpa/sedikit Lebih kecil Terbuka/tertut Ekspulsi
Komplit up seluruh
jaringan

38
Abortus Septik
 Komplikasi abortus kriminalis
 Gejala : Demam, sekret vagina berbau, servix
membuka/menutup
 Manajemen :

1. Perlalukan sebagai sepsis, tangani syok hika terjadi


2. Profilaksis anti tetanus
3. Rujuk

39
Mola Hidatidosa
 Penyakit trofoblastik gestasional o/k kelainan vili korionik

 Gejala khas:
1. Ukuran uterus lebih besar dari usia kehamilan
2. Keluar jaringan gelembung seperti air

 PA : degenerasi hidrofik
 USG : snow storm app.
 Terapi :
Atasi syok, kuretase

40
Mola Hidatidosa
Gambaran Mola Parsial Mola Komplit
Kariotipe 69, XXX atau 6, XXY 46, XX atau 46, XY
Patologi :
- Janin Sering dijumpai Tidak ada
- Amnion, RBC janin Sering dijumpai Tidak ada
- Edema vilus Bervariasi, fokal Difus
- Proliferasi trofoblas Bervariasi, fokal Bervariasi, ringan-berat
Gambaran klinis :
- Ukuran Kecil masa kehamilan 50% besar masa kehamilan
- USG Honey comb app. Snow storm app.
- Penyulit medis Jarang Sering
- Penyakit pasca mola <5-10% 20%
- Kista teka lutein >> <<

41
Kehamilan Ektopik Terganggu
 Kehamilan diluar uterus yang sudah bermanifestasi :
Nyeri abdomen akut disertai perdarahan masif karena rupturnya
implantasi KE
Gejala
Perdarahan pervaginam
Hipotensi
Nyeri abdomen dan pelvis
Nyeri goyang portio
Serviks tertutup

Manajemen
Atasi syok
Cito Laparotomi

42
Plasenta Previa
 Plasenta menutupi OUI/ letak rendah pada pemeriksaan ≥ 20 minggu
 Tanda dan gejala :
- Perdarahan pervaginam tidak nyeri
- Status hemodinamik ibu = jumlah perdarahan pervaginam
 Bila matur / perdarahan banyak : SC
 Bila perdarahan berhenti dan janin prematur, ekpektatif:
1. Bedrest
2. Antibiotik
3. Perbaiki anemia, SF 60mg PO selama 1 bulan, transfusi bila perlu

43
Solutio Plasenta
 Terlepasnya plasenta dari implantasi sebelum waktunya
 Tanda dan gejala :
- Syok
- Uterus tegang
- Gerakan janin berkurang atau tidak ada
- Nyeri perut
- Perdarahan berwarna merah kehitaman
 Manajemen :

1. Atasi syok, resusitasi cairan


2. Rujuk

44
Ruptur Uteri
 Faktor resiko : luka parut pada uterus (riwayat SC), TBJ besar
 Tanda dan gejala :
- Nyeri hebat tiba-tiba
- Kontraksi uterus hilang
- Syok
- Teraba bagian janin di luar uterus
- Bandl ring band
 Manajemen :

1. Atasi syok, hidrasi cairan IV


2. Antibiotik
3. Rujuk

45
Atonia Uteri
 Penyebab perdarahan post partum terbanyak
 Pada pemeriksaan didapatkan tonus uterus lemah/ tak teraba
 Manajemen :
- Pastikan plasenta lahir lengkap
- Kompresi bimanual
- Oxytocin 20 IU IV drip dalam NS 1L 60 tpm
- Ergometrin 0,2 IM/IV bolus pelan
- Misoprostol 400 ɥg PO
- Operatif

46
Prolaps Uteri

48
Inversio Uteri
 Inversio uteri adalah komplikasi persalinan yang mana
uterus sebagian atau seluruhnya ikut keluar ketika plasenta
lahir. Bagian atas (fundus) menjadi terbalik (inversi)
mengarah ke bawah.

 Manajemen:
1. Reposisi
2. AB Ampicillin iv 2 g+
Metronidazole iv 500mg
3. Antinyeri : pethidin

49
KONTRASEPSI

50
Kontrasepsi
Tradisional Modern
LAM Barrier
Alami IUD
Coitus interruptus Hormonal
Mantap

Urutan Menunda Menjarangkan Tidak mau hamil lagi


1 Pil AKDR Steril
2 AKDR Suntikan AKDR
3 Kondom Minipil Implan
4 Implan Pil Suntikan
5 Suntikan Implan Kondom
6 Kondom Pil

51
Billing

Siklus Teratur : Masa subur ± 3 Hari ke 14

Siklus Tidak Teratur Masa subur :


(Siklus haid terpendek – 18 sampai dengan siklus haid terpanjang – 11)

52
Hormonal
 Inducer pada obat – obat berikut :

Induce Cyt P450


TB Rifampicin
Epilepsi Phenytoin
Phenobarbital
HIV Nevirapine

53
Kontrasepsi Darurat
Indikasi :
 Perkosaan
 Kondom bocor/diafragma sobek
 Gagal coitus interuptus
 Salah hitung metode billing
 IUD expulsi
 Lupa minum pil KB ≥ 2 hari
 Terlambat suntik KB ≥ 2 minggu

54
Jenis Komposisi Merk dagang Dosis Waktu
Pemberian
AKDR-Cu - Copper T Satu kali Dalam waktu 5
Multiload pemasangan hari
Nova T pemasangan
pasca
senggama
Pil Kombinasi 0,05 mg etinil Mycrogynon 2x2 tablet Dalam waktu 3
Dosis Tinggi estradiol + 0,25 50 hari pasca
mg Ovral senggama
levonogestrel Norgiol
Eugynon
Pil Kombinasi 0,03 mg etinil Microgynon 50 2x4 tablet Dalam waktu 3
Dosis Rendah estradiol + 0,15 Mikrodiol hari pasca
mg Nordette senggama
levonogestrel
Progestin 1,5 mg Postinor 2x1 tablet Dalam waktu 3
levonogestrel hari pasca
senggama

55
Kontrasepsi Mantap
 Bersifat operatif
 Tubektomi untuk perempuan, Vasektomi untuk laki-laki
 Syarat :

1. Usia > 35 tahun


2. Paritas > 2 dengan anak kedua > 2tahun
3. Kedua pasangan paham, sukarela, dan telah dipertimbangkan
matang matang

56
GINEKOLOGI

57
Patologis serviks uteri
Kista Nabothian (Retensi) Polip serviks Mioma Serviks
• Lokasi: Area endoserviks • Lokasi: Endo-ektoserviks • Lokasi: 1/3 inferior
• Asal: Retensi muara • Asal: Lapisan Stroma uterus
kelenjar endoserviks  endo-ektoserviks • Asal: proliferasi jaringan
retensi cairan musin • S&S: Massa bertangkai, otot uterus
• S&S: asimptomatik, rapuh, merah/pucat, • S&S: massa,
vesicle lesion bleeding, dyspareunia dyspareunia
• Tx: tidak ada terapi • Tx: Ekstirpasi  • Tx: ekstirpasi, eksisi,
kuretase , kauterisasi histerektomi

58
Karsinoma Cervix
GEJALA & TANDA KLINIS
GEJALA
• Pre invasive stage: asimtomatik
• Early invasive stage: perdarahan vagina abnormal, nyeri (dispareunia) dan perdarahan
post coitus, vaginal discharge
• Advanced stage: nyeri panggul (pelvic pain), weight loss, anorexia, anemia

TANDA KLINIS
• Nodul, ulkus, erosi serviks (tahap lanjut: crater-shaped ulcer dengan massa rapuh),
massa eksofitik
• Perdarahan
• Mobilitas serviks tergantung derajat keganasan (lunak  keras)

MANAJEMEN PREVENTIF
Primer:

Col Co
• Gaya hidup sehat
• Vaksinasi HPV (kuadrivalen- genotipe 6, 11, 16 &18 ; bivalen- genotipe 16
&18)  usia > 10 th

Pap
Sekunder:
• Skrining untuk lesi pra kanker & diagnosis awal diikuti dengan terapi
Tersier:
• Diagnosis Dini dan terapi dari kanker yang terbukti

IV pos ne
Sm
59
A cop bio
IVA test

Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA)

• Perempuan berusia 30-50 tahun


• Pasien klinik IMS dengan discharge
dan nyeri abdomen bawah
(semua usia)
• Perempuan yang tidak hamil
• Perempuan yang mendatangi
puskesmas, klinik IMS< dan klinik
KB yang meminta screening
• Jika hasil tes IVA negatif,  ulangi
3-5 tahun sekali.
• Jika hasil tes IVA positif 
rekomendasi krioterapi  ulangi 1
bulan post krioterapi  ulangi 6
bulan post krioterapi
Pedoman teknis Ca Payudara dan Ca Serviks,
kemenkes 2015

60
Stadium Ca cervix

61
Neoplasma Uteri

Leiomyoma
Benign /Uterine Fibroid

Neoplasma Uteri
Sarcoma Uteri

Malignant
Ca
Endometrium

Uterine Wall Anatomy

62
Leiomyoma

Leiomyoma/Uterine Fibroid
Tumor pelvis paling sering ditemukan pada wanita. Merupakan tumor
monoklonal yang berasal dari jaringan otot polos myometrium.
Etiologi: estrogen, negroid, nullipara

Type of Leiomyoma SIGN & SYMPTOMS


1. Submucous : beneath • Menorrhagia – heavy &
endometrium, if prolonged menstruation
pedunculated  geburt (common)
myoma • Pelvic pressure : urinary
2. Intramural/interstitial frequency, constipation
: within uterine wall • Spontaneous abortion, Infertility
3. Subserous/subperitone
al: at the serosal surface PHYSICAL EXAMINATION
or bulge outward from • Palpasi Abdomen: Teraba tumor
myometrium; if pelvis, batas tegas, konsistensi
pedunculated  satelite padat, permukaan rata, mobile.
myoma • Pelvic exam : Uterus —
membesar, teraba keras dan
irregular

63
Leiomyoma

Leiomyoma/Uterine Fibroi
DIAGNOSIS Management
Bimanual exam, USG (transabdominal • Observation: for small myoma, premenopause
and transvaginal) hysteroscopy, • Operation : myomectomy or hysterectomy
Laparacospy, CT, MRI
MEDICATION
d
1. NSAID (contoh: Ibuprofen, Naproxen)
Untuk mengurangi menstrual cramp dan menstrual flow
2.Kontrasepsi Hormonal (contoh: Pil KB, IUD hormonal, dll)
Mengurangi nyeri, perdarahan dan mengkoreksi anemia
3. Antifibrinolitik (contoh: Asam Tranexamat)
Indikasi: menorrhagia. Hati-hati co-therapy antifibrinolitik dan
KB hormonal karena meningkatkan risiko stroke, blood clotting
dan heart attack.
4. GNRH-agonist.
Diberikan secara injeksi tiap 1-3 bulan sekali untuk
memperkecil fibroid dan menghentikan perdarahan secara
sementara.
Terdapat gejala “flare” dalam minggu2 pertama pemakaian,
sehingga harus hati2 pada pasien dengan anemia

Whorl like pattern / Pusaran air

64
Karsinoma Ovarium

Kanker Ovarium
Malignant Ovarian Neoplasm
Etiology Sign & Symptoms
• inactivation of tumor suppressor genes Known as silent lady killer  high mortality
(PTEN, p16, p53)
• Low abdominal discomfort
• activation of oncogenes (HER-2, c-myc, (fullness, bowel symptom) 
K-ras, Akt) Pressure symptom
• mutations in BRCA1, BRCA2
• Loss of weight, malaise,
Risk Factor anorexia
• Age  mostly found in older age; • Pain due to torsion, hemorage or
>50% cases found >63 y.o patients rupture.
• Family history of ovarian cancer, • Vaginal Bleeding
breast cancer, or colorectal cancer
• Obesity Diagnosis
• Reproductive history (increasing • USG
menstrual cycle) • CT An enlarged ovary with a papillary serous carcinoma
on the surface
• Fertility drugs (clomiphene citrate) • MRI
• Estrogen therapy and hormone
therapy • Tumor marker Ca-125
• Personal history of breast cancer

65
The End..

66

Anda mungkin juga menyukai